Biografi Abu Musa Al asy`ari
Abu Musa al asy`ari bernama Abdullah bin Qais bin
Sulaim Al asy`ari, salah satu sahabat Nabi SAW sebagai guru Zahdam yang melihat
Rasulullah SAW makan Ayam, wafat di
Mekkah pada tahun 50 H. Beliau adalah gubernur Aden dan Zubaid.
Sebagian pakar sejarah
menyebutkan, bahwa Abu Musa datang ke Mekkah lalu masuk Islam dan berhijrah ke
Habasyah, lalu datang kepada Rasulullah SAW
bersamaan para sahabat yang lain setelah penaklukan kota Khoibar. Mereka di beri bagian harta
perang dan Rasulullah SAW tidak pernah
memberikan harta bagian tentara kepada seseorang yang tidak ikut perang selain mereka.
Di katakan pula: Abu Musa keluar bersama 50 orang dari Yaman dengan
kapal lalu di bawa angin ke Habasyah. Mereka bertemu dengan Ja`far bin Abu
Tholib di Habasyah lalu bertempat di sana.
Pendapat ini yang tepat. Rasulullah SAW
mengangkat beliau sebagai penguasa di kota
Aden, Zubaid
dan pantai Yaman. Umar bin Al khotthob mengangkat beliau sebagai penguasa di
Kufah atau Basrah. Beliau juga hadir di jenazah Abu Ubaidah bin Al Jarrah di
Yordania. Beliau juga datang ke Muawiyah di Damaskus. Ibunya bernama Dhobbiyah
putri Wahab, masuk Islam dan meninggal dunia di Medinah. Beliau termasuk
sahabat yang bersuara merdu, bahkan suaranya paling enak di kalangan mereka.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ أَوْ
الْأَشْعَرِيَّ أُعْطِيَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ
Sesungguhnya Abdullah bin Qais al asy`ari telah di beri seruling dari
seruling keluarga Dawud [1]
Sahih.
Umar telah mengangkatnya menjadi gubernur di kota Basrah. Dialah yang mengajari rakyatnya
dan menjadi wali kota
Kufah di masa Usman. Beliau kurus,
pendek.
Anas berkata: Rasulullah SAW
bersabda:
أَتَاكُمْ أَهْلُ
الْيَمَنِ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ
وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Penduduk Yaman telah datang. Mereka lebih lunak hatinya. Fikih adalah
yamani dan hikmah juga dari Yaman.
Sahih.
ImamNawawi berkata: Mayoritas
sahabat Ansor itu berasal dari Yaman, maksud orang yaman di situ adalah
penduduk Medinah. Dan saat itu, Abu Musa al asy ari dan kelompoknya bertolak
dari Medinah, bukan dari Yaman dan Rasulullah SAW dan sahabatnya saat itu berada di Tabuk.
Dalam sebagian riwayat, saat itu, Rasulullah SAW di kota
Medinah lalu Abu Musa dan al Asyari dan kelompoknya datang, lalu Rasulullah
SAW menyampaikan hadis tsb. Ketika dekat
dengan kota
Medinah mereka bersyair sbb:
غَدًا نَلْقَى الْأَحِبَّةَ مُحَمَّدًا
وَحِزْبَهُ
Besok, kita akan bertemu dengan beberapa kekasih yaitu Muhammad dan
kelompoknya.
ـ عَنْ عِيَاضٍ الأَشْعَرِي قَالَ: لمَاَّ
نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ {فَسَوْفَ اتِي الله بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
ويُحِبُّوْنَهُ} قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلّم: «هُمْ قَوْمُ هَذا» ـ يَعْنِي:
أَبَا مُوْسَى. رواه الطبراني ورجاله رجال الصحيح.
Iyadh Al asyari berkata: Ketika ayat:
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ
يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka
dan merekapun mencintai-Nya, [4]
Rasulullah SAW bersabda: Kaumnya
ini – Abu Musa al asy ari. HR Thobroni dan perawi – perawinya perawi sahih
Bukhori.[5],
kata Ali bin Abu Bakar Al Haitami
Saya katakan: Sayang sekali syekh Ali bin Abu Bakar al haitami tidak
mengetengahkan sanad hadis dalam kitab tsb. Hingga sulit sekali untuk di lacak
kebenaran pernyataannya.
Iyadh bin Amar al asy ari
menurut Ibnu Hajar ber identitas sbb:
Dia seorang sahabat namun hadisnya menurut Abu hatim mursal ( lemah )
Bahkan menurut Imam Dzahabi:
Masih dipertentangkan di antara ulama tentang Iyadh menjadi sahabat
Rasulullah SAW. Abu Hatim menyatakan: Dia adalah tabii yang suka memursalkan
hadis. [6]
Jadi hadis tsb lemah
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
[1] HR Muslim 793
[2] Hr Ibnu Majah 12921. Setahu saya , Rasulullah SAW tidak pernah berjabat tangan kecuali saat
baiat. Dan sering kita jumpai hadis dimana Rasulullah SAW berjumpa dengan sahabat – sahabatnya tanpa
berjabat tangan. Lebih baik , kita ikuti
saja Rasulullah SAW dan perilaku sahabat
– sahabatnya yang besar. Dan hadis tentang berjabat tangan sejauh pantauan saya
adalah lemah.
[3] Ia lemah karena perawi bernama
Yahya bin Ayyub yang terpercaya tapi terkadang keliru dan Humaid
Atthowil yang suka menga –ada hadis Sanadnya sbb: Ibnu Majah berkata: Yahya bin
Ishak bercerita kepada kami , lalu berkata : Bercerita kepada kami Yahya bin
Ayyub, bercerita kepada kami Humaid Atthowil dari Anas bin Malik .
[4] Al
Maidah 54
[5] Majmauz zawaid 80/7. Ia juga
diriwayatkan Al mustadrak alas sahihain 341/2 , Jamiul masanid dan marosil 123/21.
[6] Mausuat ruwatil hadis 5280
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan