حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ قَبِيصَةَ
بْنِ هُلْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَؤُمُّنَا فَيَأْخُذُ شِمَالَهُ بِيَمِينِهِ
2. Huleb berkata: Rasulullah SAW mengimami kami lalu memegang tangan kirinya
dengan tangan kanannya., [1]
Aku berkata:
Hadis lemah karena ada perawi bernama Simak bin Hareb, menurut Ibnu
Hajar: Riwayatnya dari Ikrimah kacau, dan hafalannya berubah ketika lansia. Menurut
Imam Dzahabi: Dia terpercaya tapi hafalannya jelek .Dia salah satu ulama Kufah.
Imam Ahmad menyatakan: Dia kacau hadisnya. Syu`bah, Ibnul Mubarak dan Ats
tsauri menyatakan: Dia lemah. Yahya bin Main
di tanya tentang dia lalu berkata: Dia meriwayatkan hadis yang tidak dimiliki
orang lain. Al Maushili berkata: Ulama berbeda pendapat tentang hadisnya.
Bahkan dia sering keliru. Ibnu Hibban menyatakan: Dia sering keliru [2]
Ada perawi lagi bernama Qabishah bin Al Huleb
yang di katakan oleh Imam Nasai dan Ali Al madini: Dia tidak dikenal. Imam
Tirmidzi hanya meriwayatkan satu hadis dari padanya. [3]
Ada juga perawi bernama Abul ahwas di mana
Imam Nasai menyatakan: Aku tidak kenal kepadanya.
Ibnu Majah dan Imam Ahmad di nomer 21467 juga
meriwayatkannya tapi jalur yang sama, jadi lemah juga.
Al
bani menyatakan :
صحيح وضعيف سنن ابن ماجة – (ج 2 / ص 381)
حسن صحيح ، المشكاة ( 803 )
Hadis tsb hasan sahih, lihat
Al Misykat 803.
Komentarku ( Mahrus
ali):
Setahu saya, dihasankan atau
disahihkan oleh siapapun atau dilemahkannya,, realitanya hadis melalui jalur
perawi – perawi yang di katakan oleh pakar – pakar ahli hadis sebagai perawi yang lemah.
قال
أبو زرعة الدمشقي(ت281هـ) رحمه الله:"وحدثني
عبد الرحمن بن إبراهيم عن
عبد الله بن يحيى المعافري عن حيوة عن بكر بن
عمرو: أنه لم ير أبا أمامة
- يعني ابن سهل - واضعاً إحدى يديه على الأخرى
قط، ولا أحداً من أهل
المدينة، حتى قدم الشام، فرأى الأوزاعي، وناساً
يضعونه."إهـ أثر رقم 1785
Terjemah ringkas:
Bakar bin Amar ,sesungguhnya dia tidak melihat Abu Umamah – ya`ni Ibn
Sahal bersedekap waktu salat, begitu
juga tidak melihat seorangpun dari penduduk Medinah bersedekap ( ketika salat)
hingga datang di Syam. Lalu melihat al
auza`I dan orang – orang disana
bersedekap. Atsar nomer 1785.
Komentarku ( Mahrus
ali):
Jadi
penduduk Medinah – sentral lokasi anak –
anak dan cucu sahabat kalau menjalankan salat tidak bersedekap
جاء في المدونة ما يلي:
"وقال مالك: في وضع اليمنى على اليسرى في الصلاة؟ قال: لا أعرف ذلك في الفريضة وكان يكرهه ولكن في النوافل إذا طال القيام فلا بأس بذلك يعين به نفسه"إهـ(169/1) طبعة دار الكتب العلمية.
"وقال مالك: في وضع اليمنى على اليسرى في الصلاة؟ قال: لا أعرف ذلك في الفريضة وكان يكرهه ولكن في النوافل إذا طال القيام فلا بأس بذلك يعين به نفسه"إهـ(169/1) طبعة دار الكتب العلمية.
Dalam Al
Mudawwanah ada keterangan sbb:
Imam Malik (
tokoh ulama Medinah ) berkata
dalam hal sedekap: Saya tidak
mengetahui hal itu dalam salat wajib. Beliau
benci kepadanya. Tapi dalam salat sunat
bila berdiri panjang , boleh saja untuk
menolong dirinya 1/ 165 cetakan
Darul kutub al ilmiyah.
فهذه الرواية عن مالك توضح أن القبض في الفريضة عنده مكروه،بل قال لا أعرف ذلك في الفريضة.
Riwayat dari Imam Malik ini
menyatakan bahwa sedekap dalam salat
wajib adalah makruh ( sesuatu yang tidak disukai ) , bahkan beliau menyatakan:
Aku tidak tahu hal itu dalam
salat wajib .
Komentarku ( Mahrus
ali):
Penduduk Medinah sepengetahuan Imam Malik yang menjadi tokoh
mereka kalau menjalankan salat tidak
bersedekapi tapi tangannya dibiarkan saja menjulur ke bawah. Sebab , realita
para sahabat kalau menjalankan salat itu
begitu menurut sepengetahuan Imam Malik.
Imam Syafii sendiri mendahulukan realita amaliah penduduk
medinah dari pada hadis. Menurut beliau, lebih baik mengikuti amalan penduduk Medinah dari pada hadis yang bertentangan dengan
amalan mereka.
Makanya saya heran, ada hadis tentang sedekap waktu salat, kok bisa di anggap sahih.
و قد وجدت من ذكر أن أهل المدينة لم يكونوا
يقبضون قبل الإمام مالك رضي الله عنه
Sungguh saya telah menjumpai
bahwa penduduk Medinah tidak bersedekap waktu salat sebelum Imam Malik.
المقدمة الأولى: من المعلوم أن الإمام مالك كان
يقدم عمل أهل المدينة على
خبر الواحد و هو أحد أصوله الذي اعتمده في
تروكاته للأحاديث التي رواها في
الموطأ.
Mukaddimah pertama : Sudah maklum bahwa Imam Malik
mendahulukan amalan penduduk
Medinah dari pada hadis Ahad. Ini salah
satu fondasi yang dipegangi dalam
meninggalkan hadis – hadis yang
diriwayatkan dalam kitab al Muwattha`
Boleh
dilihat disini: http://www.feqhweb.com/vb/t7204.html
Bersambung……….
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan