Adapun riwayat dari Umar bin Abdul
Aziz (yang mengatakan bahwa ia membawa tanah lalu disimpan di atas sajadahnya,
lalu ia sujud di atasnya=pent) yang seolah bersebrangan dengan hadits ini,
perlu dipahami sebagai anjuran untuk bersikap tawadhu, di antaranya dengan
jalan sujud langsung mengenai tanah.
Komentarku ( Mahrus ali):
Sudah tentu kita ini harus merunduk
kepada Allah bukan congkak kepadaNya,
kita bersujud ke tanah bukan di sajadah,
kita akan merasakan lebih rendah diri dan kita tidak punya rasa congkak lagi
saat itu. Berlainan dengan orang yang bersujud kepada Allah di gedung tingkat
sebelas, dengan beralaskan hambal yang tebal, maka ini bukan rendah diri. Tapi seenaknya dalam menjalankan salat.Di ajak sujud ke
tanah untuk rendah diri, malah naik ke tingkat untuk sujud di sana, Apakah ini tidak termasuk congkak, Pada hal Rasulullah
SAW bersabda:
Dari Bara’ bin ‘Azib
radhiyallahu’anhu berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سجد فوضع
يديه بالارض استقبل بكفيه واصابعه القبلة
”Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
biasa jika beliau sujud meletakkan kedua tangganya ke (الأرض) bumi dengan menghadap kiblat kedua telapak tangan berserta
jari-jemarinya.”(Sanadnya Shahih HR. Bayhaqi dalam Sunan Al-Kubra 2/113)
Ibn Taimiyah berkata:
أن هؤلاء يتقى أحدهم أن يصلى على الأرض حذراً
أن تكون نجسة ، مع أن
الصلاة على الأرض سنَّة ثابتة بالنقل المتواتر . " مجموع
الفتاوى " ( 22 / 179 ، 180 ) .
Sesungguhnya mereka – seseorang dari
mereka tidak mau melakukan salat di atas
tanah langsung karena takut najis. Pada hal
menjalankan salat di atas tanah langsung adalah sunah yang matawatir
yang sahih. Majmu` fatawa 179 – 180 32.
قال شيخ الإسلام ابن تيمية :
الوجه الثاني : أن هؤلاء يفترش أحدهم السجادة على مصليات المسلمين من الحصر والبسط ونحو ذلك مما يفرش في المساجد ، فيزدادون بدعة على بدعتهم ،
الوجه الثاني : أن هؤلاء يفترش أحدهم السجادة على مصليات المسلمين من الحصر والبسط ونحو ذلك مما يفرش في المساجد ، فيزدادون بدعة على بدعتهم ،
Wajah kedua: Sesungguhnya seseorang diantara mereka menggelar sajadah
kepada tempat – tempat salat kaum
muslimiin , berupa tikar, hmparan dan sesamanya yang di hamparkan di masjid –
masjid> Mereka bertambah bid`ah di atas bid`ah mereka
وهذا
الأمر لم يفعله أحد من السلف ولم ينقل عن النبي صلى الله عليه وسلم ما يكون شبهة
لهم فضلا عن أن يكون دليلا ، بل يعللون
أن هذه الحُصر يطؤها عامة الناس ،
Persoalan ini tidak dilakukan oleh seorangpun dari kalangan salaf, dan
tidak dinukil dari Nabi yang bisa dianggap sebagai subhat apalagi digunakan untuk dalil> Bahkan mereka
mencari cacatnya yaitu sesungguhnya tikar – tikar
di injak – injak oleh kebanyakan manusia.
Bersambung. ………
Pergilah ke
blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi,
pergilah ke google lalu tulislah: mantan
kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau 08819386306 ( smartfreand )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan