Sabtu, Oktober 08, 2011

PERSIAPKAN DIRI KITA untuk masa depan



PERSIAPKAN DIRI KITA
UNTUK MASA DEPAN
9




 Oleh: Faizah



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ َنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا فمَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk (hidayah). Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk di sembah, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du

KATA SAMBUTAN:
Allah senantiasa memberi kebebasan kepada maklukNya ( tidak ada paksaan bagi mereka ), tapi seluruh perbuatan ada balasannya sebagai mana firman Allah ( Q.S. Baqarah 286 )
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(286)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".[1]

Ket: Allah Maha Adil, bagi orang yang banyak beribadah kepadaNya di sertai keikhlasan, maka layak bagi dia mendapat balasan Surga.Bagi orang yang punya maksud selain Allah, maka mendapat penyesalan dan kerugian yang akan di rasakannya. Benarlah firman Allah (Q.S. al-ashr  1 – 3).
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.[2]

Ket: Manusia yang tidak akan rugi sbb:
1. Orang – orang yang beriman
2. Mau beramal sholeh
3. Saling berwasiat tentang kebenaran dan saling berwasiat agar tetap sabar'
Bersatulah dan jangan berpecah belah,  karena hal ini di larang oleh Allah sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Al-anfal  46 )
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.[3]

Ket: Non muslim berharap agar orang - orang Islam saling bermusuhan, karena itu bersatulah, jangan berpecah belah, dan damaikan mereka yang saling bermusuhan. .  
Allah memberi konsep bagi orang yang ingin mendapat rahmat hendaknya menjalankan hal sbb:.
1. Mendamaikan saudaranya yang seiman,
2. Hendaknya takut kepada Allah sebagaimana firmanNya dalam ( Q.S. Al-hujuraat 10 )

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ   
49.10. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Yang kami bahas dalam judul ini
Persiapkan diri kita
 a) Untuk masa depan
 b) Untuk akhirat
A) Persiapkan diri kita untuk masa depan .
Untuk melaksanakan bagian ini dengan melakukan pengabdian kepada Allah dan sabar sebagaimana Allah menceritakan sejarah Nabi Nuh yang umurnya 950th, tapi tidak semua kaumnya ber’iman. Lihat Q.S. al. an-kabut 14 – 15
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحاً إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَاماً فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ   
29.14. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

فَأَنجَيْنَاهُ وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ وَجَعَلْنَاهَا آيَةً لِّلْعَالَمِينَ   
29.15. Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.

Ket: Kesedihan yang di alami oleh Nabi Nuh bukan saja karena di tolak kaumnya, namun anaknya ( si buah hati ) malah menolak ketika di perintah Nabi Nuh naik ke kapal bersama ayahnya, akhirnya ia tenggelam bersama orang – orang kafir.sebagaimana tercantum dalam  Q.S. Hud 40 – 46
حَتَّى إِذَا جَاء أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلاَّ مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلاَّ قَلِيلٌ   
11.40. Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
وَقَالَ ارْكَبُواْ فِيهَا بِسْمِ اللّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ   
11.41. Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلاَ تَكُن مَّعَ الْكَافِرِينَ   
11.42. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya - sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."
قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاء قَالَ لاَ عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِلاَّ مَن رَّحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ   
11.43. Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءكِ وَيَا سَمَاء أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاء وَقُضِيَ الأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْداً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ   
11.44. Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim ."
وَنَادَى نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابُنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ   
11.45. Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلاَ تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ   
11.46. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."



Perjalanan Rasul ullah S.A.W.

Ketika kanak –kanak Rasulullah SAW  mengembala kambing.
Setelah remaja beliau berdagang, akhirnya menikah dengan Khadijah. Setelah itu, beliau di beri wahyu oleh Allah dan  di jadikan utusanNya.. Beliau berdakwah di Mekkah dan di Madinah selama 23th
- حَدَّثَنَا أَحْمَدُ ابْنُ أَبِي رَجَاءٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ ابْنُ أَرْبَعِينَ فَمَكَثَ بِمَكَّةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ سَنَةً ثُمَّ أُمِرَ بِالْهِجْرَةِ فَهَاجَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ فَمَكَثَ بِهَا عَشْرَ سِنِينَ ثُمَّ تُوُفِّيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah SAW  di turuni wahyu pada usia empat puluh tahun, lalu menetap di Mekkah  tiga belas  tahun .lantas diperintah untuk berhijrah, lalu beliau berhijrah ke Medinah . beliau menetap disana  selama sepuluh tahun, lalu wafat . HR Bukhari 223/12
Beliau sabar dan Ihlas karena ingat ayat :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami uji berita – beritamu .[4]

Ket: layak sekali balasan Allah kepada beliau atas keberhasilan dakwah dan pengorbanannya sehingga ketika beliau menjalankan Haji wada’ ( menjelang wafatnya beliau ) tampaklah pengikutnya yang luar biasa banyaknya sebagaimana di sebutkan dalam hadis .

Abdullah bin Umar ra  berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَتْ بِهِ رَاحِلَتُهُ قَائِمَةً عِنْدَ مَسْجِدِ ذِي الْحُلَيْفَةِ أَهَلَّ فَقَالَ لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
Sesungguhnya Rasulullah SAW  ketika kendaraannya  berdiri tegak  di masjid Zul Hulaifah,membaca talbiyah sbb:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
Aku memenuhi panggilan Mu  ya Allah, Aku memenuhi panggilan Mu, Aku memenuhi panggilan Mu. Tiada sekutu bagiMu . Sesungguhnya  pujaan, kenikmatan dan kerajaan   milikMu . Tiada sekutu bagiMu . [5]
 Ibnu Umar ra  berkata:
لَا يَزِيدُ عَلَى هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ
   Rasulullah SAW  tidak menambah kalimat lain selain itu [6]
Menurut riwayat Muslim  sbb:
ثُمَّ رَكِبَ الْقَصْوَاءَ حَتَّى إِذَا اسْتَوَتْ بِهِ نَاقَتُهُ عَلَى الْبَيْدَاءِ نَظَرْتُ إِلَى مَدِّ بَصَرِي بَيْنَ يَدَيْهِ مِنْ رَاكِبٍ وَمَاشٍ وَعَنْ يَمِينِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَعَنْ يَسَارِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَمِنْ خَلْفِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَظْهُرِنَا وَعَلَيْهِ يَنْزِلُ الْقُرْآنُ وَهُوَ يَعْرِفُ تَأْوِيلَهُ وَمَا عَمِلَ بِهِ مِنْ شَيْءٍ عَمِلْنَا بِهِ فَأَهَلَّ بِالتَّوْحِيدِ لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ وَأَهَلَّ النَّاسُ بِهَذَا الَّذِي يُهِلُّونَ بِهِ فَلَمْ يَرُدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ شَيْئًا مِنْهُ وَلَزِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَلْبِيَتَهُ
 Rasulullah SAW naik onta  bernama Al Qaswa`, ketika sampai di padang sahara, aku( Jabir bin  Abdillah ) melihat orang yang naik kendaraan atau berjalan kaki  berjejal sejauh pandanganku . Di kanan,kiri dan  belakang beliau juga seperti itu . Rasulullah SAW di muka kami dan beliau dituruni al Quran . Beliau yang mengetahui takwilnya . Apa yang beliau  lakukan, kami  ikut saja . beliau bertalbiyah  tauhid sbb:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ
Orang = orang  ikut membacanya dan beliau membiarkan mereka berbuat seperti itu . beliau tetap membaca talbiyah .[7]
Ket: Siapa yantg tidak salut kepada beliau yang kehidupannya sangat sederhana, begitu juga sang putri ( Fatimah ) sebagaimana hadis
Ali ra berkata:
أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام اشْتَكَتْ مَا تَلْقَى مِنَ الرَّحَى مِمَّا تَطْحَنُ فَبَلَغَهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِسَبْيٍ فَأَتَتْهُ تَسْأَلُهُ خَادِمًا فَلَمْ تُوَافِقْهُ فَذَكَرَتْ لِعَائِشَةَ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ لَهُ فَأَتَانَا وَقَدْ دَخَلْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ فَقَالَ عَلَى مَكَانِكُمَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمَا مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ *
Sesunggguhnya  Fatimah mengadukan keberatan  membikin tepung dengan gilingan,lalu mendengar kabar bahwa  Rasulullah SAW  mendapat banyak tawanan . Beliau datang kepada ayahnya  untuk minta  pelayan,tapi tidak berjumpa dengannya . Lalu dituturkan kepada Aisyah.
Nabi  SAW  datang, Aisyah menuturkan hal itu kepada Nabi  SAW . Beliau datang kepada kami ,lalu masuk ketempat tidur kami .
Ali berkata : “Kita mau  bangun, beliau bersabda:”Tetaplah ditempatmu hingga aku merasakan dinginnya  kedua tapak kaki  beliau didadaku . Beliau  bersabda:”Maukah  aku tunjukkan kamu berdua  apa yang lebih baik dari pada permintaan kalian
Bila kamu  berdua  berangkat tidur, bacalah takbir 34 kali,  memuji Allah 33 kali,membaca  tasbih 33 kali  . Sesungguhnya hal itu lebih baik dari pada  permintaan kalian . 
Aisyah, ketika di datangi oleh Nabi SAW  tiada yang berdiri. Bahkan Ali dan fatimah mau berdiri tidak diperbolehkan. Memang  adat Islam lain dengan adat budha atau konghucu atau agama lainnya yang suka berdiri untuk menghurmati tokohnya .  Rasulullah SAW tidak mengajari seperti itu . Muttafaq alaih
Ket: Mungkin maksud Rasul, agar Fatimah banyak perjuangannya dalam rumah tangga sehingga di akhirat akan menerima balasannya. Benarlah hadis  tentang Fatimah di bisiki oleh Rasul lalu menangis, lalu tertawa.sebagaimana di sebutkan dalam hadis
1593حَدِيْثُ عَائِشَةَ، وَفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ عَنْ عَائِشَةَ، أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ: إِنَّا كُنَّا، أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، عِنْدَهُ جَمِيعًا لَمْ تُغَادَرْ مِنَّا وَاحِدَةٌ فَأَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلاَمُ تَمْشِي، لاَ، وَاللهِ مَا تَخْفَى مِشْيَتُهَا مِنْ مَشْيَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَلَمَّا رَآهَا رَحَّبَ قَالَ: مَرْحَبًا بِابْنَتِي، ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ سَارَّهَا فَبَكَتْ بُكَاءً شَدِيدًا فَلَمَّا رَأَى حُزْنَهَا سَارَّهَا الثَّانِيَةَ، فَإِذَا هِيَ تَضْحَكُ فَقُلْتُ لَهَا، أَنَا مِنْ بَيْنَ نِسَائِهِ: خَصَّكِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، بِالسِّرِّ مِنْ بَيْنِنَا، ثُمَّ أَنْتِ تَبْكِينَ فَلَمَّا قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، سَأَلْتُهَا: عَمَّا سَارَّكِ قَالَتْ: مَا كُنْتُ لأُفْشِيَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  سِرَّهُ فَلَمَّا تُوُفِيَ قُلْتَ لَهَا: عَزَمْتُ عَلَيْكِ، بَمَا لِي عَلَيْكِ مَنَ الْحَقِّ، لَمَّا أَخْبَرْتِنِي قَالَتْ: أَمَّا الآنَ، فَنَعَمْ فَأَخْبَرَتْنِي، قَالَتْ: أَمَّا حِينَ سَارَّنِي فِي الأَمْرِ الأَوَّلِ، فَإِنَّهُ أَخْبَرَنِي: أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يُعَارِضُهُ بِالْقُرْآنِ كُلَّ سَنَةٍ مَرَّةً، وَإِنَّهُ قَدْ عَارَضَنِي بِهِ، الْعَامَ، مَرَّتَيْنِ، وَلاَ أَرَى الأَجَلَ إِلاَّ قَدِ اقْتَرَبَ، فَاتَّقِي اللهَ وَاصْبِرِي، فَإِنِّي نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ قَالَتْ: فَبَكَيْتُ بُكَائِي الَّذِي رَأَيْتِ فَلَمَّا رَأَى جَزَعِي سَارَّنِي الثَّانِيَةَ، قَالَ: يَا فَاطِمَةُ أَلاَ تَرْضَيْنَ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ، أَوْ سَيِّدَةَ نِسَاءِ هذِهِ الأُمَّةِ

. Aisyah ra menuturkan: “Pada suatu kali ketika kami para isteri Nabi saw berada di sisi beliau saw, tidak seorangpun dari kami yang meninggalkan beliau saw, tiba-tiba Fatimah datang berjalan kaki, demi Allah jalannya Fatimah mirip dengan jalannya Rasulullah saw. Ketika beliau saw melihat kedatangan Fatimah,  maka beliau saw menyambutnya seraya berkata: “Selamat datang wahai puteriku.” Kemudian beliau mempersilahkannya duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya. Kemudian beliau saw berbisik dengannya, sehingga ia menangis sangat keras. Ketika beliau melihat Fatimah sangat susah, maka beliau saw berbisik untuk yang kedua kali sehingga ia tertawa.
 Kataku: “Aku termasuk salah seorang isteri beliau, tetapi mengapa engkau diberi berita rahasia di antara kami secara khusus kemudian engkau menangis.” Ketika Rasulullah pergi, maka kami bertanya kepadanya: “Apa yang dibisikan Rasulullah kepadamu?”
Jawab Fatimah: “Aku tidak akan membuka rahasia Rasulullah kepada siapapun.”
Setelah Rasulullah saw wafat, maka aku berkata kepadanya: “Aku sengaja datang kepadamu untuk bertanya apa yang dibisikan Rasulullah saw kepadamu pada saat itu?”
Jawab Fatimah: “Adapun sekarang aku mau memberitahukan kepadamu. Adapaun bisikan yang pertama adalah beliau memberitahuku bahwa jibril bertadarus dengan beliau saw  pada bulan Ramadhan ini sebanyak dua kali, padahal setiap tahunnya hanya sekali, maka menurutku saat kematianku hampir tiba, karena itu bertakwalah dan bersabarlah, sesungguhnya sebaik-baik orang yang aku tinggal adalah engkau.”
Maka aku menangis seperti yang engkau lihat. Kemudian ketika beliau melihat aku sangat susah, maka beliau berbisisk kepadaku yang kedua: “Wahai Fatimah, apakah engkau tidak puas jika engkau menjadi wanita mukminah yang paling mulia atau wanita yang paling terkemuka di antara wanita-wanita ummat ini?” (Bukhari, 79, kitabul isti’dzan, 43, bab seorang yang berbisik di antara orang banyak dan ia merahasiakan ucapan kawannya).
Saya tidak menjumpai komentar al albani tentang hadis tsb. saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih, imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer  2450 Tirmidzi 3872 Ibnu Majah 1621 Ahmad 23963
Ket: Padahal  istri ibnu Mas’ud ketika mau berinfaq, di perintah oleh Rasul agar di berikan kepada suaminya dan anak – anaknya,  sebagaimana hadis
584- حَدِيْثُ  زَيْنَبَ امْرَأَةِ عَبْدِ اللهِ قَالَتْ: كُنْتُ فِي الْمَسْجِدِ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، فَقَالَ: تَصَدَّقْنَ وَلَوْ مِنْ حُلِيِّكُنَّ وَكَانَتْ زَيْنَبُ تُنْفِقُ عَلَى  عَبْدِ اللهِ، وَأَيْتَامٍ فِي حَجْرِهَا، فَقَالَتْ لِعَبْدِ اللهِ، سَلْ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، أَيَجْزِي عَنِّي أَنْ أُنْفِقَ عَلَيْكَ وَعَلَى  أَيْتَامِي فِي حَجْرِي مِنَ الصَّدَقَةِ فَقَالَ: سَلِي أَنْتِ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ؛ فَانْطَلَقْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  فَوَجَدْتُ امْرَأَةً مِنَ الأَنْصَارِ عَلَى  الْبَابِ، حَاجَتُهَا مِثْلُ حَاجَتِي؛ فَمَرَّ عَلَيْنَا بِلاَلٌ، فَقُلْنَا: سَلِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، أَيَجْزِي عَنِّي أَنْ أُنْفِقَ عَلَى  زَوْجِي وَأَيْتَامٍ لِي فِي حَجْرِي وَقُلْنَا: لاَ تُخْبِرْ بِنَا فَدَخَلَ فَسَأَلَهُ، فَقَالَ: مَنْ هُمَا قَالَ: زَيْنَبُ قَالَ: أَيُّ الزَّيَانِبِ قَالَ: امْرَأَة عَبْدِ اللهِ، قَالَ: نَعَمْ لَهَا أَجْرَانِ، أَجْرُ الْقَرَابَةِ وأَجْرُ الصَّدَقَةِ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى: 24 كِتَابُ الزَّكَاةِ: 48 بَابُ الزَّكَاةِ عَلَى  الزَّوْجِ وَاْلأَيْتَامِ فِي الْحِجْرِ

584.Zaenab, isteri Abdullah ibnu Mas’ud menuturkan: “Ketika aku berada di dalam masjid, aku melihat Nabi saw ketika bersabda kepada kaum wanita: “Hendaknya kalian bersedekah, walaupun  menyerahkan perhiasan kalian.” Zaenab selalu memberi nafkah kepada suaminya, Abdullah, dan anak-anak yatim yang diasuhnya.
Ia  berkata kepada suaminya: “Tanyakan kepada Rasulullah saw, apakah aku sudah cukup jika aku menafkahkan hartaku kepadamu dan kepada anak-anak yatim yang di bawah asuhanku?”
Jawab Abdullah: “Sebaiknya, engkau saja yang bertanya kepada beliau saw.”
Maka aku mendatangi Nabi saw.  Sesampainya aku di rumah Nabi saw, aku dapati ada sejumlah wanita yang ingin bertanya kepada beliau saw seperti yang ingin aku tanyakan. Ketika Bilal lewat di depan kami, maka kami titip pesan kepadanya: “Tanyakan kepada Nabi saw, apakah sudah cukup bagiku jika aku menafkahkan hartaku kepada suamiku dan sejumlah anak yatim yang di bawah asuhanku?” Dan kami berpesan kepadanya: “Jangan diberitahukan kepada beliau saw tentang kehadiran kami di sini.”
Bilal masuk ke rumah Nabi saw dan menyampaikan pertanyaan kami.
Tanya beliau saw: “Siapakah kedua orang itu?”
Jawab Bilal: “Ia adalah Zaenab.”
Tanya beliau saw: “Zaenab siapakah itu?”
Jawab Bilal: “Ia adalah isteri Abdullah ibnu Mas’ud.”
Sabda beliau saw: “Ya, ia akan diberi dua pahala, pahala menyambung tali kaum kerabat dan pahala sedekah.” (Bukhari, 24, Kitab Zakat, 48, bab memberi nafkah kepada suami dan anak-anak yatim yang diasuhnya).
B) Persiapkan diri kita untuk akhirat.
Bersambung insya Allah  dalam  pelajaran berikutnya, semoga bermanfaat.





Sambungan ke II
B) Persiapkan diri kita untuk akhirat.
Hal ini mudah di praktekkan, kuncinya adalah taat kepada Allah semampumu.
Setiap ada sahabat yang baiat kepada Rasul  maka di pesan oleh beliau dengan kalimat: " Semampumu." sebagaimana hadis
1222‏- حَدِيْثُ  ‏ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ: كُنَّا إِذَا بَايَعْنَا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   علَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، يَقُولُ لَنَا: فِيمَا اسْتَطَعْتَ
أَخْرَجَهُ اْلبُخَارِيّ فِي: 93 كِتَابُ اْلأَحْكَامِ: 43 بَابٌ كَيْفَ يُبَايِعُ اْلإِمَامُ النَّاسَ


1222. Abdullah ibnu Umar ra menuturkan: “Jika kami telah baiat kepada Rasulullah saw untuk mendengar dan mentaati, maka beliau saw berkata kepada kami: “Dalam segala hal yang dapat kamu lakukan.” (Bukhari, 93, Kitabul Ahkam, 43, bab bagaimana cara pimpinan membaiat orang baik).
 Rasul mempunyai telaga Kautsar, ada hadis sbb:
بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْم اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ) ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ مَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ
Pada suatu hari,ketika Rasulullah SAW  dimuka kami ( di masjid ), beliau  tidur sebentar,lalu bangun dengan tersenyum .Kami berkata:”Mengapa anda  tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab: “  Barusan tadi, aku dituruni surat,lalu beliau membaca:
بِسْم اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ )
Beliau  bersabda: “  Tahukan kalian,apakah Al kautsar ? “. Kami menjawab: “ Allah  dan RasulNya lebih tahu “.  Beliau  bersabda : “  Al kautsar adalah sungai  yang di janjikan oleh Tuhanku azza wajal yang  mempunyai banyak kebaikan . Umatku akan mendatanginya  di hari kiamat . Jumlah bejananya mirip bintang – bintang . Ada orang dari mereka yang di larang mendekat . Aku berkata : “ Wahai Tuhanku ! Dia  umatku “.  Tuhanku berfirman: “  Kamu tidak mengetahui apa yang  terjadi sesudahmu “.  ( Dia  melakukan  ajaran baru setelah kamu meninggal dunia ) . [8]

Ket: Adapun janji Allah terhadap wanita – wanita yang berbaiat kepada Rasul, maka akan di ampuni dosa – dosanya sebagai firmannya ( Q.S. al-mumtahanah 12 )
12
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَن لَّا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئاً وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ   
60.12. Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kert: 6 perbuatan inilah yang apa bila di tinggalkan, maka dosa – dosa oleh Allah. Tapi kebanyakan dari kaum wanita melanggar perbuatan – perbuatan tsb dengan mengeluarkan beberapa alasan. Mungkin karena mereka lupa bahwa   ada ayat sbb:

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ   
16.97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Ket:  Apabila  di dunia, orang mau susah payah untuk menanam ( pahala / jariyah )maka di akhirat akan mengetamnya sebagaimana hadis
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ *
Mayat diikuti dengan tiga  perkara . Keduanya  pulang dan yang tetap  hanya satu .Keluarga, harta dan amal perbuatannya  ikut, lalu harta dan keluarganya  pulang balik tinggal  amal perbuatannya . [9]

Namun yang perlu di ingat adalah pesan Allah yang melarang membunuh anak sebagaimana firmanNya QS Al Isra` 31

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم إنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْءاً كَبِيراً   
17.31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
Ket: Ada ulama yang berpendapat bahwa  membunuh bibit anak ( KB ) sama dengan membunuh anak dan berbahaya di akhirat. Sebagian dokter berkata: "berbahaya untuk kesehatan , banyak yang jadi korban pendarahan, hamil anggur,dsb . Ini adalah bahaya saat di dunia”. Kembaliah kepada ayat itu .
Ibarat orang menanam tanaman sedikit dengan orang yang menanam tanaman banyak, sudah tentu hasilnya berbeda jauh.. Namun ada yang perlu di ingat “ pesan Allah ” Q.S. an-nisa 09)

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافاً خَافُواْ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللّهَ وَلْيَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً   
4.9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Ket: Oleh sebab itu didiklah/arahkan anak -anak” kepada akidah  yang baik ( kewajiban orang tua ini sudah saya bahas dalam judul: "Mencetak generasi teladan" .
Lihatlah ( Q.S. Luqman 12 – 19 ). Itulah pesan – pesan yang baik.
Dan Jangan sampai mati dalam keadaan kafir karena Allah sudah berpesan dalam firmanNya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ   
3.102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
( Q.S. Ali Imron. 102 )
Ajal pasti akan datang .Allah berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ   
62.8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ   
62.9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli . Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ   
62.10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْواً انفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِماً قُلْ مَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ   
62.11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.

Ket: Aqidah Islam yang bikin manusia selamat karena itu, bersatulah, biar menang kaum muslimin, Jangan dikurangi jumlahnya  atau  di bunuh.  Berpeganglah kepada ( tali/ Agama ) Allah
Lihat QS Ali imran 103

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ   
3.103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Ketika sangkakala di tiup
Allah berfirman dlm (Q.S. Al mu’minun 101-104)

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءلُونَ   
23.101. Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ   
23.102. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ   
23.103. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ   
23.104. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.
Ket: Setelah Allah membalas amal perbuatan manusia, maka Allah bertanya kepada penduduk Neraka sebagaimana dalam Q.S. al mu’minun 105 – 116

أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ   
23.105. Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?

قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْماً ضَالِّينَ   
23.106. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat.
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ   
23.107. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim."

قَالَ اخْسَؤُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ   
23.108. Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.
إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ   
23.109. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo'a (di dunia): "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.

فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيّاً حَتَّى أَنسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنتُم مِّنْهُمْ تَضْحَكُونَ   
23.110. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka,

إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ   
23.111. Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang ."

قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ   
23.112. Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
قَالُوا لَبِثْنَا يَوْماً أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلْ الْعَادِّينَ   
23.113. Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."

قَالَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلاً لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ   
23.114. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui "

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ   
23.115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ   
23.116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.

Ket: seluruh manusia saat itu merasakan balasannya masing – masing, Allah berfirman kepada seorang pimpinan ( raja/presiden) karena mereka memiliki tanggung jawab besar terhadap rakyatnya/bawahanya sebagaimana di sebutkan dalam hadis  
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: يَقْبِضُ اللهُ الأَرْضَ، وَيَطْوِي السَّمَاءَ بَيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا الْمَلِكُ، أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ

Abu Hurairah ra menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Allah akan menggengam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berfirman: “Aku adalah Sang penguasa, di manakah para penguasa bumi?” [10]

Ket: Mereka lupa dengan ancaman Allah dalam (Q.S. an-nakhel 25)
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلاَ سَاءَ مَا يَزِرُونَ
(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan tanpa ilmu . Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.[11]

Ket:  Karena besarnya fitnah dunia, benar juga hadis  Rasul
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَنَاظِرٌ كَيْفَ تَعْمَلُونَ أَلَا فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ وَكَانَ فِيمَا قَالَ أَلَا لَا يَمْنَعَنَّ رَجُلًا هَيْبَةُ النَّاسِ أَنْ يَقُولَ بِحَقٍّ إِذَا عَلِمَهُ
Sesungguhnya  dunia adalah manis dan hijau . Allah menjadikanmu sebagai kholifah . Dia melihat apa yang kamu perbuat .Ingat ! Takutlah dunia dan takutlah  perempuan ( berhati – hatilah ).  Diantara   yang di katakan Nabi SAW :  Jangan sampai seorang lelaki diantaramu takut manusia  untuk menyampaikan  kebenaran yang di ketahuinya  [12] . Hadis hasan  sahih kata  Tirmidzi .

Ket: kebanyakan orang mendahulukan duniawi, mereka lupa firman Allah .
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.[13]
   Janganlah lupa berdoa:
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ(192)رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ(193)رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلاَ تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيعَادَ(194)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."[14]


WAllahu alam
Semoga bermanfaat dunia akhirat


















PERSIAPKAN DIRI KITA
Untuk akhirat
Jilid  ke II

Oleh: Faizah
















                                                      34                                                                                                                                                           
 
1       2         3          4          5         6          7         8      
9        10        11         12          13         14         15

16          17          18        19         20           21    22

23          24         25           26         27         28         

29            30            31           32            33  

34          35          36             37             38       39

40      41             42            43         44      45
46          47          48          49          50














[1] 286 Barqarah
[2]  Surat Al asri
[3] Alanfal 46
[4] Muhammad  31
[5] Muttafaq alaih ,Muslim  1184
[6] HR Bukhori 5915  , Muslim  1184.
[7] HR Muslim 1218
[8] HR Muslim  400 ,  Abu dawud  4747. sahih

[9] Muttafaq alaih  , Muslim  6514
[10] Bukhari, 81, kitabul Ruqaq, 44, bab Allah akan menggenggam bumi
Al albani menyatakan : Hadis tsb Muttafaq alaih  lihat di buku karyanya : Misykatul mashobih 5522 ( 2)
[11] An Nakhel 25
[12] HR Tirmidzi  2191
[13] Ali imran 158
[14] Ali imran 192-194
Artikel Terkait

10 komentar:

  1. Assalamualaikum war., wab.

    1. Pada awal artikel (baris ke 3 dari atas) tertulis " ...... wa anna muhammadan abduhu warosulluhu ........". Tidak menggunakan "asyhadu". Apakah kesengajaan atau kesalahan ketik. Kalau kesengajaan berarti ada syahadat yang baru, menggunakan dalil yang mana ?. Kalau kesalahan ketik, tolong segera perbaiki.

    2. Dikatakan bahwa umur nabi Nuh 950 th. Dari mana diperoleh data tersebut. Padahal dalam QS.29;14 tertulis ; "................ dia tinggal seribu tahun (sanah) kecuali limapuluh musim (aamaa).............."
    Dalam hal ini harus dibedakan antara "SANAH" dan "AAMAA". Kebanyakan aamaa diterjemahkan dengan tahun, sehingga dengan mudah penulis menyimpulkan bahwa umur nabi Nuh adalah 950 tahun. Ini merupakan kekeliruan penafsiran. Perlu kita ketahui bahwa satu musim di zaman nabi Nuh tidak sama dengan satu musim abad 21.
    Kalau kita tidak tahu bagaimana menghitungnya, katakan saja umur nabi Nuh adalah "1000 tahun kecuali 50 musim" agar tidak termasuk merubah ayat Alquran.

    3. QS.11;46 ; " ......................... AKU peringatkan kepadamu supaya kamu "jangan" termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan".
    Yang menarik dari terjemahan ini adalah penambahan kata "jangan" atau "laa" yang tidak ada dalam ayat itu. Ini adalah upaya manusia merubah maksud ayat agar dianggap menghargai nabi Nuh.
    Kalau anda sedikit berpikir bahwa pada saat peristiwa tofan (banjir), nabi Nuh sudah tua, kemudian dia kehilangan anak dan istri yang dicintainya karena dikaramkan ALLAH tersebab kekafirannya. Dalam keadaan demikian nabi Nuh cepat menjadi pikun, dan tentunya kembali bodoh.
    Dengan demikian terjemah QS.11;46 adalah ; " ................... bahwa AKU mengajarmu agar termasuk orang-orang bodoh".

    Wassalam

    BalasHapus
  2. jazakallahairan
    pak mohon sanggahan nya di majelis rasullah yang di asuh habiib munzir yangtelah menyimpang dari tinjuan sunnah,, semoga niat ihlas bapak di balas allah swt di akhirat kelaka

    BalasHapus
  3. Untuk Jagona:
    Mukaddimah tsb dari hadis , aslinya tanpa asyhadu lihat di sahih Muslim 1436. Bila di tambahi , nanti banyak orang yang protes .
    tentang khomsina aama , kamu artikan kecuali lima puluh musim itu dari kitab mana , mana refrensimu , tolong di tunjukkan ?

    Untuk kritikanmu yang ketiga itu kesalahanmu , lihat keterangan sbb :
    التفسير الميسر - (ج 4 / ص 27)
    إني أعظك لئلا تكون من الجاهلين في مسألتك إياي عن ذلك.
    Dalam tafsir al Muyassar itu membenarkan terjemahan Depag RI , menyalahkan terjemahanmu . Kamu salah paham , jangan ngaku benar. Masak Allah mengajari NUh menjadi orang bodoh seperti kamu.
    lalu terjemahan mu dari kitab mana ?

    BalasHapus
  4. Untuk salafy, semoga saya punya waktu untuk itu , karena banyak persoalan umat yang perlu saya jawab dengan quran dan sunnah .

    BalasHapus
  5. Ma'af saya sudah pikun barangkali, memang aku bodoh tidak bisa berbahasa arab yang baik yang sesuai dengan keinginan hati, dan terima kasih.

    Wassalam

    BalasHapus
  6. Semoga Allah memberi hidayah padamu ke jalan yang lurus

    BalasHapus
  7. Tapi kalau dibaca artinya (dalam mukadimah) : "................ dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah ................". Padahal tulisan arabnya "... wa anna Muhammadan..." (ma'af laptopnya kuno tidak bisa nulis arab) yang artinya "... dan aku Muhammadan... ".
    Jadi yang mana yang keliru. Barangkali yang ada di sahih Muslim adalah Rosulullah yang berkata sehingga tidak usah pakai asyhadu lagi.
    Saya baca di A.Hasan, pakai asyahdu meskipun ditunjukan dari HR.Muslim

    Terima kasih

    BalasHapus
  8. Untuk Jagona, kamu berkata :
    wa anna Muhammadan.yang artinya "... dan aku Muhammadan... ".
    itu keliru sangat, bukan sangat benar , anak madrasah tahu bukan mahasiswa, kalau artinya anna adalah sesungguhnya bukan anaa yang artinya saya.
    Saya tidak tahu , kamu atau A Hasan yang keliru . Riwayat Muslim tidak ada yang memakai asyhadu . Yang benar menurut riwayat Muslim , ya apa yang ada di mukaddimah itu
    Kalau riwayat Nasa`i 3226 , Ahmad 2613, Ibnu Majah 1883 memakai Asyhadu . Paham ?

    BalasHapus
  9. Bismillah,
    tentang SESATNYA HABIB MUNZIR,
    Sekedar berbagi, telah ada bantahan (sebagian mungkin) terhadap kesesatan di majelis rasullah yang di asuh habiib munzir, silakan buka :
    http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/199-habib-munzir-berbicara-tentang-ilmu-hadits-seri-1
    insyaAlloh bermanfaat.

    BalasHapus
  10. menyimak saja, wah dalilnya dan bahasa arabnya memang jago. selamat pak kyai. ana kalau adu begini gak bisa apa-apa, cuma ternganga aja.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan