Di dalam hézéb Nasar terdapat kalimat yang tiada dalilnya yaitu :
يَاهُو يَاهُو يَاهُو
Ya huu , yahu , yahuu.
Kalimat tersebut apakah maksudnya, saya tidak mengerti. Bahkan penerjemahnya juga tidak memberi arti. Ada yang berkata : Maksudnya yahuu adalah ya Allah .
Saya katakan: Bila maksudnya ya Allah, katakan saja ya Allah. Boleh jadi artinya ya huu adalah ya setan. Dhomir huwa disitu tidak jelas siapakah yang di maksud. Walaupun orang memberikan arti maksudnya yahuu adalah ya Allah , tapi Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak pernah membaca seperti itu . Dan kita tidak boleh ikut bacaan baru yang tidak berdalil lalu kita mengajak orang lain untuk mengikutinya. Pada hal kita sendiri belum tahu dalilnya, apakah benar atau keliru. Jadi masih ragu. Allah berfirman :
بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ يَلْعَبُونَ
Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan.[1]
وَمَا تَفَرَّقُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ أُورِثُوا الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِهِمْ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مُرِيبٍ
Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.[2]
Saya tidak mengerti apakah yahuu itu ada kemiripan dengan yahoo hotmail milik Yahudi atau tidak.
Saya telah mencari dzikir yahuu itu di dalam enceplopedi fatwa syekh bin Baz dan syekh Sholeh Al Utsaimin dan majmuah fatwa karya Ibnu Taimiyah, tapi saya tidak menjumpainya. Saya punya kesimpulan dzikir dengan kalimat tsb di Timur tengah tidak ada. Apalagi di masa sahabat. Maksud dzikir yahuu adalah wahai dia – wahai dia wahai dia. Tidak perlu dilakukan .
Artikel Terkait
itu didapat orang hanya petunjuk bagi dirinya, bukan untuk disebarluaskan akan menjadi fitnah baginya, mungkin YAHU buat yang mendapatkan maksudnya Allah, tetapi bagi orang lain belum tentu, karena kadarnya pun sudah berbeda kepada setiap orang, kita wajib komit dengan Iman kita tak perlu ikut-ikutan, dalam AlQuran Ya Rabbanaa, atau Ya Allah, Qul Allahumma maalikal mulki artinya, katakanlah Ya Allah Engkau yang memiliki kekuasaan
BalasHapus