Waktu masih kecil bukan waktu besar , saya pernah di ajari rukun wudhu , salah satunya mengusap sebagian kepala bukan seluruhnya, lalu saya mengusap sebagian kepala pada setiap wudu baik akan salat atau wudhu biasa . Cara ini karena lebih ringan dan kepala tidak basah seluruhnya tapi sebagian kepada masih kering .
Saya juga menjumpai bahkan sering melihat kebanyakan orang berwudhu ketika mengusap kepala mengusap sebagiannya saja tidak seluruhnya .
Sampai sekarang , saya dan orang – orang juga mendengar banyak guru perempuan atau lelaki yang mengajari wudhu dengan mengusap sebagian kepala bukan seluruhnya . Inna lillah
Ibu , mbah , paman – paman saya juga menjalankan seperti itu , begitu juga masarakat dan santri di kebanyakan pesantren salafiyah NU bukan salafy yang menganut aliran Saudi bukan Mesir . Dari kalangan Mahasiswa , sampai dosennya yang ahli bid`ah yang pernah saya lihat juga begitu dan tidak mengusap seluruh kepala tapi sebagian kepala bagian muka sekalipun tiga rambut cukup nauudzu billah . Inilah kekeliruan bukan kebenaran dan amaliyah sesat menyesatkan yang sulit di hilangkan dan mudah di budayakan .
Bila di tanya mana dalilnya , akan di jawab : Jangan tanya dalil , kamu nanti seperti wahabi , Muhammadiyah , Darul hadis , salafy . Masing – masing kita ini sudah punya dalil sendiri .
Hatiku berkata : Ya punya dalil , tapi keliru dan benarnya kamu tidak tahu.
Alasan ini di lakukan kalangan santri , pelajar umum , orang awam ,kiyai juga mahasiswa umum atau IAIN dan sebagian dosennya . Ini alasan yang keliru sekali bukan setengah benar persis dengan alasan penentang risalah di masa lalu yang memandang kaum mukmin atau sahabat nabi sebagai kaum sesat . Juga di pakai alasan orang sekarang.Allah berfirman :
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ(32)وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ
.Dan apabila mereka melihat orang-orang mu'min, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",padahal orang-orang yang berdosa itu tidak diutus untuk penjaga bagi orang-orang mu'min.[1]
Di ayat lain , Allah berfirman :
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya dia (Al Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama".[2]
Ada yang menjawab : Ini ajaran kiyai , guru – guru pesantren , imam Syafii juga begini , kamu tidak bisa baca kitab saja .
Komentarku ( Mahrus ali )
Jawaban seperti itu persis dengan jawaban penentang risalah di masa lalu sebagaimana ayat Allah :
فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُرِيدُ أَنْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَنْزَلَ مَلَائِكَةً مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي ءَابَائِنَا الْأَوَّلِينَ(24)
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. Mukminun 24
فَلَمَّا جَاءَهُمْ مُوسَى بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي ءَابَائِنَا الْأَوَّلِينَ(36)
Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mu`jizat-mu`jizat Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu". Qasas 36
Rasulullah sendiri yang menyampaikan masih di anggap dusta apalagi Mahrus ali . Ya memang begitulah orang yang ngaku benar ,tidak mau dalil .Bila di sampaikan dalil , malah menjawab , kamu hanya baca kitab terjemahan dan kamu tidak bisa baca kitab arab saja . Jawaban ini persis dengan jawaban penentang risalah di masa lalu sbb :
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya dia (Al Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama".[3]
Imam Syafii juga melarang jawaban seperti itu . Beliau berkata :
لَا تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab mereka mungkin juga salah . [4]
Ali ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena perkataan orang “. [5]
Mengusap sebagian kepala ketika wudhu itu menyalahi dalil bahkan tidak punya dalil dan itu sekedar pendapat yang di agamakan bukan agama di buat pendapat . Ini kekeliruan bukan kebenaran dan sesat sekali juga tidak mungkin benar. Ikutilah ayat :
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
dan sapulah kepalamu
Lalu mengapa di artikan usaplah sebagian kepalamu . Ini arti yang di lakukan oleh ahli bid`ah di manapun dan kapanpun dan mereka bela mati – matian seperti orang tidak punya akal . Jadi kebenaran di tolak dan kekeliruan di bela. Lalu mengapa kamu tidak mencuci sebagian mukamu atau sebagian tanganmu saja , tidak sampai ke siku . Wudhu itu harus mengikuti tata cara Rasul dalam berwudhu , jangan tidak mau dengan tuntunan Rasul lalu mengambil ajaran golongan atau ormasnya . Itu Itu namanya beriman kepada kiyai dan guru , kufur kepada utusan Allah . Hadisnya sbb :
ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ *
Lantas Rasul menyapu kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang kemuka , lalu mencuci kedua kakinya .[6]ِ
ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً
LantasRasul memasukkan tangannya ke bejana lalu menyapu kepalanya dari muka ke belakang dan dari belakang ke muka sekali .[7]
Imam Syaukani berkata : “Wajib menyapu seluruh kepala dalam bewudlu menurut kebanyakan ulama ~ ahlul bait, Imam Malik ( Guru Imam Syafii dan sesepuh ulama Madinah serta pelopor madzhab Maliki ) , Imam Al Muzani ( murid Imam Syafii yang di anggap sebagai komentator madzhab Syafii ) Al –Jubai , Ibnu Aliyah dan salah satu riwayat Imam Ahmad bin Hambal . Bahkan Imam Abu Hanifah menyatakan tidak sah wudu orang yang menyapu kepala bagian muka saja tapi menurutnya harus sampai seper empat nya.[8]
Komentarku ( Mahrus ali )
Pendapat Abu hanifah ini juga tanpa dalil dan menyesatkan .
Ibnul Qayyim Al Jauzi berkata; ``Rasulullah SAW menyapu seluruh kepalanya dalam berwudu . Terkadang dengan cara menyapu bagian muka kepala dengan kedua tangan nya sampai ke belakang lalu dari belakang kepala di kembalikan lagi ke bagian mukanya . Atas dasar inilah hadis yang menyatakan bahwa Rasul menyapu kepala dalam berwudu dua kali dan itulah maksudnya. Menurut hadis yang sahih ,Rasulullah SAW tidak pernah menyapu kepalanya dua atau tiga kali , tapi cukup sekali `` Sekalipun anggauta lain di basuh secara terulang. Hadis yang menyatakan bahwaRasul menyapu kepala tiga kali diriwayatkan oleh Ibnul bil manni yang tidak bisa di buat pedoman karena beliau dan ayah nya adalah perawi lemah“.[9]
12 Feb 2011
Apalagi arkanul wudhu` yang keliru , lihat saja salah satu rukun wudhu` adalah mengusap sebagian kepala sekalipun tiga helai rambut . mana dalilnya ? Tiada dalil yang mengesahkannya dan menyalahi tuntunan . Rasulullah SAW sendiri ketika ...
13 Apr 2011
Syiah hobi maulid dan tawassul; Pujaan tokoh syi`ah dlm diba`; Kesalahan dlm wudhu. CD ke VI :PENGAJIAN DI LUBUKLINGGAU, Daftar isi: 1. Thola`al badru alaina bukan untuk sambut rasul. 2. Dalil-Dalil tahlil dari kiyai ahli bid`ah dan ...
07 Nov 2010
Kesalahan dlm wudhu. CD ke VI :PENGAJIAN DI LUBUKLINGGAU, Daftar isi: 1. Thola`al badru alaina bukan untuk sambut rasul. 2. Dalil-Dalil tahlil dari kiyai ahli bid`ah dan jawaban. K Nasiruddin dari Malaysia.3.Komentar Syafii ...
[1] Al Muthoffifin 32 - 33
[2] Al Ahqof 11
[3] Al Ahqof 11
[4] Majmuk fatawa karya Ibnu Taimiyah juz 20.
[5] HR Bukhori 1563
[6] Buhkhori/ wudu/185. Muslim / Taharah /335.Tirmizi/ Taharah /32.Nasai/Tharah /97. Abu Dawud /Taharah /118. Ibnu Majah /Tharah /434.
[7] Bukhori / Wudu / 186
[9] Zaadul ma` ad 193 juz 1
Artikel Terkait
Assalamualaikum war., wab.
BalasHapusKesalahan seperti ini tidak hanya dalam berwudhu, dalam kaifiat sholatpun banyak bid'ahnya dari mulai melafazkan niat sampai mengusap wajah setelah salam, ada yang dikorupsi, ada yang di mark-up. Pasti yang demikian ini akan menjadi penduduk neraka karena sholatnya tertolak, alhasil belum pernah sholat.
Aku tidak bisa bahasa Arab, tidak bisa membaca huruf arab gundul. Maka untuk memahami Alquran sebagai petunjuk hanya melalui terjemahan atau tafsir yang sudah ada. Hanya sayang terjemah maupun tafsir yang beredar di masyarakat tidak sepenuhnya benar. Dalam hal ini bukan ayat Alquran yang salah tetapi pemahaman manusianya yang keliru atau belum sampai.
Contohnya ; 1. Pada QS.2;102, terdapat Malaikat Harut dan Marut dari Babilon yang mengajarkan sihir pada manusia.
Benarkah terjemahan itu ?. Aku sejak SD diajari nama-nama Malaikat, tidak ada malaikat Harut dan Marut.
2. Dari sejak dahulu sampai sekarang menyatakan bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan ALLAH. Benarkah ?. Padahal ada surat An-Nissa yang menunjukan bahwa manusia pertama yang diciptakan ALLAH adalah seorang wanita.
3. Dalam terjemah maupun tafsir tidak ada yang bicara planet, ataupun kehidupan di planet. Padalah dalam Alquran banyak petunjuk bahwa ada 7 planet yang beredar di atas orbit Bumi.
4. Dalam QS.24/33 yang artinya ; ..............
....dan budak-budak yang kamu miliki...........
.... Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu melakukan pelacuran, sedang mereka....
.... Barang siapa memaksa mereka, maka sesungguhnya ALLAH Maha pengampun lagi Maha Penyayang.
Ini adalah contoh kekeliruan yang fatal, yang sangat menghina kepada ALLAH bahwa ALLAH akan mengampuni orang yang memaksa budaknya melacur.
Hal ini terjadi karena keliru dalam menerjemahkan "mimmaa malakat aimaanukum" yang diterjemahkan dengan budak-budak, seharusnya 'dari yang dimilki tatahukummu' yaitu para remaja dalam keluarga.
Begitu pula "fatayaatikum" diartikan budak-budak wanita, seharusnya 'lajang' atau gadis-gadis dalam keluarga.
5. Dan masih banyak pengetahuan yang tidak timbul karena karena terjemahan ataupun tafsir yang kurang tepat.
Karenanya melalui rubrik ini aku sangat mengharapkan ada yang berani memperbaiki terjemahan yang beredar di masyarakat, sehingga tidak ada lagi terjemahan yang keliru atau kurang tepat.
Nashru minallahi wa fathun qoriib
Wassalamu alaaikum war., wab.
Keterangan yang jelas akan saya tampilkan di blog insya Allah . Tunggulah
BalasHapusjgn suka mengatakan orang sesat bossss. entar lhow sendiri disesatkan oleh allah, apalagi yang u sesatkan imam abu hanifah.brapa sih low karang kitab baru braninya menyesatkan orang.naudzubillah
BalasHapusAnda orang awam bukan orang alim. Apa yang di katakan sesat oleh dalil, kita harus mengikutinya, jangan menyelisihinya.
BalasHapusMas mantan..... SUnan KALIJOGO tersesat dari jalan ALLOH SWT nggak mas ? soalnya beliau yang mempelopori ajaran tahlilan.....
BalasHapusassalamualaikum wr wb
Hapus:) maaf jika mengganggu, tapi ijinkan saya memberi saran.... aku pikir tidak ada yang slah dgn tahlilan, tahlilan hanyalah sebuah nama apa bedanya dengan kultum -- kuliah tujuh menit / ceramah dsb -- di dalam tahlil juga bacaan2 yg dianjurkan oleh rosululloh, seperti fatihah, al ikhlas, al falaq, an-nas, tasbih, tahmid, syahadat dll, saya rasa tidak ada masalah dgn itu semua. karena orang dulu(sebelum jwa di islamkan), biasanya ada majlis tapi majlis jahil... lha disitu mulai sunan kali jogo mulai merubahnya sedikit demi sedikit.... daripada kita seperti ini mari kita baca ini (syahadat,al qur'an dsb) sehingga lama2 kelamaan disebut tahlilan... itu hanya cerita singkat saja. jika anda percaya silahkan, tidak juga silahkan.... :D mohon maaf jika ada tutur kata yang kurang berkenan.. wassalamualaikum wr wb
realitanya tahlil untuk kirim pahala setelah kematian 1-7,- 40 persis budaya Hindu, kadang digunakan acara dalam haul. Pada hal haul bukan budaya Islam , tapi kufur yang nyata
Hapusberarti intinya boleh, tapi tidak bertepatan dengan yang diatas?....
HapusTidak boleh, kalau boleh mana dalilnya?
Hapussunan kalijogo (gan si cang) itu menyesatkan, tahayul,khayal,orang bodoh saja yang menganggap ia wali
BalasHapusassalamualaikum wr wb.
Hapusmaaf, q cuma minta kalo nulis hati2 setiap apa yang kita lakukan pasti akan mendapat balasan........ anda juga kan tidak tahu kalau beliau wali atau bukan karena dari kita semua tidak ada yang pernah bertemu dengan beliau.... jikalau dia benar benar wali bagaimana anda mempertanggung jwabkannya di hadapan Allah! dan bagaimana cara anda minta maaf kepada beliau? mungkin saja anda islam karena jasa dari beliau ini..... karena kita belum tahu sejarah sebenarnya! jika anda masih dengan keyakinan anda silahkan :)! Karena malaikat akan tetap mencatatnya dan tunggu saja sidang Allah :)! saran q jangan mudah menyesatkan orang ya! kita hidup didunia ini sama2 mencari kbenaran saling toleransi lah.
wassalamualaikum wr wb.
Nilailah dirimu dan orang lain dengan standar Quran dan hadis, jangan perasaan, akal - akalan
Hapus:) kita memang harus tetap menilai diri n orang lain dgn standar qur'an dan hadits tapi kita juga harus tetap menggunakan hati, perasaan dan akal kita juga karena itulah yang diajarkan rosululloh.... :)
HapusTolong carilah artikel saya mulai dulu sanpai sekarang mana yang salah, jangan diam saja, berkatalah dan tulislah komentar. Saya lebih suka dikritisi agar tidak menyesatkan tapi mengarahkan ke jalan yang lurus
Hapusapakah semuanya harus ada dalil? saya hanya ingin memastikan saja.
HapusHarus berdalil, lihat ayat 36 Al Isra`. Apakah boleh beribadah tanpa dalil
HapusKamu Mahrus Ali mana. Kamu Itu Orang Islam atau Penghancur Islam yang sengaja memakai dalil qur'an yang ada relasinya dengan apa yang orang lain bicarakan tanpa melihat dari segi mana atau bagaimana asbabun nuzulnya yang sesuai dengan ayat yang kamu berikan. Apa kamu menguasai cabang- cabang Ilmu yang harus dimiliki oleh seorang mufassir? Mau jadi Snouck Hougro ya!!!!
BalasHapusMana yang salah tunjukkan dong.
HapusSYETAN ITU JIKA DI BACAKAN AYAT2 ALLAH DAN RASULNYA SELALU MENYANGKAL DAN MENOLAK......
BalasHapussyeikhul islam al-muhaddist al-mujaddid mahrus ali.... :D al-buraidhoh :))
BalasHapus