Jumat, Desember 09, 2011

Norman Kamaru Tenar dengan kedurhakaan pada Allah

Sabtu, 10 Desember 2011 03:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kabar pemecatan Norman Kamaru dari keanggotaan kepolisian tidak hanya memanaskan media nasional. Kabar pemecatan ini ternyata juga merebak hingga ke negeri jiran Malaysia.
Salah satu media Malaysia, Harian Metro, menurunkan berita pemecatan Norman Kamaru dengan judul 'Norman Rela Dibuang Kerja'. ''Norman Kamarul tidak menyesal memilih menjadi artis dan penyanyi dari menjadi anggota briged bergerak. Norman yakin dengan pilihannya,'' tulis Harian Metro pada paragrap tulisannya.
Berita pemecatan Norman Kamaru mendapat porsi yang lumayan besar. Berita Norman Kamaru ini setidaknya ditulis sebanyak 15 paragrap. Beritanya masuk dalam rubrik global.
Pimpinan sidang etik, profesi, dan displin Polda Gorontalo sebelumnya memutuskan memberhentikan secara tidak hormat Birptu Norman Kamaru sebagai anggota kepolisian. Norman Kamaru diberhentikan dengan tidak hormat karena sudah 84 hari tak bertugas tanpa alasan.
Redaktur: Didi Purwadi
Komentarku ( Mahrus ali ):
Norman Kamarul tenar dengan kedurhakaannya kepada Allah bukan dengan kesetiaannya. Ini nilai merahnya bukan nilai birunya, nilai jeleknya bukan nilai baiknya. Jelek menurut Islam , jelek menurut korp keplosian dan Negara.
Karier menjadi artis adalah karier kedurhakaan yang nyata bukan ketaatan yang samar. Ia melanggar banyak ayat al quran. Ia melakukan pergaulan bebas yang haram – tidak Islami, tapi kufri. Allah berfirman:
 قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".[1]
Baca lagi di sini.
10 Apr 2011

05 Des 2011


[1] Annur 30
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan