Usai persidangan ibu empat anak ini menangis sesunggukan dan membantah telah menjual anak gadis orang. Alok berdalih datang ke Surabaya diajak ngelencer tetangganya. “Saya punya anak perempuan masak saya menjual anak gadis. Saya tidak tahu kalau diajak mengantar Keke kerja di lokalisasi (Moroseneng),” ujar Alok.
Meski menolak dakwaan, Alok tidak akan mengajukan banding. Dia khawatir di Pengadilan Tinggi (PT) hukumannya akan lebih berat. “Dua anak saya masih sekolah SD dan SMP, sekarang diasuh tetangga karena anak pertama saya baru melahirkan. Saya pengen cepat keluar,” katanya.
Pengakuan Alok ini berkebalikan dengan putusan majelis hakim yang memastikan terdakwa melanggar pasal 2 ayat 1 UU No 21 tahun 2007 tentang tindak pidana penjualan orang alias traficking terhadap Lia dan Keke.
Perkara ini bermula ketika dua korban berkenalan dengan Astri, teman terdakwa yang kini buron. Mereka dijanjikan kerja di restoran Jakarta dengan gaji Rp 500 ribu per bulan. Astri lalu mengajak kedua korban ke rumah terdakwa Alok di Kampung Kebonsawo, Desa Sarimahik, Kecamatan Ciparai, Kabupaten Bandung.
Di rumah tersebut, sudah ada empat laki-laki Deden, Deki, Bejo dan Ujang. Tidak lama kemudian dua korban itu berangkat bersama Alok dan Deden (menantu Alok). Namun tujuannya bukan ke Jakarta melainkan ke lokalaisasi Dolly Surabaya.
Tidak laku di jual Dolly, Alok dan Dede menawarkan dua gadis itu ke mucikari Martin di lokalisasi Moroseneng. Kedua korban dijual dengan harga Rp 2 juta. “Perbuatan terdakwa telah merusak masa depan korbannya,”terang hakim Oka.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kasus penjualan anak gadis untuk perostitusi ini jelas kemungkaran yang sangat, mirip dengan ayat sbb:
وَلَا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاء إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّناً لِّتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَن يُكْرِههُّنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مِن بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣٣﴾
033. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu). Annur
Kasihan sekali, nasib wanita bukan lelaki di negara Jahiliyah bukan negara Islam yang menjadikan al quran sebagai landasan hukumnya bukan hukum warisan Belanda, wanita di dalam negara tersebut selalu menjadi korban bukan pengambil manfaat, kadang jadi korban kekerasan, Tiada solusi kecuali harus menjadikan kalamullah sebagai acuan bernegara dan berbangsa.
Artikel Terkait
Hukum Jahiliyah
- Daerah Tradisi Temu Temanten Tebu, Ungkapan Syukur
- Perselingkuhan dipenjara adil atau serong
- Demi tumbangnya sistem thogut, perlu strategi dinamis bagi gerakan Islamis
- INgin nginjak hukum Allah , junjung hukum Thaghut
- Keluarga: Sebelum Lompat dari Angkot, Annisa Ditakut-takuti Sopir
- Bentengi Diri Dari Ajaran Radikalisme
- Astaghfirullah… Moral Pelajar Surabaya begitu parah
- Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam
- Fauzi atau Jokowi Thaghut ?
- Hukuman bagi penghina Nabi SAW
- Tangkap SBY bila kunjung ke Inggris
- Bayar pajak halal atau haram.
- Hukum jahiliyah minta korban lagi
- Ayo mahalkan akta kelahiran untuk nindas rakyat kecil
- Ayo peres rakyat kecil, jangan diberi kemakumran.
- Pemerintah sangat menyiksa kaum fakir miskin
- Yang penting sariat tegak, hukum Thaghut tumbang
- Hidup dan mati tentara rezim di jalan setan. Pemberontak di jalan Allah
- Kapolrestabes: Korban Memang Dibunuh
- Warga Magetan Tewas Ditembak Polisi
- ICC : pengadilan setan Internasional pengadilan kafir bukan muslim
- Fatwa Tentang Penguasa Yang Menerapkan Undang-Undang Selain Syari’ah Allah (Habis)
- Banyak bencana alam tanda kedurhakaan rakyat dan kejelekan rezim
- larangan hukum syariah masuk sistem pengadilan negara kafir
- Warga Katholik tolak Presiden Islam
Assalamualaikum \wr wb. Benar dan setuju dengan artikel Saudara, bahwa Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Bersabar menghadapi nafsu syahwat itu lebih mudah daripada bersabar menghadapi arah yang dituju oleh syahwat, karena syahwat akan menimbulkan rasa sakit dan siksaan. Semoga kita semua “terjaga”. Amin. Saling menjaga tali silaturahim, membangun Kesatuan Islam, silakan saudara dan saya saling follow/tukar link jika berkenan
BalasHapusTrima kasih, semoga sambung terus dalam kebaikan
BalasHapus