· Muhammad Abd rahman bin Abd Rahim Al Mubarkafuri berkata:
·
وَمِنَ الَّلطَائِفِ قَوْلُ بَعْضِهِمْ: القَلْبُ
مَوْضِعُ النِّيَّةِ, وَاْلعَادَةُ أَنَّ
مَنْ احْتَرَزَ عَلَى حِفْظِ شَيْءٍ جَعَلَ يَدَيْهِ عَلَيْهِ
·
Termasuk rahasia positif dari bersedekap perkataan
sebagian orang:” Hati tempat niat, biasanya, orang yang ingin terjaga dari
sesuatu, maka kedua tangannya di
letakkan di hatinya”.
·
Saya katakan: Hal itu budaya orang – orang Pakistan atau
Hindia. Untuk budaya orang Indonesia
bila ingin selamat dari perbuatan tercela atau kejelekan akan bilang na`uudzu
billahi min dzaalik. Bila mengucapkan kalimat “saya sendiri “ dengan nada
merendah maka tapak tangan kanan diletakkan di dada.
·
Hal ini bertentangan dengan pengalaman yang saya
lakukan. Ketika saya membaca surat
panjang dalam salat wajib berjamaah dengan santri – santri dengan bersedekap maka pernafasan saya
semakin sulit. Ahirnya saya merasa berat untuk melanjutkan bacaan. Tapi ketika
saya menjulurkan tangan kebawah dengan posisi rilex, pernafasan saya terasa lega. Saya mudah
mengingat bacaan dan pikiran terasa fresh.
·
قَالَ ابْنُ عَبْدِ اْلبَرّ: لمَ ْيَأْتِ عَنِ النَّبِي
صلى الله عليه وسلم فِيْهِ خِلَافٌ, وَهُوَ قَوْلُ الْجُمْهُوْرِ مِنَ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنِ, وَهُوَ الَّذِي
ذَكَرَهُ مَالِكٌ فِي الْمُوَطَّأِ, وَلمَ
ْيَحْكِ ابْنُ اْلمُنْذِرِ وَغَيْرُهُ عَنْ مَالِكٍ غَيْرَهُ.
·
Ibnu Abdil bar berkata: Tiada satupun hadis yang
menentang sedekap dalam salat. Dan inilah perkataan sebagain besar dari
kalangan sahabat atau tabiin. Inilah yang di sebutkan oleh Imam Malik dalam
kitab Muwattho`. Ibnul mundzir dan lainnya tidak menjelaskan selain itu dari
Imam Malik.
·
Saya katakan: Hadis tentang Rasulullah SAW bersedekap
waktu salat yang berbobot hanya diriwayatkan oleh Wail bin Hujer. Sungguhpun
demikian, tadi telah dikatakan redaksinya kacau. Jadi suatu hadis sahih tapi bila
ditinjau dari berbagai riwayat ternyata redaksinya kacau maka bisa jadi sulit
dibuat pegangan yang mana. Pengertian satu riwayat berbeda dengan pengertian
hadis dalam riwayat yang lain. Dan kita akan sulit memahaminya atau berpegangan
kepada yang mana. Untuk hadis lainnya juga ada
dari riwayat Sahal bin Sa`ad di sahih Bukhori dimana Imam Muslim, Nasai,
Tirmidzi dan Ibnu Majah tidak meriwayatkannya Lalu riwayat Sahal bin Sa`ad yang
lain yang menjelaskan tentang salat di dalam sahih Bukhori sendiri menentangnya.
Bahkan hadis Sahal bin Sa`ad itu tiada yang meriwayatkan kecuali dari jalur
Imam Malik. Anehnya imam Malik sendiri mewajibkan tanpa sedekap dalam salat
wajib. Seorang perawi lebih mengerti tentang hadis yang diriwayatkan dari pada
orang lain.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan