Selasa, Agustus 16, 2011

Malam yang terlaknat di malam yang penuh berkah



TRADISI lain yang ditunggu warga Gresik saat Ramadan adalah malam selawe di Desa Giri, Kecamatan Kebomas. Ratusan pedagang kaki lima membeber dagangan di kanan-kiri jalan menuju makam Sunan Giri yang berada di desa tersebut.
Pedagang makanan, pakaian hingga arena permaian telah dibuka untuk menyambut malam selawe bulan Suci Ramadan. Kemunculan para pedagang kaki lima itu tidak terlepas ramainya suasana saat malam 25 Ramadan di makam Maulana Ainul Yakin, atau Sunan Giri, atau Raden Paku, atau Prabu Satmata, atau (oko Samudra.
Mereka dari datang Gresik hingga luar pulau. Tujuan utamanya adalah ngalab berkah dengan berziarah ke makam Sunan Giri, di bukit Giri tersebut.
Saking banvaknya pengunjung ditambah membludaknya PKL jalan selebar delapan meter dengan panjang sekitar satu kilometer menuju makam Sunan Giri ditutup untuk kendaraan umum. "Semakin malam, peziarah ke makam Sunan Giri pada malam selawe (25) Ramadan semakin ramai," ujar Abdul Malik, warga masyarakat Desa Giri, Kecamatan Kebomas.
Di dalam makam itu, ada sejumlah peraturan yang harus ditaati para peziarah. Di antaranya, tidak boleh memotret dan harus melepas alas kaki.
Pada malam hari, pemandangan dari bukit Giri, kompleks makan Sunan Giri cukup elok. Selain udara segar karena pepohonan cukup rindang. "Ribuan peziarah itu datang ke makam kanjeng Sunan Giri untuk berdoa dengan harapan bisa mendapatkan berkah," ujar salah seorang guru kunci makam itu.
"Selain itu, mereka berharap bisa mendapatkan malam yang paling istimewa di bulan Ramadan. Malam Lailatul Qodar," imbuhnya. Selama ini, masyarakat mempercayai malam seribu bulan itu akan turun pada malam ganjil, (yad/ris/ruk)[1]
Komentarku ( Mahrus ali )
Adat budaya jahiliyah yang paling di benci Allah – di cintai oleh setan – setan manusia dan jin adalah malam selawehan yang penuh dengan laknat  di daerah Giri Gresik jatim ,mestinya harus di stop karena  taat pada  Allah bukan di biarkan  untuk taat kepada setan . Allah berfirman :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Lukman berwasiat kepada anaknya  agar beramar ma`ruf sebagaimana ayat :
يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Anehnya , banyak orang yang ngaku beriman  merasa gembira, sedikit sekali yang bersedih dengan adanya malam selawehan di Giri yang penuh dengan kemungkaran  di malam lailatul qadar yang lebih baik dari pada   seribu bulan dan malaikat sama turun  . Akhirnya malam selawehan tsb lebih jelek dari pada malam lainnya , setan datang dan malaikat menghindar.   Di Mekkah dan Medinah , banyak orang yang mengisi malam lailatul qadar dengan kebaikan , tapi di Giri Gresik malah di isi dengan kemungkaran massal . Apakah dengan cara itu mereka mengisi malam lailatul qadar. Penduduk sana  sama dengan banu Israil yang di laknat  oleh Allah karena diam kepada kemungkaran  sebagaimana ayat :

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ(78)كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Telah dila`nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.[2]

   Budaya malam selawehan itu  sama dengan  mencoreng hitam pada wajah yang putih , bukan memutihkan wajah yang hitam . Saya  lihat tiada yang sedih  pada hal seorang mukmin itu benci kepada kemungkaran  sebagaimana ayat :

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ اْلأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ اْلإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesulitan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,[3]

Mestinya mereka  berupaya untuk menghentikannya.   Pada  hal  dari aparatnya  seandainya berupaya kesana akan mampu untuk melakukannya.
Itulah malam muda mudi berdesakan  untuk pergi ke makam Sunan Giri ,bukan niat berkunjung tapi senang mencari hiburan , kesenangan , melampiaskan nafsu , ajak pacar  untuk mengisi malam lailatul qadar. Ya persis sebagaimana  pasar , Mall atau pasar malam  , Bazar dll.
       Semoga  Allah memberikan hidayah kepada kita semua ,bukan kesesatan yang terus kita jalani.
Bacalah  artikel ini 

23 Mei 2011
12 Agt 2011



[1] http://bataviase.co.id/node/378482
[2] Al maidah 78-79
[3] Al Hujurat 7
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan