Saya meragukan kemampuan Pak
Jalaluddin Rakhmat memahami soal Syiah, sebab beliau pernah mengatakan
bahwa hadis Ghadir Khum itu sudah dibahas ahli hadis dalam buku sebanyak
sebelas jilid, khusus meneliti hadis Ghadir Khum itu, ratusan
sumbernya, ratusan sahabat dan tabiin yang meriwayatkannya.
Ternyata penyataan itu hanya ucapan kosong, sebab setelah saya membaca
kitab itu yang berjudul : Al-Gadir fi al-Kitab wa al-Sunnah wa al-Adab,
ditulis oleh al-Amin al-Najafi, diterbitkan oleh Dar al-Kitab al-Arabi,
Bairut, 1977. Kitab ini direncanakan terbit 12 juz, tetapi baru terbit
11 juz. Oleh tokoh tadi buku ini dinyatakan khusus meneliti hadis
tentang Gadir Khum, ratusan sumbernya, ratusan sahabat yang
meriwayatkan, ratusan tabiin dan seterusnya.
Namun fakta yang saya temukan demikian : “Buku itu membahas hadis Gadir
Khum hanya pada Juz I halaman 14-72 dengan mencatat 110 sahabat (bukan
ratusan) dan 84 tabiin.
Itupun sumbernya banyak dari satu orang yaitu Ibnu Uqdah sehingga Imam
al-Haitami menyatakan bahwa sahabat yang tercatat itu hanya 16 orang.
Sedang bagian buku lainnya, Juz 1-11 isinya bukan soal hadis tetapi
syair, pembelaan terhadap aqidah Syi’ah Imamiyah dan elegi (manaqib)
Ali”.
Nauzubillah minal kadzibi wal khianati.
Ilmuwan tidak boleh mengkhianati fakta untuk mengelabuhi masyarakat.
Informasi kidzib ini sudah saya tulis dalam sebuah majalah yang terbit
di Bangil (Al-Muslimun, dengan judul : Informasi ala Drs. Jalaluddin
Rakhmat, M.Sc.) agar orang tahu bahwa manipulasi informasi merupakan
senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang yang kekurangan informasi.
Diambil dari komentar dalam artikel link ini http://www.arrahmah.com/kontribusi/dukungan-khazanah-trans7-difatwakan-sesat-tidak-layak-menyiarkan-kesesatannya.html
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Orang yang berpegangan terhadap
ajaran yang benar akan ada tanda
kebenaran dan lenyaplah tanda kedustaaan
pada dirinya. Dan tanda orang yang membela ajaran sesat adalah terdapat tanda suka dusta pada kepribadiannya,
dan jarang sekali berkata jujur. Ini
sama dengan orang – orang munafik –
calon penghuni Neraka selamanya
bukan calon penghuni surga selamanya. Kita ikuti saja ayat ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar,
Lanjutan ayat tsb adalah sbb:
niscaya
Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan