Sabtu, Januari 26, 2013

Dimulai di Makam Gus Dur, Khatamkan Al-Qur'an 350 Ribu Kali

Jombang, NU Online
Pengurus Wilayah Jamiyatul Quro' wal Hufadz (JQH) Jawa Timur menggelar khataman Al-Qur'an untuk meruwat bangsa Indonesia yang terus dirundung bencana.
Khotmil Qur’an rencananya bakal dilakukan sebanyak 350 ribu kali, selama sepekan, diawali di Makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ketua PW JQH Jatim, Fatkhurrozi Al Hafid mengatakan, acara khataman Al Qur'an tersebut dalam rangka mendoakan bangsa Indonesia yang saat ini banyak dirundung masalah. Mulai dari bencana alam, konflik sosial, hingga permasalahan korupsi.

"Dengan pembacaan Al-Qur'an ini semoga bangsa Indonesia selalu diberi keselamatan oleh Allah SWT. Semoga bencana selalu dijauhkan. Intinya ini sebagai doa tolak balak," ujarnya ditemui disela sela pembukaan Gema Al Quran 350 ribu khataman dan doa keselamatan dan Kemaslahatan untuk bangsa dan negara, Sabtu (26/1).

Dikatakannya, dalam kegiatan khataman ini, akan melibatkan sedikitnya seabanyak 150 penghafal Al Quran  yang akan menghatamkan 30 juz baik dengan membaca (bin nadhor) maupun dengan hafala (bil Ghoib) saelama satu minggu kedepan.

“Untuk hafalan Al Qur'an itu akan digelar selama satu minggu. Bukan hanya di Ponpes Tebuireng saja, namun terdapat 24 majelis khatmil Qur'an se-Jatim. Acara akan ditutup pada 3 Pebruari mendatang di Masjid Al Akbar Surabaya. "Untuk pembukaannya kita gelar hari ini di makam Gus Dur ini," ungkapnya.

Hafalan Al Qur'an itu akan digelar selama satu minggu. Bukan hanya di Pesantren Tebuireng saja, namun terdapat 24 majelis khatmil Qur'an se-Jatim. Acara akan ditutup pada 3 Pebruari mendatang di Masjid Al Akbar Surabaya. "Untuk pembukaannya kita gelar hari ini di makam Gus Dur," urainya.

Adik Gus Dur, Hj Lily Chadijah Wahid menambahkan bahwa kegiatan khotmil Quran, digelar dengan harapan bencana yang sekarang ini terus melanda bangsa Indonesia bisa segera terselesaikan. “ Agar bencana, yang melanda bangsa ini seperti korupsi, banjir serta moral permasalahan akhlak tersebut maka salah satu cara adalah kembali kepada kitab suci Al Qur'an,”tandasnya.

Putri pendiri JQH ini mengatakan, organisasi JQH merupakan lembaga para penghafal Al Qur'an yang didirikan oleh (alm) KH Wahid Hasyim, yang tak lain ayahnya. Oleh sebab itu, khataman sebanyak 350 ribu kali itu dimulai dari Tebuireng.

Setelahnya, sebanyak 24 majelis khatmil se-Jatim juga melakukan hal serupa. Acara akan ditutup di Masjid Al Akbar Surabaya, 3 Pebruari 2013. "Gerakan menghatamkan Al Qur'an ini kita mulai dari Jatim terlebih dulu. Setelah itu, akan dilanjutkan cabang-cabang JQH se-Indonesia. Sekali lagi, ini sebagai ruwatan terhadap kondisi Indonesia yang mengentaskan," pungkas cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari ini.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Komentarku ( Mahrus ali): 

Setahu saya, baca al quran di kuburan itu bukan tuntunan Rasulullah SAW, tapi tontonan umat Rasulullah SAW yang menyalahi tuntunan dan cocok dengan kebid`ahan, disenangi ahli bid`ah dan di benci ahli hadis.

Saya nasehati dengan jujur dan penuh kasih sayang  wahai saudara – saudaraku, tinggalkan kebid`ahanmu, kesyirikanmu, fanatismu pada golonganmu itu lebih baik dari pada apa yang anda lakukan.
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Nah ini dia, benar2 "juara"
    Dasar ibadah adalah ilmu, ibadah tanpa ilmu ibarat pohon tidak punya kara, gampang tumbang, kalo gak tumbang ya mati, terus dimakan rayap

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan