Senin, Agustus 22, 2011

Komentator 2 di Media NU Aula tentang saya dan buku saya


   Beberapa  coment di Media NU aula  ini  tentang saya dan buku saya , sengaja saya kutip untuk anda , ternyata kita ini tidak sendirian untuk mengikuti ajaran Allah bukan ajaran setan dan memperjuangkannya bukan malah menghalangi perjuangan Islam murni sebagaimana  yang di lakukan kalangan munafikin dan mufsidin ( orang – orang yang berbuat kerusakan di atas bumi dengan menebarkan kemaksiatan ) . Mereka yang menjalani kebid`ahan ,. Pada hakikatnya untuk mencari ridha setan – setan jin dan manusia , bukan ridha Allah , malah mendapat laknat dari padaNya . Inilah coment mereka ;
Fajar mengatakan...
Aku asli dari keluarga NU,dari dulu ada keraguan masalah tawasul,berdoa lewat orang yang sudah mati,secara akal sehat jelas tidak masuk akal,dan Alhamdhulillah sekarang semuanya sudah terjawab oleh buku2 karya H.Mahrus Ali dengan dalil yg sangat kuat dari Al-Quran dan hadist shoheh,apa lagi sekarang sudah mulai banyak orang2 NU hijrah ke Aqidah yg benar,dan mereka juga sudah meninggalkan sunah2 bikinan ulama2 Ahli Bid'ah.Yg nggak habis kupikir kenapa orang2 NU yg merasa paling benar/pandai sendiri tentang Islam tak bisa membedakan mana Bid'ah mana Sunnah?padahal apapun model/bentuknya Bid'ah yg sayyiah,hasanah(meskipun ada didalam hadist)jelas bertentangan dengan surat Al Hujarat ayat 1,maka jelas semua Bid'ah adalah "SESAT".sekarang saatnya aku segera meluruskan anggota keluargaku kembali hijrah ke Aqidah yg benar,dan saya katakan meskipun bukan hanya 1000 tapi 1.000.000. trik atau rekayasa untuk menjatuhkan misi dak'wahnya H.Mahrus Ali saya sangat tidak mempercayainya,karena itu semua rekayasanya IBLIS berujud manusia.....
Anonim mengatakan...
to fajar,muka kotor and kumel tak bercahaya gyk mhsus ali di puji mata ente buta yah,gk bs bedain mana org dkt dgn ROB,mana yg bajingan?
ibnu mengatakan...
di toko toko buku karangan beliau makin laris aja. dan kayaknya juga smakin banyak yang penasaran dan akhirnya malah makin kesengsem dengan dasar dasar yang disampaikan dan sampai akhirnya , bertobat dan menyesali diri bahwa selama ini ternyata diri pembaca termasuk yang hatinya kotor. mudah 2 an Alloh mengampuni kejahilan kami di masa lalu
Anonim mengatakan...
Lau Kaana Khairan Lasabaquuna Ilaihi - Kalau sekiranya perbuatan itu baik tentulah para shahabat telah mendahului kita mengamalkannya.
silahkan pahami kaidah di atas, silahkan cari di internet..wahai warga nahdliyin
Anonim mengatakan...
Untuk saudara-saudara saya warga NU, hendaknya jangan memandang buku karaya Mahrus Ali itu dari segi negatifnya saja. Kalau ada kebenaran dalam buku itu ambillah, jika ada kesalahan di dalamnya maka luruskan dengan cara yang baik. Terlepas masalah amalan2 kaum nahdliyyin itu ada dalilnya atau tidak seharusnya NU juga introspeksi diri. Apakah amalan2 yang biasa dilakukan itu (misal tahlilan, yasinan, muludan, dsb)semakin membuat kita semakin dekat kepada Allah, semakin cinta kepada Rasulullah, dan semakin mengamalkan sunnah2nya? Atau hanya sekadar rutinitas ritual semata? Mohon maaf, kalau sekiranya dengan muludan -misalnya- warga NU semakin giat menjalankan sunnah Rasul, kenapa di masjid2 NU -meskipun mungkin tidak semua- pada saat sholat berjamaah jarak antar jamaah yang bersebelahan banyak yang renggang dan hal ini seperti dibiarkan saja oleh imam padahal jelas2 Rasulullah mengajarkan agar dalam shalat berjamaah itu kita harus merapatkan barisan, bahkan sampai pundak sesama jamaah itu menempel satu sama lain. Jika amalan2 itu membuat kaum nahdliyyin semakin taat menjalankan syari'at kenapa masih banyak kaum muslimah NU yang tidak rapi dalam menutup auratnya, kenapa pula banyak warga NU yang masih jadi perokok berat padahal merokok itu jelas2 membawa kemudlorotan dan Rasulullah melarang kita melakukan hal yang membawa pada kemudlorotan. Kalau amalan2 warga NU itu hanya jadi ritual yang kosong dari makna jangan salahkan kalau banyak orang menyebut amalan2 itu sebagai bid'ah dan mengecap warga NU yang fanatik dengan amalan2 itu sebagai ahli bid'ah. Sekali lagi saya tidak ingin menyinggung sipapun di sini. Semoga ini menjadi bahan renungan kita bersama.
Anonim mengatakan...
Sampai usia 46 saya tetap warga NU keturunan,dan sangat meyakini bahwa dari 73 golongan Ahli Sunnah Wal Jama'ah yg selamat hanyalah NU saja.Setelah baca buku saku "Seputar Hukum Selamatan,Yasinan dan Tahlilan" dan buku "Bila Kiai diPerTuhankan"dari LPPI karya Hartono Ahmad Jaiz,akirnya penasaran dng buku lainnya misal : Aliran dan Faham Sesat diIndonesia,Ada Pemurtadan di IAIN,Bahaya Islam Liberal,Kesesatan LDII dll.Kemudian terbit buku H Mahrus Ali yg kontroversial dng NU,Disusul Buku Putih Kiai NU oleh Kiai Afroki Abdul Ghoni,MWC NU Membedah Kitab Tauhid Kiai Ahli Bid'ah oleh Drs Buchari.Juga buku bagus/berbobot "LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNA ILAIHI". Ternyata setelah kita baca2 bukunya benar benar Ilmiah dan masuk diakal.Maaf bukannya saya memihak mereka,terus terang saja saat ini saya sedang benarbenar mecari Islam yg murni,bersih dan benar sesuai dengan apa yg dijarkan oleh Rosulullah saja. Disebuah tautan didunia maya buku-buku mereka langsung diklaim buku-buku sesat.Ini adalah suatu bantahan yg benar-benar tidak etis dan ilmiah. Dari ini saya sangat mengharap kepada tokoh NU dari Aktivis NU,Kiai,Gus,Ulama juga team LBM Jember, utk menanggapi buku2 mereka dng tegar,tidak emosi,tidak dengan taklid buta dan yg ilmiah. Dan tanggapilah dari buku2 mereka perbuku dan tidak langsung diklaim semua buku mereka sesat (karna itu adalah taklid buta dan membabi buta).Dan tanggapilah perbuku dari buku2 mereka dengan dalil yg kuat(dr Al Qur'an)dan hadits shohih yg mendetail seperti bukunya Mahrus Ali "Sesat Tanpa Sadar" yg menjawab buku Membongkar Kesesatan...Sampaikan komplit asal usul,perowi dan sanadnya dng jelas.Biar nanti pembaca yg menilai akan kebenarannya dan untuk meyakininya.Setelah baca buku mereka timbul dari hati utk menanyakan dan mohon dengan sangat para tokoh NU utk menjawabnya,pertanyaanya sebenarnya ratusan cuma saya sebutkan beberapa saja.1-Dikitab apa ada tentang sholawat Nariyyah dan sholawat Badr,(apakah itu tuntunan dari Rosulullah atau Imam Safe'i atau sunnsh bikinan ulama saja?).2-Apakah dan kenapa Rosulullah,para sahabat,4 Imam Maliki,Hanafi,Safe'i,Hambali tidak mengajarkan selamatan setelah kematian 3-7-40 hari dst,yasinan dan tahlilan?,dan sejak kapan.oleh siapa acara itu diajarkan?,Apakah acara itu bisa mengurangi dosa seseoang (misalkan koruptor)?.Kenapa acara itu pula yg mengadakan hanya warga NU saja (negara Islam lainnya tidak ada)?.4-Kenapa waktu Rosulullah perang demi Islam lawan orang kafir tidak menggunakan Ilmu Tenaga Dalam (tetap saja pakai pedang dan panah),dan tidak memberi rajah,jimat bertuliskan arab?.5-Yg benar itu Al Qur'an yg harus mengikuti adat,tradisi dan zaman atau sebaliknya tradisi,adat dan zaman yg harus kembali kepada Al Qur'an?.6-Apakah buku : LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNAA ILAIHI itu sesat?.7-Bagaimana dng Muktama NU pertama di Surabaya tgl 13 Rabiul Tsani 1345 H (21 Oktober 1926)menetapkan dengan tegas bahwa selamatan setelah kematian adalah bid'ah yang hina,apakah itu fitnah?. Fakta nyata bahwa sampai detik ini belumada seorangpun dari Habib,Gus,Kiai,Ulam yg bisa menemukan kalau selamatan 3-7-40=hari dst itu dari Al Qur'an maupun Hadits Rosulullah. Adanya dikitab suci orang Hindu yaitu WEDA Manawa Darna Sastra Weda Samerti hal 192-193, dan di Sama Weda Samhita Buku I hal 1,Bab 10 no I hal 20.( fakta nyata itu adalah ritual agama Hindu / bukan dari Islam).
elfizonanwar mengatakan...
Sy kira, sudah sepatutnya kita mengucapkan Alhamdulillah, ternyata masih ada gurum kiyai, ustadz seperti Mahrus Ali mau bersusah payah meneliti, mengkaji dan menelaah serta menemukan isyarat kebaikan dari berbagai literatur masalah ajaran Islam. Smg Allah SWT memberkahi amal salehnya dan kita yang hanya mampu membaca buku dan pendapatnya juga dilimpahi rahmat-Nya.
Anonim mengatakan...
Kalo mau bikin buku lebih laris dari mahrus ali kencingin aja sumur zam-zam di Mekkah sana lalu ceritakan di buku secara detail...ntar bakal laris ke seluruh dunia......ada nggak jaminan saya masuk surga bila beli dan baca2 buku2 yg kontroversi ini ....apalagi sumbernya internet ...wah saya telah kecewa dg internet...dimana saya download software Al-Quran +terjemah...yg sudah 10 tahun kalo nggak salah di edarkan dan mungkin sudah dimiliki ribuan mungkin jutaan umat ternyata ada kalimatnya yg kurang dalam salah satu ayat.....ini jadi pahala pembikinnya, atau kelalaian penyusunnyanya akan diampuni Allah SWT atau gimana nasib ribuan orang2 yg telah terlanjur download dan memakai itu software ...siapa yg menanggung dosa kesesatannya...baca al Quran jadi tersesat....naudzu bika mindzliik......
Anonim mengatakan...
Lau Kaana Khairan Lasabaquuna Ilaihi ...ada perbuatan salah satu sahabat Khulafaurosyidin..yg baik ternyata nggak diamini oleh Rosulullah SAW bahkan Rosulullah SAW menolaknya...jadi..
Lau Kaana Khairan Lasabaquuna Ilaihi nggak bisa jadi pegangan...mau tahu....cari di kutubus sitah...tapi ada perbuatan yg tidak dicontohkan Rosulullah dan didengar Rosulullah langsung atau diceritakan kepada beliau...maka Rosulullah memujinya...mau tahu...jamaaaaaahh...ada orang mau tahu....padahal udah baca bertumpuk buku.....
Anonim mengatakan...
Saudaraku sesama Islam.., sadarilah bahwa Islam sudah sangat sempurna (Allah sendiri yg memberitakan dalam firmanya di QS.Al Maidah 3)jadi tidak perlu ditambahi maupun dikurangi, Islam bukan untuk didebatkan tapi untuk dikaji, sebab kalau debat hanya untuk mencari menang (nggak ada yang mau ngalah), tapi untuk dikaji dicari akan kebenarannya, Coba sama-sama kita RENUNGKAN, Yang benar itu Adat, Tradisi dan Zaman yang mengikuti Al Qur'an atau sebaliknya Adat, Tradisi dan Zaman yang harus kembali kepada Al Qur'an, Sesuaikan jawaban dari hatimu dengan ucapanmu harus sama dan jujur, Allahlah yang akan mencatat isi hati kita, (Kajilah ya saudaraku semua), Mari semua Adat, Tradisi dan Zaman itu sama-sama kita Filter dengan Al Qur'an dan Hadits yg Shohih. Somoga kita semua akan diselamatkan dari api neraka dan akan mendapatkan surganya...Amien..
Anonim mengatakan...
Setelah kupikir-pikir benar mas...Yang benar itu adat, tradisi dan jaman yang harus kembali kepada Al Qur'an..trim's..
Anonim mengatakan...
Masalah muncul ketika penulis (H. Mahrus ali) tidak bersedia diajak berdiskusi terbuka sehingga kita kurang tau kevalidan datanya. Untuk teman2 warga nahdliyin, agar tidak ragu2 lagi dalam mengamalkan amalan an-Nahdliyah bisa membaca buku "Islam Tradisionalis" karya KH. Muhyiddin Abdushshomad Jombang. Bandingkan dg Kyai muhyiddin yg siap diajak bedah bukunya bahkan tanpa bayaran. 

Sumber :

Komentarku ( Mahrus ali )
Tentang saya tidak datang dlm dialog di pasca sarjana bacalah : MANTAN KYAI NU: Mengapa saya tidak datang di debat terbuka di ...
14 Agt 2011
      Masalahnya Ust Muhyiddin di undang di kalangan NU , dan  dia mendukung ajaran mereka  . Coba bila dia menentang ajaran NU lalu dia  di undang oleh kiyai NU lalu di datangkan pemuda dan Banser NU ,apakah dia berani berbuat seperti itu ?   

Artikel Terkait

5 komentar:

  1. siapapun orangnya, kalau mau ngikuti Allah dan Rsul-Nya insya'allah selamat, dan siapapun orangnya yang merasa lebih pintar ketimbang Allah dan rasul-Nya, sehingga bikin tatacara ibadah sendiri PASTI CELAKA.

    BalasHapus
  2. Benar apa yang anda katakan , semoga lebih baik dan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus

    BalasHapus
  3. hahahahahah, wes.... solat aja karuan bener, ayat al'quran karuan hafal, hadis aja karuan hafal. pada komen.... wes....wes... tobat.... tingkatan mukolit kok kaya imam. wes tobat...tobat.....koyok seng paling bener ae.....podo islami padu.....tuh setanya dan orang kafirnya pada tepuk tangan. sadar...sadar.....

    BalasHapus
  4. Apakah di masa sahabat ada mukollit , ada imam Madzhab . Dalam hal mencari kebenaran bukan mencari kesalahan, tidak ada tingkatan dalam Islam . Tingkatan - tingkatan itu seperti ajaran Hindu bukan Islam, ada kasta rendah dan ada kasta teratas. Kita mampu , kita boleh merujuk ke hadis dan al quran . Dan jangan merasa diri anda paling salah , juga jangan merasa paling benar . tapi marilah kita saling menasehati sesama muslim . dan hal ini jangan di anggap memecah belah . Tapi ini dalam rangka ingin benar dan menunjukkan yang salah agar intropeksi diri .

    BalasHapus
  5. Ada info tentang Pengungkapan Kebenaran Alquran & Hadis berdasarkan penemuan ilmiah di www.mukjizatalquranhadist.blogspot.com

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan