Rabu, September 11, 2013

Kesesatan Idrus Ramli ke 9




Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus menulis dalam buku karyanya yang berjudul “ Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar “. Hal 144 sbb: 



Komentarku ( Mahrus ali): 

Assakran attamimi dari tanah haramain  menyatakan:
وَأَخْرَجَهُ اْلإِمَامُ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي (الْمُصَنَّفِ) مِنْ رِوَايَةِ زَيْدٍ بْنِ أٍَْسْلَمَ، مِنْ طَرِيْقِ ابْنِ عَجْلاَنَ عَنْهُ مُرْسَلاً. بِلَفْظِ "..وَثَنًا يُصَلَّى إِلَيْهِ..".
* وَأَخْرَجَهُ اْلإِمَامُ عَبْدُ الرَّزَّاقِ فِي (الْمُصَنَّفِ) مِنْ رِوَايَةِ زَيْدٍ بْنِ أَسْلَمَ، مِنْ طَرِيْقِ مَعْمَرٍ عَنْهُ مُرْسَلاً. بِلَفْظِ "..وَثَنًا يُصَلَّى إِلَيْهِ..
Hadis tsb di riwayatkan  oleh Imam Ibn Abi Syaibah  dalam kitab al Mushannaf   dari riwayat Zaid bin Aslam dari jalur  Ibn Ajlan  dalam keadaan mursal ( lemah ) dengan lafazh  sbb:

وَثَنًا يُصَلَّى إِلَيْهِ
………………. Berhala yang di salati.

Di riwayatkan  pula  oleh Imam Abd Razzaq dalam kitab al Musahannaf  dari riwayat Zaid bin Aslam  dari jalur Ma`mar dari dia   dalam ke adaan mursal ( lemah ) dengan lafazh  sbb:
وَثَنًا يُصَلَّى إِلَيْهِ
………………. Berhala yang di salati[1]

 Jadi hadis itu dari segi  sanad tidak bisa dibuat pegangan, dan dari segi realita juga tidak cocok. Ia lemah sekali. Sayang  dalam buku karya Idrus Ramli di katakan sahih . Ini adalah kekeliruan  ilmiyah digunakan untuk mengelabuhi orang – orang bodoh, lalu menyesatkan mereka bukan mengarahkan ke jalan yang lurus. 




Blog ke tiga
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfreand )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1





Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Assalaamu 'alaikum
    Ustd Mahrus Ali, semoga Alloh SWT senantiasa memberi keberkahan kepada Anda, dalam segala hal. Saya senang membaca tulisan2 Anda, tapi sekaligus saya kuatir. Anda begitu tegas, terhadap penyimpangan agama ( Modifikasi Agama), yg ada di tengah2 ummat ini, yg sudah dianggap sunnah selama ratusan tahun. Bagaimana beringasnya BANSER terhadap orang yg dianggap menghina NU. Meskipun dia tenang2 saja terhadap orang yg menghina Nabi Muhammad SAW. Itu yang sy kuatirkan terhadap Ustadz, keluarga dan para santri. Sebab Yang paling terasa, merasa tersakiti dari tulisan2 Anda, adalah warga NU dan habib2 yg gila pujian dan kehormatan. Saya sudah beli Buku Ahkamul Fuqoha, dengan niatan ingin tau, apa sih isinya. Ternyata betul, dalam Mukhtamar NU, sejak pertama hingga Mukhtamar tahun 1960 an, keputusannya bagus, hampir banyak yg sesuai sunnah. Misalnya Tahlilan Makruh dan termasuk bid'ah yg hina. Tingkepan orang hamil, memberi lampu potongan ari2 bayi, dihukumi HARAM dalam Mukhtamar tsbt. Tapi anehnya, buku tersebut seperti disembunyikan, ada ketakutan para pembesar NU (umumnya kyai yg mementingkan kehormatan). Jangan sampai ummat mengetahui. Betapa mereka takut, kalau ummat mengetahui keputusan Mukhtamar NU tentang TAHLILAN, yg nyata2 sangat memberatkan ummat. Saya pernah bincang2 santai dengan seorang Kyai di kampung saya. Saya tanya apa hukumnya TAHLILAN dan apakah Nabi Muhammad dan keluarganya juga di selamati saat meninggal. Dia bilang hukumnya sunnah dan keluarga Nabi tdk ada yg selamatan. Bahkan Nabi sendiri ketika wafat juga tdk diselamati. Saya tanya lagi, apakah sudah pernah disampaikan kepada msyarakat tentang yg sebenarnya? Dia bilang:"JANGAN...". Bahaya...
    Saya jadi bingung, mengatakan yg benar tentang Syariat demikiat takut, padahal belum dicobak.. aneh...
    Kalau saya baca buku Ahkalamul Fuqoha, sya punya keyakinan, bahwa pendiri NU, Kayi Haysim Asy'ari dan Kyai seangkatan Beliau, adalah orang2 hebat, dalam arti melaksanakan sunnah. Yang membuat saya gk habis pikir, Kyai2 penerus beliau2 itu, begitu melenceng, bahkan tdk segan2 mengeluarkan dalil Quran dan Hadist, yang tafsirnya dipaksa2kan, untuk mendukung kemelencengannya itu. Menentanh Nabi SAW dan para SAHABAT, Tabi'in, Tabiut Tabi'in dan para salaf Asholeh dan pendiri NU senidir ditantangnya.
    Saya ingin silaturahmi ke rumah Ustadz, tp belum bisa, insyaAlloh saya ingin segera bersilaturahmi.
    Terakhir, kl tdk keberatan, do'akanlah saya, agar diberi kekuatan melaksanakan sunnah2 Nabi SAW. Saya sendirian di kampung. Semoga Alloh memberi hidayah kepada hamba2 yang masih menjalankan amalan2 yg belum susuai sunnah Nabi SAW.
    Wassalaamu 'alaikum.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan