Selasa, Desember 20, 2011

Kelompok sekuler dan liberal anti kemenangan kaum muslimin

Selasa, 20/12/2011 16:34 WIB | Arsip | Cetak

Kalangan-kalangan yang tidak menginginkan kekuatan Islam memegang tapuk kekuasaan di Mesir, terus melakukan huru-hara, dan mengobarkan kekacauan di ibukota Cairo, terutama di Tahrir Square. Isu mereka penyerahan kekuasaan militer kepada sipil. Gerakan ini dimotori kelompok liberal dan sekuler.
Mereka terus melakukan manuver politik, dan ingin menjadikan Mohammad el-Baradie menjadi tokoh baru di Mesir, menggantikan kekuasaan militer (SCAF), yang dipimpin Marsekal Ahmad Husien Thantawi.
Bersamaan dengan itu, kelompok-kelompok yang tidak ingin proses pengalihan kekuasaan melalui jalan demokrasi, karena diyakini demokrasi adalah sistem "bathil", mereka menolak dan menentangnya. Mereka menganggap yang ikut dalam pemilihan parlemen sebagai mengikuti jalan sesat.
Di sini ikut Sheikh Emad Effat dalam gelombang aksi protes di Tahrir Square, dan  tewas, saat berlangsung aksi menyerang terhadap militer, yang dituduh mempertahankan hegemoni, dan tidak mau mudur dari kekuasaan. Di Masjid Al-Azhar jenazah Sheikh Emad Effat, yang tewas pada 17 December, dishalatkan.
Ribuan orang mengantarkan jenazah Effat. Effat yang memimpin Darul Ifta, dikenal ulama ingin dengan sangat tegas menegakkan syariah Islam. Effat melilhat sudah terlalu  lama militer memegang kekuasaan, sejak berakhirnya kekuasaan Raja Farouk. Karena itu, Effat ingin ikut mengakhiri rezim militer Mesir.
Effat menolak militer berkuasa, dan bergabung dengan kekuatan liberal dan sekuler menentang rezim. Sampai tewas di Tahrir Sqaure. Entah berapa lagi yang akan tewas di Tahrir Square ......(mh/tm)
Sumber: Eramuslim.
Komentarku ( Mahrus ali ):
  Begitulah sekuler dan liberal bukan kaum muslimin  selalu membikin kekacauan bukan keamanan di dalam negri, maksudnya agar kaum muslimin tidak memegang tampuk pimpinan dlm negri itu,  tujuannya agar kaum sekuler dan liberal saja yang menguasai di pusat pemerintahan. Dan kaum muslimin menjadi rakyat jelata tanpa jabatan strategis.Allah berfirman:
قُلْ لِلْمُخَلَّفِينَ مِنَ اْلأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَى قَوْمٍ أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ تُقَاتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ فَإِنْ تُطِيعُوا يُؤْتِكُمُ اللهُ أَجْرًا حَسَنًا وَإِنْ تَتَوَلَّوْا كَمَا تَوَلَّيْتُمْ مِنْ قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا(16)

Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih".
 Bila kaum muslimin tidak mampu merebut kekuasaan, maka akan di rebut oleh non muslim yang akan lebih ganas terhadap kaum muslimin. Namun bila kekuasaan telah di raih, harus mampu menegakkan hukum al quran dan merobohkan hukum thaghut. Jangan sampai kekuasaan di rebut untuk menegakkan hukum thaghut dan menghancurkan hukum Allah . Bila demikian, maka bukan perjuangan di jalan Allah tapi di jalan setan.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan