-
Anda menyatakan:
[3] Beberapa
ulama Ahlus-Sunnah telah memasukkannya dalam prinsip-prinsip aqidah kitab
mereka seperti Imam Ahmad dalam Ushulus-Sunnah, Abul-Hasan Al-Asy’ary dalam
Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah, Abu Ja’far Ath-Thahawi dalam Al-‘Aqidah
Ath-Thahawiyyah, Ibnu Taimiyyah dalam Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah (dan juga di
banyak kitab beliau yang lain), Ibnu Abi Hatim Ar-Razi dalam Ashlus-Sunnah, Abu
Bakr Al-Isma’ily dalam I’tiqad Aimmatil-Hadiits, Al-Qadli Abi Ya’la Al-Hanbaly
dalam Kitaabul-I’tiqaad, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dalam Kitabus-Sunnah,
dan lainnya masih banyak lagi. Dan bahkan Imam Al-Baihaqi telah membuat kitab
khusus yang berjudul Itsbaatu ‘Adzaabil-Qabri (Penetapan Adzab Kubur). Jika kita
menyelisihi mereka (para ulama Ahlus-Sunnah), maka berada dimanakah kita?
Komentarku (
Mahrus ali ) :
Bila kita ikuti pendapat ulama yg menyatakan adanya
siksa kubur, mk kita akan menyelisihi ayat Allah yg meniadakan siksa kubur .
Kita ikut ulama untuk menyelisihi Allah.
Bila kita berbeda
pandangan tentang siksa kubur dan lainnya , mk kita diperintah ikut Allah dan RasulNya bukan
ulama . Kita ikuti sj ayat :
. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ
فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan
ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. [1]
Ingatlah hadis umat Nabi shallallahu alaihi
wasallam akan berpecah menjadi 73 .
Semuanya di neraka kecuali satu.
Hal ini tanda bahwa kebenaran itu satu dan kebatilan itu banyak.
Imam
Syafii berkata:
لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ
يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut
orang , sebab mereka mungkin juga salah
.
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا
قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia , terkadang
pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan
perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah:
"Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang
benar".[2]
Bila anda tdk punya dalil, mk dustalah
anda.
Akhir
zaman ini banyak ajaran Islam sdh tdk asli lg, sbgmn ajaran Nabi Isa jg sdh
di robah oleh pendetanya. Bgt juga
ajaran Islam ini , banyak yg sdh di
robah oleh ulamanya untuk mengikuti
nafsu juhala.
Bila ajaran Nabi Isa as berobah
mk sdh tentu ajaran Nabi Muhammad jg
berobah dan tdk akan tetap sbgmn sediakala. Lihat ayat sbb:
تَاللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ
فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
(
63 ) Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami
kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu
memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin
mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. Nahel.
Ajaran pr rasul yg lalu jg berobah dan di robah oleh ulamanya
jg sbgmana ajaran Nabi Isa di robah
oleh pendetanya untuk memenuhi
nafsu kalangan awam.
Anda menyatakan:
Jika kita
menyelisihi mereka (para ulama Ahlus-Sunnah), maka berada dimanakah kita?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kita ikut al quran sj, kita ttp tdk akan menyelisihinya. Kita lihat
mrk tdk punya dalil dr al quran yg jls.
Dan kita dg jls mengikuti ayat 51 –
53 yasin yg menyatakan ahli kubur adalah tidur
dan nanti dihari kiamat dibangkitkan. Bila di di adzab, mk tak akan tidur.
Anda menyatakan lg :
Mereka (para ulama – dalam sebagian kitab yang
disebutkan) telah menjelaskan bahwa golongan Mu’tazillah dan yang semisal
adalah golongan yang menafikkan adanya adzab kubur. Imam Nawawi berkata :
“Kesimpulannya, madzhab Ahlis-Sunnah adalah menetapkan adanya adzab kubur.
Berbeda halnya dengan kelompok Khawarij, mayoritas Mu’tazillah, dan sebagian
Murji’ah yang meniadakannya” [Syarh Shahih Muslim lin-Nawawi
Komentarku (
Mahrus ali ) :
Sbtulnya keterangan spt itu blm valid, apakah benar
Imam Nawawi menyebut Khawarij, mu`taziah, dan murjiah dll . Sbb kadang penerjemah itu keliru dlm mentrasfer maksud kalimat arab.
Bila btul bgt,
ya`ni golongan tsb menafikan siksa
kubur dan ahlus sunnah yg menyatakan
adanya siksa kubur , mk kita ini bukan orang yg fanatik golongan . Dan
jeleklah orang yg fanatik golongan. Tp kita ini fanatik pd dalil quran.
Kebenaran selalu mengikuti al quran dan
kesalahan selalu berada pd orang yg menyelisihinya. Kita ingat ayat:
إِنَّ هَذَا الْقُرْءَانَ
يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sesungguhnya Al Qur’an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira
kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar,[3]
Jadi ajaran agama ini di jelaskan dalam al Quran lebih
lurus – lebih benar dan lebih bermanfaat.
Ia juga sebagai rahmat
sebagaimana ayat :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ
لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. ( Al Isra` 82
Bgmn mayat disiksa sedang blm
dihisap, jg blm di timbang amal perbuatannya
, mn yg banyak kejelekan atau kebaikannya?.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan