Nusantarakini.com, Jakarta
–
Seorang peserta Aksi Bela Islam 3 dari Padang dipanggil tangan-tangan kekuasaan
Jokowi untuk bersaksi dengan tuduhan makar. Tentu saja hal ini menimbulkan
kecaman dan perasaan tidak senang bagi rakyat yang turut memperjuangkan
kehormatan agamanya pada 2 Desember 2016.
Sebagaimana diketahui terdapat jutaan penduduk Indonesia yang
turun pada aksi bela Islam ke – 3 tersebut. Berarti dengan memanggil Angga sama
saja dengan melukai perasaan juta penduduk Indonesia yang bergerak damai
ketika itu.
Melihat baru sekarang aksi tersebut mulai dipersoalkan, rakyat
melihat ada kejanggalan dan motif politik yang kuat atas tindakan tangan-tangan
kekuasaan Jokowi tersebut. Sangat sulit ditutup-tutupi oleh rezim ini, bahwa
sekarang rezim mencoba membalas aksi tersebut dengan mempergunakan tangan-tangan
kekuasaannya. Hal semacam ini tentu tindakan sewenang-wenang. Bila ini
dibiarkan, kesewenang-wenangan akan bisa merajalela pada waktu-waktu
selanjutnya.
Pemerintah Jokowi diperingatkan agar dapat menahan diri
untuk tidak memancing kemarahan rakyat dengan penggunaan tuduhan makar.
Sebagaimana diketahui, watak rakyat Indonesia bila
berhubungan dengan kehormatan agamanya, tidak pernah takut sedikitpun. (sed)
whatsapp-image-2016-12-24-at-10-48-45-am
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan