Rabu, November 20, 2013

Salat tanpa sedekap - kajianku ke 26



Abu  Al qamah Muhammad al Barudi dalam risalah Darul hadis  di Damaj Yaman  menyatakan sbb:

مَا أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِي عَنْ رَوْحُ بْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ حَدَّثَنِى عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ النُّكْرِىُّ عَنْ أَبِى الْجَوْزَاءِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِى قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ( فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ) قَالَ : وَضْعُ الْيَمِينِ عَلَى الشِّمَالِ فِى الصَّلاَةِ عِنْدَ النَّحْرِ.  فَفِيْهِ رَوْحٌ ابْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ عَنْهُ ابْنُ حِبَّانَ يَرْوِي الْمَوْضُوْعَاتِ عَنِ الثِّقَاتِ لاَ تَحِلُّ الرِّوَايَةُ عَنْهُ وَقَالَ ابْنُ عَدِي أَحَادِيْثُهُ غَيْرُ مَحْفُوْظَةٌ , وَكَذَالِكَ عُمَرُ اْلنَكْرِي قَالَ عَنْهُ ابْنُ عَدِي مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ عَنِ الِتّقَاتِ يَسْرِقُ الْحَدِيْثَ وَضَعَّفَهُ أَبوُ يَعْلَى اْلمَوْصِلِي ( الْجَوْهَرُ النَّقِيُّ الْمِيْزانِ ج2 ص61 )

Apa yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari Rauh bin Al Musayyab berkata: Bercerita kepada ku Amar bin  Malik al Nukri  dari Abul  Jauza` dari Ibn Abbas  ra  tentang firman Allah azza wajal :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Ibn  Abbas berkata:  Maksud ayat itu adalah bersedekap waktu salat dekat dengan leher( bukan didada atau atas atau bawah pusat)

Sanadnya  terdapat perawi bernama  Rauh bin Al Musayyab .

Ibn Hibban berkata: Dia  meriwayatkan banyak hadis palsu dari perawi  -perawi terpercaya. Haram meriwayatkan hadis dari padanya.

Ibn Ady menyatakan: Hadis – hadisnya  tidak terpelihara

Begitu juga  Umar annukri .

Ibn Ady berkata: Dia munkar hadisnya  dari  perawi – perawi hadis yang terpercaya. Dia mencuri hadis.

Abu Ya`la  juga menyatakan: Dia lemah.

Lihat al Jauhar al naqi – al Mizan  61/2.

Komentarku ( Mahrus ali): 

Jadi hadis tsb lemah, bukan hadis yang sahih,buang saja, jangan diambil lagi. Pegangilah hadis  yang sahih dan anggaplah hadis tsb tidak ada. Jangan di anggap ada, nanti membingungkan.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan