Kamis, Oktober 06, 2011

Suami Celurit Istri, Ibu dan Ipar


SURABAYA | SURYA - Melihat konter pulsa yang dijaga istrinya jadi tempat cangkrukan lelaki, apalagi ada satu pria yang paling rajin datang, Lasmiyadi alias Nanang (31), warga Jl Mrutu, Kalianyar, Surabaya, gelap mata. Ia melukai istri, ibu mertua, dan adik ipar perempuannya dengan celurit.
Pria pencemburu ini berhasil ditangkap jajaran Polsek Kenjeran di tempat persembunyiannya di kawasan Rengel, Tuban, Rabu (5/10). Kepada petugas, ia mengakui semua perbuatannya.
Saat api cemburu membakar dada, Lasmiyadi mengambil celurit. Ia akan menghabisi nyawa sang istri, Ny Linda Hastuti (29), warga Jl Randu Barat 5, Surabaya. Melihat ini, sang mertua dan adik ipar, yakni Ny Sumirah (49) dan Ana Wahyuni (26), mencoba menghalangi. Ini justru membuat pelaku semakin kalap. Tiga perempuan ini pun tumbang kena sabetan celurit. Melihat itu, pelaku kemudian membawa dua anaknya kabur ke Tuban.
Saat ditemui di Mapolsek Kenjeran, Kamis (6/10), pria berwajah keras ini menuturkan, peristiwa itu bermula dari upaya menambah penghasilan. Maklum, income Lasmiyadi sebagai kuli bangunan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Lalu kami sepakat membuka konter ponsel di sebelah rumah di Jl Randu Barat 5,” terangnya.
Harapan menambah penghasilan belum tercapai. Karena yang datang ke konter bukan pembeli pulsa atau ponsel, melainkan sekelompok pria yang cangkrukan. Yang membuat dia tambah geram, adalah seorang pria yang sering datang ke konter. Tak hanya itu, pria itu juga sering menelepon Linda ketika ada di rumah.
Pertengkaran pun terjadi. Lasmiyadi menuding istrinya selingkuh. Sebaliknya, sang istri juga menuding suaminya punya wanita simpanan. Rumah tangga yang telah dibina selama 10 tahun dan dua anak hasil kisah kasih pun mereka abaikan. Hampir setiap hari terjadi cekcok.
Pertikaian memuncak, Kamis, 14 Juli lalu, sekitar pukul 19.50 WIB, di rumahnya di Jl Randu Barat 5, tepatnya di lantai dua. Melihat mertuanya berusaha melerai, Lasmidi tak peduli. Ia membacok Ny Sumirah hingga mengenai dahi hingga rahang kiri. “Luka memanjang itu membuat si mertua ambruk,” papar Kanit Reskrim AKP Yudo Hariyono mendampingi Kapolsek Kenjeran Kompol Syukur.
Melihat ibunya roboh, Ana Wahyuni, berusaha merebut celurit dari tangan Lasmiyadi. Namun, ia justru kena sabet di kepala dan telinga. Mengetahui ibu dan adiknya terkapar, Ny Linda juga berupaya merebut celurit dari suaminya. Tapi ibu dua anak ini juga apes. Tangan kanannya juga kena sabet.
Menyangka para korban sudah tewas, Lasmiyadi membawa dua anaknya yang masih kecil ke rumahnya di Jl Mrutu Kalianyar, Surabaya. Setelah menaruh celurit di lemari, ia membawa uang Rp 500.000, lalu kabur.
Para korban dilarikan ke RSU Dr Soetomo. Kini kondisi mereka mulai membaik.
Sedangkan pelaku, dengan diantar adiknya, bermaksud kabur ke Banjarmasin dengan menumpang kapal. Tapi setelah di Semampir, uangnya hilang. Akhirnya, dia menginap di Masjid Mujahidin semalam. Esoknya, dia bekerja sebagai kuli panggul kapal di Tanjung Perak untuk menyambung hidup. Tak lama, ada sopir truk yang mau memberi tumpangan ke Jakarta.
Tapi sial bagi dia. Ketika truk berhenti di Babat, untuk buang air besar, truk itu meninggalkannya. Terpaksa, dia jalan kaki hingga ke Rengel, Tuban dan hidup di sana dengan bekerja serabutan selama dua bulan.
Di Tuban, ia sering meneror istrinya lewat ponsel. Dari sinilah polisi melacak keberadaan pelaku. Polisi akan menjerat pelaku dengan pasal berlapis, yakni Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan, UU No 23/ 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), dan UU Darurat 12/1951 tentang Kepemilikan Senjata.
Dosen psikologi Unair, Dewi Retno Suminar menjelaskan, perbuatan sadis Lasmiyadi merupakan cermin kurangnya komunikasi dalam rumah tangga. Tak hanya itu, sebagian masyarakat berpatokan bahwa menikah hanya sebatas ikatan formalitas, bukannya proses untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Perbuatan Lasmiyadi ini jelas harus di balas dengan hukum kisas yang di berlakukan dalam al quran . Melukai orang , harus di lukai sendiri, lihat ayat :
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.(Al Baqarah 179 )
Jadi tidak usah di penjara dan realitanya banyak orang yang keluar dari penjara malah menjadi orang yang lebih jahat dari pada sebelumnya . Gunakan saja kisas , negara akan aman , tentram , jiwa manusia akan terhurmat.
Kesalahan Lasmiyadi adalah menyuruh istrinya untuk kerja dan menunggu  di konternya . Tugas wanita itu  di rumah , ikutilah ayat sbb :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.[1]


[1]  Alahzab 33
Artikel Terkait

1 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan