Sabtu, Agustus 20, 2011

Prilaku orang yang memiliki derajat tinggi



Oleh Faizah





Kata sambutan
Seseorang tidak akan mencapai derajat  tinggi (mulia) tanpa ilmu, maka dari itu Allah menyebutkan dalam Al Qur’an surat Al-Mujadalah / 11
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( 11  Al Mujadilah ) . [1]

Ket : Orang yang beriman dan berilmu  diangkat derajatnya oleh Allah.
 Allah  juga berpesan kepada orang yang beriman (QS. Al – Baqoroh : 208)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( 208 Al Baqarah )
Ket : Bagi mereka yang mempraktekkan sebagian bukan semua hukum – hukum Allah maka ada balasannya sebagaimana firman Allah
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. ( 85 Al baqarah )

Ingat pesan oleh Allah dalam firman-Nya
وَلاَ تَكُوْنُوا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ
“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19)
لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ(20)
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung.  Al Hasyer 20
Ket : Diantara konsep untuk memasuki surga, sudah disebutkan dalam (QS. At-Taubah : 20 – 22) (Bagi mereka yang beriman, mau berhijrah, dan jihad dengan harta dan dirinya) balasan bagi mereka adalah surga yang di dalamnya beberapa keni`matan, derajatnya paling agung di sisi Allah, karena itu Ingatlah pesan Rasul agar menjadi orang yang bersyukur.
1867حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ
أَخْرَجَهُ اْلبُخَارِي فِي: 81 كِتَابُ الرِّقَاقِ: 30 بَابٌ لِيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنْهُ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَهُ
1867. Abu Hurairah ra menuturkan : “Rasulullah saw bersabda : “Jika seorang di antara kalian melihat orang lain lebih baik harta dan bentuknya dari dirinya, maka lihatlah orang yang lebih rendah dari dirinya.” (Bukhari, 81, Kitabur Ruqaq, 30, bab hendaknya seorang melihat orang yang lebih rendah bukan yang lebih tinggi dari dirinya). 
Adapun orang yang berkorban dengan dirinya dan hartanya, suatu contoh: orang yang melaksanakan Haji atau Umroh, Bila dia tidak di bekali dengan iman yang kokoh untuk mendatangi panggilan Allah, Maka dia akan merasa berat. Akhirnya muncullah beberapa alasan, Dia lupa dengan ancaman Allah
قُلْ إِنْ كَانَ ءَابَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِين
Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik[2]
Ket : Sebelum datang peringatan Allah, maka dahulukan perintah – perintahNya, meskipun berat karena ada hadist yang sudah saya cantumkan dalam judul “ Sederhana Dalam Berbusana” ( Tentang Allah Memerintahkan Jibril agar melihat pagarnya surga dan neraka ……………..)


                    




            Pembahasan dalam buku ini

I : Derajat tinggi sebab harta 
II : Derajat tinggi sebab ta’at dan banyak ibadah

I.    DERAJAT TINGGI SEBAB HARTA
Abu Bakar  adalah orang yang dermawan, Umar merasa tidak bisa mengalahkannya sebagai mana Hadist
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَزَّازُ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَال سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَتَصَدَّقَ فَوَافَقَ ذَلِكَ عِنْدِي مَالًا فَقُلْتُ الْيَوْمَ أَسْبِقُ أَبَا بَكْرٍ إِنْ سَبَقْتُهُ يَوْمًا قَالَ فَجِئْتُ بِنِصْفِ مَالِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ قُلْتُ مِثْلَهُ وَأَتَى أَبُو بَكْرٍ بِكُلِّ مَا عِنْدَهُ فَقَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ قَالَ أَبْقَيْتُ لَهُمْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قُلْتُ وَاللَّهِ لَا أَسْبِقُهُ إِلَى شَيْءٍ أَبَدًا قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Dari Zaid bin Aslam dari ayahnya berkata: Aku mendengar  Umar bin Al Khotthob ra berkata: Rasulullah SAW  menyuruh kami untuk bersedekah,  dan ketepatan aku  punya harta. Aku berkata : Pada hari ini aku akan mendahului Abu Bakar  , bila  memang aku bisa mendahuluinya  di suatu hari.
Umar berkata : Aku datang dengan membawa separuh hartaku .
Rasulullah SAW  bertanya : Ada sisanya untuk keluargamu ?
Umar menjawab :  Sama dengan harta ini . ( Separuh )
Abu Bakar  datang dengan seluruh hartanya  .
Rasulullah SAW  bertanya : Adakah harta untuk keluargamu ?
Abu Bakar  menjawab : Keluargaku saya serahkan kepada Allah ………  dan RasulNya.
Umar berkata : Demi Allah , aku tidak akan menang dengan Abu Bakar  selamanya.
HR Tirmidzi dan beliau menyatakan hadis tsb hasan sahih . 3675.
Ket : Hadis tsb mirip dengan ayat
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ   
3.92. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Q.S.Imron  92
Oleh sebab itu berlindunglah kepada Allah  dari sifat Bakhil sebagaimana doa dalam hadist
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ [3] اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ
Ya Allah !  Sesungguhnya aku mohon perlindungan kepadaMu  dari Bakhil, takut , pikun ,aku mohon perlindungan kepada Mu dari fitnah dunia, siksa kubur  . Ya Allah ! Aku mohon perlindungan kepadaMu  dari kufur , fakir dan siksa kubur . [4]

Perbanyaklah amaliyah Sunnah untuk mendekatkan kepada Allah sebagai mana Hadist
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ *
,Rasulullah SAW  bersabda : Sesungguhnya Allah taala  bersabda :” Barang siapa  yg memusuhi waliKu , sungguh aku memberi izin kepadanya untuk berperang,  Tiada kebaikan yg di lakukan oleh hambaKu yg lebih Kusenangi dari pada menjalankan apa yg Kuwajibkan kepadanya Tiada hentinya seorang hamba mendekat kepadaKu dengan ibadah – ibadah sunah  hingga Aku mencintainya . Bila Aku mencintainya , Akulah yg menjadi pendengarannya  yg dibuat mendengar ( hingga dia akan senang mendengar kebaikan dan benci mendengar kejelekan ) dan penglihatannya yg dibuat melihat , tangannya yg dibuat menampar ( hingga  tidak akan dibuat menampar sesama muslim dan akan  dibuat  bergerak di jalan Allah ) , menjadi kakinya  yg  dibuat berjalan ,Bila dia minta kepadaku, akan Ku beri . Bila minta perlindungan kepadaKu akan Ku lindungi .  
Aku selalu mondar mandir untuk mencabut rohnya karena dia  tidak suka mati dan Aku tidak mau menyakitinya .[5]

Manusia terbaik adalah  beriman dan memiliki sifat Qona’ah, sabar, pemaaf, dermawan, tidak rakus. Dialah yang mendapat panggilan dari Allah.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ   
89.27. Hai jiwa yang tenang.
رْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً   
89.28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي   
89.29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
وَادْخُلِي جَنَّتِي  
89.30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
(Q.S.Al-Fajr 27 – 30 )
Di surga ada pohon yang sangat besar dan lebar yang bisa di buat naungan oleh penduduk surga sebagaimana dalam hadist
1799حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لاَ يَقْطَعُهَا

1799. Abu Hurairah ra menuturkan : “Nabi saw bersabda : “Di dalam surga terdapat sebuah pohon yang seorang pengendara kuda berjalan di bawah naungan-Nya selama seratus tahun, tetapi ia tidak dapat menyelesaikan perjalanannya.” (Bukhari, 65, kitabut tafsir, 56, surat Al Waqi’ah 1, bab firman Allah : “Dan naungan yang memanjang).
Bila manusia menuruti nafsunya maka tidak pernah puas, sebagaimana dalam hadist

622-حَدِيْثُ  أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، قَالَ: لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ، وَيَتُوْبُ اللهُ عَلَى  مَنْ تَابَ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 81 كِتَابُ الرِّقَاقِ : 10 بَابُ مَا يُتَّقَي مِنْ فِتْنَةِ الْمَالِ
                                                  8                                                                                                                                                                 9
 
622.Anas ibnu Malik menuturkan: “Rasulullah saw bersabda: “Andaikata putera Adam diberi emas sebanyak satu lembah, pasti ia ingin mendapatkan emas sebanyak dua lembah dan tidak ada yang dapat menutup keinginannya itu, kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat seorang yang bertaubat.” (Bukhari, 81, Kitabur Riqaaq, 10, bab  mewaspadai fitnah harta).

Ingat cerita Hakim Bin Hizam dalam hadist
614- حَدِيْثُ  حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي؛ ثُمَّ قَالَ: يَاحَكِيمُ إِنَّ هَذَا  الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُوْرِكَ لَهُ فِيهِ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ، كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
قَالَ حَكِيمٌ: فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لاَ أَرْزأْ أَحَدًا بَعْدكَ شَيْئًا حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنْيَا فَكَانَ أَبُوْ بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، يَدْعُوْ حَكِيمًا إِلَى الْعَطَاءِ، فَيَأْبَى أَنْ يَقْبَلَهُ مِنْهُ ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  دَعَاهُ لِيُعْطِيَهُ، فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَ مِنْهُ شَيْئًا فَقَالَ عُمَرُ: إِنِّي أُشْهِدُكُمْ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى  حَكِيمٍ، أَنِّي أَعْرِضُ عَلَيْهِ حَقَّهُ مِنْ هَذَا  الْفَيْءِ فَيَأْبَى أَنْ يَأْخُذَهُ
فَلَمْ يَرْزَأْ حَكِيمٌ أَحَدًا مِنَ النَّاسِ بَعْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، حَتَّى تُوُفِّيَ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 24 كِتَابُ الزَّكَاةِ : 50 بَابُ اْلاِسْتِعْفَافِ عَنِ الْمَسْئَلَةِ
614.Hakim ibnu Hizam menuturkan: “Ketika aku minta bantuan dari Rasulullah saw, maka beliau saw memberiku sejumlah uang. Kemudian ketika aku minta kembali, maka beliau saw memberiku pula. Ketika aku meminta kembali, maka beliau saw memberiku pula. Kemudian beliau saw bersabda: “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu menyejukkan pandangan mata dan manis rasanya. Barangsiapa yang menerimanya dengan rasa puas, maka Allah memberinya berkah. Dan barangsiapa yang menerimanya dengan perasaan tidak puas, maka Allah tidak memberinya berkah. Ia bagai seorang yang makan banyak, tetapi tidak pernah merasa kenyang. Ketahuilah bahwa tangan yang di atas lebih mulia dari tangan yang di bawah.”
Kata Hakim: “Maka aku berkata: “Ya Rasulullah, demi Tuhan yang mengutusmu dengan benar, aku berjanji bahwa aku tidak akan minta kepada siapapun setelahmu sampai aku meninggal dunia.”
          Abu Bakar  ra pernah memanggil Hakim untuk memberinya uang, tetapi ia tidak mau menerimanya. Kemudian Umar ra memanggilnya untuk memberinya uang, tetapi ia tidak mau menerimanya, sampai Umar ra berkata: “Wahai kaum muslimin, saksikanlah bahwa aku telah menawarkan kepada Hakim untuk menerima bagiannya dari harta rampasan perang ini, tetapi ia tidak menerimanya.”
Hakim telah bersumpah bahwa ia tidak akan minta kepada siapapun setelah Rasulullah saw sampai ia meninggal.” (Bukhari, 24, Kitab Zakat, 50, bab menjaga diri dari minta-minta).
Begitu juga harta penyebab manusia binasa. Rasul menyatakan :
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنَ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنَ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنَ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنَ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ
Orang dermawan  dekat kepada Allah , surga dan  manusia  , jauh dari neraka  . sedang orang pelit adalah jauh dari Allah, surga dan manusia   , dekat kepada neraka. Orang bodoh yang  dermawan  lebih di sukai oleh Allah dari pada  seorang alim  yang bakhil . [6]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه عَنْه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا *
Dari Abu Hurairah ra , sesungguhnya Nabi S.A.W.  bersabda : Setiap pagi , dua malaikat turun lalu salah satunya berdo`a : “ Ya Allah ! berilah ganti kepada orang yang berinfak  dan yang lain berkata : Ya Allah ! Berilah kerusakan kepada orang yang bakhil “.[7]

Biasanya orang  bakhil itu mendahulukan duniawi dari pada Ukhrawi (masalah akhirat) di lupakan. Contohnya: Dia berani menggandakan uang, bisnisnya haram terkadang menjual diri dan  anaknya dsb

Sifat – sifat tersebut hanyalah dari godaan setan yang terkutuk, untuk itu ingatlah pesan Allah:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ   
Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( Q.S. Fushghilat 36 )
a.Ketika membaca al – Qur’an, ada perintah untuk membaca taawwudz sebagaimana ayat
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ   
16.98. Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.( Q.S.An-nahl 98 – 99)
b.Ketika salat lalu setan datang menggoda , bacalah doa sbb
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung dengan Mu  dari setan  yang terkutuk , kegilaan, nyanyian  dan kesombongannya . [8]
Derajat hadis : Ibnul Jauzi [9], Al Hakim, Ibnu Hibban dan Dzahabi menyatakan bahwa hadis tersebut sahih

c.Ketika melahirkan bayi berdoalah sebagaimana ibunya Maryam berdo’a
وِإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ   
Dan aku mohon perlindungan untuknya ( Maryam ) serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
Ket : Bila untuk laki – laki gantilah Dhommirnya sbb:
II. Derajat tinggi sebab taat
 Do’a ibu Maryam terkabul,  Maryam menjadi  wanita tauladan, suci, tidak pernah tersentuh lelaki lain, suka menjalankan shalat, taat kepada Allah. Oleh karena itu di cukupi rizekinya sebagaimana dalam ayat
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتاً حَسَناً وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقاً قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللّهِ إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ   
3.37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Nabi Zakariyah heran setiap masuk kamar Maryam, ada makanan berupa  buah – buahan. Padahal dia tidak  kerja, tidak punya suami, tapi Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu sebagaimana ayat
ِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Thalaq 2

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً   
65.3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ( Q.S.At –Tholaq 3)

Ket : Bahagialah orang – orang  yang taat kepada Allah ( banyak salat / beribadah kepadaNya), para malaikat mau bertemu dengannya untuk memberi kabar gembira           dan pesan – pesan yang bikin manusia selamat dan bahagia , sebagai mana ayat
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاء الْعَالَمِينَ   
3.42. Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ   
3.43. Hai Maryam, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' .
Derajat tinggi, ujiannya berat, karena itu  ingatlah cerita Maryam
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَاناً شَرْقِيّاً   
19.16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
فَاتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَاباً فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَراً سَوِيّاً   
                                                 14                                                                                                                                                               15
 
19.17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَن مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيّاً   
19.18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَاماً زَكِيّاً   
19.19. Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيّاً   
19.20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا وَكَانَ أَمْراً مَّقْضِيّاً   
19.21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
فَحَمَلَتْهُ فَانتَبَذَتْ بِهِ مَكَاناً قَصِيّاً   
19.22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
فَأَجَاءهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنتُ نَسْياً مَّنسِيّاً   
19.23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".
( Q.S.Maryam 16 – 23 )
Ket : Maryam susah karena akan lahir anaknya tanpa suami, Lantas Jibril memberi kabar gembira, dan kesehatan Maryam agar sehat kembali dia berpesan
فَنَادَاهَا مِن تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيّاً   
19.24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيّاً   
19.25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيّاً   
. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".,( Q.S.Maryam 24 – 26 )
Ket :
1.  Wanita yang habis melahirkan tidak boleh susah. Agar pikirannya  tenang , banyaklah Berdzikir dan beribadah kepada Allah 
2.  Makanlah Kurma ( Ruthob) untuk mengembalikan tenaga, dan ia  bisa menambah darah.
3. Makanlah dan minumlah agar ASI bisa lancar
4. Maryam di pesan agar bernadzar untuk berpuasa dan tidak berbicara kepada manusia, sehingga ketika kaumnya sama melecehkan Maryam. Maka bayinya (Isa) langsung menjawabnya
                                                 16                                                                                                                                                               17
 
Tentang sifat – sifat : Nabi Isa sudah saya cantumkan dalam judul sifat – sifat calon penduduk surga
Sedikit pesan : Untuk saudara / saudariku seagama. Ingatlah sejarah ibu dan bapak kita ( Nabi Adam ). Beliau di keluarkan dari surga hanya karena tipu daya musuh kita ( setan ) sebagai mana ayat
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ   
7.19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ   
7.20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ   
7.21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَاتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَا إِنَّ الشَّيْطَآنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ   
7.22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua untuk mendekati  pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ   
7.23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
 ( Q.S.Ar –Arof 19 – 23)
Ambillah pelajaran dari cerita – cerita yang telah saya sampaikan diatas semoga bermanfaat .

















[1]  Keterangan ayat tersebut boleh di lihat dalam  Nasyer Thibbi 196/1 , Tafsir Al Baidhowi /312/5. Qurthubi /2/1.164/13.299/17. Ibnu Katsir /486/2,327/4. Thobari /19/28. Addurrul mantsur 83/8. Tsaalibi  279/4. Abus su`ud /220/8. Al Wahidi /1077/2. AlBaghowi /309/4,310/4. Fathul qadir /185/5,191/5 . Kasyfud dhunun 18/1 Abjadul ululm 91/1. Zadul masir 191/8 . Jalalain / 727/1 Ahkamul quran  247/5 ,315/5 Hujjatul qiraat /258/1 Annasafi  225/4 . Ruhul maani 5/28,114/12.
[2]  Attaubah 24 .
[3] Nasai/ Istiadzah /5479. Bukhori /Daawat /6365. Tirmidzi /Daawat /3567. Ahmad /Musnad asyrah /1589
[4] Nasai /Sahwu/1347,5465. Ahmad /Musnad basriyin /19896
[5] HR Bukhori / Roqoq/6502.
[6] HR  Tirmidzi /1861/Bir wassilah . Beliau berkata : “ Hadis tersebut nyeleneh
[7] Muttafaq alaih 1442.
[8] HR Ahmad /80,85/4. Abu Dawud/ 764. Ibnu Majah /807 , sanadnya terdapat Ashim bin Umair Al anzi yang di percaya oleh Ibnu Hubban .ia di sahihkan oleh Ibnu Hibban (443) dan Al Hakim 235/1. Imam Dzahabi menyetujuinya . Ia juga di dukung oleh hadis dari Abu sa id  yang sanadnya hasan dan di riwayatkan oleh  Ahmad/50/3 . Abu Dawud 775. Tirmizi 242. Lihat kitab Zadul ma ad 204/1. Al muhalla bil atsar karya Ibnu Hazem /279/2
[9] Zadul ma ad 204/1



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan