Kajian hadis siksa kubur yg ke 7
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ
قَالَ وَأَخْبَرَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي
سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ وَلَمْ
أَشْهَدْهُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَكِنْ
حَدَّثَنِيهِ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ
بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَائِطٍ لِبَنِي
النَّجَّارِ عَلَى بَغْلَةٍ لَهُ وَنَحْنُ مَعَهُ إِذْ حَادَتْ بِهِ فَكَادَتْ
تُلْقِيهِ وَإِذَا أَقْبُرٌ سِتَّةٌ أَوْ خَمْسَةٌ أَوْ أَرْبَعَةٌ قَالَ كَذَا
كَانَ يَقُولُ الْجُرَيْرِيُّ فَقَالَ مَنْ يَعْرِفُ أَصْحَابَ هَذِهِ الْأَقْبُرِ
فَقَالَ رَجُلٌ أَنَا قَالَ فَمَتَى مَاتَ هَؤُلَاءِ قَالَ مَاتُوا فِي
الْإِشْرَاكِ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي قُبُورِهَا فَلَوْلَا
أَنْ لَا تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ الَّذِي أَسْمَعُ مِنْهُ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ
تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ
عَذَابِ النَّارِ فَقَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ قَالُوا
نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ قَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ قَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ
الدَّجَّالِ قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
(MUSLIM - 5112) : Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakr bin Abu Syaibah, semuanya
dari Ibnu Ulaiyah berkata Ibnu Ayyub: Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Ulaiyah berkata. Telah mengkhabarkan kepada kami Sa'id Al Jurairi dari Abu
Nadhrah dari Abu Sa'id Al Khudri dari Zaid bin Tsabit berkata Abu Sa'id: Aku
tidak menyaksikannya dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, tapi Zaid bin
Tsabit menceritakannya kepadaku, ia berkata: Saat nabi Shallallahu 'alaihi wa
Salam berada di kebun milik bani An Najjar, beliau menunggangi bighal milik
beliau dan kami bersama beliau, tiba-tiba bighal menyimpang hingga hampir
melemparkan beliau, ternyata ada enam, lima atau empat kuburan -ia berkata:
Seperti inilah yang dikatakan Al Jurairi- lalu beliau bertanya: "Siapa
yang mengetahui penghuni-penghuni kubuan ini?" seseorang menjawab: Saya.
Beliau bertanya: "Kapan mereka meninggal?" ia menjawab: Mereka
meninggal dimasa kesyirikan. Beliau bersabda: "Sesungguhnya ummat ini
diuji dikuburnya. Andai aku aku tdk hawatir kamu tidak mau saling
mengubur mayatmu , niscaya aku berdoa kepada Allah agar memperdengarkan adzab
kubur pada kalian seperti aku dengar." Setelah itu beliau menghadapkan
wajah ke arah kami lalu bersabda: "Berlindunglah diri
kepada Allah dari adzab neraka." mereka berkata:
Kami berlindung kepada Allah dari adzab
neraka." beliau bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari adzab
kubur." mereka berkata: Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur." Beliau
bersabda: "Berlindunglah kepada
Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang teresmbunyi." Mereka
berkata: Kami berlindung kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang
tersembunyi." Beliau bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari fitnahnya Dajjal." mereka
berkata: Kami berlindung kepada Allah
dari fitnahnya Dajjal." HR Muslim .
Dari segi
sanad , hadis tsb ada sisi kelemahan yg membikin sanadnya cacat.
Hadis itu hanya bersumber kpd satu
perawi Irak . Dia perawi tunggal, tiada pe
Rawi lain yg meriwayatkannya. Liht keterangan sbb:
المسند الجامع (5/ 524)
أخرجه أحمد 5/195 (21997) قال: حدَّثنا يَزِيد بن هارون. و"عَبد بن
حُميد" 254 قال: حدَّثني ابن أَبِي شَيْبَة، قال: حدَّثنا إِسْمَاعِيل بن
عُلَيَّة. و"مسلم" 8/160 (7315) قال: حدَّثنا يَحيى بن أَيُّوب، وأبو
بَكْر بن أَبِي شَيْبَة، جميعًا عن ابن عُلَيَّة.
كلاهما (يَزِيد , وابن عُلَيَّة) عن سَعِيد بن إِيَاس، أَبِي مَسْعُود
الجُرَيْرِي، عن أَبِي نَضْرَة، عن أَبِي سَعِيد الخُدْرِي، فذكره.
Intinya hadis
tsb hanya dari seorang yaitu
Said bin Iyas. Dia orang Basrah Irak. Bukan penduduk Medinah . Hal
sedemikian ini membikin status sanad yg lemah dan perlu di
curigai. Lihat Identitas Said bin Iyas sbb:
ــ سعيد بن إياس الجريرى ، أبو مسعود البصرى ( و
جرير هو ابن عباد ، أخو الحارث بن عباد بن ضبيعة بن قيس بن ثعلبة بن عكابة )
المولد :
الطبقة :
5 : من صغار التابعين
الوفاة : 144
هـ
روى له : خ م د
ت س ق
مرتبته عند ابن
حجر : ثقة ، اختلط قبل موته بثلاث سنين
مرتبته عند
الذهبـي : قال أحمد : كان محدث البصرة ، و قال أبو حاتم : تغير حفظه قبل موته ، و
هو حسن الحديث
mausuah ruwatil hadis , 2273
Sy dh
berikan komentar tentang masalah ini di makalah yg lalu sbb:
2273
Dalam majalah Buhus Islamiyah terdapat keterangan:
ولهذا نقول إنه ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن
الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث الإسلامية
Karena ini, kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk
melihat bahwa sebagian tanda cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah
tafarrudnya perawi Kufah dan Irak secara umum (seperti hadis masalah Bilal
tadi).
Majalah buhus Islamiyah.
Syaikh Muhammad Hasan Abd Ghaffar menyatakan :
تعريف الحديث المنكر
تطلق النكارة عند المتقدمين على التفرد حتى ولو كان من
الثقات، وأحمد كان يرى انفراد الثقة نكارة، وكان بعض المتقدمين يرى الانفراد من
الضعيف نكارة.
http://audio.islamweb.net/audio/Fulltxt.php?audioid=179908
Devinisi
hadis munkar .
Istilah
hadis munkar menurut pakar hadis dulu
bisa di katakana kpd hadis yg di
riwayatkan oleh perawi tunggal
sekalipun dia termasuk perawi tsiqah ( terpercaya )
Imam Ahmad
jg berpandangan sedemikian. Sebagian
kalangan ahali hadis dulu
berpandangan hadis munkar itu dr
perawi lemah yg tunggal. Mayoritas
dan tabiin sampai mati tdk kenal kisah itu . Kita lebih mengenal dr mereka.
حَادَتْ بِهِ
فَكَادَتْ تُلْقِيهِ
مرقاة المفاتيح
شرح مشكاة المصابيح (1/ 208)
(إِذْ حَادَتْ) : بِالْحَاءِ الْمُهْمَلَةِ عَلَى
الصَّحِيحِ، وَقِيلَ بِالْجِيمِ مِنَ الْجَوْدَةِ بِالضَّمِّ أَيْ مَالَتْ
وَنَفَرَتْ (بِهِ) ،
Bighol itu condong
/ miring dan lari. ( ketakutan karena mendengar siksa kubur ).
Komentarku:
Bila benar
bgt , mengapa bighol itu hanya sekali
ber buat spt itu. Apakah hanya sekali itu dia mendengar siksa kubur. Apakah
siksa kubur bisa di dengar oleh bighol
itu hanya waktu itu sj , hingga waktu
lainnya bighol tdk mendengarnya. Katanya
siksa kubur bisa di dengar seluruh hewan pd tiap hari.
Mestinya
bighol dan hewan yg lain yg selalu
mendengar siksa kubur jg ketakutan dan
akan terlihat faktanya sampai sekarang.
Sbb siksa kubur itu tdk kan berhenti, dan
tdk terjadi di tanah timur tengah
sj tp jg di seantero dunia bila
benar ada.
Karena tdk
ada hewan yg merasa ketakutan dan terkejut , mk sdh tentu siksa kubur
itu tdk ada. Bila siksa kubur
itu ada, mk wajah Firaun yg
sekarang di museum Mesir akan hancur. Bgt jg mayat – mayat pastur yg tersimpan di kotak kaca
وَنُفِخَ فِي
الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ قَالُوا
يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ
وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ إِنْ
كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala,
tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada
Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan
(Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Cukup satu
teriakan,tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Yasin 51-53
Dalam ayat tsb ahli kubur
dalam keadaan tidur, lalu bagaimanakah mereka di siksa. Bila disiksa,
tdk akan bisa tidur. Dan menjerit karena
merasakan siksaannya itu.
Masalah keberadaan Dajjal jg akan kita bhs nanti pd waktunya. Kita akan mengkaji hadis siksa kubur berikutnya.
فيض الباري على صحيح البخاري (3/ 78)
أما أهلُ السُّنة والجماعةِ فلهم فيه قولان: قيل: العذاب
بالرُّوح فقط. وقيل: بالروح والجسدِ مِعًا. ومال إلى الأَوَّل الحافظ ابنُ القيِّم
رحمه الله تعالى. والأقرب عندي هو الثاني وذهب الصوفيةُ إلى أَنَّه على الجسد
المثالي، وهو أكثف من عالم الأرواح، وألطفُ من عالم الأجساد.
Intinya menurut akidah
ahlis sunnah : Siksa kubur
menurut mrk hanya di siksa rohnya sj .
Pendapat ini yg di cocoki oleh Ibn Qayyim al Jauzi .
Ahli tasawwuf :
Siksa kubur itu bukan menimpa tubuh juga
bukan roh. Tp jasad idial pertengahan
antara jasad dan roh. Yaitu lebih
tebal dr alam roh dan lebih lembut dr alam jasad.
UNtuk kita ikut
sj ayat
51-53 Yasin . Dan kita masih
mengkaji hadis siksa kubur berikutnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan