·
Imam Tirmidzi berkata:
·
وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ
أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالتَّابِعِينَ وَمَنْ
بَعْدَهُمْ يَرَوْنَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ يَمِينَهُ عَلَى شِمَالِهِ فِي
الصَّلَاةِ وَرَأَى بَعْضُهُمْ أَنْ يَضَعَهُمَا فَوْقَ السُّرَّةِ وَرَأَى
بَعْضُهُمْ أَنْ يَضَعَهُمَا تَحْتَ السُّرَّةِ وَكُلُّ ذَلِكَ وَاسِعٌ عِنْدَهُمْ
·
Menurut para ulama
dari kalangan sahabat, tabiin dan generasi setelah mereka berpendapat
hendaklah seorang lelaki meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri waktu
salat. Sebagian mereka berpendapat bahwa kedua tangan hendaknya di letakkan di
atas pusat. Sebagian mereka berpendapat agar kedua tangan di letakkan di bawah
pusat. Seluruhnya adalah luas menurut mereka. [1]
·
Saya katakan: Imam Tirmidzi telah menyatakan sesuatu
yang belum di katakan oleh Imam Bukhori, Muslim atau Imam Nasai. Imam Tirmidzi
tidak menunjukkan satupun dari perkataan sahabat Nabi SAW selain Wa`il bin Hujer yang redaksi
hadisnya masih kacau. Saya telah mencari dalam kitab – kitab karya Tirmidzi dan
saya tidak menjumpai salah satu sahabat yang waktu salatnya bersedekap. Begitu
juga dari kalangan tabiin. Bila mereka
menjalankan hal itu maka perlu
ada data hadis dengan sanad yang sahih atau atsar dengan sanad yang sahih.
Sanad lemah tidak perlu di perhatikan.
·
عَنْ ابْنِ جَرِيرٍ الضَّبِّيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
رَأَيْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُمْسِكُ شِمَالَهُ بِيَمِينِهِ عَلَى
الرُّسْغِ فَوْقَ السُّرَّةِ
·
Jarir Ad dhobbi berkata: Aku melihat Ali ra memegang
tangan kirinya dengan tangan kanannya dipegelangan di atas pusat. [2]
Hadis tsb lemah karena Abu Badar yang
terpercaya tapi sering keliru.
·
Abu Abdillah – Imam Ahmad berkata: Aku bersama Yahya
bin Ma`in, lalu bertemu dengan Abu
badar. Beliau berkata kepada Abu Badar: Takutlah kepada Allah ! Lihatlah hadis
– hadis ini, jangan – jangan anakmu yang memberikan hadis tsb kepadamu.
·
Imam Ahmad berkata: Aku menjauh karena aku malu.
·
Yahya bin Ma`in berkata: Bila kamu bohong, Allah akan
membalasmu. [3]
·
Abu Hatim berkata:
Abu Badar, hapalannya tidak kuat, hadisnya tidak bisa di buat pegangan. [4]
·
Muhammad Syamsul haq Al adhim abadi berkata: Sanad hadis tsb juga
terdapat Jarir Ad dhobbi yang menurut Muhammad bin Ahmad Az zahabi dalam kitab
mizanul i`tidal tidak dikenal. Sungguhpun demikian, ia bukan hadis tapi sekedar perbuatan Ali bin
Abu Tholib.
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.(
Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
[2] HR Abu dawud 757. Sanadnya : Abu dawud berkata:
Muhammad bin Qudamah bercerita kepada kami ya`ni Ibnu A`yan dari Abu badar dari
Abu Tholut – Abd Salam dari Ibnu jari Addhobbi dari ayahnya …………………….. Syarah nawawi alaa sahihi muslim
115/4
Artikel Terkait
Tanpa sedekap
- sedekap atau tidak dalam salat
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 47
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 46
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 45
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 44
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 43
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 42
- Salat tanpa sedekap. - kajianku ke 41
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 40
- Salat tanpa sed ekap - kajianku ke 39
- Salat tanpa sedekap ke 38
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 38
- Salat tanpa sedekap. Kajianku ke 37
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 35
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 34
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 33
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 32
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 32
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 31
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 30
- Salat tanpa sedekap- kajianku ke 29
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 28.
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 27
- Salat tanpa sedekap - kajianku ke 26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan