Tidak semua hadits yang di anggap tafarrud dikatakan
tertolak
Mereka yang menolak hadits tafarrud kebanyakan mengambil
perkataan dari DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain yang Aslinya itu terdapat
pada kitab Muqaddimah Ibnu Shalah 1/80, yakni :
Berkata Ibnu Shalah dalam kitabnya Muqaddimah ulumul hadist 1/80:
وَإِطْلَاقُ الْحُكْمِ عَلَى
التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ أَوِ النَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوذِ مَوْجُودٌ فِي كَلَامِ
كَثِيرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيثِ
“Mengghukumi perawi yang secara sendirian meriwayatkan
tertolak, dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli
hadis” Akan tetapi perkataan Ibnu Shalah tersebut hanya berlaku bagi Thabaqoh yang
berada di Shigar tabi’iin dan orang-orang
Adapun untuk Thabaqah kibar At-Tabi’in dan para sahabat ra, maka
tafaarud nya mereka sama sekali tidak membahayakan
Berkata Syeikh Mahir Yasiin Al-Fahl dalam kitabnya atsar
iktlaful mutun wal asaniid fii ikhtilaaf Al-fuqohaa 1/130
تفرد في الطبقات المتقدمة :كطبقة
الصَّحَابَة ، وطبقة كبار التَّابِعِيْنَ ، وهذا التفرد مقبول إذا كَانَ راويه ثقة
“Tafarrud pada thobaqoh muqoddimah, seperti thobaqoh
shahabat dan thobaqoh kibaarut taabiin, maka tafarrud ini di terima tetkala
rawinya tsiqqoh.”
Bahkan Ibnu Shalah yang berkata seperti itu sendiri tidak
menolak tafarrudnya seorang rawi secara mutlak melainkan terdapat perinciannya
Beliau berkata:
Apabila seorang rawi bersendirian di dalam periwayatannya, maka
dilihat keadaannya :
1. Apabila kesendiriannya menyelisihi hadits yang lebih
tinggi hifzh dan dhabit-nya, maka hadits yang bersendirian ini dianggap syadz
dan mardud (tertolak).
2 Apabila tidak menyelisihi apa yang diriwayatkannya dan
selainnya, dan hanya saja hadits itu adalah yang diriwayatkan perawi namun
tidak diriwayatkan oleh rawi lainnya, maka perlu dilihat keadaan rawi yang
bersendirian ini :
1. Apabila ia perawi yang adil, hafizh, tsiqoh mantap dan
dhabit sebelum riwayatnya bersendirian, maka tidaklah tercela kesendiriannya
2. Apabila ia bukan orang yang kuat dan mantap hafalannya
dikarenakan bersendiriannya, maka kesendirian periwayatannya akan menggiring
jauh haditsnya dari lingkaran shahih, dan keadaan ini memiliki beberapa
tingkatan :
Tingkatan Pertama : apabila rawi yang bersendirian tidak
jauh dari tingkatan hafizh dhabith, maka diterima kesendiriannya dan dianggap
hasan haditsnya, dan tidak kita turunkan tingkatannya menjadi hadits dhaif.
Tingkatan kedua : Apabila riwayat rawi yang bersendirian
jauh dari tingkatan hafizh dhabith maka kita tolak riwayat yang bersendiri ini,
dan dianggap sebagai hadits yang syadz munkar.”
Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar:
إن تفرد الثقة المتقن يعد صحيحاً
غريباً ، وإن تفرد الصدوق ومن دونه يعد منكراً
“ Apabila Seorang rawi yang Tsiqoh Dan Mutqin bersendirian
dalam meriwayatkan hadist maka hadistnya dinilai Shahih Gharib, Dan apabila
seorang rawi yang statusnya Shodduq maka hadistnya di nilai Munkar.” Lihat
Miznul I’tidal 3/144
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata : Sesungguhya tafarrud
perawi tsiqah lagi mutqin terhitung shahih."(Mizaanul-I'tidaal 3/140-141)
Maka dengan penjelasan para ulama diatas maka nyatalah bahwa
tidak semua hadits tafarrud tertolak
Anda menyatakan:
Adapun untuk Thabaqah kibar At-Tabi’in dan para sahabat ra, maka
tafaarud nya mereka sama sekali tidak membahayakan
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tafarrudnya Imam Malik tdk bisa di terima karena imam Malik
bukan kibar tabiin . Tp kibar atba`ut tabiin . Di samping kisah yg dibawakan
bertentangan dg al quran .
قال الحافظ البغدادي في (( القيه والمتفقه )) (1/132) :
(( باب القول فيما يُرَدُّ به خبر الواحد : ... وإذا روى الثقة المأمون خبراً متصل
الإسناد رُدَّ بأُمور :
أحدها : أن يخالف موجبات العقول فيعلم بطلانه ، لأنّ
الشرع إنّما يَرِدُ بمجوّزات العقول وأمّا بخلاف العقول فلا .
والثاني : أن يخالف نصَّ الكتاب أو السُنَّة المتواترة
فيعلم أنّه لا أصل له أو منسوخ
Intinya : Al Hafdh al Baghdadi menyatakan hadis ahad itu bisa diterima asal tdk
bertentangan dg al quran.
http://www.monazh.com/portal/showthread.php?t=1710
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan