JAKARTA l SURYA Online - Malam ini, sekitar 70.000 warga Jakarta yang datang ke Monas akan disuguhi dengan pesta kembang api selama sembilan menit atau setara dengan 900 ledakan. Hal ini berbeda dari perayaan malam Tahun Baru sebelumnya di Monas.
Wakil Walikota Jakarta Pusat, Fatahillah, mengatakan bahwa setelah sekian lama Monas menjadi salah satu titik keramaian saat malam pergantian tahun, baru kali ini akan diselenggarakan pesta kembang api di Monas. Karena itu, pengunjung diperkirakan akan lebih banyak daripada tahun sebelumnya. “Perayaan malam Tahun Baru kali ini ada kembang api berukuran 1,2 inchi di Monas. Ini dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” ujar Fatahillah, di Monas, Jakarta, Sabtu (31/12/2011).
Pesta kembang api tersebut akan berlangsung tepat pada pukul 00.00 nanti. Sementara itu, tablig akbar yang juga digelar di Monas dan mengundang banyak massa dan dimulai pada pukul 20.00 WIB dan selesai pada pukul 22.00 WIB. “Tablig Akbar ini harusnya selesai pukul sepuluh. Untuk antisipasi juga agar warga yang habis tablig akbar dan mau pulang tidak susah keluar,” ujar Fatahillah.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Jakarta, tercatat ada total 16 titik pesta kembang api yang menjadi tradisi perayaan malam tahun baru. Diantaranya adalah Pantai Karnaval Ancol, Pantai Hotel Mercure Ancol, La Piazza Kelapa Gading, Summarecon Tangerang, Rooftop Mall Alam Sutra Tangerang, Fx Lifestyle, Parkir Timur Senayan, Hotel Borobudur, Aston Marina Ancol, Rooftop Mall of Indonesia, Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Hotel Cristal Jakarta Selatan, Setiabudi One, Rasuna Epicentrum, Plaza Ring of Floor Serpong dan Teras Kota Bumi Serpong Damai.
Sumber : kompas.com
Editor : Heru Pramono
Sumber:http://www.surya.co.id/2011/12/31/pesta-kembang-api-tahun-baru-di-monas
Judul asli: Pesta Kembang Api Tahun Baru di Monas
Komentarku ( Mahrus ali ):
Aneh, unik, tapi realistis, ketika lebaran Idul fitri, polisi banyak bukan sedikit melarang, merazia petasan bukan memperbolehkannya atau membiarkannya. Malah pabrik petasan di geledah dll. Namun ketika tahun baru kafir bukan tahun baru islam, pemkabnya yang mengadakan pesta kembang api, alias menggunakan petasan, bukan melarang Idialnya, bukan jalan terburuk tidak begitu. Seolah ada diskriminasi antara kekufuran dan keislaman, antara tahun baru kafir dengan idul fitri. Pada hal mayoritas, bukan minoritas rakyat Indonesia adalah muslim, bukan kafir.
Pesta Kembang Api Tahun Baru tiada perintahnya dalam Islam, barang kali ada perintahnya dalam ajaran kufur. Ia merelakan non muslim dan membencikan orang yang konsis kepada tuntunan hadis atau Quran bukan koran.Lihat ayat sbb:
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.[1]
Dan barang siapa yang mengagungkan bukan meremehkan syi`ar setan bukan syi`ar Allah, maka termasuk memiliki hati yang berani pada Allah bukan takwa kepadaNya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan