Jumat, September 27, 2013

Kesesatan Idrus ramli ke 10





Komentarku ( Mahrus ali): 
Saya ketengahkan hadis yang asli dari arabnya lalu di terjemahkan agar lebih jelas  sbb:
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ قَالَ
قَالَ يَهُودِيٌّ لِصَاحِبِهِ اذْهَبْ بِنَا إِلَى هَذَا النَّبِيِّ فَقَالَ صَاحِبُهُ لَا تَقُلْ نَبِيٌّ إِنَّهُ لَوْ سَمِعَكَ كَانَ لَهُ أَرْبَعَةُ أَعْيُنٍ فَأَتَيَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَاهُ عَنْ تِسْعِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ فَقَالَ لَهُمْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا تَمْشُوا بِبَرِيءٍ إِلَى ذِي سُلْطَانٍ لِيَقْتُلَهُ وَلَا تَسْحَرُوا وَلَا تَأْكُلُوا الرِّبَا وَلَا تَقْذِفُوا مُحْصَنَةً وَلَا تُوَلُّوا الْفِرَارَ يَوْمَ الزَّحْفِ وَعَلَيْكُمْ خَاصَّةً الْيَهُودَ أَنْ لَا تَعْتَدُوا فِي السَّبْتِ قَالَ فَقَبَّلُوا يَدَهُ وَرِجْلَهُ فَقَالَا نَشْهَدُ أَنَّكَ نَبِيٌّ قَالَ فَمَا يَمْنَعُكُمْ أَنْ تَتَّبِعُونِي قَالُوا إِنَّ دَاوُدَ دَعَا رَبَّهُ أَنْ لَا يَزَالَ فِي ذُرِّيَّتِهِ نَبِيٌّ وَإِنَّا نَخَافُ إِنْ تَبِعْنَاكَ أَنْ تَقْتُلَنَا الْيَهُودُ
وَفِي الْبَاب عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ وَابْنِ عُمَرَ وَكَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dan Abu Usamah dari Syu'bah dari 'Amr bin Murrah dari Abdullah bin Salamah dari Shafwan bin 'Assal ia berkata; "Seorang Yahudi berkata kepada sahabatnya; "Marilah kita berangkat bersama menemui Nabi ini!" sahabatnya menjawab: "Jangan katakan Nabi, sungguh apabila dia mendengar perkataanmu, maka dia akan memiliki empat mata (bahasa kiasan dari senang), " lalu keduanya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepada beliau tentang sembilan ayat bayyinat, beliau bersabda kepada mereka: "Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, jangan mencuri, jangan berzina, jangan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan benar, jangan menjelek-jelekkan orang yang tidak bersalah kepada penguasa agar penguasa membunuhnya, jangan melakukan sihir, jangan memakan riba, jangan menuduh (berbuat zina) wanita-wanita suci, jangan berpaling lari dari medan pertempuran, dan kepada kalian khususnya wahai orang-orang Yahudi, janganlah kalian melampaui batas pada hari sabtu." Shafwan berkata; Mereka langsung mencium kedua tangan dan kaki beliau, lalu keduanya mengatakan; "Kami bersaksi bahwa engkau adalah Nabi." Beliau bertanya: "Lalu apa yang menghalangi kalian tidak mengikutiku?" Shafwan berkata; Mereka mengatakan: "Sesungguhnya Nabi Daud berdo'a kepada Rabbnya agar senantiasa ada dari keturunannya seorang nabi, sesungguhnya kami takut jika mengikutimu orang-orang Yahudi akan membunuh kami." Dan dalam bab ini, ada hadits dari Yazid bin Al Aswad, Ibnu Umar dan Ka'ab bin Malik. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.  HR Tirmidzi HADIST NO – 2657

Komentarku ( Mahrus ali): 
 Ada perbedaan redaksi sbb:

قَالَ فَقَبَّلُوا يَدَهُ وَرِجْلَهُ  رواه الترميذي 3069
فَقَبَّلُوا يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ  4010  النسائي
Perawi  berkata: Mereka mencium tangan dan kaki Rasulullah SAW. HR Tirmidzi  3069.
Menurut riwayat Nasa`I sbb: Mereka mencium kedua tangan dan kedua kaki Nabi SAW 4010.
مشكاة المصابيح - (ج 1 / ص 13)
 58 - [ 10 ] ( ضعيف )
Dalam kitab Misykatul mashabih  13/ 1, al bani menyatakan: Ia lemah.
رِيَاضُ الصَّالِحَيْنَ - (ج 1 / ص 348)
قُلْتُ : كَذَا قَالَ وَلَيْسَ لَهُ عِنْدَهُ وَلاَ عِنْدَ غَيْرِهِ سِوَى إِسْنَادٍ وَاحِدٍ ثُمَّ إِنَّ فِي اْلإِسْنَادِ عَبْدَ اللهِ بْنَ سَلِمَةَ - بِكَسْرِ اللاَّمِ - وَهُوَ اْلمرُاَدِي وَهُوَ مُخَتَلَفٌ فِيْهِ وَهُوَ رَاوِي حَدِيْثِ عَلِيٍّ فِي النَّهْيِ عَنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ جُنُبًا وَقَدْ ضَعَّفَهُ الْحُفَّاظُ الْمُحَقِّقُوْنَ كَمَا قَالَ الْمُصَنِّفُ نَفْسُهُ وَمِنْهُمْ أَحْمَدُ وَالشَّافِعِيُّ وَاْلبُخَارِي وَغَيْرُهُمْ كَمَا سَتَرَاهُ مُفَصَّلاً فِي ( ضَعِيْفِ أَبِي دَاوُدَ ) رَقْم ( 30 ) وَقَدْ نَقَلَ الزَّيْلَعِي فِي ( نَصْبِ الرَّيَةِ 4 / 258 ) عَنِ النَّسَائِي أَنَّهُ قَالَ فِي حَدِيْثِ التِّرْمِذِي : هَذَا حَدِيْثٌ مُنْكَرٌ وَقَالَ : قَالَ الْمُنْذِرِي : وََكَأَنَّ إِنْكَارَهُ فِيْهِ مَقَالاً
Dalam kitab Riyadhus shalihin  348/1
Aku ( al bani ) berkata; Begitulah dia katakan: Dia tidak memiliki sanad kecuali ini . Dan dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Salimah  - huruf lam yang di kasrah- . Dia adalah al Muradi –  dia perawi  yang masih di perselisihkan. Dia adalah perawi hadis yang menerangkanAli yang melarang  orang junub membaca al quran . Sungguh para hafizh yang tahkik telah melemahkannya sebagaimana di katakan oleh pengarang sendiri. Diantara mereka adalah Imam Ahmad, Syafi`I , Bukhari dll sebagaimana kamu lihat secara detil dalam kitab Dlaif sunan  Abu dawud  nomer 30. Sungguh Zaila`I telah mengutipnya dalam kitab Nasbur rayah  258/4  dari Nasa`I . Beliau bilang   tentang hadis Imam Tirmidzi itu : Ini hadis munkar. Beliau juga bilang : Imam al Mundziri juga berkata:  Dan keingkarnnya kepadanya masih perlu di bicarakan.

ضَعِيْفُ ، ابْنِ مَاجَة ( 3705 ) // ضَعِيْفُ سُنَنِ ابْنِ مَاجَة برقم ( 808 ) ، و الَّذِي هُنَا أَتَمُّ وَ انْظُرْ اْلآتِي بِرَقْمِ ( 613 / 3365 ) ، ضَعِيْفُ سُنَنِ النَّسَائِي ( 275 / 4078 ) //
Dhaif, Ibn Majah  3705,  Dhaif sunan Ibn Majah  nomer 808. dan disini lebih lengkap, lihat pula  di nomer berikut  613/ 3365. Dhaif sunan Nasa`I  275 / 40788.

Komentarku ( Mahrus ali): 
Dalil yang digunakan oleh Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus dalil lemah bukan sahih, buang saja  dan jangan di ambil untuk pedoman. Boleh diambil untuk data hadis lemah saja sebagai memori dalam  belajar  ilmu hadis. Gitu saja sudah di anggap bisa mematahkan stateman lawan, tahu – tahu di nilai oleh kawan  saja sudah gagap untuk menjawab.

Bersambung……….
Tunggulah buku karyaku tentang kesesatan Idrus Ramli yang akan terbit.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.



[1] Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar?
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan