BLITAR I SURYA Online - Ada cara unik yang dilakukan warga Dusun Sumberagung, Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tatkala minta hujan. Mereka menggelar adu kekuatan dengan beradu cambuk di atas panggung.
Cambuk terbuat dari sapu lidi yang sudah dianyam kecil menyerupai cambuk sapi. Setiap peserta yang sedang berhadapan bertelanjang badan di atas panggung, diiringi gamelan. Setiap orang mendapat jatah mencambuk lawannya tiga kali. Setelah itu ganti pasangan lainnya.
Meski banyak yang terluka karena terkena cambuk, tak ada jatuh korban atau luka serius. Sebab, luka itu segera akan sembuh bila sudah disentuh oleh guru silatnya, yang berjaga-jaga di bawah panggung.
Rifa`i alias Miskam (41), ketua panitia mengatakan, ritual yang disebut warga setempat dengan Tiban ini sudah berlangsung turun-temurun sejak nenek moyang mereka setiap minta hujan. Itu dilakukan khusus warga laki-laki karena acara ini mengadu andrenalin.
Acara ini akan digelar sampai 17 hari. Diharapkan, selama acara itu berlangsung, hujan akan turun. Peserta yang ingin tampil ternyata cukup banyak. Pada hari keempat Senin (17/10/2011), rata-rata setiap hari diikuti sekitar 70 orang. Karena itu, meski sebelum 17 hari turun hujan, acara tersebut tak serta merta dihentikan, mengingat peserta banyak.
Penulis : imam taufiq
Editor : Rudi Hartono
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ritual seperti itu tiada dalilnya – ya`ni budaya bid`ah yang sesat sepengetahuanku dalam ajaran agama Islam bukan ajaran Kristen , Budha , Hindu atau Konghucu .
Ia budaya leluhur yang kafir bukan leluhur yang muslim , karena itu sayang sekali bila di ikuti oleh kaum muslimin . Ber arti mereka ikut budaya kafir . Dan ini tidak diperkenankan .Ia sebagaimana omongan orang kafir sbb :
قَالُوا بَلْ وَجَدْنَا آبَاءنَا كَذَلِكَ يَفْعَلُونَ
26.74. Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
Kita sudah punya cara untuk minta hujan dengan berdoa kepada Allah atau melakukan salat Istisqa` .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan