Jum'at,
26 Muharram 1435 H / 29 November 2013 20:43
Polwan berjilbab sedang
bertugas di jalan raya, optimisme para Polwan Muslimah dapat menjalankan
syariat menutup aurat.
JAKARTA (Arrahmah.com)
- Pasca pernyataan Kapolri
Jendral polisi Sutarman yang membolehkan Polwan berjilbab tanpa menunggu
aturan, kemudian diikuti oleh maraknya Polwan berjilbab di seluruh Indonesia.
Kasak-kusuk, patgulipat pihak anti jilbab di tubuh Polri mulai muncul ke
permukaan, hendak menggagalkan aturan bolehnya jilbab untuk Polwan.“Sekarang diterbitkan telegram rahasia agar Polwan menanggalkan jilbab dengan berbagai dalih, sungguh sangat melukai perasaan umat Islam,” kata Mustafa Nahrawardaya secara tertulis, diterima redaksi malam ini.
Mustafa mensinyalir ada kelompok intoleran di tubuh Polri yang hendak memecah belah Polri dan umat Islam, dengan mengambil isu jilbab ini.
“Pernyataan Kapolri yang tulus, diduga mendapatkan tekanan dan desakan dari kelompok intoleran yang ingin memecah belah kesatuan Polri dengan pemeluk Islam khususnya Polwan,” ungkapnya.
Semestinya, imbuh Mustafa, tidak perlu ada perintah menanggalkan jilbab bagi Polwan apabila memang ada keinginan dibuat seragam khusus di waktu mendatang.
“Jilbab yang dikenakan para Polwan sebagai sambutan positif atas anjuran Kapolri “berjilbab tanpa menunggu aturan” belum lama ini jelas sebuah respon positif dari segenap aparat Polwan di kepolisian. Tetapi perintah pencopotan jilbab saat ini jelas sebuah langkah blunder paling memalukan dan paling melukai bagi Umat yang dilakukan Polri,” papar aktifis muda Muhammadiyah ini.
Dia berharap Kapolri tidak mudah dikendalikan oleh kelompok intoleran yang bertujuan memecahbelah umat.
Mantan wartawan Jawa Pos ini menganjurkan kepada umat Islam di seluruh Indonesia, untuk merapatkan barisan. “Tidak boleh sedikitpun ada celah diantara barisan. Kuatkan tali, eratkan pegangan,” tegasnya.
Sementara kepada Ormas Islam khususnya NU dan Muhammadiyah, himbau Mustafa, ini saatnya bersatu membendung gerombolan intoleran yang mencoba membodohi Polri. (azm/arrahmah.com)
Komentarku ( Mahrus ali):
Begitulah apa yang terjadi sejak dulu, bukan sekarang
saja, persengketaan antara pihak kebatilan dan kebenaran, antara tentara setan
dan tentara Allah. Masing – masing ingin mengalahkan yang lain. Dan begitu
dendamnya kalangan kafir terhadap kaum
muslimin lalu begitu besar toleransi kaum muslimin karena terpaksa atau
malah setuju dengan kehendak kafir.. Tepatlah
apa yang dikatakan oleh al Quran.
دَّ
كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ
كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ
الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ
يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka
dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka
maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Baqarah 109Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan