(MediaIslamia.com) --- Sebuah bocoran intelijen yang di
dapat oleh salah seorang kerabat orang dalam intelijen Densus88, yang mengaku
sudah jenuh dengan drama yang terus berkelanjutan dalam sebuah perbincangan
rahasia antara intelijen Densus88 dan kerabatnya yang adalah seorang pecinta
jihad dan mempunyai cita-cita untuk berjihad ke negeri Palestina.
Sumber mengatakan, suatu hari dia didatangi oleh kerabatnya
yang seorang intel densus88. Kerabatnya datang untuk memperingatkannya agar
tidak terpengaruh apabila ada hasutan sekelompok orang untuk berjihad di
Indonesia.
“Kerabat saya itu mendengar dari sepupu saya bahwa saya
sering memposting berita-berita jihad luar negeri di akun-akun saya, lalu dia
datang untuk memperingatkan saya agar berhati-hati bila ada ajakan dari teman
atau bahkan sekelompok orang yang mengaku akan berjihad di negeri Indonesia ini,”
ujarnya dalam postingan yang tersebar luas di Facebook pada awal Juni.
Sumber mengatakan, kerabatnya tersebut menjelaskan cara-cara
Densus membuat orang jadi tersangka teroris, di antaranya:
Pertama, Densus88 mempunyai intel di akun-akun jejaring sosial,
kerjanya untuk mencari dan memantau (akun) yang berjiwa mujahid/mempunyai cita-cita
mati syahid/yang sering memposting berita berita jihad.
Kedua, setelah target di temukan, maka akun intel Densus88
yang menyamar sebagai mujahid akan mengirimkan pertemanan dan setelah di
konfirmasi, maka mereka akan mulai bertanya-tanya di mana alamat rumahnya
sambil diiringi perbincangan tentang penegakkan syariat di Indonesia. Kalo
semua lancar, maka mereka akan melakukan pertemuan rahasia.
Ketiga, bagi yang akun yang sudah terpampang alamat yang
jelas dan ada foto profil aslinya, si intel akan langsung menjadikan dia target
dengan mengutus orang yang mengaku sebagai perindu syahid.
Keempat, setelah melakukan pertemuan dan terjadi kecocokan
pemikiran, maka sang calon korban Densus88 ini akan langsung di beri latihan
militer atau langsung di persenjatai.
Kelima, setelah itu calon korban di carikan tempat atau
rumah kontrakan yang tentunya strategis bagi Densus88 untuk menyerbu (kita tahu
rata semua penyergapan “teroris” adalah rumah kontrakan).
Keenam, setelah para calon korban ini sampai di kontrakan, bahan-bahan
peledak yang belum komplit mereka hantarkan ke kontrakan, biasanya intel-intel
tersebut mengatakan bahwa itu akan di jadikan bom rakitan dan untuk mengajari
calon korban ini merakit bom (namun bagi Densus88 itu hanyalah alat sebagai
barang bukti nantinya).
Ketujuh, perlu di ketahui bahwa para calon korban ini di
beri senjata dengan peluru yang terbatas, agar saat mereka melakukan perlawanan
tidak terlalu lama (agar kehabisan peluru) sehingga saat mereka kehabisan
peluru Densus88 bisa langsung menembak mati korban dengan alasan melakukan
perlawanan saat mau di tangkap.
Kedelapan, setelah semua siap maka akan terjadilah drama
penggerebekan “teroris”, dan akan di siarkan biasanya secara langsung di tv
nasional yang sudah diberi tahu sebelumnya.
Kesembilan, saat penggrebekan terjadi, biasanya akan terjadi
kontak senjata, itu dikarenakan sang calon korban ini sudah didoktrin untuk
membenci Pancasila dan seluruh aparat keamanan terutama Densus88, sehingga saat
mereka tahu bahwa yang datang Densus88, para korban ini sangat bersemangat, karena
mereka fikir bahwa mati di tangan Densus88 adalah mati syahid.
Kesepuluh, perlu diketahui bahwa yang direkrut para intel ini
adalah anak-anak muda yang mempunyai jiwa perang dan mempunyai cita-cita mati
syahid, namun tanpa sadar mereka telah dikelabui untuk menjadi tumbal Densus88
agar terus eksis, selain itu juga sebagai cara untuk meminimalisir para pejuang
khilafah di Indonesia.
Kesebelas, Anggota/Regu Densus88 yang bertugas menyergap
memang tidak tahu menahu dengan skenario ini, untuk menjaga kerahasiaan operasi,
mereka hanya tahu bahwa yang sedang mereka sergap adalah anggota teroris/jaringan
Al-Qaeda.
Keduabelas, si korban akan langsung di tembak mati di tempat
tanpa peradilan dan tanpa bukti bahwa telah melanggar hukum, agar dia tidak
bisa menjelaskan kronologi perekrutannya. Adapun yang masih hidup, mereka tidak
akan mampu berkutik dan membela diri karena mereka tidak sadar kalo yang
merekrut mereka ini adalah intel Densus88 dan mereka pun akan mengakui bahwa
mereka adalah mujahid. (Red-mujahidin buatan Densus)
“Saya dibuat tak berkata oleh kerabat saya dengan fakta-fakta
yang dia beberkan, karena memang begitu sama persis kalo saya fikir dengan aksi-aksi
penangkapan ‘teroris’yang di lakukan Densus88,” ujar sumber yang hanya menulis
identitas dengan nama “Muhammad MT)
Dalam postingan Facebook itu ditulis pula himbauan yang
berbunyi “SEBARKAN,,,,,,,!!! MARI SELAMATKAN SAUDARA2 KITA DARI TUMBAL TUMBAL
DENSUS88”.
(Facebook/MI)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan