Oleh: Muhammad Faisal, S.Pd, M.MPd.
(Aktivis anti pemurtadan dan aliran sesat, penulis risalah berjudul biografi Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi rahimahulloh)
(Aktivis anti pemurtadan dan aliran sesat, penulis risalah berjudul biografi Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi rahimahulloh)
إن الحمد
لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من
يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك
له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ يَآ أَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ
مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا
اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْباً يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً
سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن
يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً أما بعد: فإن أصدق
الكلام , كلام الله . وخير الهدي , هدي محمد صلى الله عليه وسلم . وشر الأمور
محدثاتها , وكل محدثة بدعة , وكل بدعة ضلالة , وكل ضلالة في النار
(Arrahmah.com) – Amma ba’du, Idahram (Abu Salafy) menulis buku yang berjudul “Ulama
Sejagat Menggugat Salafi Wahabi” Dari judulnya saja sudah nampak kedustaan atas
buku ini. Dari sisi judul saja, buku ini sudah salah. Benarkah ulama seluruh
dunia telah menggugat dakwah dan kaum Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab? Padahal
banyak para ulama yang membela dakwah tauhid yang dihidupkan kembali oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi (di Indonesia dikenal dengan Sebutan
Syaikh Muhammad At-Tamimi). Mungkin yang dimaksud Idahram itu yang menggugat
Salafi Wahhabi adalah Abdul Karim Al-Khatib, Muhammad Abu Zahrah, Muhammad
Sa’id al-Buthi, atau yang semisal mereka. Yang anti terhadap dakwah Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahulloh.Lalu Ulama sejagad mana yang dimaksud oleh Idahram? Jika menelaah kitab para ulama, maka gugatan Abdul Karim Al-Khatib, Muhammad Abu Zahrah, Muhammad Sa’id Al-Buthi sudah di jawab dengan ilmiah oleh Syaikh Prof. DR.Shaleh Fauzan al-Fauzan. Silahkan memabaca jawaban ilmiah Syaikh Shaleh Fauzan dalam masalah ini.
Berikut beberapa pandangan Ulama Timur dan Barat tentang dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi Rahimahulloh.
1.
Imam
Muhammad bin Isma’il As-Shan’ani Rahimahulloh (pengarang kitab Subulus Salam) :
Ketika sampai kepada beliau dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab. Maka beliau memujinya dengan menggubah suatu syair yang indah : “Ucapan
selamat dariku untuk Najd dan orang yang tinggal di Najd (Hijaz) sana. Walaupun ucapanku
tidak akan terdengar dari jauh. Telah memancar dari sebuah kaki bukti Sana’a
mata air kehidupan. Menghidupkan dan memanjangkan nya dengan guyuran hujan dari
awan. Maka berhentilah dan bertanyalah kepada orang pandai yang hidup ditanah
Haram. Yang dengan nya dia menunjukkan orang bodoh, petunjuk kehidupan.
Muhammad, dia yang mengajak manusia menuju ajaran Ahmad. Betapa terpujinya yang
memberi petunjuk dan menjadi sumber petunjuk.
Betapa banyak
manusia yang mengingkari perkataan nya. Menolak tanpa dasar kebenaran dan
fakta. Tidaklah setiap perkataan diterima dengan terbuka. Dan tidaklah semua
perkataan akan ditolak. Kecuali perkataan Rabb kita dan Rasul-Nya. Maka
demikianlah perkataan manusia yang mulia itupun ditolaknya. Sesungguhnya
perkataan manusia, Tergantung kepada ketelitian nya dan sumbernya. Dan telah
datang kabar kepada kita, Bahwa dia mengembalikan ajaran yang mulia ini,
sebagaimana awalnya. Dia menampakkan kebenaran yang tersembunyi dari orang
bodoh dan ahli bid’ah. Dan akupun mengikutinya.
2.
Imam
Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (Penulis Kitab Nailul Authar, Yaman) Rahimahulloh
: Ketika sampai berita kematian Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahulloh,
Al-Imam Asy-Syaukani Rahimahulloh pun merangkai bait-bait syairnya, “Telah
wafat tonggak ilmu dan pusat kemuliaan, Rujukan utama orang-orang pilihan yang
mulia. Ilmu-ilmu agama nyaris hilang bersama wafatnya, Wajah kebenaran pun
hampir lenyap tertelan derasnya arus sungai.”
3.
Syaikh
Muhammad Rasyid Ridha Rahimahulloh (Pemimpin Majalah Al-Manar Mesir) : Beliau
berkata didalam muqaddimah kitab nya Shiyaanatul Insan : “Dalam umat ini tidak
akan pernah kosong dari ulama Rabbani yang adil, yang selalu berusaha
memperbaharui urusan dien umat Islam ini, terutama ketika masa – masa yang
penuh dengan bid’ah. Dan Sungguh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan
salah satu ulama mujaddid tersebut. Beliau bangkit untuk mengajak manusia
kembali memurnikan tauhid. dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Alloh saja.
Beliau juga mengajar manusia untuk meninggalkan bid’ah dan maksiat.”
4.
DR.Thaha
Husain Rahimahulloh (Sastrawan Mesir) berkata : “Sungguh dakwah Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab adalah mazhab baru namun hakikatnya lama, kenyataannya ajaran
ini memang baru bagi orang-orang yang hidup di zaman ini, tetapi hakikatnya
lama. Sebab dakwah beliau tidak lain hanyalah ajakan yang kuat kepada Islam
yang murni, bersih lagi suci dari noda-noda syirik dan paganisme.”
5.
Syaikh
Muhammad Hamid Al-Faqi Rahimahulloh (Seorang Ulama Besar Al-Azar Mesir, Anggota
Senior tandzim/Ormas Islam Jamaah Anshor Sunnah Muhammadiyah, Sudan)
menjelaskan : “Istilah Wahhabi (Wahabi) disandarkan kepada Imam Muhamamd bin
Abdul Wahhab, seorang Mujaddid abada ke 12 Hijriyah. Penisbatan tersebut
merupakan julukan yang tidak benar, menurut kaidah bahasa Arab. Yang benar
seharusnya mereka menjulukinya dengan istilah Muhammadiyyah. Dikarenakan
penggagas dan pembagun gerakan dakwah ini bernama Muhammad, bukan Abdul Wahhab.
Dan sesungguhnya pengikut Madzhab (fiqih) Hanbali berpegang kepada ajaran Imam
Ahmad bin Hambal dalam urusan furu’. Sebagaimana pula para pengikut madzhab
(fiqih) lainnya. Mereka juga tidak menuduh -baik dengan ucapan ataupun tulisan-
bahwa Syaikh Muhamamd bin Abdul Wahhab datang mengajarkan madzhab yang baru.
Beliau juga tidak mengada – adakan pemahaman ilmu yang menyimpang (menyeleweng)
dari ajaran para Salafus Shaleh.
Akan tetapi
seluruh amal dan kesungguhan beliau, dicurahkan untuk menghidupkan kembali
ajaran islam yang lurus. Dan mengembalikan manusia sesuai dengan ketetapan
al-Quran, terutama dalam urusan tauhi uluhiyah dan ibadah hanya kepada Alloh
Ta’ala, menghinakan diri, menundukkan diri, berdoa, bernadzar, bersumpah dan
bertawakal hanya kepada Alloh. Beliau (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab)
mengajak manusia untuk mentaati syariah Islam. Dalam persoalan tauhid Asma wa
Shifat, beliau mengajak manusia untuk mengimani ayat – ayat yang berkenanaan
dengan tauhid tersebut sebagai mana adanya, tanpa menyimpang makna dan
mentakwilkan nya. Tanpa tasybih dan tamtsil (menyerupakan dan memisalkan Alloh
dengan makhluk), mengajak manusia untuk mengimani Alloh dalam tauhid Asma’ wa
Shifat sesuai dengan ayat al-Quran dengan lafadz bahasa Arab yang shahih,
sesuai dengan hadits yang datang dari Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam.
Sebagaimana pula
yang dipahami oleh para sahabat, dan tabi’in, serta para Imam yang mendapat
hidayah, baik dari golongan terdahulu maupun sekarang. Dan beliau menekankan
bahwa realisasi syahadat Laa ilaaha illaAlloh Muhammadar Rasululloh tidak akan
sempurna kecuali dengan perkara – perkara tersebut diatas.”
6.
Syaikh
DR.Muhammad Taqiyuddin Al-Hilali Rahimahulloh (seorang Ulam Iraq) berkata:
“Tidak dapat dipungkiri bahwa Imam Rabbani Muhammad bin Abdul Wahhab, bangun
dengan membawa dakwah yang lurus, memperbaharui amanah yang ditinggalkan
Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam dan para sahabat. Beliau juga
meletakkan dasar dari sebuah daulah / negara yang mengingatkan orang tentang
daulah pada masa khulafa’ rasyidin.”
7.
Syaikh
Khairuddin Az-Zarkali Rahimahulloh dalam kitab nya Al-I’lam berkata : “Muhammad
bin Abdul Wahhab merupakan pemimpin kebangkitan pembaharuan Islam di jazirah
Arab masa kini. Beliau mengikuti manhaj yang diajarkan oleh Salafus Shaleh,
mengajak manusia kepada tauhid yang lurus dan murni, menyingkirkan bid’ah dan
menghancurkan semua gambar buruk tentang Islam.”
8.
Syaikh
Mahmud Syukri Al-Alusi Hafidzhahulloh (Seorang Ulama Iraq) berkata : Beliau
berkata, “Baliau (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) termasuk ulama yang selalu
memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar, dahulu beliau
mengajarkan sholat dan hukum-hukumnya serta seluruh rukun-rukun agama, beliau
juga selalu memerintahkan untuk berjama’ah.”
9.
Syaikh
Muhammad Abduh Rahimahulloh juga memuji Syaikh Muhammad bin Abdul Wahha dan
memberikan julukan kepada beliau sebagai Mujaddid yang agung dan mengaku
mengikuti ajaran beliau.
10.
Syaikh
Muhammad Khalil al-Haras Rahimahulloh berkata : “Sesungguhnya penjagaan Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap kitab yang dikarang oleh Imam Ibnu Taimiyyah
dan menghidupkan kembali ajaran nya, merupakan bukti dari sifat terpujinya dan
akan selalu di ingat semua kebijaksanaan dan pandangan baik beliau. Karena
kitab – kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebelumnya tertimbun dalam
tumpukan, dilupakan dan diremehkan oleh manusia, terutama oleh para ahli
bid’ah, dan orang bodoh, yang tidak mau sedikitpun melihat cahaya yang
tersimpan didalamnya, dan tidak mau memperhatikan peranan nya yang sangat
penting dalam menunjukkan kaum muslimin kepada ajaran yang lurus. Bahkan banyak
diantara mereka memperingatkan kaum Muslimin untuk tidak mempelajarinya, dan
mengaikatkan nya dengan kitab – kitab yang dikarang oleh orang-orang filsafat.
Maka ketika gerakan yang dibagun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab datang,
mereka mengembalikan kitab pembaharu yang dikarang oleh Imam Ibnu Taimiyyah dan
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah kepada kedudukan yang semestinya. Mereka juga
memperbaharui kembali cetakan nya kemudian menyebarkan nya.”
11.
Syaikh
Al-Allamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahulloh (Ketua Lajnah
Ad-Daimah/Lembaga Komisi Tetap Riset dan Fatwa Saudi
Arabia dan Haiah Kibar Ulama/Ketua Lembaga Ulama Besar
Saudi Arabia) berkata : “Alhamdulillah, yang
telah memberikan karunia kepada hamba-Nya pada setiap zaman dengan munculnya
seorang Imam yang memberi petunjuk, mengajak manusia kembali kepada jalan yang
lurus. Menuntut manusia melewati jalan yang lurus dan mengajarkan kepada manusia
yang butuh tentang petunjuk. Menunjukkan kepada manusia bahaya pengingkaran
terhadap kitabullah dan sunnah Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam.
Menunjukkan kepada
manusia bahaya mengikuti keyakinan yang bathil penyimpangan orang – orang
sesat. Para Imam tersebut memberikan penjelasan kepada manusia tentang hakikat
dien (agama) yang benar, dan membuka syubhat yang ada secara gamblang. Satu
diantara Imam tersebut adalah Imam Al-Allamah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,
semoga Alloh memberikan kebaikan kepada beliau dialam kubur dan memasukkan
beliau kedalam Jannah. Beliau (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) adalah orang
yang istiqamah dalam dakwah, tekun dalam mengkaji ilmu dan pemberani dalam
berjihad. Beliau juga banyak menghasilkan kitab yang bermanfaat, juga menulis
banyak risalah, terutama dalam menjelaskan akidah yang benar dan membantah
pemahaman yang menyelisihi ajaran Islam yang benar dengan menggunakan dalil dan
penjelasan. Beliau terus berjuang sampai dien (agama) Alloh diberi kemenangan,
pertolongan dan sampai terhina nya kelompok menyimpang. Beliau terus berjuang
sampai akidah salaf tersebar diseluruh jazirah Arab dan sekitarnya.”
12.
Syaikh
Abbas Mahmud Al-Iqod Rahimahulloh berkata : “Tampak jelas dalam perjalan
sejarah kehidupan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwa dia mendapatkan
kesulitan dalam menyampaikan dakwahnya. Sebagaimana sulitnya orang yang
memanggil manusia lain yang tuli. Terutama ketika beliau menghadapi orang –
orang jahil dan berbuat syirik, sedangkan manusia telah terbiasa berbuat syirik
seperti menggantungkan jimat, tamimah, dan lain nya. Manusia juga telah
terbiasa untuk menggunakan shiri dan bantuan – bantuan syaitan dalam menghadapi
masalah, termasuk ketika mereka meminta hujan dan menghindari wabah. Maka
menjadi wajib untuk mendakwahi mereka dan memalingkan manusia dan perbuatan
jahiliyyah tersebut. Dan telah menjadi hasil yang nyata dari dakwah Wahhabiyah
(dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul wahhab), bahwa mereka mampu menghindarkan
manusia dari berbagai macam perbuata bid’ah dan khurafat.”
13.
Syaikh
Abu Syamah Abdul Dhahir Al-Mishri Hafidzhahulloh (salah satu Imam di Masjidil
Haram) berkata didalam syair nya : “Aku memuji Syaikh Imam Muhammad bin Abdul
Wahhab. Semua manusia yang Shalih Alim Rabbani. Yang mengajarkan petunjuk, yang
penuh dengan lautan kedarmawanan. Yang menghancurkan semua musuh. Yang
mengerahkan semua serangan nya kepada berhala. Manusia yang beramal di negeri Najd. Mengajak manusia kembali kepada Iman dan Islam.
Hingga besok hari, Najd serupa taman bunga.
Dia mendapatkan naungan pengetahuan. Dia menghidupkan agama yang lurus
sebagaimana semula. Dan menegakkan nya dengan pedang dan petunjuknya.
Petunjuknya adalah kitab dan sunnah. Petunjuk yang dibawa oleh pemuka manusia.
Betapa banyak dia terangi kesyrikan dan pengikutnya. Dia timpakan kepada mereka
semua kehinaan. Dia menjelaskan tauhid dan ibadah.”
14.
Prof.
DR. Wahbah Az-Zuhaili hafizhahullah (Penulis Fiqih Islam Wa Adillatuhu)
berkata: “Ibnu Abdul Wahhab memulai dakwahnya pada tahun 1134 H / 1730 M.
Beliau memerintahkan kepada yang Ma’ruf dan mencegah yang munkar. Dakwah yang
beliau bawa merupakan nyala pertama kesadaran dunia Islam pada masa kini.
Beliau sangat memperhatikan urusan tauhid, yang merupakan tiang dari ajaran
Islam, disaat banyak dari kaum Muslimin yang telah rusak tauhid mereka.”
15.
Syaikh
Manna’ Khalil Al-Qattan Rahimahulloh berkata : “Setelah menerangkan tentang
buruknya nasib ajaran Islam dan politik di Najd pada waktu itu, setelah berlalu
mendung yang menutupi cakrawala kaum muslimin, kemudian Alloh berkenan untuk
menjauhkan mendung tersebut dan mengembalikan kesucian akidah umat. Alloh
membersihkan kaum Muslimin dari noda syirik dan jahiliyah, dan menjauhkan
kesedihan dan keputus asaan. Maka secara bertahap mulailah naiklah suara tauhid
yang dengan nya Rasul diutus, “Laa ilaaha illAlloh” menumbuhkan kembali akidah
yang lurus membuang diri dari keburukan bid’ah dan khurafat, dan memberikan air
kehidupan dari mata air Islam yang murni bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah,
dan ajaran yang dipeluk oleh para Salaf. Begitulah kumandang suara yang
dilantunkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, kemudian suara itu menggema
di sekitar negeri Najd dan dunia Islam.”
16.
Syaikh
Dr. Ali Ath-Thantawi Rahimahulloh berkata : “Muhammad bin Abdul Wahhab
Rahimahulloh tumbuh dan berkembang. Beliau mampu melihat cahaya kebaikan yang
Alloh berikan. Alloh Ta’ala mentakdirkan beliau menjadi salah seorang yang
dikhabarkan oleh Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam sebagai manusia yang
diutus untuk memperbaharui ajaran ummat. Bahkan beliau adalah manusia yang
paling berhak untuk mendapat julukan tersebut, dibandingkan dengan orang lain
yang ada pada masa kita hari ini. Dan telah wujud secara nyata bagaimana negeri
Najd berhasil kembali kepada tauhid yang lurus
dengan perantara tangan beliau.”
17.
Syaikh
Al-Allamah Muhadist Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahulloh (Pakar Hadist
dari Yordania) Beliau berbicara dalam usaha menolak anggapan orang yang
mengatakan Fitnah Nejed adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Beliau berkata
: “Telah diketahui betapa besar dendam, kebencian yang tersembunyi, dan tuduhan
– tuduhan dusta yang dilakukan ole kelompok yang jahat terhadap Imam Mujaddid
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahulloh. Semoga Alloh melimpahkan kepada
beliau pahala, karena usaha beliau dalam mengeluarkan manusia dari kegelapan
syirik menuju cahaya tauhid yang murni. Mereka (para penuduh) melakukan fitnah
kepada beliau, dan berbuat kedustaan dan celaan demi tujuan tertentu yaitu
untuk memalingkan manusia dari dakwah tauhid ini. Dan dari perkataan beberapa
ulama yang menerangkan secara jelas berapa buruknya keadaan umat Islam ini
sebelum dakwah ini muncul. Salah satu nya yaitu perkataan seorang ulama dari
Sana’a Syaikh Muhammad bin Isma’il As-San’aani dalam syair yang beliau gubah
-lihat no 1-
18.
Syaikhuna
Al-Allamah Prof. DR. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahulloh
(Anggota Kibar Ulama/Ulama Besar Saudi Arabia dan Anggota Lajnah Da’imah/Komisi
tetap Riset dan Fatwa, Saudi Arabia) berkata : “Secara
umum telah diketahui bahwa dakwah yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab bukan merupakan madzhab baru. Tetapi dakwah ini dibangun diatas aqidah
salafus shaleh ahlussunnah wal jama’ah. Dan dalam urusan fru’ (fiqih) beliau
mengikuti madzhab Imam Ahmad bin Hambal. Dakwah ini tidak pernah keluar dari
prinsip kelompok diatas.”
19.
Syaikh
Muhammad Jamil Zainu, MA Rahimahulloh didalam kitabnya Minhajul Firqatin
Najiyah pada pembahasan ke 16 “Pengertian Wahhabi” kata beliau : “Orang – orang
yang memusuhi tauhid biasa memberikan julukan “Wahhabi (wahabi)” kepada setiap
orang yang bertauhid yang mereka nisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab.
Jika mereka mau jujur, sebenarnya julukan yang lebih tepat adalah “Muhammadi”
yaitu nisbat kepada namanya yakni Muhammad. Namun Alloh pun menghendaki nama
Wahhabi itu dinisbatkan kepada Al-Wahhab (Yang Maha Memberi) yaitu salah satu
dari nama – nama Nya yang mulia. Jadi jalau orang – orang sufi menisbatkan diri
kepada jamaah yang biasa memakai shuf (kain wol), maka orang – orang wahhabi
pun menisbatkan diri mereka kepada Al-Wahhab yaitu Alloh yang telah memberi
mereka tauhid dan meneguhkan mereka untuk mendakwahnya.”
20.
Syaikh
DR.Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ri hafizhahulloh berkata didalam kitab nya
Tashhih Khata’ Tarikhi Hauli Al-Wahhabiyah : “Dakwah Syaikh Muhmmad bin Abdul
Wahhab adalah pembaharu yang muncul pertama kali ditengah – tengah Jazirah Arab
pada abad ke 12 H. Dakwah ini muncul ketika kaum Muslimin sangat membutuhkan
nya, untuk membebaskan mereka dari kejahilan yang telah menyelimuti mereka dan
untuk meluruskan semua pemahaman mereka yang keliru dalam aqidah dan ibadah.
Yang mana kesalahan mereka yang terbesar adalah kejahilan mereka terhadap
masalah agama dan perbuatan mereka menokohkan para ulama yang juga jahil
terhadap masalah agama mereka. Dakwah Syaikh Muhammad datang untuk
menyingkirkan semua kotoran yang melekat dalam pengajaran-pengajaran Islam dan
meluruskan apa yang disusupkan kedalam tauhid, berupa penyekutuan makhluk bersama
sang Khaliq.”
21.
Syaikh
Mas’ud An-Nadwi Rahimahulloh berkata : “Diantara kedustaan paling tampak yang
ditujukan kepada dakwah Syaikhul Islam -Muhamamd bin Abdul Wahhab- adalah
menamakan dakwah belaiu dengan sebutan “Wahhabiyah”. Orang – orang yang mempunyai
keinginan tertentu berusaha dengan penamaan ini untuk menetapkan bahwa dakwah
beliau adalah agama yang diluar Islam. Orang – orang Inggris, Turki, dan Mesir
sama sama menjadikan dakwah ini sebagai momok yang menakutkan, karena nya
setiap kali ada pergerakan Islam yang bangkit dinegeri – negeri Islam pada dua
abad terakhir dan orang – orang Eropa memandangnya sebagai ancaman terhadap
kepentingan – kepentingan mereka, mereka dengan segera menghubungkan pergerakan
tersebut dengan Wahhabiyah Najdiah, walaupun pergerakan tersebut bertentangan
dengan nya.”
22.
Syaikh
Ahmad bin Hajar Rahimahulloh (hakim pengadilan syariah ternama di Qatar)
berkata dalam kitab nya Naqdhu Kalam Al-Muftarin Al-Hanabilah As-Salafiyin :
“Dan mereka (para pencela) menisbatkan kepada Syaikh -Muhammad bin Abdul
Wahhab- dan para pengikut beliau bahwasanya mereka tidak mengakui kehormatan
Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam, mengingkari adanya syafaat Rasul,
mereka mengharamkan ziarah kekuburan beliau, tidak membolehkan shalawat kepada Rasul
dan seterusnya. Jawaban (atas tuduhan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab) adalah Bahwa semua perkara yang dituduhkan kepada mereka ini adalah
kedustaan yang tidak benar sama sekali. Kitab – kitab mereka sudah dicetak,
dijual dan dibagikan, karenanya barangsiapa yang ingin mengetahui dustanya
semua tuduhan ini maka hendaknya dia membaca kitab – kitab mereka.” Pandangan
Ora Orientalis Tentang Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
23.
Departemen
Penerangan Inggris menjelaskan : “Wahhabi adalah suatu gerakan pemurnian ajaran
Islam. Kaum Wahhabi adalah orang yang mengikuti ajaran Rasul ShallAllohu’alaihi
wa sallam satu satunya (al-Quran dan As-Sunnah) dan tidak mau memperhatikan
selain kedua nya. Sedangkan musuh – musuh kaum Wahhabi adalah musuh – musuh
Islam yang sebenarnya.”
24.
Yolancher
(seorang pemuka Orientalis) berkata : “Jika kita mau memperhatikan hubungan
antara Islam Sunni (Ahlussunnah) dengan gerakan Wahhabi di negeri Najd, akan
kita dapatkan sesungguhnya yang mengarahkan perhatikan kita khusus kepada
sejarah perkembangan keagamaan adalah Wajib bagi orang – orang yang
menyandarkan dirinya kepada hukum Islam terkini, bahwa sesungguhnya Wahhabi
merupakan gambaran kelompok yang menopang ajaran islam sesuai dengan apa yang
diletakkan oleh Nabi. Dan tujuan dari gerakan Wahhabi ini adalah mengembalikan
ajaran islam sebagaimana aslinya.”
25.
Bronzkis
(seorang sekertaris Jendral Inggris) berkata : “Orang – orang yang memusuhi
lelaki ini -Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab- dan para penikut beliau, telah
menyebarkan tuduhan bahwa dia telah kafir. Walaupun sebenarnya dia dan
pengikutnya adalah orang – orang yang benar – benar mengikuti Kitabullah dan
Sunnah. Gerakan merekapun adalah gerakan pemurnian ajaran islam. Demikian pula
musuh – musuh mereka menyebarkan tuduhan , bawah Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab dan pengikut beliau melarang kaum Muslimin untuk menziarahi kota Madinag. Tuduhan
tersebut merupakan tuduhan yang ngawur, karena mereka hanya melarang kaum
Muslimin melakukan perbuatan syirik disekitar Raudhah yang suci, sebagaimana
pula mereka melarang manusia untuk melakukan perbuatan syirik diatas kuburan
para wali dan orang – orang shalih lain nya.
26.
Henri
Laasur (seorang Orientalis Prancis) berkata : “Sesungguhnya nama Salafi
merupakan julukan yang diberikan kepada gerakan Wahhabi. Karena mereka
bertujuan untuk mengembalikan kemurniaan ajaran Islam seperti pada masa Salafus
Shalih. Sesungguhnya gerakan salafi ini berbeda dengan gerakan yang lain.
Pandangan mereka yang lebih dekat kepada wawasan dan mereka membuka kembali
pintu ijtihad, mereka menghancurkan khurafat, menghilangkan amal yang melampaui
batas ajaran Islam, dan berusaha sungguh – sungguh dalam menunjukkan kesesuaian
islam dengan tuntutan zaman.” Demikian pujian para ulama -semoga Alloh
merahmati mereka semua nya- dan masih banyak lagi pujian terhadap dakwah Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahulloh. Kira nya cukup apa yang kami paparkan
diatas sebagai bukti ketidak benaran Idahram dalam buku nya itu.
Nasehat Bagi Para Pencela dan Penuduh,
terutama kepada Idahram alias Marhadi Muhayyar (Abu Salafy): Sebagai penutup
risalah singkat ini, maka saya bawakan nasehat dan perkataan Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahulloh (Syaikh Muhammad At-Tamimi) bagi para
penuduh dan penantang dakwah beliau :Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahulloh berkata : “Saya ingatkan kepada orang-orang yang menentangku bahwa kewajiban bagi setiap orang adalah mengikuti apa yang dengannya Nabi memerintahkan umatnya (yakni as-Sunnah). Dan saya katakan kepada mereka: Buku-buku ini (saya) bersama anda. Lihatlah kedalamnya dan jangan ambil perkataanku. Akan tetapi jika anda telah mengetahui perkataan Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam ada di dalam kitab-kitabmu maka ikutilah ia meskipun sebagian besar orang menentangnya.
Jangan mengikutiku atau orang lain (tanpa syarat) kecuali dalam perintah Rasululloh, yang anda temukan dalam kitab-kitabmu. Dan ketahuilah bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkan anda kecuali mengikuti Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa sallam. Kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan tidak patut bagi seseorang yang berakal sehat untuk lalai mengenai Surga dan Neraka “. (Kitab Ad-Durar as-Saniyyah; 1/89-90) “Saya mengajak orang-orang yang menentangku kepada empat hal: Kitabullah atau Sunnah Rasululloh atau kepada ijma para ulama. Dan jika dia menolaknya, maka saya mengajaknya untuk melakukan mubahalah “. (Kitab Ad-Durar as-Saniyyah 1/55)
(arrahmah.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan