ـ وعن جابر ـ رضي الله عنه ـ قال: سُئِل
رسول الله صلى الله عليه وسلّم {فَسَوْفَ يَأتِي الله بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
ويُحِبُّوْنَهُ} قال:
«هُمْ هَؤلاءِ قَوْمٌ مِنَ اليَمَنِ ثُمَّ مِنْ كِنْدَةَ، ثُمَّ
مِنَ السَّكُوْنِ، ثُمَّ مِنَ التَّجِيْبِ».
رواه الطبراني في الأوسط وإسناده حسن.
Jabir ra berkata: Rasulullah
SAW di tanya tentang ayat:
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ
يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka
dan merekapun mencintai-Nya, [1]
Rasulullah SAW menjawab: Mereka adalah kaum dari Yaman, Kindah. AS
sukun lantas Annajid HR Thobroni
sanadnya hasan. [2]
Saya katakan: Saya tidak menjumpai hadis tsb dalam – dalam kitab –
kitab hadis kecuali di Mu`jam ausat Thobroni. Apalagi di Majmauz zawaid di
ketengahkan tanpa sanad.
Saya lihat di Tafsir Ibnu Katsir ada pernyataan bahwa Ibnu Abi
Hatim dan Ibnu jarir juga meriwayatkan
bahwa mereka adalah kaum Abu Musa al asy`ari, tapi tanpa ada keterangan sahih
atau lemah. [3]
Ali bin Abu Tholib menyatakan mereka adalah Abu bakar dan sahabat –
sahabatnya yang begitu giat dan gigih dalam memerangi kaum yang murtad yang
enggan memberikan zakat. [4]
Al Hasan dan Qatadah mendukung pernyataan Ali bin Abu Tholib.
Imam Assudi menyatakan, ia turun untuk sahabat Ansor.
Al Qurthubi memilih bahwa ayat tsb di turunkan untuk penduduk Yaman
karena kebanyakan penaklukan kota Iraq
di tangan suku bangsa Yaman di masa Umar. [5]
Saya katakan: Kalau di lihat dari pengertian ayat tsb maka
apa yang di nyatakan oleh Ali bin Abu Tholib itu benar sekali. Asal ayat
itu sbb:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَنْ
يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ
يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ
فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad
dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.[6]
Ketika banyak kalangan bangsa arab
murtad, maka Abu bakarlah yang pertama kali menyatakan untuk memerangi mereka.
Saat itu banyak sahabat yang enggan mengikuti kebijakan Abu bakar. Bahkan Umar
sendiri tidak mau, malah mengatakan kepada Abu Bakar:
كَيْفَ نُقَاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ
رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم: " أُمِرْتُ أَنْ أُقًاتِلَ النَّاسَ حَتَّى
يَقُوْلوُا لَا إِلَهَ إِلاَّ الله فَمَنْ قَالهَاَ فَقَدْ عُصِمَ مِنِّي مَالُهُ
وَ نَفْسُهُ إِلاَّ بِحَقّهِ وَحِسَابُهُ عَلىَ الله عَزَّ وَجَلَّ ؟ " فَقَالَ
أَبُوْ بَكْرٍ:وَاللهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلاَةِ وَالزَّكاَةِ
حَقُّ اْلمَالِ ، وَالله لَوْ مَنَعُوْنِي[عَنَاقاً] كَانوُا يُؤَدُّوْنَهَا إِلَى
رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم لَقَاتَلْتُهُمْ عَلىَ مَنْعِهَا
Bagaimanakah kita memerangi manusia, pada hal Rasulullah SAW telah bersabda: Aku diperintah untuk
memerangi manusia hingga mereka berkata: Tiada Tuhan selain Allah. Barang siapa
mengatakannya maka harta dan dirinya telah selamat dari seranganku kecuali
dengan haknya[7] dan hisabnya terserah
kepada Allah azza wajal.?
Abu bakar menjawab: Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang
memisahkan antara salat dan zakat, karena zakat adalah hak harta. Demi Allah
bila mereka tidak memberikan kepadaku anak kambing betina yang biasanya di
berikan kepada Rasulullah SAW, aku akan memeranginya. [8]
Anas berkata: Para sahabat tidak suka
memerangi orang – orang yang enggan memberikan zakat. Mereka berkata: Mereka
juga melakukan salat.
Abu bakar keluar sendirian dengan mengalungkan pedangnya, lalu para
sahabat mengikutinya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan