Rabu, Desember 07, 2011

Hari Internasional Penyandang Cacat dengan kemungkaran

JAKARTA I SURYA Online - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo amat prihatin dan mendatangi para penari disabilitas dari Yayasan Siswa Terpadu yang terluka saat tampil di atas Panggung Maxima, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Ia meminta maaf atas kejadian yang menimpa para penari ini.
“Saya minta maaf atas kejadian tadi sehingga kaki para penari sempat melepuh,” kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, ketika mendatangi lokasi belakang Panggung Maxima, tempat perayaan  Hari Internasional Penyandang Cacat (Hipenca) Tahun 2011di Jakarta, Rabu (7/12/2011).
Ia mengapresiasi para penari yang tampil menghibur para tamu yang hadir. Meski kakinya terluka, ke-15 penari dengan keterbatasan fisik ini tetap menyelesaikan tariannya di atas panggung. Walau akhirnya mereka turun panggung sambil menangis.
Kaki mereka melepuh karena karet yang ada di atas panggung tersebut menjadi sangat panas karena sengatan matahari. Sementara para penari ini tidak menggunakan alas kaki karena tidak tahu bahwa medan yang akan dijajakinya mampu melukai kaki mereka.
“Selama latihan kami juga tidak memakai alas kaki. Tarian Pukat asal Riau ini memang tidak menggunakan alas kaki,” jelas Dwi, salah seorang penari, Dwi.
Saat Foke mengunjungi mereka di belakang panggung, para penari ini tengah mengompres kakinya dan sebagian sedang menyelesaikan membebat kaki temannya yang belum diperban.

Judul asli :Kaki Melepuh Penari Disabel Menangis


Komentarku ( Mahrus ali ):

Pentas tari – tarian yang di lakukan oleh penyandang cacat atau bukan, tetap termasuk di larang, kecuali mereka itu lelaki, bukan perempuan. Hal ini terkait dengan kondisi perempuan yang buka auratnya ketika menari. INgatlah kepada ayat 59 Al ahzab sbb:
  يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang  mukmin : "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal orang baik , karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.[1]
Ayat ini menunjukkan bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat, harus di tutup, tidak boleh terbuka.


[1] Al Ahzab  59
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan