Minggu, September 15, 2013

Jawaban ustadz yang menyesatkan ke 3




Adapun riwayat dari Umar bin Abdul Aziz (yang mengatakan bahwa ia membawa tanah lalu disimpan di atas sajadahnya, lalu ia sujud di atasnya=pent) yang seolah bersebrangan dengan hadits ini, perlu dipahami sebagai anjuran untuk bersikap tawadhu, di antaranya dengan jalan sujud langsung mengenai tanah.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Sudah tentu kita ini harus merunduk kepada Allah bukan  congkak kepadaNya, kita  bersujud ke tanah bukan di sajadah, kita akan merasakan lebih rendah diri dan kita tidak punya rasa congkak lagi saat itu. Berlainan dengan orang yang bersujud kepada Allah di gedung tingkat sebelas, dengan beralaskan hambal yang tebal, maka  ini bukan rendah diri. Tapi seenaknya  dalam menjalankan salat.Di ajak sujud ke tanah untuk rendah diri, malah naik ke tingkat untuk sujud di sana, Apakah ini  tidak termasuk congkak, Pada hal Rasulullah SAW bersabda:

جعلت لي الأرض مسجداً وطهوراً
“Dijadikan bumi untukku sebagai tempat sujud dan suci lagi mensucikan.”
Dari Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu’anhu berkata :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سجد فوضع يديه بالارض استقبل بكفيه واصابعه القبلة
”Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam biasa jika beliau sujud meletakkan kedua tangganya ke (الأرض) bumi dengan menghadap kiblat kedua telapak tangan berserta jari-jemarinya.”(Sanadnya Shahih HR. Bayhaqi dalam Sunan Al-Kubra 2/113)

Ibn Taimiyah berkata:

أن هؤلاء يتقى أحدهم أن يصلى على الأرض حذراً أن تكون نجسة ، مع أن الصلاة على الأرض سنَّة ثابتة بالنقل المتواتر . " مجموع الفتاوى " ( 22 / 179 ، 180 ) .
Sesungguhnya mereka – seseorang dari mereka  tidak mau melakukan salat di atas tanah langsung karena takut najis. Pada hal  menjalankan salat di atas tanah langsung adalah sunah yang matawatir yang sahih. Majmu` fatawa  179 – 180 32.

قال شيخ الإسلام ابن تيمية :
الوجه الثاني : أن هؤلاء يفترش أحدهم السجادة على مصليات المسلمين من الحصر والبسط ونحو ذلك مما يفرش في المساجد ، فيزدادون بدعة على بدعتهم ،

Wajah kedua: Sesungguhnya  seseorang diantara mereka menggelar sajadah kepada  tempat – tempat salat kaum muslimiin , berupa tikar, hmparan dan sesamanya yang di hamparkan di masjid – masjid> Mereka bertambah bid`ah di atas bid`ah mereka

 وهذا الأمر لم يفعله أحد من السلف ولم ينقل عن النبي صلى الله عليه وسلم ما يكون شبهة لهم فضلا عن أن يكون دليلا ، بل يعللون أن هذه الحُصر يطؤها عامة الناس ،
Persoalan ini tidak dilakukan  oleh seorangpun dari kalangan salaf, dan tidak dinukil dari Nabi yang bisa dianggap sebagai subhat apalagi  digunakan untuk dalil> Bahkan mereka mencari cacatnya yaitu  sesungguhnya  tikar – tikar  di injak – injak oleh kebanyakan manusia.

Bersambung. ………

Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfreand )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
 

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan