Jumat, Agustus 12, 2011

Jangan mudah terpancing dengan omongan Mahrus ali



Sahabat sahabat jangan mudah terpancing dengan apa yang diucapkan (pembid'aan, pengkafiran dll) yang dilakukan oleh pengatas nama mahrus ali. teliti dulu bahasan nya. mereka lebih senang mengkafirkan orang dari pada melakukan ibadah sesuai dengan apa yang telah dimengertinya. itu sudah dulu pernah ada. sekarang hanya para keturunannya saja. pelaksanaan niat setelah tarawih tidak ada juga yang melarang. ulama' fuqoha' menjunjung tinggi islam sebagai rohmatal lil 'alamin sehingga ijma' (yang tidak diakui mereka gol. mahrus) lebih mengutamakan tuntunan ibadah yang mudah dan TIDAK MELENCENG DARI AJARAN ISLAM. definisi niat adalah " menyengaja melakukan sesuatu bersamaan dengan pekerjaanya". oleh karena itu tolong yakinkan kami " apa kalian bener bener melakukan niat saat awal imsak datang? harusnya disitu waktu yang paling tepat dalam melakukan niat. benarkah kalian lakukan itu?

Komentarku ( Mahrus ali )

Anda menyatakan :

Sahabat sahabat jangan mudah terpancing dengan apa yang diucapkan (pembid'aan, pengkafiran dll) yang dilakukan oleh pengatas nama mahrus ali. teliti dulu bahasan nya. mereka lebih senang mengkafirkan orang dari pada melakukan ibadah sesuai dengan apa yang telah dimengertinya. itu sudah dulu pernah ada. sekarang hanya para keturunannya saja.

Komentarku ( Mahrus ali )
Maunya  para pembaca agar mudah terpancing dengan blog ahli bid`ah ,buku .artikel , majalah , koran , media massa ,kitab –kitab kuning ahli bid`ah gitu ?
Isinya selalu mengajak kebid`ahan , kesyirikan , ajaran tradisional. Bukan tuntunan hadis , tauhid dan tardisi Islami bukan tradisional lingkungan .
Jadi kamu mengajak kepada para pembaca , hati – hati membaca blog Mahrus ali .lalu bacalah blog  ahli bid`ah saja . Tidak usah hati – hati untuk baca blog ahli bid`ah .Mesti benarnya  tidak mungkin salah gitu ?.
 Lalu bagaimana  bila keterangan di dalam blog Mahrus ali  benar , sesuai dengan al quran dan hadis sekalipun bertentangan dengan UU Thaghut , kitab – kitab kuning ahli bid`ah  dan ulama – ulama  ahli bid`ah  atau  bertentangan dengan ajaran ormasnya  ? Ber arti kamu termasuk menghalangi orang untuk mendapat kebenaran . Allah berfirman :
قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ مَنْ ءَامَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا وَأَنْتُمْ شُهَدَاءُ وَمَا اللهُ  بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ(99)

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah kepada orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?" Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.[1]

   Ayat itu untuk ahli kitab bukan untuk kaum muslimin tapi kafirin  karena mereka menghalangi jalan Allah dengan mengajak kaum mukmin agar tidak mengikuti jalan Nabi SAW  , lalu  di minta supaya mengikuti jalan ahli kitab yang saat itu membudaya dan ulama – ulamanya – pendeta dan rahibnya  juga mumpuni .
Kita mengajak manusia untuk mengikuti ajaran al quran dan hadis bukan ajaran ormas dan budaya lingkungan  dan kita mengikuti perilaku para sahabat bukan pentolan ormas atau kiyainya  , lalu kamu mengajak mereka agar jangan terpancing dengan ajaran seperti ini , maunya kemana umat ini kamu arahkan ?. Kalau bukan kepada ajaran al quran dan hadis ?
Apakah mereka di suruh ikut ajaran kitab Injil dan Taurat ?
 Saya  sudah mempersilahkan kepada pembaca dan minta tolong kepada mereka  untuk mengkaji artikel saya bukan sekedar membaca lalu ikut , tapi kritisilah , kajilah dengan dua pusaka  al quran dan hadis .
Barang kali ada orang yang tidak berkenan dengan isinya , silahkan mengeritik dengan dalil – dalil yang lebih akurat , valid , renrensinya  tepat , bukan dengan hadis lemah , palsu , pendapat pentolan ormas agar  kita ini tidak menjadi pengikut jalan kebenaran lalu kita tidak mengerti dalilnya lalu mudah sekali tertipu. Tapi kita ingin pembaca ikut  dan mengerti  dalilnya  Bacalah artikel kami sbb :
29 Jul 2011


Anda menyatakan lagi :
mereka lebih senang mengkafirkan orang dari pada melakukan ibadah sesuai dengan apa yang telah dimengertinya. itu sudah dulu pernah ada. sekarang hanya para keturunannya saja.
Komentarku ( Mahrus ali )
Keturunan saya ini orang – orang NU , boleh anda cek di keluarga saya di Giri Gresik Jatim atau keluarga istri saya di Waru Sidoarjo Jatim.  Dan saya sendiri dulunya  juga NU dan sudah berkorban banyak di NU , maksudnya memimpin berbagai  ritual di kalangan NU , namun saya al hamdulillah bukan innal lillah bisa  pindah haluan – yaitu haluan ahli hadis . Dan nauudzul billah untuk kembali ke haluan ahli bid`ah sekalipun di kehendaki oleh kebanyakan masarakat saya dan para setan –setan manusia , lalu saya akan di benci Allah , konflik dengan para nabi dan sahabatnya.    
Tentang pengkafiran , pensyirikan  ,  saya  hanya menyatakan kafir , syirik kepada orang yang menurut dalil kafir dan syirik . Bila dalilnya sudah menyatakan begitu , lalu saya mengatakan  hal yang tidak sesuai dengan dalil tsb agar sama dengan ajaran leluhur saya , maka saya ini rasanya ingin menentang dalil untuk mengambil simpati manusia . Ini jahat sekali dan nauudzu billah . Mana yang salah dlm hal pengkafiran atau pensyirikan saya , tolong di tunjukkan . Bacalah lagi :
08 Jun 2011
Untuk pengkafiran dan syirik yang biasanya mereka lakukan setahu saya bin Baz pernah berkata : Bahwa beliau tidak pernah mengkafirkan atau memusyrikkan kecuali memang dalilnya begitu . Jadi pengkafiran dan pensyirikan ...

Anda menyatakan lagi :

pelaksanaan niat setelah tarawih tidak ada juga yang melarang. ulama' fuqoha' menjunjung tinggi islam sebagai rohmatal lil 'alamin sehingga ijma' (yang tidak diakui mereka gol. mahrus) lebih mengutamakan tuntunan ibadah yang mudah dan TIDAK MELENCENG DARI AJARAN ISLAM.
Komentarku ( Mahrus ali )
Melafalkan niat itu bid`ah , bagaimana mereka bisa mengatakan ijma`  , itu kedustaan belaka , tidak ada yang menyatakan seperti itu , baik para  sahabat atau tabiin .

Anda menyatakan :
definisi niat adalah " menyengaja melakukan sesuatu bersamaan dengan pekerjaanya". oleh karena itu tolong yakinkan kami " apa kalian bener bener melakukan niat saat awal imsak datang? harusnya disitu waktu yang paling tepat dalam melakukan niat. benarkah kalian lakukan itu?

Komentarku ( Mahrus ali )
Mana dalilmu atas devinisi itu ? Kamu tidak akan menjumpainya . Mana dalilnya perintah niat  waktu imsak ? Bila tidak ada , jangan meng ada – ada .
Apakah kamu tidak tahu bahwa hadis Innamal a`malu binniyat tidak populer di kalangan sahabat dan tabiin ? Belajarlah lagi , saya ingatkan .


[1] Ali imran 99


Artikel Terkait

6 komentar:

  1. asSALAMUALAIKUM GMANA KBR PAK USTAD MAHRUS MUDAHAN SAYA DOAKAN BAIK.SELAMAT BERPUSA SEMOGA ALLAH SELALU BERSAMA KITA,,TERUSLAH BER BICARA KEPADA KEBENARAN MUDAHAN ALLAH SWT MEMBUKAKAN HATI KEPADA AHLI BID,AH UNTUK KEMBALI BERSAMA ALQUR,AN WASSUNAH,,MUDAH2AN INSYA ALLAH.AMIIN

    BalasHapus
  2. apa gak da yg bs dilakuan selain saling menjelekkan sesama orang islam tuhh orang2 kafir jelas2 mlenceng akidahnya kl bner sanggup luruskan tuh imannya,,,naudzubillah
    kejelekkan sesama muslim bukankah harus saling dtutupi tidak perlu dumbar

    BalasHapus
  3. betul pak ustad mahrus ali sesuai dgn akal yg sehat dan pemahaman yg benar alquran dan hadits2 yg shahih atas dasar pemahaman para sahabt

    BalasHapus
  4. Yg penting sesuai dengan Alloh dan Rosul-Nya...

    BalasHapus
  5. setiap orang punya kebebasan berpendapat sesuai dengan kadar masing-masing, dalam memperoleh petunjuk itu memang Allah jelaskan, Walladzi Qoddaro Fahadaa = orang-orang yang telah diberikan petunjuk dengan kemampuannya masing-masing, jika kita beriman, bagaimanapun tajamnya analisa bahasan hingga seseorang merasa terepojok, kadar imannya sudah terbaca, belajar diinullahnya belum mencapai hakikat ruhaniah, ingat amal shaleh yang diterima Allah bukan fisiknya tetapi perbuatannya berarti hakikat ruhaniyahnya, berapapun amal fisik yang dikeluarkan tidak akan sampai kepada Allah, yang sampai adalah Taqwanya (hakikat ruhaniahnya), dalillnya Lan yanallaaha luhuumuhaa walaa dimaa uha, walaa kin yanaaluhut taqwa minkum(AlQuran), hendaknya seseorang yang beriman dalam memahami ilmu orang lain menerima dahulu dengan ikhlas, itu adalah pelajaran tambahan ilmu buat kita kemudian Allah akan merahmati kita dengan petunjuknya, yang benar dan salah akan ditunjuki Allah, jika tidak semuanya akan terhalang dengan penolakan kita, yang pada ujungnya fikiran dan hati kita menjadi negatif, kemudian membuka jalan pintu setan untuk mudah memasukinya, maka muncullah sifat hasud, inilah penyakit yang paling berbahaya yang celaka iman kita akan tergrogoti lama kelamaan kebaikkan kita akan berkurang karena tiap saat kontaminasi keburukan berjalan terus, akibatnya keburukannya mendominasi, sudah timbul rasa jengkel dan dongkol kemudian was-wasnya menjalar kedalam hati yang mempengaruhi nafsu menjadi negatif, marah dan emosional, saya yaqin maksud Mahrus Ali sebenarnya baik, mau terima atau tidak bukan urusan Mahrus Ali begitu kan ustadz........................

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan