Rabu, Oktober 19, 2011

Ulama rujukan Syi`ah berdusta



Sumber : http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=87588
Ini perkataan Al Marji` addini ( Ulama rujukan Syi`ah )
Sayyid Shadiq Al Husaini assyahrazi
Imam Mahdi yang di nanti – nanti – semoga Allah cepat menampakkannya  sebagaimana  dalam riwayat Syi`ah adalah di dukung dengan roh kudus. Antara  dia  dan Allah azza wajal terdapat  tiang cahaya yang dapat di ketahui perbuatan hamba – hamba ( jin atau manusia )  dan apa yang di butuhkan .  Dia ( Mahdi ) melihat perkatan kita, fisik – fisik kita dan apa yang  tampak dari kita. Dia juga melihat di balik perkataan atau tulisan . Dia melihat takdir dan niat – niat . Dia melihat sesuatu yang kita pikirkan ketika kita berbicara atau menulis . Juga melihat niat dan pikiran  kita  untuk Allah  atau agar orang lain berkata  tentang kita bahwa kita bisa berbicara atau menulis . Sesungguhnya tema – teman kita ini lebih utama dari pada orang lain .
Seluruhnya ini di lihat oleh Imam Mahdi pada setiap saat dan detik .
………………………….
Komentarku ( Mahrus ali ) :

Mana dalil yang menyatakan bahwa Imam Mahdi  yang di nanti – nantikan  di dukung oleh roh kudus . Masalah ini adalah gaib sekali bukan agak reailistis  dan perlu dalil yang pas bukan dalil yang keliru  dan saya masih belum menemukan dalilnya dan tidak akan menemukannya , kecuali ngarang sendiri atau dari kitab – kitab arab yang sesat bukan dari buku Indonesia yang lurus  .
Apalagi  Imam Mahdi menurut Syi`ah bukan ahlis sunnah  sudah lahir lalu menghilang entah kemana di dunia atau di akhirat lalu kembali ke dunia . Dia akan datang lagi kelak suatu saat . Ini keterangan tanpa dalil , tapi dari imajinasi individu belaka dan bukan keputusan DPR yang jahiliyah . Kita perlu dalil karena ikut ayat :
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[1]
Dan ingatlah hadis sbb :
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ *
Berhatilah  terhadap perkara baru. Sesungguhnya tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat. [2]

Dalam perkataan Sayyid Shadiq itu terdapat kalimat sbb :
Antara  dia  dan Allah azza wajal terdapat  tiang cahaya yang dapat di ketahui perbuatan hamba – hamba ( jin atau manusia )  dan apa yang di butuhkan .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
 Mengapa keterangan seperti itu tanpa dalil , apakah kita ini  di paksa percaya  sesuatu yang mestinya harus di buang di tong sampah. Para nabi dan Rasul saja tidak mengetahui perkara gaib , apalagi amalan manusia , jin dll . Ini khurofat yang menyesatkan , bukan ilmu berdalil yang lurus . Allah berfirman :
إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى اْلأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. ( 23 / Annajm ).
Dalam perkataan Sayyid Shadiq itu terdapat kalimat sbb :
  Dia ( Mahdi ) melihat perkatan kita, fisik – fisik kita dan apa yang  tampak dari kita. Dia juga melihat di balik perkataan atau tulisan . Dia melihat takdir dan niat – niat . Dia melihat sesuatu yang kita pikirkan ketika kita berbicara atau menulis . Juga melihat niat dan pikiran  kita  untuk Allah  atau agar orang lain berkata  tentang kita bahwa kita bisa berbicara atau menulis . Sesungguhnya tema – teman kita ini lebih utama dari pada orang lain .
Seluruhnya ini di lihat oleh Imam Mahdi pada setiap saat dan detik .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Apakah Mahdi itu Tuhan Allah sehingga bisa punya keistimewaan yang seperti itu , bagaimanakah  doktrin seperti itu  di bandingkan dengan doktrin kristen . Adakah kalangan pastur  percaya seperti itu atau membuangnya . Mungkin sekali hal itu  dari agama majusi leluhur Iran dulu bukan leluhur Jawa  ,. Barang kali  kepercayaan seperti itu persis dengan keyakinan orang Hindu pada dewa – dewa mereka atau  ahli bid`ah kepada wali – wali mereka bukan ahlis sunnah yang komsis pada dalil .
 Kembalilah kepada ayat :
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ
Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. ( Al an‘am 50 )
Di ayat lain di katakan :
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa`atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.


[1] Namel 64
[2] HRAbu Dawud  / Assunnah /4607. Darimi /Muqaddimah /95
Artikel Terkait

3 komentar:

  1. Assalamualaikum WW

    Pak Ustadz, benarkah nama-nama Imam Syiah tertulis di Masjid Madinah? lht:http://ejajufri.wordpress.com/2011/09/24/nama-nama-imam-syiah-di-tembok-masjid-nabawi/

    Tks Pak Ustadz,

    Wassalamualaikum WW

    BalasHapus
  2. Saya baca di situs multaqa ahlil hadis berbahasa arab , intinya itu kedustaan Syi`ah

    BalasHapus
  3. JANGAN DITUNGGU LAGI IMAM MAHDI WALAUPUN DIA 'NGAKU' DARI BANI TAMIN ATAU BANI AHLUL BAIT!


    Salah satu pemicu dari harapan bakal lahirnya tokoh pembawa keselamatan umat manusia dari dulunya adalah adanya DOA NABI IBRAHIM AS yang LAMA sekali BARU DIKABULKAN ALLAH TA’ALA


    Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (merenovasi)) dasar-dasar Rumah (suci) bersama (anaknya) Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".


    Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua (aku, Ibrahim dan anakku, Ismail) orang Muslim (yang tunduk patuh kepada Engkau) dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang Muslim (tunduk patuh kepada Engkau) dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara ibadat kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.


    Ya Tuhan kami, utuslah (anugerahilah) untuk mereka sesorang Rasul (penutup para nabi) dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al-Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 2:127-129)


    Dampak positif dari doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim As. maka semua keturunannya slalu berharap utusan yang mulia itu kelak dianugerahi-Nya pada keturunan Nabi Ishak As. Keturunan Nabi Ishak As inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Bani Israel. Kepada Bani Israel oleh Allah Ta'ala sudah dimuliakan dengan adanya keturunannya yang dianugerahi-Nya sebagai nabi dan rasul ya konon sampai puluhan rasul dan nabi yang terakhir Nabi Isa As.


    Walaupun sudah dianugerahi dengan banyak nabi dan rasul, ternyata Ban Israel tetap aja membangkang pada nabi dan rasulnya alias kafir bahkan sampai ada nabi yang dibunuhnya sendiri. Wajarlah, jika rasul, penutup para nabi, Mesias atau IMAM MAHDI itu tidak diberikan pada keturunan Nabi Ishak As atau Bani Israel, tetapi pada keturunan Nabi Ismail As itulah dia Nabi kita MUHAMMAD SAW (QS. 33:40) dengan dianugerahi-Nya pula kitab suci Al Quran (QS. 6:19) dan di dalamnya termuat Deklarasi oleh Allah Ta'ala sendiri tentang nama dan identitas agama yakni ISLAM (QS. 5:3). Sementara pada kitab-kitab suci sebelum Al Quran belum ada penamaan agama dari Allah Ta'ala.


    Karena itu, sudah waktunya kaum Muslim di Indonesia, Malaysia dan dunia untuk TIDAK BERMIMPI MENUNGGU Imam Mahdi, satrio Piningit, Ratu Adil, baik yang muncul lagi dari rahib atau lenyap (versi Syiah) atau lahir baru lagi (versi sunni) atau versi Ahmadiyahnya yang sudah mati, WALAUPUN DIA MENGAKU DARI BANI TAMIN atau MENGAKU KETURUNAN AHLUL BAIT sekalipun, yang katanya kelak kemudian akan berduet dengan Isa Al Masih, Mesiah yang akan kembali hadir ke dunia lalu dengan misinya adalah akan menghancurkan dajjal, patung, salib dsb.


    https://ejajufri.wordpress.com/2009/03/05/menanti-kemunculan-imam-mahdi/

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan