Minggu, Desember 11, 2011

Kebodohan UBK menghormati musuh Allah

JAKARTA | SURYA Online - Ratusan mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia, berkumpul di aula Kampus Universitas Bung Karno Jakarta, Minggu (11/12/2011), sejak pagi hingga sore.
Kedatangan mereka, adalah untuk melayat dan mengantarkan Sondang Hutagalung ke peristirahatan terakhir, sekaligus menggalang semangat bersama untuk melanjutkan perjuangan mahasiswa Fakultas Hukum UBK kelahiran 12 November 1989 tersebut.
“Tidak ada pengelompokan di sini. Semua adalah satu, kami mahasiswa tidak akan berhenti memperjuangkan keadilan bagi bangsa ini,” kata beberapa perwakilan mahasiswa, seperti Ketua PMII UBK Radit, juga Ibrahim rekan Sondang dari kampus yang sama.
Di antara para pelayat, terlihat mahasiswa dengan berbagai jaket yang menegaskan dari kampus mana mereka berasal. Selain dari Jakarta, seperti Universitas Al Azhar Indonesia, terlihat juga mahasiswa dari Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Sebelumnya Pembantu Rektor III UBK Daniel Panda menegaskan, seluruh kampus dan masyarakat patut menghormati keberanian Sondang, yang membakar dirinya diduga sebagai aksi mempertegas penyaluran aspirasinya agar pemerintah peka terhadap masalah ketidakadilan saat ini.
Namun, hendaknya bakar diri tidak dijadikan pilihan dan cukup hanya terjadi sekali ini saja. “Masih ada pilihan lain,” katanya.

Judul asli: Sondang Diberi Gelar Sarjana Kehormatan


UBK Bangga Dengan Sondang Hutagalung

JAKARTA, suaramerdeka.com - Civitas Akademika Universitas Bung Karno merasa bangga dengan sikap kritis Sondang Hutagalung terhadap pemerintahan rezim SBY-Boediono. Meskipun begitu pihak Universitas Bung Karno (UBK) menghimbau agar aksi bakar diri Mahasiswa Fakultas Hukum tersebut  tidak dicontoh oleh Mahasiswa lainnya.
Pembantu Rektor III UBK bidang Kemahasiswaan, Daniel Panda menyampaikan hal ini di kampus Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat. "Kami dari pihak UBK sangat berharap aksi seperti itu tidak terjadi lagi karena banyak aksi lain yang bisa dilakukan," katanya, Minggu (11/12).
Dia menambahkan bahwa UBK tetap mendukung perjuangan Sondang dan berterima kasih atas perjuangannya. Para civitas akademika UBK pun berjanji akan lanjutkan perjuangan Sondang.
"Kami dari awal selalu beri bekal, selalu mengimbau kepada mahasiswa kami agar tidak pernah mengorbankan hal semacam itu, tapi kami tidak bisa melarang aksi mereka, karena itu eksperesi mereka karena ada pilihan lain. Terlalu mahal pengorbanan," paparnya.
Daniel Panda menambahkan bahwa pihak universitas memberikan gelar Sarjana Kehormatan kepada Sondang, karena adanya masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, organisasi dan sejumlah pihak lain.
Sondang membakar dirinya di depan Istana Merdeka pada Rabu 7 Desember 2011 lalu karena kecewa dengan kebijakan rezim SBY-Boediono. Dia kemudian dirawat di RSCM dan menghembuskan napas terakhir pada Sabtu 10 Desember 2011.
Jenazah Sondang dimakamkan Minggu (11/12) di TPU Pondok Kelapa setelah mendapatkan penghormatan dari Civitas Akademika UBK.
( Budi Yuwono / CN34 / JBSM )
Komentarku ( Mahrus ali ):
 States Sondang adalah orang yang terlaknat bukan al marhum – orang yang diberi rahmat. Dia celaka di dunia juga tidak bahagia di akhirat, bahkan sangat menderita di sana. Statesnya bunuh diri bukan orang yang terbunuh di jalan Allah tapi mati di jalan setan. Dia terhina menurut al quran,  mengapa di hormati  apalagi di beri sarjana kehormatan. Di hawatirkan tindakan ini memberikan support kepada lainnya untuk menjalankan bakar diri sebagaimana  yang di lakukan oleh Sondang  bukan mengajak manusia untuk menghindarim perbuatan tsb. Ia juga kebodohan dan tidak rasional sekali untuk menghormatinya.  Allah berfirman:
  وَلاَتَقْتُلوُا اَنْفُسَكُمْ اِنَّ الله كاَنَ بِكُمْ رَحِيْمًا

 Dan janganlah kamu membunuh dirimu  , sesungguhnya Allah Maha belas kasih kepadamu . NIsa` (4)/ nomer ayat 9.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan