Rabu, Desember 14, 2011

Tokoh kekufuran adalah tokoh nasionalisme, sekularisme dan kapitalisme

Kegagalan kelompok liberal dalam menyebarkan pemahamannya adalah hal yang wajar. Fitrah manusia untuk lebih menerima kebenaran dan menolak kebathilan adalah bukti pemikiran liberal tidak akan pernah sukses. Jadi tanpa disuarakan pun, orang juga akan menolaknya.
Pernyataan itu ditegaskan peneliti INSISTS Nirwan Syafrin di sela-sela kesibukannya menghadiri Konferensi Media Islam Internasional di Jakarta. Menurutnya, kita sekarang berada dalam dasawarsa pertama di abad 21 dimana pilar-pilar sekularisasi mulai runtuh. Teori pemisahan agama dengan negara menjadi tidak relevan.
"Bahkan sekarang kita lihat agama sudah mendorong dirinya untuk masuk ke ruang publik. Dulu di Turki sangat sekuler sekali, tapi sekarang orang sudah banyak memakai jilbab," tegasnya kepada Eramuslim.com, Rabu (14/12).
Jika kita membaca buku-buku mengenai sekularisasi, mereka sendiri mengakui. "Peter L. Berger misalnya mengatakan bahwa orang modern saat ini tambah religius daripada sebelumnya,” ungkapnya
"Jadi tesis yang mengatakan bahwa dengan meningkatnya sains dan teknologi orang akan jauh dari agama, ternyata tidak terbukti," tambah Doktor Pemikiran Islam dari IIUM Malaysia ini.
Ulil Abshar Abdalla juga pernah menegaskan hal itu. Saat berbicara di Taman Ismail Marzuki setahun yang lalu, ia mengatakan dewasa ini semangat keberagamaan semakin meningkat. “Jadi ini proyek gagal,” tegas Nirwan.
Indikasi kegagalan sekularisme juga mulai menjalar pada sektor ekonomi. “Dengan datangnya krisis ekonomi yang menimpa Eropa, orang sudah mulai mempertanyakan kapitalisme. Kapitalisme dan sekularisasi itu masih satu lingkaran,” tukasnya. (Pz)
Sumber: eramuslim
Komentarku ( Mahrus ali ):
  Setiap saat, dan dimana tempat, manusia tinggal di sana, maka Islam akan tetap terpelihara, dan agama kekufuran, sekularisme, kapitalisme, nasionalisme, Hindu, Budha, ritual leluhur dan tradisinya akan tergoncang , tercabik – cabik menghadapi Islam bahkan menghadapi kekuatan kufur sendiri. Percayalah dengan ayat Allah dan dustakan stigma dan sinyalemin tokoh kekufuran bukan tokoh Islam. Allah berfirman dlm al quran bukan di Injil atau Weda sbb:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
   Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan kegelapan ajarannya,namun Allah bukan rezim thaghut yang membela agamaNya. Tokoh – tokoh pemadam cahaya Allah adalah tokoh sekularisme, sosialisme, kapitalisme, nasionalisme dan segala macam aliran kekufuran.
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Segala puji hanya bagi Allah. Terima kasih telah mengingatkan saya pak, hingga kini saya mengenal bahwa nasionalisme itu ajaran kufur bukan Islam.


    Ade Malsasa Akbar

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan