Sahabat Smart Teen,
Pada tahun
1800an para penganut Zionisme di Switzerland mengadakan konferensi
internasional, dalam rangka pembahasan mengenai peluncuran proyek-proyek
penghancuran akidah agama-agama Samawi (Nasrani, Yahudi, &
Islam.Dalam hal ini, yang dimaksud hanyalah Kristen & Islam).
Konferensi yang diadakan dalam ruangan tertutup super rahasia tersebut
akhirnya terbongkar oleh seorang wanita Prancis dan disebarkan ke
seluruh dunia, dalam buku berjudul, “ 24 Protokol Zionis”
24 Protokol
Zionis yang telah disusun oleh para penganut aliran Zionisme hendaknya
perlu dicermati oleh umat Muslim secara keseluruhan. Sebagaimana yang
terlah tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 120:
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah:”Sesungguhnya petunjuk Allah itulah(yang
benar)”.Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu”. (QS.Al Baqarah ( 2):120).
Dan tidak dapat dipungkiri, bahwa
hampir seluruh protokol-protokol tersebut telah sukses dilaksanakan.
Pada kali ini, penulis hanya akan membahas 4 protokol saja, akibat
keterbatasan penulis sendiri.
PROTOKOL KE-1:
“Semboyan kita (kita disini maksudnya: Zionisme/warga Yahudi sedunia, -pen.) hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita
Kita pembuka jalan falsafah kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan yang menjadi topik aktual sepanjang masa (kini falsafah itu dikenal dengan istilah ‘demokrasi’, -pen.). Mereka yang menjunjung falsafah itu sebenarnya belum berfikir secara matang dan dewasa.Falsafah itu sebenarnya tidak bernilai, dan banyak masyarakat kaum awam yang terkecoh, dan tidak menyadari bahwa pengertian falsafah itu sebenarnya masih rancu dan diliputi oleh awan gelap.
Kata-kata itu telah diulang berkali-kali, dan mereka tertarik dengannya padahal telah menghancurkan kemakmuran dunia dan kebebasan perorangan yang sesungguhnya.Orang-orang non-Yahudi yang dianggap sebagai orang pandai dan berfikiran cerdas tidak memahami simbolisme yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkannya itu; demikian pula mereka tidak melihat pertentangan yang terkandung di dalamnya, dan tidak pula menyadari bahkan di alam bebas tidak terdapat arti kata persamaan dalam bentuk apapun juga.
Slogan kita berupa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang kita kumandangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa dan sebagai sarana yang dapat menarik orang mendukung perjuangan kita dari seluruh pelosok dunia.Falsafah itu mampu membingungkan para pemimpin Kristen.Pada suatu saat falsafah itu mampu mematahkan tangga dan merontokkan persatuan.
“Semboyan kita (kita disini maksudnya: Zionisme/warga Yahudi sedunia, -pen.) hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita
Kita pembuka jalan falsafah kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan yang menjadi topik aktual sepanjang masa (kini falsafah itu dikenal dengan istilah ‘demokrasi’, -pen.). Mereka yang menjunjung falsafah itu sebenarnya belum berfikir secara matang dan dewasa.Falsafah itu sebenarnya tidak bernilai, dan banyak masyarakat kaum awam yang terkecoh, dan tidak menyadari bahwa pengertian falsafah itu sebenarnya masih rancu dan diliputi oleh awan gelap.
Kata-kata itu telah diulang berkali-kali, dan mereka tertarik dengannya padahal telah menghancurkan kemakmuran dunia dan kebebasan perorangan yang sesungguhnya.Orang-orang non-Yahudi yang dianggap sebagai orang pandai dan berfikiran cerdas tidak memahami simbolisme yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkannya itu; demikian pula mereka tidak melihat pertentangan yang terkandung di dalamnya, dan tidak pula menyadari bahkan di alam bebas tidak terdapat arti kata persamaan dalam bentuk apapun juga.
Slogan kita berupa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang kita kumandangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa dan sebagai sarana yang dapat menarik orang mendukung perjuangan kita dari seluruh pelosok dunia.Falsafah itu mampu membingungkan para pemimpin Kristen.Pada suatu saat falsafah itu mampu mematahkan tangga dan merontokkan persatuan.
Dari sisi
lain, falsafah itu akan menggulingkan kubu-kubu bangsawan non-Yahudi,
yaitu kubu yang dipakai tempat perlindungan masyarakat yang hidup di
atas planet bumi ini.”
Seiring
perkembangan zaman & modernisasi, timbul ideologi-ideologi serta
pemikiran-pemikiran baru yang dianggap sebagai bukti dari pesatnya
perkembangan daya pikir manusia. Contoh: Marxisme, Sosialisme,
Komunisme, Demokratisme, Liberalisme, dll. Tokoh-tokoh pencetusnya
diagung-agungkan oleh sebagian besar umat manusia.Tidak pernahkah
terlintas di benak mereka mengenai siapakah tokoh- tokoh tersebut sebenarnya?
Karl Marx:
Pencetus komunisme.Ideologi tanpa agama dan akhlak.
Sigmund Freud:
Pencetus
Represi Seksual. Teori yang menyatakan bahwa yang mengikat manusia
satudengan yang lainnya adalah kecenderungan akan seks.
Charles Darwin:
Pencetus Teori Evolusi. Teori yang mengingkari adanya Penciptaan Tuhan.
Dan masih banyak yang lainnya.
Jika satu
orang Zionis telah mengumumkan satu opini penghancur, maka pemikir
tersebut beserta sekian banyak Yahudi Zionis lainnya akan langsung
menyebarkan opini tersebut ke seluruh dunia dan memperkuatnya dengan
berbagai macam argumen, yang kadang ditambahkan dengan
pernyataan-pernyataan Islami yang bersifat batil, sehingga banyak para
Muslim yang tidak terlalu taat terjerat. Terutama, anak-anak remaja.
Zionisme berharap akan kehancuran agama Islam. Di masa lalu, para Ahli
Kitab berusaha memurtadkan umat Muslim.Mereka memaksa umat Islam untuk
masuk ke agama mereka dengan berbagai macam penyiksaan, yang terkadang
berujung kepada kematian.Kini, metode tersebut dirasa kurang
efektif.Dimulailah sebuah metode baru yang diakui sangat ampuh, yaitu dengan merusak akidah para Muslim,
sehingga mereka dari luar tetap terlihat seperti seseorang yang mengaku
beragama Islam, namun secara tidak langsung telah melanggar begitu
banyak larangan di dalam agama Islam, dan mengikuti ajaran agama mereka
secara pelan-pelan tanpa disadari. Dengan demikian, mereka sukses
memurtadkan sebagian umat Muslim secara terselubung!
“Jika kamu mengikuti suatu kaum, maka kamu termasuk kaum tersebut.” (HR. Bukhari Muslim)
Adakah ini disadari? Ada, namun dibiarkan saja sebagai suatu kelumrahan akibat proses modernisasi & globalisasi.Na’udzubillah mindzalik
PROTOKOL KE-4:
“Gerakan ‘Freemasonry’ akan melaksanakan tujuan-tujuan kita ini, dan sebagai penghalang bagi siapa saja yang akan membongkar program kita.
Gerakan
‘Freemasonry’ akan mampu menghapus keyakinan ber-Tuhan di tengah
masyarakat Kristen, dan diganti dengan teori matematika dan teori
relativitas (Einstein, -ed.).
Kita harus berani mengarahkan orang-orang Kristen agar pikirannya hanya ke arah persaingan ekonomi dan industri.Situasi seperti itu diupayakan semakin tajam, agar terwujud masyarakat yang individualistis. Sehingga mereka akan apatis terhadap perjalanan politik, agama, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Mereka hanya mengurus tenaga dan memeras otak demi mendapatkan harta.Dengan demikian mereka bergelimang dengan kehidupan materialisme dan mengabaikan ajaran-ajaran agama (kini giliran orang-orang Muslim karena orang-orang Kristen sudah ditaklukkan, -pen.)Paham liberal (liberalisme) harus kita sebarkan ke seluruh dunia agar pengertian mengenai arti kebebasan (liberal) itu benar-benar menimbulkan dis-integrasi dan menghancurkan masyarakat non-Yahudi.Maka industri harus dilandaskan atas dasar yang bersifat spekulatif. ”
Kita harus berani mengarahkan orang-orang Kristen agar pikirannya hanya ke arah persaingan ekonomi dan industri.Situasi seperti itu diupayakan semakin tajam, agar terwujud masyarakat yang individualistis. Sehingga mereka akan apatis terhadap perjalanan politik, agama, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Mereka hanya mengurus tenaga dan memeras otak demi mendapatkan harta.Dengan demikian mereka bergelimang dengan kehidupan materialisme dan mengabaikan ajaran-ajaran agama (kini giliran orang-orang Muslim karena orang-orang Kristen sudah ditaklukkan, -pen.)Paham liberal (liberalisme) harus kita sebarkan ke seluruh dunia agar pengertian mengenai arti kebebasan (liberal) itu benar-benar menimbulkan dis-integrasi dan menghancurkan masyarakat non-Yahudi.Maka industri harus dilandaskan atas dasar yang bersifat spekulatif. ”
Hal ini
telah terjadi, dan inilah penyebab mengapa generasi Islam sekarang
cenderung untuk bersikap apatis, individualistis dan rasional. Mereka
sering memperdebatkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan Hadist, apakah
itu benar, apakah itu memang tertulis secara harafiah, dan sebagainya.
Mereka berusaha untuk menemukan keringanan di dalam kandungan
fatwa-fatwa agama yang telah tertulis di dalam firman-Nya serta sunnah
Rasul (Hadist), meskipun terkadang hadist tersebut telah tertulis dengan
jelas, namun mereka masih berusaha menemukan berbagai macam keringanan
dengan mempergunakan akal serta ilmu filsafat yang mereka miliki
(meskipun filsafat itu sendiri dilarang di dalam Islam). Inilah yang
menyebabkan munculnya penambahan-penambahan (bid’ah) di dalam berbagai
ibadah, yang sesungguhnya tidak perlu dilakukan (haram), dan berbagai
macam perkara haram yang mulai dihalalkan oleh para ulama, dan mulai
diharamkannnya hal-hal baik oleh para ulama itu sendiri.Ilmu pengetahuan
dijadikan sebagai pedoman seutuhnya, padahal akal manusia sungguh
sangatlah terbatas.Ilmu pengetahuan tidaklah salah, namun paradigma
serta nurani Muslim dan Muslimah itu sendiri yang telah terpengaruh oleh
propaganda Yahudi yang menyesatkan. Sehingga, agama kini bukanlah
menjadi pedoman pertama dalam masyarakat, namun cara pikir Liberal-lah
yang kini mulai diperhatikan. Materialisme merebak, sehingga seseorang
kini dinilai dengan seberapa banyak uang yang ada di dalam rekeningnya,
bukan dengan nurani serta keimanannya.Gaya hidup bebas diagung-agungkan,
para penganut Islam yang taat dianggap primitif serta dicemooh, dan
hidupnya menjadi tidak aman.Terjadilah disintegrasi di antara umat Islam
itu sendiri, sehingga umat Muslim yang sejatinya bersaudara menjadi
terpecah-belah, dan banyak yang membentuk aliran Islam
tersendiri.Padahal, Islam tidaklah bermazhab. Umat Muslim berusaha untuk
mengejar kekayaan sebanyak-banyaknya dan mengabaikan kewajiban agama.
Agama sudah tidak dianggap penting lagi di dalam kehidupan modern.
Maka
jelaslah, bahwa semakin lama para umat Muslim semakin diserang dengan
doktrin-doktrin Yahudi yang menghancurkan.Dan yang paling menyedihkan,
umat Muslim menerimanya dengan lapang hati dan persetujuan
penuh.Tidakkah mereka menyadari bahwa sesungguhnya ini adalah taktik
yang menyesatkan?
“Kalau engkau mengikuti kebanyakan manusia di bumi, maka mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah…" (QS. 6:116)
Sebagian
menjawab iya, namun bersikap tidak peduli akibat hawa nafsu
mereka.Betapa suksesnya kaki tangan Dajjal dalam menjalankan aksinya.
PROTOKOL KE-5:
“Kita harus mencemarkan nama pendeta dan ulama. Agar keduanya dipandang hina oleh gelandangan di pinggir jalan.
Ada suatu langkah yang mampu membikin opini umum, yaitu kita harus mengajukan berbagai pandangan yang dapat menggoyahkan keyakinan-keyakinan sebelumnya yang sudah tertanam di hati dan pikiran masyarakat.Kalau usaha ini belum mendapatkan perhatian, maka masyarakat harus diberikan pandangan lagi yang secara sosial dapat diterima.
Dengan cara ini, keyakinan lama yang sudah tertanam di hati manusia akan tergoyahkan, dan pada akhirnya akan tumbang, lantaran terdepak oleh perkembangan zaman. Pada akhirnya pendapat dan pandangan yang tidak searah dengan tujuan Yahudi (yaitu menjadikan ummat manusia hanya memuja materi, -pen.) akan musnah, dan dunia akan jatuh ke dalam perangkap kesesatan.
Kita harus mampu membuka jalan agar kebobrokan mental manusia semakin bertambah dan adat-istiadat porak-poranda. Dengan demikian perpecahan antar kelompok masyarakat akan terjadi di mana saja. Segala kekuatan yang melawan Yahudi akan lenyap. Segala semangat akan luntur. Akhirnya faktor yang memberikan kemenangan kepada pihak kita akan nampak.
Kita harus mengendalikan masyarakat Kristen dalam kondisi yang semakin rumit dan norma-norma sudah tidak dijunjung tinggi oleh masyarakat.Setelah itu mereka akan meminta kita memimpin dalam memasuki gerakan dunia. Bila posisi ini sudah kita raih, maka seluruh kekuatan pemerintah di dunia akan mudah diarahkan. Dari sini akan terwujud pemerintahan Internasional tertinggi yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia. Lembaga ini secara fungsional mempunyai peraturan yang berwibawa dan dipatuhi oleh seluruh umat manusia di dunia.(yaitu PBB, -pen./nurul qomariyah.)”
“Kita harus mencemarkan nama pendeta dan ulama. Agar keduanya dipandang hina oleh gelandangan di pinggir jalan.
Ada suatu langkah yang mampu membikin opini umum, yaitu kita harus mengajukan berbagai pandangan yang dapat menggoyahkan keyakinan-keyakinan sebelumnya yang sudah tertanam di hati dan pikiran masyarakat.Kalau usaha ini belum mendapatkan perhatian, maka masyarakat harus diberikan pandangan lagi yang secara sosial dapat diterima.
Dengan cara ini, keyakinan lama yang sudah tertanam di hati manusia akan tergoyahkan, dan pada akhirnya akan tumbang, lantaran terdepak oleh perkembangan zaman. Pada akhirnya pendapat dan pandangan yang tidak searah dengan tujuan Yahudi (yaitu menjadikan ummat manusia hanya memuja materi, -pen.) akan musnah, dan dunia akan jatuh ke dalam perangkap kesesatan.
Kita harus mampu membuka jalan agar kebobrokan mental manusia semakin bertambah dan adat-istiadat porak-poranda. Dengan demikian perpecahan antar kelompok masyarakat akan terjadi di mana saja. Segala kekuatan yang melawan Yahudi akan lenyap. Segala semangat akan luntur. Akhirnya faktor yang memberikan kemenangan kepada pihak kita akan nampak.
Kita harus mengendalikan masyarakat Kristen dalam kondisi yang semakin rumit dan norma-norma sudah tidak dijunjung tinggi oleh masyarakat.Setelah itu mereka akan meminta kita memimpin dalam memasuki gerakan dunia. Bila posisi ini sudah kita raih, maka seluruh kekuatan pemerintah di dunia akan mudah diarahkan. Dari sini akan terwujud pemerintahan Internasional tertinggi yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia. Lembaga ini secara fungsional mempunyai peraturan yang berwibawa dan dipatuhi oleh seluruh umat manusia di dunia.(yaitu PBB, -pen./nurul qomariyah.)”
Kita akui
bahwa Yahudi sangat sukses dalam hal ini. Melalui media musik, film dan
media hiburan lainnya, serta surat kabar, Internet dan media komunikasi
lain-lain, para Zionis mampu untuk meruntuhkan norma-norma yang selama
ini telah tertanam di dalam masyarakat. Maka mereka menyusup menjadi
kaum Hippie yang muncul pada tahun 1960-an, memperkenalkan free-sex,
drugs, penelanjangan wanita, dan lain-lain yang secara naluriah telah
melanggar aturan dalam kehidupan manusia.Betapa mudahnya muda-mudi Islam
terjerat dalam pergaulan bebas serta penggunaan obat-obatan terlarang.
Mereka meninggalkan ajaran agama, sementara orang tua mereka hanya
tersenyum dengan gaya berpakaian anak gadis mereka yang mengikuti mode
terkini. Dan sedikit-demi sedikit, tren itu membawa mereka untuk
mempertontonkan aurat mereka secara tidak langsung. Tidakkah mereka
berpikir bahwa itu akan menambah maraknya kasus pemerkosaan sekaligus
penularan penyakit AIDS?
Hal yang
paling menyedihkan adalah, para pemuka agama tidak lagi dianggap sebagai
pedoman bagi masyarakat. Norma-norma dan aturan di dalam kehidupan yang
telah diatur sedemikian rupa oleh agama dirombak oleh demokratisme,
liberalisme, dan isme-isme lainnya yang menyesatkan umat manusia,
sehingga masyarakat menganggap bahwa kebebasan berarti “bebas
sebebas-bebasnya, asalkan tidak mengganggu kepentingan
masyarakat.”Padahal, bebas yang dimaksud adalah “bebas dalam artian
tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah berlaku, termasuk
agama.”Slogan “Do It Yourself” & “Do What You Want” menjadi nadi
bagi para penganut liberalisme, yang akhirnya menjerat sebagian besar
muda-mudi Islam akibat hawa nafsu mereka yang tidak tahan melihat
banyaknya kesenangan duniawi yang ditawarkan. Mereka tidak peduli akan
dampaknya di masa depan, dan di masa pembalasan nanti.
Karena
Yahudi merupakan dalang dari semua pembaharuan yang menyesatkan ini,
maka secara tidak langsung umat Muslim yang telah terjerat akan merasa
kagum akan mereka, lalu meminta dalang-dalang tersebut menjadi pemimpin
bagi mereka, padahal mereka tidak menyadari bahwa orang di depan mereka
adalah Yahudi berkedok pembawa pembaharuan. Sedikit demi sedikit, umat
Muslim akan semakin banyak terjerat. Para Muslimin dan Muslimat akan
mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang menyesatkan mereka, dan hawa nafsu
mereka yang semakin liar akan membutakan mereka dari kenyataan yang ada.
Para Yahudi merasa sangat gembira, sembari menanti kedatangan Dajjal
Al-Masih. Kekacauan sudah terjadi, dan akan terus terjadi hingga Zaman
Keemasan nanti.
PROTOKOL KE-8:
“Pemerintah kita harus memahami bahwa kebudayaan suatu bangsa mempunyai peranan yang amat penting. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu menghimpun orang-orang senior seperti pengarang, ahli hukum, eksekutif, politikus, administrator yang telah lama duduk di sekolah kita dan telah ditempa dengan dokrin Yahudi.
Para sarjana yang telah lulus universitas kita (universitas dengan kurikulum berbasis dokrin Yahudi, -pen.) akan diterima dengan kewajiban ikatan kerja, yang penting biaya hidup mereka terjamin.
Pemerintah kita harus mampu menguasai sarjana ekonomi yang memiliki wawasan politik.Karena politikus yang ekonom memegang peranan penting dalam perjuangan kita.Kita berupaya agar kursi (kekuasaan) diduduki oleh orang yang tidak disegani oleh masyarakat.Minimal orang itu mempunyai perangai yang kurang baik sehingga rakyat akan mudah marah kepadanya, dan keduanya dapat kita kuasai.”
“Pemerintah kita harus memahami bahwa kebudayaan suatu bangsa mempunyai peranan yang amat penting. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu menghimpun orang-orang senior seperti pengarang, ahli hukum, eksekutif, politikus, administrator yang telah lama duduk di sekolah kita dan telah ditempa dengan dokrin Yahudi.
Para sarjana yang telah lulus universitas kita (universitas dengan kurikulum berbasis dokrin Yahudi, -pen.) akan diterima dengan kewajiban ikatan kerja, yang penting biaya hidup mereka terjamin.
Pemerintah kita harus mampu menguasai sarjana ekonomi yang memiliki wawasan politik.Karena politikus yang ekonom memegang peranan penting dalam perjuangan kita.Kita berupaya agar kursi (kekuasaan) diduduki oleh orang yang tidak disegani oleh masyarakat.Minimal orang itu mempunyai perangai yang kurang baik sehingga rakyat akan mudah marah kepadanya, dan keduanya dapat kita kuasai.”
Banyak
misi-misi Yahudi diselubungi dengan embel-embel misi kemanusiaan dan
pendidikan.Lembaga-lembaga Yahudi menawarkan beasiswa ke
universitas-universitas yang berbasis kurikulum Yahudi, sehingga mereka
ditempa oleh ajaran-ajaran Yahudi yang menyesatkan.Lalu, diadakanlah
ikatan kerja yang pada umumnya tidak bisa mereka tolak akibat tawaran
yang menggiurkan tersebut.Maka hilanglah generasi muda Islam yang taat
dan mau membela agama.Sebaliknya, bertambah pengikut Yahudi yang mereka
sendiripun tidak menyadari bahwa mereka telah mengikuti kaki tanga
Dajjal tersebut.
Selain itu,
masyarakat kini juga banyak dipusingkan oleh ulah para pemimpin yang
tidak mencerminkan sikap yang elok, dan tidak becus dalam bekerja. Ini
memicu kemarahan masyarakat, sehingga akan sering terjadi demonstrasi di
jalanan kota bahkan desa, yang pada intinya akan lanjut menjadi aksi
anarkis akibat bawahan pemerintah yang tidak menggubris suara hati
masyarakat. Kekacauan politik akan terjadi, dan akan memberikan efek
domino terhadap sektor-sektor lain (ekonomi, social, pendidikan,dll).
Yahudi akan memanfaatkan keadaan ini dengan mengadu dombakan kedua pihak
yang berlawanan tersebut. Setelah itu, pihak-pihak Yahudi yang telah
ditunjuk akan mengambil alih pihak masyarakat, dan yang satunya lagi
akan mengambil alih pihak pemerintah. Mereka bekerja sendiri-sendiri,
namun dengan tujuan yang sama: mengadu dombakan pemerintah dan masyarakatnya.
Sarjana-sarjana
Ekonomi yang telah ditempa oleh Yahudi Zionis dan telah terikat kerja
dengan mereka akan membuat kebijakan-kebijakan ekonomi yang secara tidak
disadari menguntungkan pihak Yahudi. Perusahaan-perusahaan Yahudi akan
terus berkembang dengan motto, “Mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya
dan menggunakan modal sesedikitnya.” Masyarakat yang tidak tahu hanya
akan memakai merek terkenal yang dianggap baik oleh kebanyakan orang,
tanpa menyadari siapakah pemilik dari perusahaan-perusahaan yang
memproduksi produk-produk tersebut. Sebagian dari keuntungan tersebut
akan didonasikan kepada Negara Yahudi (Israel), sehingga bertambahlah
modal Israel dalam misi pemusnahan rakyat Palestina. Perlu diketahui,
sepertiga dari seluruh uang yang ada di dunia dipegang oleh para Yahudi,
terutama Zionis.
Adakah ini
disadari?Ada, namun hanya sebagian. Sebagian besar masyarakat pun tidak
menyadari akan hal ini, dan sebagiannya lagi banyak yang tidak peduli.
Akankah ini
berakhir? Pasti, ketika Zaman Keemasan telah terbentang di depan mata.
Namun, janganlah umat Muslim hanya menuggu akan kedatangan zaman
tersebut, karena sesungguhnya akselerasi kedatangan zaman tersebut
ditentukan oleh seberapa sadar dan cepat tanggapnya para Muslimin dan
Muslimat di dunia akan pergerakan Yahudi Zionis!
Nurul Qomariyah
*Penulis merupakan siswi kelas XI.IS dari SMAN Agam Cendekia, Agam, Sumatra Barat *
Artikel Terkait
perkuat Islam dengan ALQuran dan sunnah sebagai pedoman, tidak membiarkan umat Islam larut dengan dunianya, sngat mudah sekali dipropokasi oleh alat setan Yahudi, yang sudah kena anak-anak kita dengan alat tehnologi modren , Tauran, Narkoba, berzinah fakta persentatif perzinahan anak-anak usiah sekolah SMP, SMA di Indonesia sudah mendekati 100 % kerah itu, tanggung jawab orang tua
BalasHapusmasihkah mau main-main hidup didunia, sudah diperingatkan Allah, bahwa dunia ini hanyalah permainan dan tempat bersenda gurau, " wamal hayaatud dun yaa illa mataa`ul ghururur,"(Ali Imran), suatu perumpamaan seribu orang membangun satu orang saja sebagai penghancur-perusak, maka akan hancurlah bangunan tersebut, demikian pula aqidah seseorang muslim akan mudah hancur, bila membiarkan dikiri kanannya terjadi banyak kemusyrikan, hidup bergolongan, terjadi tauran, premanisme. Allah telah memperingatkan dalam surat AlFatihah, hindarilah Maghdhub dan Dhool, artinya mahgdhub sifat Yahudi(sebagian kecil uraian tulisan ttg serangan terselubung Zionis oleh Nuurul Qomariyah) maghdhub = serakah dengan dunia, nafsunya hanyalah untuk kepentingan dunia semata adalah murka, dan yang diserang adalah pemikiran diubah melupakan Sang Pencipta manusia dalam bahasa agama disebut Ghozwul Fikri, saat ini sudah nyata sekali, pemikiran umat Islam pendidikan hanyalah bagaimana cara mencari kerja, bukan bagaimana cara untuk mentaati Allah, tak disadarinya sedang digiring untuk mengikuti nafsu Yahudi, AlQuran dipandang sebelah mata/dipicingkan tidak pernah mau mempelajari dan memahaminya untuk diperaktekkan, karena kebanyakan membaca dan memahami AlQuran belajar sendiri telah ditakut-takuti harus bisa ilmu ini, dan ilmu itu ( nahu-sharaf, mantek bayan, ushul dll), padahal semua petunjuk hanyalah berada ditangan Allah bukan ditangan manusia, kelemahan inilah yang terus dibombardir Yahudi dengan sifatnya untuk menjauhkan AlQuran dari orang-orang Muslim, ya 80 % orang-orang MUslim Jauh dari kitab sucinya, kendatipun dibaca tak pernah ingin memahaminya hanya sekedar titual saja, kembalilah saudaraku umat muslim kepada jalan AlQuran, niscaya engkau diselamatkan Allah
BalasHapus