Selasa, September 17, 2013

Jalal Tuduh MUI Dusta, Oknum Syiah Kafirkan Sahabat





Surat Terbuka Buat Bapak Presiden RI dan Masyarakat Muslimin Indonesia

================================================
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Yang Terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Segenap jajaran pemerintahan (Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita semua).
Saya (Abu Husein At-Thullaibi) Sebagai salah seorang warga negara ingin menyampaikan keluh kesah terkait penodaan dan penistaan agama yang akhir-akhir ini sering terjadi di negara kita yang mengakibatkan terjadinya Konflik dan pertumpahan darah.khususnya yang terjadi baru-baru ini di daerah Jawa Timur.
Tidak jarang banyak fihak yang melontarkan tuduhan “Kekerasan” kepada Masyarakat Muslimin yang sering di sebut “Kelompok Mayoritas”. Kaum Muslimin dituduh sebagai pemicu konflik.padahal yang terjadi di lapangan adalah murni kasus penodaan agama yang di lakukan oleh komunitas kecil yang menamakan diri mereka dengan Kelompok Syi’ah. Sejatinya sekte sempalan ini telah difatwakan SESAT oleh majelis Ulama Indonesia (MUI).dan tidak jarang para Ulama dan Masyarakat Muslimin dituduh sebagai “Provokator” dan “Biang kerok terjadinya konflik”.
Dalam acara Dialog Konflik Sunni-Syi’ah di KOMPAS TV Senin malam (16/9 2013),Tuan Jalaluddin Rachmat Al-Kadzdzab (Tokoh Syi’ah dari Bandung) menuduh bahwa MUI telah berdusta dan memanipulasi Keadaan.ia mengatakan bahwa dalam ajaran Syi’ah tidak ada Penghinaan dan caci maki terhadap para Sahabat Nabi Muhammad yang dalam ajaran Islam sangat dihormati dan di agungkan.
Sekarang, kami ingin mengajak kita semua untuk melihat fakta dengan cerdas tanpa ada tendensi apapun… Di bawah ini kami membawakan bukti nyata dari sebuah akun Facebook salah seorang oknum aliran sesat Syi’ah.
Lihatlah penodaan agama terjadi di negara ini…Lihatlah Bagaimana Agama Islam Dinistakan Oleh seorang Oknum Syi’ah di Akun Facebooknya dalam Grup S Y I A H.
Apakah kita masih mengakui bahwa Syi’ah itu Islam??????
Apakah kita masih percaya kalau aliran Sesat Syi’ah tidak memicu konflik di Sampang Madura?????
Bagaimana Ummat Islam di Jawa Timur tidak marah bila ada segelintir sekte sesat yang melakukan penghinaan terhadap simbol-simbol ajaran Islam.
Apakah kita tega membiarkan masyarakat Indonesia (khususnya Kaum Muslimin) senantiasa tertipu dengan retorika2 yang sungguh Tendensius dari berbagai fihak yang punya kepentingan yang membela keberadaan Sekte Sesat Syi’ah demi kepentingan duniawi dan pribadi mereka????
Syi’ah yang TELAH JELAS-JELAS melakukan Penistaan terhadap agama Islam dengan menyebarkan Ideologi sesatnya ke tengah-tengah masyarakat Indonesia hingga memicu konflik di beberapa daerah di Jawa Timur (serta tidak jarang mengakibatkan tertumpahya darah warga NU) mesti segera ditindak lanjuti.
Mari kita saksikan bersama bagaimana seorang oknum Aliran Sesat Syi’ah melakukan penistaan agama Islam dengan mencaci maki Para Tokoh Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wa ‘Ala Aalihi Wa Sallam di gambar berikut ini..
Abu Husain

Sebagai Muslim yang beriman, tidak pantas untuk membiarkan penistaan agama ini terjadi…Sebagai seorang Muslim yang ideal,semestinya kita bertindak cepat bila melihat Agama Islam yang kita hormati ini dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab…dan bila perlu segera melaporkannya ke fihak yang berwajib agar ditindak secara hukum sebelum konflik dan pertumpahan darah antar warga terjadi.
Mari kita jaga Ideologi suci Masyarakat Muslimin di Indonesia dari berbagai sekte-sekte Sesat yang menodai agama dan mengancam keutuhan Negara.
Semoga Indonesia damai tanpa Syi’ah,dan bebas dari aliran-aliran Sesat yang menodai agama.
Sekian dan terimakasih,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Abu Husein At-Thullaib
Nahimunkar com
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. ass.wr.wb, mhn pencerahannya untuk link:http://syiahali.wordpress.com/2011/09/21/meneladani-para-sahabat-yang-dijamin-surga-2/, bgmn menurut pk.ustadz. trm ksh

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan