BY :SELIDIK
KTP/ID Card mau dihapus kolom agama => Gak apa-apa kok! Era demokrasi ini. Salah sendiri yang cinta Islam-nya pada GOLPUT. Ahok kan hanya coba-coba ... istilahnya, ngetes! Karena AHOK yakin, kekuatan Salibis-Zionis-LIberal-Sekuler-Syi'ah lebih solid dan satu suara. Sedangkan umat Islam, ribuuuuut dan ribuuuuut masalah penafsiran demokrasi adalah kedaulatan di tangan rakyat. Sedang Syariah kedaulatan di tangan Allah. Apa lupa ya, hingga ratusan tahun ke depan yang milih pemimpin kan manusia. Allah memberikan kebebasan kita untuk menentukan nasib kita. Kalau Allah berkehendak semua bersyariat, mudah saja. Kun Fayakun! Pasti Jadi! Ces Pleng! Lho ... kalau gitu apa fungsinya kita dalam persaingan melawan Salibis-Zionis-Lieberal-Sekuler-Syi'ah?
Ingat, Singapore dulu seperti apa? Saat mayoritas Budha/Hindu yang berkuasa dan umat Islam minoritas, bisa ngeliat bukan bagaimana nasib minoritas muslim di sana?
Denger-denger Pulau Pinang, pulau Paling Atas Semenanjung Malaysia yang ibu kotanya George Town sudah siap merdeka dan pemerintah setempat siap membeli berapapun uangnya. Mereka kini sudah mempermasalah adzan yang pake Loudspeaker, juga mempersulit perizinan pendirian masjid dan pengajian.
Lho ingin bukti lagi? Negeri Pahang andai saja tidak ada banjir tahun ini, ia akan mendirikan tempat pembakaran abu mayat terbesar sedunia. Kalau tidak salah luasnya 500 hektar persegi. Pemerintah negeri Pahang yang dimotori China (DAP) akan menjadikan Pahang sebagai kota Budha/Hindu/Kongfuchu. Mereka bersatu dengan etnis India yang Hindu untuk memaksimalkan kelengahan orang-orang Melayu Islam yang sibuk bertengkar mempermasalahkan Pemilu dan demokrasi.
Dengan perbagai kasus di atas, Jokowi akan diblowup media-media milik anggota Illuminati. Mempersembahkan Jokowi sebagai Pahlawan yang banyak prestasi. Survey-survey mulai digalakkan. Ujung-ujungnya yang mayoritas adalah Jokowi. Terserah nanti sukses atau tidak. Toch sekian belas bulan memimpin Jakarta tidak ada kebijakan besar sebesar pencitraan namanya. Selain umat Islam yang memerdekakan bumi nusantara ini kembali hanya sibuk cakar-cakaran. Sayangnya umat Islam mudah terkecoh dengan jargon-jargon aduhai, lalu sibuk mendengkur dalam mimpi dan khayalan halusinasi. Eeeeeeh ... pas bangun; ekonomi dikuasai etnis minoritas, lalu tak lama kemudian semua jabatan sentral dikuasai mereka juga. Kita akhirnya rebutan lahan parkir .... he he he ... sembari bangga meneriakkan, "Tegakkan Syariah .... Insya Allah dalam waktu dekat ... sebentar lagi ... detik-detik ... sang amir hadir dari persembunyiannya ....."
KTP/ID Card mau dihapus kolom agama => Gak apa-apa kok! Era demokrasi ini. Salah sendiri yang cinta Islam-nya pada GOLPUT. Ahok kan hanya coba-coba ... istilahnya, ngetes! Karena AHOK yakin, kekuatan Salibis-Zionis-LIberal-Sekuler-Syi'ah lebih solid dan satu suara. Sedangkan umat Islam, ribuuuuut dan ribuuuuut masalah penafsiran demokrasi adalah kedaulatan di tangan rakyat. Sedang Syariah kedaulatan di tangan Allah. Apa lupa ya, hingga ratusan tahun ke depan yang milih pemimpin kan manusia. Allah memberikan kebebasan kita untuk menentukan nasib kita. Kalau Allah berkehendak semua bersyariat, mudah saja. Kun Fayakun! Pasti Jadi! Ces Pleng! Lho ... kalau gitu apa fungsinya kita dalam persaingan melawan Salibis-Zionis-Lieberal-Sekuler-Syi'ah?
Ingat, Singapore dulu seperti apa? Saat mayoritas Budha/Hindu yang berkuasa dan umat Islam minoritas, bisa ngeliat bukan bagaimana nasib minoritas muslim di sana?
Denger-denger Pulau Pinang, pulau Paling Atas Semenanjung Malaysia yang ibu kotanya George Town sudah siap merdeka dan pemerintah setempat siap membeli berapapun uangnya. Mereka kini sudah mempermasalah adzan yang pake Loudspeaker, juga mempersulit perizinan pendirian masjid dan pengajian.
Lho ingin bukti lagi? Negeri Pahang andai saja tidak ada banjir tahun ini, ia akan mendirikan tempat pembakaran abu mayat terbesar sedunia. Kalau tidak salah luasnya 500 hektar persegi. Pemerintah negeri Pahang yang dimotori China (DAP) akan menjadikan Pahang sebagai kota Budha/Hindu/Kongfuchu. Mereka bersatu dengan etnis India yang Hindu untuk memaksimalkan kelengahan orang-orang Melayu Islam yang sibuk bertengkar mempermasalahkan Pemilu dan demokrasi.
Dengan perbagai kasus di atas, Jokowi akan diblowup media-media milik anggota Illuminati. Mempersembahkan Jokowi sebagai Pahlawan yang banyak prestasi. Survey-survey mulai digalakkan. Ujung-ujungnya yang mayoritas adalah Jokowi. Terserah nanti sukses atau tidak. Toch sekian belas bulan memimpin Jakarta tidak ada kebijakan besar sebesar pencitraan namanya. Selain umat Islam yang memerdekakan bumi nusantara ini kembali hanya sibuk cakar-cakaran. Sayangnya umat Islam mudah terkecoh dengan jargon-jargon aduhai, lalu sibuk mendengkur dalam mimpi dan khayalan halusinasi. Eeeeeeh ... pas bangun; ekonomi dikuasai etnis minoritas, lalu tak lama kemudian semua jabatan sentral dikuasai mereka juga. Kita akhirnya rebutan lahan parkir .... he he he ... sembari bangga meneriakkan, "Tegakkan Syariah .... Insya Allah dalam waktu dekat ... sebentar lagi ... detik-detik ... sang amir hadir dari persembunyiannya ....."
Komentarku ( Mahrus
ali):
Hidup ini perjuangan, tiada
perjuangan setelah mati, tinggal nunggu
balasan disana. Hidup ini berjalan
sesuai dengan sunnatullah.
Bila umat Islam tinggalkan jihad, sudah
tentu akan mengalami nasib sebagaimana negara Palistina. Kaum muslimin di jadikan sebagai sasaran
kekejaman, tidak berdaya. Mau bangkit segera di bunuh atau
ditumpas. Atau seperti Irak
yang di kuasai oleh Syi`ah yang sangat kejam kepada kaum ahlis sunnah. Ingatlah ayat Allah:
قُل
لِّلْمُخَلَّفِينَ مِنَ الْأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَىٰ قَوْمٍ أُولِي بَأْسٍ
شَدِيدٍ تُقَاتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ ۖ فَإِن تُطِيعُوا يُؤْتِكُمُ اللَّهُ أَجْرًا
حَسَنًا ۖ وَإِن
تَتَوَلَّوْا كَمَا تَوَلَّيْتُم مِّن قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Katakanlah kepada orang-orang
Badwi yang tertinggal ( karena tidak
ikut perang ): "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai
kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk
Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan
kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah
berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih".
Al fath 16
Artikel Terkait
Kristen
- Pemuka Agama Katolik di Aceh: Syariat Islam Melindungi Kami
- Peristiwa 18 Agustus 1945 : Pengkhianatan Kelompok Sekular Menghapus Piagam Jakarta Oleh: Artawijaya
- Mengenang Tragedi Maluku II (Pengkhianatan Kristen) : "Lebih Dari 5 Ribu Umat Islam Tewas Dibantai Salibis Kristen Maluku !"
- Ketika Gereja Spanyol Menyiksa Siapapun Yang Berkata Kami Muslim
- Sang Uskup berjudi
- *BELAJAR DARI KASUS BOSNIA
- Di Belanda Tiap Pekan 2 Gereja Ditutup, Di Jerman Tiap 75 Detik Orang Tinggalkan Gereja
- Sepi Jemaat, Keuskupan Katolik Roma New York akan Tutup 33 Gereja
- Akhirnya 30 Pendeta Vatikan dan 3000 Umat Kristen Kenya Masuk Islam, Mau Tahu Alasannya Klik Di Sini Dan Jangan Lupa Untuk Di Bagikan!!!!
- Masya Allah, Pastor Lulusan Terbaik Vatikan Ini Sekarang Hafidz Quran
- Pendeta Georgia Mencuri Uang Gereja Rp 3,3 Miliar
- Mantan Misionaris: Ahok Lebih Berpihak kepada Kepentingan Gereja
- Awas! Beredar Buku Doa, Tampilan Islami Isinya Kristenisasi
- Ini Dalilnya Seorang Muslim Haram Ikut Mengamankan Perayaan Natal
- Riyanto mati untuk bela kesyirikan bukan menegakkan tauhid
- Sayang Sekali bukan FPI ataupun Ormas Islam
- Urutan Nabi Diubah, Nabi Isa Menjadi Nabi Terakhir
- Agar orangtua melek kalo IAIN tersebar aliran dan pemikiran sesat...!!
- Innalillahi, Adzan Dikumandangkan untuk Iringi Lagu Rohani Kristen di Natal Bersama Nasional
- Begini Jasad Warga Muslim yang Jadi Korban Pembantaian Kafir Kristen di Tobadak
- Bukan Teman Ahok menulis:
- Surat Terbuka Ustadz Fadzlan: Terima Kasih GIDI
- : Nasihat Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal perihal pembakaran Masjid di Papua ::
- Apa tujuan masjid dibakar di Papua ?
- PERTIKAIAN DI TOLIKARA 11 ORANG TERLUKA AKIBAT TEMBAKAN POLISI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan