Senin, Oktober 03, 2011

Infak ratusan juta untuk mendekat kepada setan

Tarif Miss Universe Rp 100 Juta/Jam

Miss Universe 2011 asal Angola, Leila Lopes mengikuti sesi perawatan spa di Jakarta, Senin (3/10/2011). antara/teresia may
BANDUNG I SURYA Online - Miss Universe 2011 Leila Lopes memulai kunjungan resmi selama 10 hari di Indonesia sejak Senin (3/10/2011), dan akan ke Jogjakarta, Surabaya, dan Bandung. Kedatangan wanita cantik asal Angola itu langsung menjadi berita heboh menyusul beredarnya isu bahwa para perwira polisi diminta urunan untuk membiayai kedatangan Leila ke Mapolda Jabar sebesar Rp 750 juta.
Para perwira menengah (pamen) di lingkungan Polda Jabar dikabarkan harus patungan untuk membiayai kedatangan Ratu Sejagat itu ke Mapolda Jabar di Bandung, Selasa (11/10/2011) mendatang. Kabarnya untuk mengundang wanita asal Angola itu pada Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari, Polda Jabar harus merogok kocek hingga Rp 750 juta. Rinciannya untuk membayar tarif Miss Universe selama dua jam Rp 200 juta (Rp 100 juta per jam) dan lainnya untuk biaya jamuan makan dan akomodasi.
Kabar ini dimuat pada headline koran lokal Galamedia, edisi Senin (3/10/2011). Dalam berita tersebut, dikatakan awalnya para pamen menolak, namun karena sudah menjadi instruksi, akhirnya dituruti.
“Awalnya semua (pamen) kebanyakan tidak setuju dengan rencana tersebut. Namun karena itu perintah, terpaksa kami ikuti dan harus menyediakan dana sebanyak Rp 750 juta dengan cara sumbangan dari pamen di jajaran Polda Jabar,” ujar sumber di kepolisian.
Rencana ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan pamen Polda Jabar. Mereka yang kontra menyayangkan anggaran sebanyak itu dihamburkan hanya untuk mendatangkan Miss Universe 2011. Padahal anggaran untuk penyidikan satu tahun hanya dijatah Rp 300 juta dan untuk patroli Rp 400 juta.
Berdasarkan informasi, Leila Lopes akan mendatangi Imah Seniman di Lembang, Bandung, Selasa (11/10/2011), dilanjutkan dengan pembukaan butik Fashion World. Setelah itu dia kembali ke Hotel Hilton untuk beristirahat. Baru pada sore hari dia mendatangi acara makan malam di Graha Bhayangkara Mapolda Jabar.
Sebelumnya Lopes akan menghadiri acara Food Festival di Prambanan, Jogjakarta, Selasa (4/10). Selain itu, wanita bernama lengkap Leila Luliana Da Costa Lopez itu juga ikut dalam kegiatan Charity Gala Dinner di Hotel Sheraton. “Leila Lopes selanjutnya terbang ke Surabaya, Rabu (5/10/2011),” ujar Mega Angkasa, Humas Puteri Indonesia kepada Surya, Senin (3/10/2011).
Di Kota Pahlawan ini, Lopes akan berkunjung ke PT Hartono Wira Tanik (HWK), perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur perhiasan logam mulia di kawasan Berbek. Ia juga akan ke toko yang memajang aneka ragam hasil produksi PT HWK di Pasar Atom.
Direktur Event Organizer (EO) Esa Communication, Dadan Hendaya, yang mendatangkan Miss Universe ke Bandung membenarkan bahwa tarif Miss Universe Rp 100 juta per jam. Bahkan, pengeluaran pihak pengundang dipastikan lebih besar, karena juga meliputi konsumsi hingga akomodasi sang tamu. “Namun, saya rasa hal itu setimpal dengan hasilnya,” kata Dadan.
Menurut Dadan, uang yang dikeluarkan untuk mendatangkan Miss Universe lebih efektif daripada memasang iklan di media massa, misalnya. Dengan kehadiran Miss Universe, jurnalis dalam negeri dan luar negeri pasti datang meliput. Belum lagi gengsi yang didapat pengundang, sebagai tempat yang pernah didatangi Lopes.
Tarif Rp 100 juta per jam tersebut sudah aturan dari Yayasan Putri Indonesia selaku pihak yang mengagendakan kedatangan Miss Universe. Dadan menegaskan, uang itu nantinya untuk bayar franchise ke Yayasan Putri Indonesia.
Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Jawa Barat, Coreta Putut Bayu Seno, menyayangkan adanya pemberitaan yang menuding mereka harus menggelontorkan uang Rp 750 Juta untuk bisa mendatangkan Miss Universe Leila Lopes.
Meski tidak menyalahkan pemberitaan yang sepihak dan tak ada konfirmasi kepada Bhayangkari, istri Kapolda Jabar itu mengaku ‘nebeng’ pihak Yayasan Putri Indonesia agar bisa menghadirkan Miss Universe pada 11 Oktober nanti.
“Saya kenal baik dengan para pengurusnya. Mereka teman-teman saya semua. Kalaupun bayar tidak sebesar itu dan kebetulan ada pihak lain yang membantu,” ujar Coreta kepada wartawan di Gedung Bhayangkari, Mapolda Jabar.
Miss Universe sengaja diundang untuk mendukung acara amal yang digelar sekaligus menyambut Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-56. Dalam acara tersebut, pihaknya banyak melakukan kegiatan sosial antara lain, memberikan bantuan kepada anak yatim, anak cacat, serta pensiunan Polri.
Kalaupun mengeluarkan dana, sebatas uang guna membayar makan malam bagi sekitar 250 undangan. Per porsi dihitung sekitar Rp 30.000. Menurutnya tak sedikit sponsor yang mendukung berbagai kegiatan sosial yang digelar pada tahun ini oleh Bhayangkari, sehingga tidak perlu minta urunan para pamen Polda Jabar.
Disebutkannya, Miss Universe hanya akan hadir selama dua jam di Mapolda. Dalam acara tersebut, Bhayangkari mengemasnya dengan konsep serba Jawa Barat secara tak langsung mempromosikan budaya Jawa Barat.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo angkat bicara perihal kabar tak sedap sejumlah pamen Polda Jabar terpaksa patungan agar bisa mendatangkan Miss Universe 2011 Leila Lopes.
“Tidak ada itu urunan seperti itu. Tidak ada,” ujar Timur singkat seusai menghadiri rapat di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Ramah
Miss Universe 2011 Leila Lopes tiba di Jakarta, Senin (3/10). Kedatangannya ke Indonesia merupakan kunjungan resmi kedua, setelah Singapura, sejak perempuan asal Angola ini meraih mahkota Miss Universe pada 12 September 2011.
“Sepanjang perjalanan di pesawat, dia (Leila Lopes) tidur. Namun, begitu tiba di bandara, ia merasa seperti pulang ke rumah sendiri. Setiap orang menyambutnya dengan ramah,” kata Roston Damien Ogata, Talent Director Miss Universe, di sela-sela penyambutan Leila Lopes oleh 38 finalis Pemilihan Puteri Indonesia 2011 (PPI 2011), di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Leila, di mata Ogata, adalah sosok perempuan yang ramah. Tak heran jika perempuan 25 tahun ini mudah akrab dengan setiap orang yang baru ditemuinya, termasuk saat menyapa 38 finalis PPI 2011. Perempuan yang lahir pada 26 Februari 1986 ini tak hanya menyapa finalis PPI 2011 dengan senyum dan keramahan. Ia pun tak sungkan menciumi satu per satu pipi perempuan muda dari 33 provinsi di Indonesia tersebut.
Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames (20), turut menemani Leila sejak tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin pagi. Mahasiswi jurusan perfilman ini juga merasakan sendiri keramahan dan kepribadian santun Leila Lopes. “Ia tidak merasa lelah meski menempuh perjalanan panjang. Ia memiliki energi positif yang menjadi pembangkit mood,” tutur Nadine.
Meski tak begitu mengenal dekat saat karantina Miss Universe 2011 di Sao Paulo, Brasil, Nadine mengakui bahwa Leila Lopes memiliki kecantikan alami, keramahan, dan hati yang baik. Tak heran jika 38 finalis PPI 2011 begitu terpesona dan memuji kecantikan Leila saat bertemu langsung dengannya.
“Mereka (finalis PPI) saling memuji. Leila memiliki aura positif, peduli, dan memiliki kualitas bagus sebagai seorang Miss Universe. Ia juga punya rasa ingin tahu, termasuk bahasa Indonesia. Ia sudah mengerti kata ‘apa kabar’, ‘terima kasih’ dan ‘foto-foto’ sebagai tanda bahwa ia akan dipotret,” kata Nadine yang memuji Leila Lopes sebagai sosok inspiratif bagi perempuan muda di seluruh dunia.
Sumber : tribunjabar
Penulis : pramudito
Editor : Rudi Hartono

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Undangan untuk ratu sejagad ini hakikatnya mengundang dosa yang banyak . Dia cantik menurut orang – orang yang suka berbuat kerusakan .di atas bumi , bukan orang yang selalu ingin berbuat baik di atasnya .  Acara pilih ratu kecantikan itu adalah acara non muslim yang tak layak di perhatikan  bahkan harus di buang . Itu acara yang membawa murka Allah  bukan rahmatNya .
Orang yang menjadi Ratu kecantikan . adalah wanita  yang jelek menurut Al quran , baik menurut UU Nasionalis dan setan . Orang yang baik menurut Allah  tak layak kawin dengan nya , Allah berfirman :
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Wanita-wanita yang jelek adalah untuk laki-laki yang jelek, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).[1]
Dan masa sekarang itu masa yang edan sekali . Orang jelek di sanjung dan orang baik di anggap berbahaya . Mirip dengan hadis :
فَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ فِي خِفَّةِ الطَّيْرِ وَأَحْلَامِ السِّبَاعِ لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا
  Lantas manusia terjelek  yang masih hidup,mereka cekatan seperti  burung terbang , angan – angan mereka laksana binatang buas , tidak menganggap baik perkara yang  ma`ruf, tidak ingkar kepada kemungkaran[2]   
Syaikh Al azhar Mesir Jadul hak berkata :
العودة إلى الاحتفال بزفاف عروس النيل ارتداد إلى الجاهلية عمياء، لا تفريق فيها بين الحلال والحرام
Kembali untuk merayakan pernikahan pengantin sungai Nil kembali kepada  Jahiliyah yang  buta, yang tidak membedakan  antara Halal dan Haram  Fatawa al azhar 225/7

 

 



[1] Annur 26
[2] HR Muslim 2940
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. begitu mudahnya membuang uang 750 juta rupiah hanya untuk sesuatu yg tidak ada manfaatnya. atau jgn2 itu bukan uang mereka tetapi uang rakyat?.. wallahualam....

    BalasHapus
  2. Mereka itu israf , persis dengan pembela kerajaan Firaun bukan kerajaan Nabi Dawud . Mereka yang di katakan oleh Allah sebagai orang - orang yang israf

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan