Pertanyaan dari Abu Alawiyah Garut
Terima kasih sebelumnya.. Soa'lnya
yang ana jadikan sandaran selama ini dalam ketsiqohan mungkin yang pertama pa
kyai.. Ana sangat ingin mengaji mulazamah sama pa kyai di sidoarjo, tapi
setelah berkeluarga seperti ini susah.. Mudah2an kelak Alloh memberikan
jalannya.. Aamiin..
Nggak tau kenapa pa kyai anehnya ana
merasa cocok sama pa kyai.. Mudah2an pa kyai tidak melupakan ana, bahwa ana
adalah salah satu di antara murid pa kyai.. Tidak henti2nya ana minta do'a dari
pa kyai.. Nama asli ana adalah adi hikmat bin abdul hamid..
Saya jawab: Ya Allah berikan
hidayahMU kepada Adi hikmat bin Abd Hamid.
Taqobalallohu minnaa wa minkum..
Senin 12:44
Assalamu 'alaikum wa rohmatulloh, ustadz
afw ana mau tanya : (1) bagaimana hukum memakai peci apakah sunnah atau tidak ?
(2) seandainya memakai peci itu adat, maka manakah yang lebih baik memakai peci
atau tidak (3) bolehkah ana mengcopas sebagian artikel2 ustadz, karena ana
memandang artikel2 ustadz sangat berfaidah, untuk di bagikan di media fb (4) ana
mohon nasihat dan do'a pembuka rizki dalam dunia usaha mengingat ana sekarang
mulai membuka toko, dan juga do'anya ustadz agar toko herbal ana mendapatkan
keberkahan .. Barokallohu fiik ..
Senin 18:03
Wss. Memakai peci itu tiada
dalillnya, dan saya sendiri tidak mengenakannya . Kalo artikel saya di copas
silahkan. Ya Allah berilah berkah kepada Abu Muawiyah dan berilah hidayah ke
jalan yang lurus padanya ........ amin.
Aamiin, afw ustadz, bukan abu mu'awiyah
tapi abu alawiyah, na'am ustadz itulah yg menjadi kebimbangan ana, ana mengenal
ustadz sebagai orang yang berpegang teguh dengan al haq, tanpa mempedulikan
golongan, tetapi ana melihat ustadz di gambar tidak memakai peci, itu yg
menjadi kebimbangan ana, ana berkeyakinan tidaklah mungkin ustadz meninggalkan
sesuatu kecuali mempunyai sesuatu yang lebih utama, dan terus terang ana dalam
berpakaian sedikit banyak mengikuti ustadz, dan ana pun sudah menanggalkan peci,
tetapi dalam hati ana ada sesuatu, kalo bisa ustadz membahasnya tentang hukum
peci, dan bagaimana keadaan Rosululloh .. Jazzakalloh khoiron katsiro atas
izinnya ustadz ..
Komentarku ( Mahrus ali):
Salat
dengan satu kain sarung
Ummu
Hani` berkata:
ذَهَبْتُ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى الله
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ
ابْنَتُهُ تَسْتُرُهُ قَالَتْ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَنْ هَذِهِ فَقُلْتُ
أَنَا أُمُّ هَانِئٍ بِنْتُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ
فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ غُسْلِهِ قَامَ فَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ مُلْتَحِفًا
فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ ابْنُ
أُمِّي أَنَّهُ قَاتِلٌ رَجُلًا قَدْ أَجَرْتُهُ فُلَانَ ابْنَ هُبَيْرَةَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَدْ أَجَرْنَا مَنْ أَجَرْتِ يَا أُمَّ هَانِئٍ قَالَتْ أُمُّ هَانِئٍ
وَذَاكَ ضُحًى
*
Ummu Hani` binti Abd Muttholib
berkata :
Aku
mendatangi Rasulullah
SAW pada tahun penaklukan kota Mekkah, aku
menjumpai beliau mandi dan putrinya Fathimah menutupinya .
Ummu Hani`
berkata : “ Aku membaca salam untuknya “.
Beliau
bertanya : “ Siapakah ini ? “.
Aku
berkata :” Ummu Hani` binti Abu Tholib “.
Beliau
berkata : “ Selamat datang dengan Ummu Hani` “.
Ketika
selesai mandi, beliau berdiri, lalu melakukan salat delapan rakaat dengan
berkemul satu kain sarung .
Ketika selesai, aku berkata: Wahai
Rasulullah! Anak ibuku berpendapat akan membunuh seorang lelaki yang telah ku
lindungi yaitu fulan bin Hubairah “.
Rasulullah saw bersabda : “ Sungguh
kami akan melindungi orang yang telah
kamu lindungi wahai Ummu Hani` “.
Ummu Hani` berkata : Saat itu waktu
dhuha “. [1]
Ummu Hani` berkata dalam riwayat lain :
مَا
رَأَيْتُهُ صَلَّى صَلاَةً قَطُّ أَخَفَّ أَنَّهُ كَانَ يُتِمُّ الرُّكُوْعَ وَالسُّجُوْدَ
Aku tidak mengetahui salat yang
lebih cepat dari padanya, hanya saja
melakukan ruku` dan sujud dengan sempurna [2]
لَا أَدْرِي أَقِيَامُهُ فِيْهَا أَطْوَلُ أَمْ رُكُوْعُهُ أَمْ
سُجُوْدُهُ كُلُّ ذَلِكَ مِنْهُ مُتَقَارِبٌ قَالَتْ فَلَمْ أَرَهُ سَبَّحَهَا قَبْلُ
وَلَا بَعْدُ ,
Aku tidak tahu apakah berdirinya
Rasulullah saw ruku` atau sujudnya yang lebih panjang . Seluruhnya itu mirip . Ummu Hani` berkata : Aku tidak
melihat Rasulullah saw melakukan salat dhuha itu sebelum atau sesudahnya [3]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ كَانَ
رِجَالٌ يُصَلُّونَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَاقِدِينَ أُزْرَهُمْ كَهَيْئَةِ الصِّبْيَانِ فَقِيلَ لِلنِّسَاءِ لَا
تَرْفَعْنَ رُءُوسَكُنَّ حَتَّى يَسْتَوِيَ الرِّجَالُ جُلُوسًا *
Dari
Sahal bin Sa`ad berkata: Beberapa lelaki melakukan salat bersama Rasulullah saw
dengan mengikat sarungnya ( di lehernya) seperti anak – anak kecil. Di katakan
kepada perempuan – perempuan : Jangan mengangkat kepala – kepalamu sekalian
hingga kaum lelaki telah duduk [4] Hadis lemah karena perawi bernama Sofyan yang suka menyelinapkan
perawi lemah.
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ :
ثِقَةٌ حَافِظٌ فَقِيْهٌ عَاِبدٌ إِمَامٌ حُجَّةٌ ، وَكَانَ رُبَّمَا دَلَّسَ
Derajat
Sofyan Ats tsauri menurut Ibnu Hajar
adalah perawi terpercaya,hafizh ,fakih ,ahli ibadah,imam dan hujjah tapi
terkadang menyelinapkan perawi lemah.
وَ قَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ :
حَدَّثَ سُفْيَانُ بِحَدِيْثٍ ، فَجِئْتُهُ وَ هُوَ يُدَلِّسُهُ ، فَلَمَّا َرآنِى
اِسْتَحْيَى .
Ibnul
Mubarak berkata: Sofyan menyampaikan suatu hadis, aku datang kepadanya lalu dia
menambahi hadis. Ketika melihat aku maka dia malu . [5]
Menurut
riwayat Bukhori ada tambahan kalimat sbb:
………….وَهُمْ
عَاقِدُوا أُزْرِهِمْ مِنَ الصِّغَرِ عَلَى رِقَابِهِمْ
Mereka
mengikat sarungnya di leher karena kecil [6] Lemah karena perawi bernama Muhammad bin
Katsir , derajatnya sbb:
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ :
ثِقَةٌ لَمْ يُصِبْ مِنْ ضُعْفِهِ
Derajatnya
menurut Ibnu Hajar : Dia perawi terpercaya tidak benar karena lemahnya.
Sedang
Adz Dzahabi tidak kenal kepadanya[7]
قَالَ
لَنَا يَحْيَى بْنِ مَعِيْنٍ : لاَ تَكْتُبوُا عَنْهُ ، وَقَالَ : لَمْ يَكُنْ بِالثِّقَةِ
Yahya
bin Main berkata: Jangan menulis hadis dari Muhammad bin Katsir. Dia tidak bisa
dipercaya. Selain itu ada sofyan Aty
tsauri yang suka menyelinapkan perawi lemah.
Menurut
hadis lemah tsb para sahabat juga menjalankan salat dengan menggunakan sarung
saja lalu diikatkan kepada leher mereka
tanpa menggunakan kopyah haji.
Dari Abu Hurairah ra berkata:
قَامَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَنْ الصَّلَاةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ فَقَالَ
أَوَكُلُّكُمْ يَجِدُ ثَوْبَيْنِ
Seorang lelaki berdiri kepada Nabi
SAW , lalu bertanya tentang salat dengan sehelai kain.
Rasulullah SAW bersabda: Apakah seluruh kalian punya
dua kain ? ".[8]
Jadi pakaian mereka adakalanya sarung saja ya`ni kain yang dibalutkan ke tubuh
sebagai sarung , dan adakalanya selindang dan sarung tanpa kopyah haji
Bersambung ……………
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.(
Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
[1] Muttafaq alaih, Bukhori 357
Al Mustadrak alas sahihain 49/4
Al musnad almustakhroj ala sahihi
uslim 315/2 Musnad Abu Awanah 292/4 Sunan
Kubro 209/5 Mushonnaf Ibnu Abi
Syaibah 510/6 Syarah Ma`aanil Atsar
323/3 Musnad Humaidi 158/ 1 Al Aahad wal matsaani 407/29
[2] Sahih Muslim 497/1
[3]
Sahih Muslim 498 /1
[4] HR Nasai
766. Sanad hadis sbb: Bercerita
kepada kami Ubaidsillah bin Said,
bercerita kepada kami Yahya dari Sofyan, bercerita kepada kami Abu Hazim dari Sahal bin Said
[5] Mausuah ruwatil hadis 2445
[6] HR Bukhori
814, Imam Muslim juga meriwayatkan di nomer 441 tapi dari jalurSofyan Ats
tsauri juga.
[7] Mausuah ruwatil hadis 6252
[8] HR Bukhori 365 sahih .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan