Mereka teriak – teriak dengan membaca syair – syair ini setelah salat taroweh , di kiranya baik , ternyata baik menurut setan – setan manusia dan buruk sekali bagi kalangan ahli hadis dan al quran , di dalamnya terdapat kesyirikan yang berbahaya . Bahkan membikin pahala amal terhapus semuanya Syairnya sbb .
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن فَرِّجْ عَلَى الْمُسْلِمِيْن
Wahai Tuhan yang Maha belas kasih - Wahai Tuhan yang Maha belas kasih
Wahai Tuhan yang Maha belas kasih, lenyapkan musibah kaum muslimin .
يَارَبَّنَا ياَ كَرِيْم يَا رَبَّنَا ياَ رَحِيْم
اَنْتَ الْجَوَادُالحْلَيِمْ وَأَنْتَ نِعْمَ الْمُعِيْن
Wahai Tuhan kami!Wahai Tuhan yang Maha Mulia
Wahai Tuhan kami! Wahai Tuhan yang Maha Belas kasih!
Engkau Maha loman, lagi suka mengampun.
Engkua Tuhan Penolong terbaik.
وَلَيْسَ نَرْجُوْسِوَاكْ فَادْرِكْ إِلَهِي دَرَاكْ
قَبْلَ الْفَنَا وَالْهَلاَكْ يَعُمُّ دُنْيَا وَدِيْن
Tiada yang kami harapkan kecuali Engkau
Tolonglah kita wahai Tuhanku
Sebelum kita mati atau binasa
Dengan pertolongan untuk menyelamatkan dunia dan agama.
وَماَلنَاَ رَبَّنَا سِوَاكَ يَا حَسْبَنَا
يَاذَا الْعُلَى وَالْغِنَا وَيَاقَوِيُّ يَامَتِيْن
Siapalagi yang memberikan pertolongan kepada kami kecuali Engkau
Wahai Tuhan yang mencukupi kami
Wahai Tuhan yang luhur,dan Maha Kaya
Wahai Tuhan yang Maha Kuat dan kokoh
نَسْأَلُكْ وَلِي يُقِيْم الْعَدْلَ كَيْ نَسْتَقِيْم
عَلىَ هُدَاكَ الْقَوِيْم وَلَا نُطِيْعُ اللَّعِيْن
Kami mohon padaMu seorang penguasa
Yang mau menegakkan keadilan agar kami bisa lurus
Atas petunjukmu yang lurus dan kami tidak taat kepada setan yang terlaknat
يَارَبَّناَ يَا مُجِيْب أَنْتَ السَّمِيْعُ الْقَرِيْب
ضَاقَ الْوَسِيْعُ الرَّحِيْب فَانْظُرْ إِلَى اْلمؤُْمِنِيْن
Wahai Tuhan kami !Wahai Tuhan yang mengabulkan doa !
Engkau Maha Mendengar yang Maha dekat
Bumi yang luas ini menjadi sempit
Lihatlah kaum mukminin
نَظْرَةْ تُزِيْلُ الْعَنَا عَنَّا وَتُدْنِي الْمُنَى
مِنَّا وَكُلَّ الْهَنَا نُعْطَاهُ فِي كُلِّ حِيْن
……… dengan penglihatan yang melenyapkan penderitaan kita
dan mendekatkan harapan kita
lalu kita di beri kemudahan dan kebahagiaan setiap saat
أَسْئَلُكْ بِجَاهِ الْجُدُوْد وَلِي يُقِيْمُ الْحُدُوْد
فِيْناَ وَيَكْفِي الْحَسُوْد وَيَدْفَعُ الظَّالِمِيْن
Akumohon padamu dengan pangkat leluhur –leluhur kami
Agar kami diberi seorang penguasa yang bisa menegakkan had
……. dikalangan kami , membalas orang yang hasud dan menolak orang – orang yang dholim.
يُزِيْلُ لِلْمُنْكَرَاتْ يُقِيْمُ لِلصَّلَوَاتْ
يَأْمُرُ بِالصَّالِحَاتْ مُحِبٌّ لِلصَّالِحِيْن
Penguasa yang mampu melenyapkan kemungkaran
Mendirikan salat, memerintah kebajikan
Dan senang kepada orang – orang saleh
يُزِيْحُ كُلَّ الْحَرَامْ يَقْهَرُ كُلَّ الطَّغَامْ
يَعْدِلُ بَيْنَ اْلأَنَامْ وَيُؤَمِّنُ الْخَائِفِيْن
Melenyapkan seluruh keharaman
Menindak tegas kepada para penjahat
Berbuat adil diantara manusia dan menenangkan kepada orang – orang yang takut
رَبِّ اسْقِنَا غَيْثَ عَامْ نَافِعْ مُبَارَكْ دَوَامْ
يَدُوْمُ فِى كُلِّ عَامْ عَلَى مَمَرِّ الِسّنِيْن
Wahai Tuhanku! Berilah hujan setahun yang bermanfaat, berkah dan langgeng
Ia kontinyu tiap tahun berjalan dengan baik bertahun
رَبِّ احْيِنَا شَاكِرِيْن وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْن
نُبْعَثُ مِنَ الآمِنِيْن فِى زُمْرَةِ السَّابِقِيْن
Wahai Tuhanku! Berilah kami hidup dengan bersukur, wafatkan kami dengan memegang Islam ……….. lalu kami di bangkitkan dan tergolong orang – orang yang aman bersama orang - orang yang dahulu masuk surga
بِجَاهِ طَهَ الرَّسُوْلِ جُدْ رَبَّناَ باِلْقَبُوْل
وَهَبْ لَنَا كُلَّ سُوْل رَبِّ اسْتَجِبْ لِى أَمِيْن
Dengan pangkat Toha yang menjadi rasul, kabulkan doa kami wahai Tuhan kami!
Berilah segala permohonan kami .
Wahai Tuhanku ! Kabulkan doaku ,aamin
Ket:dengan pangkat Thoha Rasulullah saw juga kalimat syirik.
عَطَاكَ رَبّيِ جَزِيْل وَكُلُّ فِعْلِكْ جَمِيْل
وَفِيْك أَمَلْنَا طَوِيْل فَجُدْ عَلىَ الطَّامِعِيْن
Pemberianmu banyak sekali wahai Tuhanku!
Seluruh perbuatanmu baik
Harapan kami banyak kepadaMu
Lomanlah kepada orang – orang yang berharap
يَارَبِّ ضَاقَ الْخِنَاقْ مِنْ فِعْلِ مَالَايُطَاقْ
فَامْنُنْ بِفَكِّ الْغَلَاقْ لِمَنْ بِذَنْبِهِ رَهِيْن
Wahai Tuhanku! Kami telah tertindas karena menjalankan sesuatu diluar kemampuan, maka bukalah kunci ini untuk orang yang banyak dosa.
وَاغْفِرْ لِكُلِّ الذُّنُوْبْ وَاسْتُرْ لِكُلِّ اْلعُيُوْب
وَاكِْشفْ لِكُلِّ اْلكُرُوْب وَاكْفِ أَذَى الْمُؤْذِين
Ampunilah segala dosa dan tutuplah segala aib
Segala kesedihan hilangkan dan gangguan orang – orang yang menyakiti kami cukupilah ,balaslah
وَاخْتِمْ بِأَحْسَنْ خِتَامْ إِذَا دَنَا اْلِانْصِرَامْ
وَحَانَ حِيْنُ الْحِمَامْ وَزَادَ رَشْحُ اْلجَبِيْن
Berilah kami husnul khotimah ketika akan berpisah dengan dunia
dan masa mati telah tiba waktunya , dan keringat dahi bertambah
ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلَامْ عَلىَ شَفِيْعِ الْانَاَمْ
وَالآلِ نِعْم َالْكِرَامْ وَالصَّحْبِ وَالتَّابِعِيْن
Berikanlah sholawat dan salam kepada Nabi yang mensyafaati manusia
keluarga dan mereka adalah orang – orang mulia terbaik , para sahabat dan tabiin
Komentarku ( Mahrus ali )
Bacaan tersebut mirip dengan budaya rakyat Firaun ketika minta kemenangan atau berdoa dengan menggunakan kehurmatan Firaun sebagaimana di kisahkan dalam al Quran sbb:
فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ
Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: "Demi kekuasaan Fr`aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang".[1]
فَتَاوَىْ الْشَّيْخِ ابْنُ جِبْرِيْنَ - (جَ 64 / صَ 79)
فَأَمَّا تَوَسُّلُ هَذَا الْكَاتِبِ بِجَاهِ طَهَ عَلَيْهِ الْسَّلَامُ، فَهُوَ مِنَ الْبِدَعِ الَّتِيْ قَدْ تُوْقِعُ فِي الْشِّرْكِ الْمُحْبِطِ لِلْأَعْمَالِ، وَ قَدْ تَقَدَّمَ أَنَّهُ اسْتَدَلَّ بِحَدِيْثٍ: "إِذَا سَأَلْتُمُ الْلَّهَ فَاسْأَلُوْهُ بِجَاهِيْ.. إِلَخْ"، وَ أَنَّهُ كَذِبٌ لَا أَصْلَ لَهُ،
فَأَمَّا تَوَسُّلُ هَذَا الْكَاتِبِ بِجَاهِ طَهَ عَلَيْهِ الْسَّلَامُ، فَهُوَ مِنَ الْبِدَعِ الَّتِيْ قَدْ تُوْقِعُ فِي الْشِّرْكِ الْمُحْبِطِ لِلْأَعْمَالِ، وَ قَدْ تَقَدَّمَ أَنَّهُ اسْتَدَلَّ بِحَدِيْثٍ: "إِذَا سَأَلْتُمُ الْلَّهَ فَاسْأَلُوْهُ بِجَاهِيْ.. إِلَخْ"، وَ أَنَّهُ كَذِبٌ لَا أَصْلَ لَهُ،
Fatawa al-Syaikh Ibnu Jibrin - (Juz 64 / hal 79)
Adapun penulis ini memohon pada Allah dengan pangkat Taha saw, ia adalah bid`ah yang bisa masuk ke dalam perangkap syirik yang menghapus pahala amal . Sungguh telah di jelaskan bahwa dia mengambil dalil dari hadis :"Jika Anda Anda meminta Allah maka mintalah dengan pangkatku ………………. ..", Ia bohong tidak berdasar,
Adapun penulis ini memohon pada Allah dengan pangkat Taha saw, ia adalah bid`ah yang bisa masuk ke dalam perangkap syirik yang menghapus pahala amal . Sungguh telah di jelaskan bahwa dia mengambil dalil dari hadis :"Jika Anda Anda meminta Allah maka mintalah dengan pangkatku ………………. ..", Ia bohong tidak berdasar,
وَ بَيَانُ ذَلِكَ أَنْ نَبِيَّنَا صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَهُ جَاهٌ عِنْدَ الْلَّهِ، وَ لَكِنْ لَمْ يَرِدْ التَّوَسُّلِ بِجَاهِهِ، فَلَيْسَ جَاهُ الْمَخْلُوْقِ عِنْدَ الْخَالِقْ كَجَاهِ الْمَخْلُوْقِ عِنْدَ الْمَخْلُوْقِ، فَإِنَّهُ تَعَالَىْ لَا يُشَفَّعَ عِنْدَهُ أَحَدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ.
Keterangannya sbb : Nabi saw punya prestise di sisi Allah ( pangkat ), tetapi tidak ada hadis yang menjelaskan tawassul dengan prestise ( atau pangkatnya ) Pangkat mahluk disisi penciptanya , tidak seperti pangkat mahluk di sisi mahluknya . Sesungguhnya di sisiNya seseorang tidak bisa di beri safaat kecuali dengan izinNya
وَ بِمُرَاجَعَةِ مَا تَقَدَّمَ يَتَّضِحُ وَجْهُ الْنَّهْيِ عَنْ الْسُّؤَالِ بِجَاهِ الْمَخْلُوْقٍ أَوْ التَّوَسُّلِ بِهِ، وَ أَنَّهُ مِنْ وَسَائِلِ تَعْظِيْمِ الْمَخْلُوْقَ وَ وَصْفِهُ بِمَا لَا يَسْتَحِقُّهُ إِلَا الْلَّهُ.
Dengan review di atas jelas larangan minta dengan pretise makhluk, atau tawassul dengannya , dan itu berarti media memaksimalkan pengagungan terhadap makhluk itu, dan digambarkan dengan sesuatu yang tidak dimiliki kecuali oleh Allah .
Kalimat – kalimat di bawah ini berbahaya dalam akidah .
أَسْئَلُكْ بِجَاهِ الْجُدُوْد
Akumohon padamu dengan pangkat leluhur –leluhur
Kadang leluhur kita ini budha , kafir , munafik lalu kita minta pada Allah dengan pretise mereka dan mereka sendiri berdoa tidak di kabulkan oleh Allah, bahkan mereka sendiri berdoa kepada selainNya . Kita tidak diperkenankan bahkan di haramkan untuk senang kepada mereka lalu kita minta kepada Allah dengan pangkat mereka yang rendah di sisi Allah meski luhur di mata sebagian manusia , kita minta kepada Allah dengan pangkat Nabi SAW tidak boleh , apalagi dengan pangkat mereka.
Allah berfirman :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ ِللهِ فَلاَ تَدْعُوا مَعَ اللهِ أَحَدًا
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu berdoa kepada seseorangpun di dalamnya di samping berdoa kepada Allah.[2]
Tentang kalimat ini:
بِجَاهِ طَهَ الرَّسُوْلِ جُدْ رَبَّناَ باِلْقَبُوْل
Dengan pangkat Toha yang menjadi rasul, kabulkan doa kami wahai Tuhan kami!
03 Apr 2011
Tentang kalimat ini :
وَاخْتِمْ بِأَحْسَنْ خِتَامْ إِذَا دَنَا اْلِانْصِرَامْ
Berilah kami husnul khotimah ketika akan berpisah dengan dunia
Lihat
30 Apr 2011
04 Feb 2011
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan