Kajan hadis siksa
kubur ke 22 .
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ
وَهَذَا لَفْظُ هَنَّادٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ الْمِنْهَالِ عَنْ زَاذَانَ عَنْ
الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةِ رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَبْرِ
وَلَمَّا يُلْحَدْ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ كَأَنَّمَا عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرُ وَفِي يَدِهِ عُودٌ
يَنْكُتُ بِهِ فِي الْأَرْضِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ
مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا زَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ
هَاهُنَا وَقَالَ وَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ إِذَا وَلَّوْا
مُدْبِرِينَ حِينَ يُقَالُ لَهُ يَا هَذَا مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ
نَبِيُّكَ قَالَ هَنَّادٌ قَالَ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ
فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا
دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ
الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ قَالَ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ وَمَا يُدْرِيكَ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ
اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ زَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ فَذَلِكَ قَوْلُ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا }
الْآيَةُ ثُمَّ اتَّفَقَا قَالَ فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ
السَّمَاءِ أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِي فَأَفْرِشُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا
لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ
مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا قَالَ وَيُفْتَحُ لَهُ فِيهَا مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ
وَإِنَّ الْكَافِرَ فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ وَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ
وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ
هَاهْ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ هَاهْ
هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ
فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ أَنْ
كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنْ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ
بَابًا إِلَى النَّارِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا قَالَ
وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ زَادَ فِي
حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ
مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا قَالَ فَيَضْرِبُهُ بِهَا
ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ
فَيَصِيرُ تُرَابًا قَالَ ثُمَّ تُعَادُ فِيهِ الرُّوحُ
حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا الْمِنْهَالُ عَنْ أَبِي
عُمَرَ زَاذَانَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ
(ABUDAUD - 4127) : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin
Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Hannad As Sari berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah - dan ini adalah lafadz Hannad- dari Al
A'masy dari Al Minhal dari Zadzan dari Al Bara bin Azib ia berkata, "Kami
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk melihat jenazah
seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba di pemakaman. Ketika lubang lahad telah
dibuat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk, lalu kami ikut duduk di
sisinya. Kami diam, seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Saat itu beliau
memegang sebatang kayu yang diketukkan
ke tanah, beliau lalu mengangkat
kepalanya dan bersabda: "Mintalah perlindungan kepada Allah dari siksa
kubur." Beliau ucapkan kalimat itu hingga dua atau tiga kali. Tambahan
dalam hadits Jarir. Beliau melanjutkan: "Sungguh, mayat itu akan dapat
mendengar derap sandal mereka saat berlalau pulang, ketika ditanyakan kepadanya,
'Wahai orang ini , siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu? ' -Hannad menyebutkan;
Beliau bersabda: - "lalu ada dua malaikat mendatanginya seranya
mendudukkannya. Malaikat itu bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia menjawab, "Rabbku
adalah Allah." Malaikat itu bertanya lagi, "Apa agamamu?" ia
menjawab, "Agamaku adalah Islam." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa
laki-laki yang diutus kepada kalian ini? ' ia menjawab, "Dia adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." malaikat itu bertanya lagi, "Apa
yang kamu ketahui?" ia menjawab, "Aku membaca Kitabullah, aku
mengimaninya dan membenarkannya." Dalam hadits Jarir ditambahkan, "Maka
inilah makna firman Allah: '(Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman…)
' hingga akhir ayat. -Qs. Ibrahim: 27-
kemudian kedua perawi
sepakat pada lafadz, "Beliau bersabda: "Kemudian ada pengundang dari
langit yang menyeru, "Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah
permadani untuknya dr surga, bukakan baginya pintu-pintu surga dan berikan
kepadanya pakaian surga." beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan
kepadanya wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang.
" Beliau melanjutkan: "Jika yang meninggal adalah
orang kafir, maka ruhnya akan dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah
dua malaikat serya mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya, "Siapa
Rabbmu?" ia menjawab, "Hah, hah, hah. Aku tidak tahu." Malaikat
itu bertanya, "Apa agamamu?" ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak
tahu." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa laki-laki yang diutus
kepada kalian ini? ' ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu." Setelah
itu terdengar suara pengundang dari
langit: "Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari neraka, berikan
pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya." Beliau
melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya panas dan angin panas neraka.
Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang rusuknya berantakan"
Dalam hadits Jarir ditambahkan, "Beliau bersabda: "Lalu ia
didatangkan seorang buta dan bisu yg bawa tongkat besi, sekiranya dipukulkan
pada sebuah gunung niscaya akan menjadi debu." Beliau melanjutkan: "Laki-laki
kafir itu kemudian dipukul dengan tongkat tersebut hingga suaranya dapat
didengar oleh semua makhluk; dari ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin
dan manusia- hingga menjadi debu
lalu rohnya di kembalikan lg ."
Beliau meneruskan ceritanya: Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair berkata, telah
menceritakan kepada kami Al A'masy berkata, telah menceritakan kepada kami Al
Minhal dari Abu Umar Zadzan ia berkata; Aku mendengar Al Bara dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda…. lalu ia menyebutkan seperti
hadits tersebut."
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ada keterangan dlm kitab Jamiul ushul sbb:
جامع الأصول (11/ 179)
تعليق أيمن صالح شعبان – ط دار الكتب العلمية]
1 – أخرجه أحمد (4/287) قال: حدثنا
أبو معاوية. وفي (4/288) قال: حدثنا ابن نمير، وفيه (4/288) قال: حدثنا معاوية بن
عمرو، قال: حدثنا زائدة. وفي (4/297) قال: حدثنا عبد الرزاق، قال: حدثنا سفيان. وأبو
داود (3212) و (4753) قال: حدثنا عثمان بن أبي شيبة، قال: حدثنا جرير. وفي (4753) قال:
حدثنا هناد بن السري، قال: حدثنا أبو معاوية. وفي (4754) قال: حدثنا هناد بن
السري، قال: حدثنا عبد الله بن نمير.
خمستهم – أبو معاوية، وابن نمير، وزائدة، وسفيان، وجرير –
عن الأعمش.
2 – وأخرجه أحمد (4/295) قال: حدثنا
عبد الرزاق، قال: حدثنا معمر. وابن ماجة (1548) قال: حدثنا محمد بن زياد، قال: حدثنا
حماد بن زيد. وعبد الله بن أحمد (4/296) قال: حدثناه أبو الربيع، قال: حدثنا حماد
بن زيد. كلاهما – معمر، وحماد – عن يونس بن خباب.
3 – وأخرجه ابن ماجة (1549) قال: حدثنا
أبو كريب. والنسائي (4/78) قال: أخبرنا هارون بن إسحاق، قالا: حدثنا أبو خالد
الأحمر، عن عمرو بن قيس.
ثلاثتهم – الأعمش، ويونس، وعمرو – عن منهال بن عمرو، عن
زاذان، فذكره.
Intinya hadis tsb
hanya dr seorang bernama Minhal
bin Amar dr Irak.Tiada perawi lain yg
meriwayatkannya . Ia hadis gharib - isinya
nyeleneh sekali .
Boleh dikatakan
munkar .
Minhal bin Amar bukan
penduduk Medinah dan ini
identitasnya sbb:
ــ المنهال بن عمرو الأسدى
مولاهم ، الكوفى ( أسد خزيمة )
المولد :
الطبقة : 5 : من
صغار التابعين
الوفاة :
روى له : خ د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : صدوق ربما وهم
مرتبته عند الذهبـي : رواية شعبة عنه فى النسائى ، وثقه
ابن معين
6918
mausuah ruwatil hadis 6918 .
Jd di masa tabiin
hanya Minhal yg tahu hadis itu. Mayoritas
tabiin sampai mati tdk ngerti hadis itu , bgt jg mayoritas sahabat. Dan kemarin tlh
dijlskan hal spt itu tanda kelemahan
hadis . Perawi Medinah di saat
itu tdk tahu , kok perawi Irak
malah lebih tahu. Mestinya penduduk Madinah lebih phm. Bukan pendudu
Irak .
Ada segi keganjilan
redaksional sbb:
Malaikat itu bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia menjawab,
"Rabbku adalah Allah." Malaikat itu bertanya lagi, "Apa agamamu?"
ia menjawab, "Agamaku adalah Islam." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa
laki-laki yang diutus kepada kalian ini? ' ia menjawab, "Dia adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." malaikat itu bertanya lagi, "Apa
yang kamu ketahui?" ia menjawab, "Aku membaca Kitabullah, aku
mengimaninya
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mayat hidup di kuburan , bisa di tanyai oleh malaikat dan rohnya di kembalikan
lg itu tdk benar. Bila roh tdk
dikembalikan saat itu, mn
mungkin mayat bisa menjawab. Hal sdmkian
ini adalah kekeliruan bukan kebenaran . Ia bertentangan dg ayat:
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30)
ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ.
( 15 ) Kemudian, sesudah
itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
( 16 ) Kemudian, sesungguhnya
kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.Al mukminun
Jd mayat di
bangkitkan lg itu bukan di kuburan dan
tiada dalil dr al Quran yg menyatakan mayat
itu di bangkitkan di kuburan . Rohnya di kembalikan , lalu mayat bisa melihat , mendengar
, bisa berpikir , bisa menjawab pertanyaan.
Mereka dikuburan itu sbg mayat, bukan manusia yg hidup. Liht
ayat :
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ
يُبْعَثُونَ
( 21 ) (Berhala-berhala
itu atau mayat - mayat yg di mintai ) mati tidak hidup, dan
mereka tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Boleh di artikan dan mayat – mayat yg dimintai tdk mengerti kapan di bangkitkan.
Dlm ayat 16 al
mukminun itu diterangkan dg gamblang bahwa
pd hari kiamat mayat di
bangkitkan, rohnya di kembalikan, bukan
dikuburan.
وَقَالَ أَبُو مُحَمَّد بن حزم فِي كتاب الْملَل والنحل
لَهُ وَأما من ظن أَن الْمَيِّت يحيا فِي قَبره قبل يَوْم الْقِيَامَة فخطأ ان
الْآيَات الَّتِي ذَكرنَاهَا تمنع من ذَلِك يَعْنِي قَوْله تَعَالَى {قَالُوا
رَبنَا أمتنَا اثْنَتَيْنِ وأحييتنا اثْنَتَيْنِ} وَقَوله تَعَالَى {كَيفَ تكفرون
بِاللَّه وكنتم أَمْوَاتًا فأحياكم ثمَّ يميتكم ثمَّ يُحْيِيكُمْ} قَالَ وَلَو
كَانَ الْمَيِّت يحيا فِي قَبره لَكَانَ تَعَالَى قد أماتنا ثَلَاثًا وَأَحْيَانا
ثَلَاثًا وَهَذَا بَاطِل وَخلاف الْقُرْآن
Intinya IbnuHazem menyatakan
mayat dikuburan tdk hidup. Dan kelirulah orang yg beranggapan
sedemikian. Dalilnya ayat sbb:
قَالُوا رَبنَا أمتنَا اثْنَتَيْنِ وأحييتنا اثْنَتَيْنِ
11 ) Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau
telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). Ghafir
11.
Hidup itu hanya dua
kali, bukan tiga kali atau lebih. Hidup didunia
dan kelak ketika dibangkitkan akan masuk surga atau Neraka. Jadi
bila di kuburan manusia dihidupkan untuk di tanya mk hidupnya
tiga kali dan ini nyalahi ayat
itu.
………………………….,
Ada redaksi hadis lg
yg cacat sbb:
"Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari
neraka, berikan pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya."
: "Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani
dari neraka, berikan pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka
untuknya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila mayat di beri
hamparan dr api Neraka akan kesakitan dan akan tdk bisa tidur
dan nyalahi ayat 51 Yasin sbb:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ
يَنْسِلُونَ قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا
وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا
مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala,
tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada
Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan
(Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Cukup satu teriakan,tiba-tiba
mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Yasin 51-53
Dalam ayat tsb ahli kubur dalam keadaan tidur, lalu
bagaimanakah mereka di siksa. Bila
disiksa, tdk akan bisa tidur. Dan
menjerit karena merasakan
siksaannya itu.
Dlm hadis tsb ada redaksi cacat lg sbb:
Lalu ia didatangkan
seorang buta dan bisu yg bawa
tongkat besi, sekiranya dipukulkan pada sebuah gunung niscaya akan menjadi debu."
Beliau melanjutkan: "Laki-laki kafir itu kemudian dipukul dengan tongkat
tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk; dari ujung timur
hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia- hingga menjadi debu lalu
rohnya di kembalikan lg
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Siksa kubur sdmikian
ini jls bertentangan dg ayat
banyak , salah satuya sbb:
{ يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ
وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ{24} يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ
دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ{25} النور:٢٤
– ٢٥.
( 24 ) pada hari (ketika),
lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
dahulu mereka kerjakan.
( 25 ) Di hari itu, Allah
akan memberi mereka balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka
bahwa Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesutatu menurut
hakikat yang sebenarnya).
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menurut tafsir al Muyassar
التفسير الميسر (1/ 352)
ذلك العذاب يوم القيامة يوم تشهد عليهم ألسنتهم بما نطقت،
وتتكلم أيديهم وأرجلهم بما عملت.
Intnya : Hari pembalasan tsb adalah hari kiamat bukan di kuburan .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan