Abu Al qamah Muhammad al Barudi dalam risalah Darul hadis di Damaj Yaman menyatakan sbb:
مَا أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِي عَنْ رَوْحُ بْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ حَدَّثَنِى عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ النُّكْرِىُّ عَنْ أَبِى الْجَوْزَاءِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِى قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ( فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ) قَالَ : وَضْعُ الْيَمِينِ عَلَى الشِّمَالِ فِى الصَّلاَةِ عِنْدَ النَّحْرِ. فَفِيْهِ رَوْحٌ ابْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ عَنْهُ ابْنُ حِبَّانَ يَرْوِي الْمَوْضُوْعَاتِ عَنِ الثِّقَاتِ لاَ تَحِلُّ الرِّوَايَةُ عَنْهُ وَقَالَ ابْنُ عَدِي أَحَادِيْثُهُ غَيْرُ مَحْفُوْظَةٌ , وَكَذَالِكَ عُمَرُ اْلنَكْرِي قَالَ عَنْهُ ابْنُ عَدِي مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ عَنِ الِتّقَاتِ يَسْرِقُ الْحَدِيْثَ وَضَعَّفَهُ أَبوُ يَعْلَى اْلمَوْصِلِي ( الْجَوْهَرُ النَّقِيُّ الْمِيْزانِ ج2 ص61 )
Apa yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari Rauh bin Al Musayyab berkata: Bercerita kepada ku Amar bin Malik al Nukri dari Abul Jauza` dari Ibn Abbas ra tentang firman Allah azza wajal :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Ibn Abbas berkata: Maksud ayat itu adalah bersedekap waktu salat dekat dengan leher( bukan didada atau atas atau bawah pusat)
Sanadnya terdapat perawi bernama Rauh bin Al Musayyab .
Ibn Hibban berkata: Dia meriwayatkan banyak hadis palsu dari perawi -perawi terpercaya. Haram meriwayatkan hadis dari padanya.
Ibn Ady menyatakan: Hadis – hadisnya tidak terpelihara
Begitu juga Umar annukri .
Ibn Ady berkata: Dia munkar hadisnya dari perawi – perawi hadis yang terpercaya. Dia mencuri hadis.
Abu Ya`la juga menyatakan: Dia lemah.
Lihat al Jauhar al naqi – al Mizan 61/2.
Komentarku ( Mahrus ali):
Jadi hadis tsb lemah, bukan hadis yang sahih,buang saja, jangan diambil lagi. Pegangilah hadis yang sahih dan anggaplah hadis tsb tidak ada. Jangan di anggap ada, nanti membingungkan.
Mau nanya hubungi kami:088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan