Rabu, 24 Agustus 2011 20:53 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKSI – Pandangan negatif masyarakat Finlandia terhadap Islam semakin menguat. Kondisi itu terkuak dalam sebuah studi tentang sikap masyarakat negeri itu terhadap berbagai agama.
Menurut hasil survei, agama Kristen mendapatkan apresiasi positif di kalangan masyarakat Finlandia. Padahal mereka cenderung mengapresiasi ajaran Buddha dan Hindu ketimbang Kristen. Sementara Islam merupakan agama yang paling dikritisi masyarakat Finlandia.
Hanya enam persen dari responden yang menyatakan sikap positif terhadap Islam. Sisanya, dengan tegas memandang negatif. "Hanya sedikit imigran Muslim di Finlandia dibandingkan negara Eropa lainnya. Karena itu mereka, terutama media massa menyampaikan gambaran yang kasar dan negatif tentang Islam," papar Kimmo Ketola, peneliti dari Gereja Research Institute, seperti dikutip dari Yfi.fi, Rabu (24/8).
Meski demikan, kata Kimmo, pandangan masyarakat Finlandia terhadap agama-agama asing telah berubah lebih baik selama beberapa dekade terakhir. Memang lebih baik, tapi tidak untuk Islam. "Ketika mereka ditanya apakah siap menerima orang-orang dari agama lain ke dalam keluarga mereka atau sebagai wakil partai mereka, dalam hal ini Finlandia termasuk bangsa penuh prasangka," kata Kimmo.
Untuk urusan pernikahan juga demikian, hanya empat persen warga Finlandia gigih menentang ide menikahi seseorang dari keyakinan lain.
Serupa dengan negeri tetangga mereka, Finlandia cukup antipati terhadap agama. Disebutkan dalam survei, empat dari lima warga Finlandia menganggap orang-orang dengan keyakinan agama yang kuat cederung tidak toleran. Sementara tiga dari lima warga Finlandia berpikir agama condong membawa konflik ketimbang perdamaian.
Kimmo mengatakan sulit membedakan antara kesalehan dan ekstrimisme agama. Meski sebagian besar penduduk Finlandia menganut Gereja Lutheran Injil. Aliran yang sebenarnya cukup moderat. Namun hasil studi menyatakan lain. Sebab hanya delapan persen dari warga Finlandia menganggap mereka cukup religius. Namun hanya lima persen yang percaya pada Tuhan tanpa keraguan. Sementara sepuluh persen mengatakan mereka tidak percaya pada Tuhan.
Menurut hasil survei, agama Kristen mendapatkan apresiasi positif di kalangan masyarakat Finlandia. Padahal mereka cenderung mengapresiasi ajaran Buddha dan Hindu ketimbang Kristen. Sementara Islam merupakan agama yang paling dikritisi masyarakat Finlandia.
Hanya enam persen dari responden yang menyatakan sikap positif terhadap Islam. Sisanya, dengan tegas memandang negatif. "Hanya sedikit imigran Muslim di Finlandia dibandingkan negara Eropa lainnya. Karena itu mereka, terutama media massa menyampaikan gambaran yang kasar dan negatif tentang Islam," papar Kimmo Ketola, peneliti dari Gereja Research Institute, seperti dikutip dari Yfi.fi, Rabu (24/8).
Meski demikan, kata Kimmo, pandangan masyarakat Finlandia terhadap agama-agama asing telah berubah lebih baik selama beberapa dekade terakhir. Memang lebih baik, tapi tidak untuk Islam. "Ketika mereka ditanya apakah siap menerima orang-orang dari agama lain ke dalam keluarga mereka atau sebagai wakil partai mereka, dalam hal ini Finlandia termasuk bangsa penuh prasangka," kata Kimmo.
Untuk urusan pernikahan juga demikian, hanya empat persen warga Finlandia gigih menentang ide menikahi seseorang dari keyakinan lain.
Serupa dengan negeri tetangga mereka, Finlandia cukup antipati terhadap agama. Disebutkan dalam survei, empat dari lima warga Finlandia menganggap orang-orang dengan keyakinan agama yang kuat cederung tidak toleran. Sementara tiga dari lima warga Finlandia berpikir agama condong membawa konflik ketimbang perdamaian.
Kimmo mengatakan sulit membedakan antara kesalehan dan ekstrimisme agama. Meski sebagian besar penduduk Finlandia menganut Gereja Lutheran Injil. Aliran yang sebenarnya cukup moderat. Namun hasil studi menyatakan lain. Sebab hanya delapan persen dari warga Finlandia menganggap mereka cukup religius. Namun hanya lima persen yang percaya pada Tuhan tanpa keraguan. Sementara sepuluh persen mengatakan mereka tidak percaya pada Tuhan.
Komentarku ( Mahrus ali )
Kebanyakan manusia itu tidak suka kebenaran , senang mengikuti kekeliruan dan kesalahan menurut Islam bukan menurut akal pikiran dan tradisi leluhur . Minim sekali di antara mereka yang senang menerima kebenaran menurut Allah bukan menurut setan manusia dan jin . Mayoritas menolak dan menerima solusi yang cocok dengan hawa nafsunya , bertentangan dengan ajaran agama. Lihat firman Allah :
لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ(78)
Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. Zukhruf 78
19 Apr 2011
13 Apr 2011
25 Jul 2011
30 Mei 2011
Artikel Terkait
Sebenarnya tidak saja di Finlandia yang begitu anti Islami, di negeri yang bernama Indonesia ini saja yang katanya mayoritas Muslim namun juga membenci ajaran islam dan memilih ajaran yang tak jelas asalnya, sehingga kalau ada yang mendakwahkan kepada umat agar kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunah langsung mendapat tanggapan yang sangat negatif dari mereka yang mengaku Muslim (namun ogah mengikuti Al-Qur'an dan Al-hadits).
BalasHapusBenar apa yang anda katakan
BalasHapus