By Asqi Resnawan on 5:34 AM
Politikus Partai Persatuan Pembangunan,
Ahmad Yani meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertindak cepat. Sebab, Yani
menilai calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
Joko Widodo melakukan pelanggaran berat.
"Terjadi pelanggaran serius. Hari ini, capres nomor dua sudah berkampanye dalam pidatonya," kata Yani di kantor KPU, Jakarta, Minggu 1 Juni 2014.
Yani mengatakan bahwa dia tidak perlu melaporkan temuan tersebut ke Bawaslu. Hal itu, karena peristiwa terjadi di depan mata kepala Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum. Bahkan, seluruh undangan yang hadir dalam acara pengambilan nomor urut turut menyaksikan.
"Tadi jelas, Pak Jokowi sudah mulai mencuri start. Sudah melakukan pelanggaran terhadap aturan yang disepakati yaitu adalah mendahului jadwal kampanye dengan mengajak untuk memilih nomor dua," ujarnya.
Yani yang turut mendampingi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu mencatat bahwa KPU sudah mengimbau seluruh capres dan cawapres untuk tidak melanggar aturan kampanye. Namun, baru beberapa menit berjalan pelanggaran itu justru dilakukan Jokowi.
"Kita tinggal menunggu langkah-langkah yang akan diambil Bawaslu. Bawaslu harus menindaklanjuti, harus diberikan punishment. Kalau tidak buat apa kita buat aturan," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan usai mengambil nomor urut. Jokowi bersama wakilnya, Jusuf Kalla akhirnya mendapatkan nomor urut dua.
"Nomor dua, simbol keseimbangan. Ada capres, ada cawapres. Ada mata kanan, ada mata kiri. Ada tangan kanan kiri. Semua harmoni dalam sebuah keseimbangan. Dan, untuk menuju Indonesia yang harmoni penuh keseimbangan, pilihlah nomor dua," kata pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu. (asp/viva)
"Terjadi pelanggaran serius. Hari ini, capres nomor dua sudah berkampanye dalam pidatonya," kata Yani di kantor KPU, Jakarta, Minggu 1 Juni 2014.
Yani mengatakan bahwa dia tidak perlu melaporkan temuan tersebut ke Bawaslu. Hal itu, karena peristiwa terjadi di depan mata kepala Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum. Bahkan, seluruh undangan yang hadir dalam acara pengambilan nomor urut turut menyaksikan.
"Tadi jelas, Pak Jokowi sudah mulai mencuri start. Sudah melakukan pelanggaran terhadap aturan yang disepakati yaitu adalah mendahului jadwal kampanye dengan mengajak untuk memilih nomor dua," ujarnya.
Yani yang turut mendampingi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu mencatat bahwa KPU sudah mengimbau seluruh capres dan cawapres untuk tidak melanggar aturan kampanye. Namun, baru beberapa menit berjalan pelanggaran itu justru dilakukan Jokowi.
"Kita tinggal menunggu langkah-langkah yang akan diambil Bawaslu. Bawaslu harus menindaklanjuti, harus diberikan punishment. Kalau tidak buat apa kita buat aturan," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan usai mengambil nomor urut. Jokowi bersama wakilnya, Jusuf Kalla akhirnya mendapatkan nomor urut dua.
"Nomor dua, simbol keseimbangan. Ada capres, ada cawapres. Ada mata kanan, ada mata kiri. Ada tangan kanan kiri. Semua harmoni dalam sebuah keseimbangan. Dan, untuk menuju Indonesia yang harmoni penuh keseimbangan, pilihlah nomor dua," kata pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu. (asp/viva)
Artikel Terkait
Jokowi
- SIMAK PERNYATAAN PANGLIMA TNI KEADAAN NKRI
- Pertemuan rahasia di Istana
- Sri Bintang: "Jokowi Kalap Ditekan Polit-Biro RRC"
- Tidak adail Jokowi
- Mahasiswa: Penegakan Hukum Era Jokowi seperti Jaring Laba-Laba, Hanya Menjerat yang Lemah
- Bungkamnya Media Nasional atas aksi unjuk rasa Mahasiswa di Istana Negara, Pertanda apa?
- Aktivis Malari: Sungguh menjijikkan rezim sekarang ini, selalu berpihak kepada cukong dan para taipan
- Muhammadiyah Pertanyakan Pertemuan "Haram" Hakim MK dengan Presiden
- Pengamat: Sumber pembiayaan pemerintah Jokowi mulai roboh, untuk bayar utang sudah tak sanggup
- SBP: Jokowi sengaja biarkan mafia Cina tak bayar pajak, dananya dipakai untuk proyek apartemen guna menampung jutaan Cina yang masuk dari RRC
- "DEFISIT ANGGARAN: SOEHARTO-ROUSEFF-PETRUK"
- HEBOH….!! Permadi SH: Presiden Jokowi Akan Lengser Di Tahun 2016
- Dikritik Gak Mau, Didoain Kepanasan, Terus Maunya Apa
- Doa Jokowi di dengar kata Husni Kamil yg teمah mennggal
- SURVEI INI TERNYATA Mayoritas Rakyat Indonesia Inginkan Presiden Jokowi Berhenti Sampai Disini
- Inilah Perda Bernafaskan Islam yang Dihapus Presiden Jokowi
- Perda Islami Dihapus, Jokowi Rezim Anti Islam dan Pro Kapitalis!
- Pengamat: TNI terus dihina & dilecehkan Rezim Jokowi, kesabaran para Jenderal senior akan habis
- Dua Sejoli Jokowi-Ahok adalah Bencana Bagi NKRI Dan Sarana Cukong Jarah NKRI"
- Duh, Muncul Petisi Desak Jokowi Tes DNA dengan Sujiyatmi
- Jokowi Temui Politikus Cina, Bahas Kerja Sama dengan Partai Komunis Cina
- SBY Sindir Revolusi Mental Jokowi Mirip Ajaran Komunisme
- Rezim Jokowi-JK Menyengsarakan Rakyat Dengan Timbunan Utang
- Ngakunya Tiga Bank BUMN Pinjam ke China untuk Infrastruktur, Ternyata Buat 47 Perusahaan Ini
- Uang Jajan Anak Jokowi Capai 5Miliar/Bulan Ini Pengakuan Kaesang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan