Selasa, November 26, 2013

Ayam haram - kajianku ke 19



Biografi Abu Musa Al asy`ari



Abu Musa al asy`ari bernama Abdullah bin Qais bin Sulaim Al asy`ari, salah satu sahabat Nabi SAW sebagai guru Zahdam yang melihat Rasulullah SAW  makan Ayam, wafat di Mekkah pada tahun 50 H. Beliau adalah gubernur Aden dan Zubaid.
Sebagian  pakar sejarah menyebutkan, bahwa Abu Musa datang ke Mekkah lalu masuk Islam dan berhijrah ke Habasyah, lalu datang kepada Rasulullah SAW  bersamaan para sahabat yang lain setelah penaklukan kota Khoibar. Mereka di beri bagian harta perang dan Rasulullah SAW  tidak pernah memberikan harta bagian tentara kepada seseorang yang tidak ikut perang  selain mereka.
Di katakan pula: Abu Musa keluar bersama 50 orang dari Yaman dengan kapal lalu di bawa angin ke Habasyah. Mereka bertemu dengan Ja`far bin Abu Tholib di Habasyah lalu bertempat di sana. Pendapat ini yang tepat. Rasulullah SAW  mengangkat beliau sebagai penguasa di kota Aden, Zubaid dan pantai Yaman. Umar bin Al khotthob mengangkat beliau sebagai penguasa di Kufah atau Basrah. Beliau juga hadir di jenazah Abu Ubaidah bin Al Jarrah di Yordania. Beliau juga datang ke Muawiyah di Damaskus. Ibunya bernama Dhobbiyah putri Wahab, masuk Islam dan meninggal dunia di Medinah. Beliau termasuk sahabat yang bersuara merdu, bahkan suaranya paling enak di kalangan mereka.
Rasulullah SAW  bersabda:
إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ أَوْ الْأَشْعَرِيَّ أُعْطِيَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ
Sesungguhnya Abdullah bin Qais al asy`ari telah di beri seruling dari seruling keluarga Dawud [1] Sahih.

Umar telah mengangkatnya menjadi gubernur di kota Basrah. Dialah yang mengajari rakyatnya dan menjadi wali kota Kufah di masa Usman.  Beliau kurus, pendek.
Anas berkata: Rasulullah SAW  bersabda:
 أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Penduduk Yaman telah datang. Mereka lebih lunak hatinya. Fikih adalah yamani dan hikmah juga dari Yaman.  Sahih.
 ImamNawawi berkata: Mayoritas sahabat Ansor itu berasal dari Yaman, maksud orang yaman di situ adalah penduduk Medinah. Dan saat itu, Abu Musa al asy ari dan kelompoknya bertolak dari Medinah, bukan dari Yaman dan Rasulullah SAW  dan sahabatnya saat itu berada di Tabuk.

Dalam sebagian riwayat, saat itu, Rasulullah SAW  di kota Medinah lalu Abu Musa dan al Asyari dan kelompoknya datang, lalu Rasulullah SAW  menyampaikan hadis tsb. Ketika dekat dengan kota Medinah mereka bersyair sbb:
غَدًا نَلْقَى الْأَحِبَّةَ مُحَمَّدًا وَحِزْبَهُ
Besok, kita akan bertemu dengan beberapa kekasih yaitu Muhammad dan kelompoknya.
Anas berkata: Merekalah permulaan orang yang melakukan jabat tangan[2]  lemah. [3]
ـ عَنْ عِيَاضٍ الأَشْعَرِي قَالَ: لمَاَّ نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ {فَسَوْفَ اتِي الله بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ ويُحِبُّوْنَهُ} قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلّم: «هُمْ قَوْمُ هَذا» ـ يَعْنِي: أَبَا مُوْسَى. رواه الطبراني ورجاله رجال الصحيح.
Iyadh Al asyari berkata: Ketika ayat:
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ

Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, [4]
Rasulullah SAW  bersabda: Kaumnya ini – Abu Musa al asy ari. HR Thobroni dan perawi – perawinya perawi sahih Bukhori.[5], kata Ali bin Abu Bakar Al Haitami

Saya katakan: Sayang sekali syekh Ali bin Abu Bakar al haitami tidak mengetengahkan sanad hadis dalam kitab tsb. Hingga sulit sekali untuk di lacak kebenaran pernyataannya.
 Iyadh bin Amar al asy ari menurut Ibnu Hajar ber identitas sbb:  Dia seorang sahabat namun hadisnya menurut Abu hatim mursal ( lemah )
Bahkan menurut Imam Dzahabi:  Masih dipertentangkan di antara ulama tentang Iyadh menjadi sahabat Rasulullah SAW. Abu Hatim menyatakan: Dia adalah tabii yang suka memursalkan hadis. [6] Jadi hadis tsb  lemah 

Bersambung………
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.

 




[1] HR Muslim 793
[2] Hr Ibnu Majah 12921. Setahu saya , Rasulullah SAW  tidak pernah berjabat tangan kecuali saat baiat. Dan sering kita jumpai hadis dimana Rasulullah SAW  berjumpa dengan sahabat – sahabatnya tanpa berjabat tangan. Lebih baik  , kita ikuti saja Rasulullah SAW  dan perilaku sahabat – sahabatnya yang besar. Dan hadis tentang berjabat tangan sejauh pantauan saya adalah lemah.
[3] Ia lemah karena perawi bernama  Yahya bin Ayyub yang terpercaya tapi terkadang keliru dan Humaid Atthowil yang suka menga –ada hadis Sanadnya sbb: Ibnu Majah berkata: Yahya bin Ishak bercerita kepada kami , lalu berkata : Bercerita kepada kami Yahya bin Ayyub, bercerita kepada kami Humaid Atthowil dari Anas bin Malik .
[4] Al  Maidah 54
[5] Majmauz zawaid 80/7. Ia  juga diriwayatkan Al mustadrak alas sahihain 341/2 , Jamiul  masanid dan marosil 123/21.
[6] Mausuat ruwatil hadis 5280
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan