Dalam dua rakaat lohor dan Asar, Rasulullah saw membaca dengan suara sedang
وَرُوِي عَنْ عُمَرَ أَنَّهُ كَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى أَنِ اقْرَأْ
فِي الظُّهْرِ بِأَوْسَاطِ الْمُفَصَّلِ وَرَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ
الْقِرَاءَةَ فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ كَنَحْوِ الْقِرَاءَةِ فِي صَلَاةِ
الْمَغْرِبِ يَقْرَأُ
بِقِصَارِ الْمُفَصَّلِ
Di riwayatkan dari Umar ra bahwa beliau kirim surat kepada Abu Musa agar membaca surat Al Mufasshol yang pertengahan dalam salat lohor . Sebagian
ahlil ilmi berpendapat bahwa bacaan dalam salat Asar sebagaimana
bacaan dalam salat Maghrib ya`ni membaca
al mufasshol yang pendek – pendek [1]
Surat Umar
kepada Abu Musa ini menunjukkan bahwa dalam salat lohor, Abu Musa di perintah untuk membaca surat Al mufasshol
sebagaimana di salat Maghrib , bukan
berbisik
Imam Bukhori membikin bab:
بَاب الْقِرَاءَةِ فِي الظُّهْرِ *
Bab: bacaan
waktu lohor
بَاب الْقِرَاءَةِ فِي الظُّهْرِ
وَالْعَصْرِ *
Bab Bacaan waktu lohor dan Asar
Kalimat qiroah dalam pernyataan Bukhori itu maksudnya agar ayat Quran dalam lohor dan
Asar sama dengan Maghrib sebab Imam Bukhori tidak menggunakan kalimat qiroah (
bacaan ) untuk bacaan pelan seperti berbisik tapi beliau menggunakan kalimat Mukhofatah ( مُخَافَتَة )
Jabir bin Samurah ra berkata:
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ بِاللَّيْلِ
إِذَا يَغْشَى وَفِي الْعَصْرِ نَحْوَ ذَلِكَ وَفِي الصُّبْحِ أَطْوَلَ مِنْ
ذَلِكَ
Waktu salat Dhohor, Nabi saw, membaca :
Wallaili idza Yaghsya , salat Asar
membaca surat
yang mirip dengannya . Waktu salat Subuh, beliau membaca
surat yang lebih panjang lagi [2]
Jabir bin Samurah bisa mengerti bacaan Rasulullah saw dalam salat
lohor. Bila bacaan tsb di samarkan, maka tidak akan di mengerti.
Jabir bin Samurah ra berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ
فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ بِالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ وَالسَّمَاءِ
وَالطَّارِقِ وَشِبْهِهِمَا
Sesungguhnya
Rasulullah saw, dalam salat
Dhohor membaca ِالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ
وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِdan sesamanya.[3]
Hadis hasan sahih, kata lmam Tirmizi.
عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ كُنَّا نُصَلِّي خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ
فَنَسْمَعُ مِنْهُ الْآيَةَ بَعْدَ الْآيَاتِ مِنْ سُورَةِ لُقْمَانَ
وَالذَّارِيَاتِ
*
Dari Al Bara`
berkata:”Kami melakukan salat lohor dibelakang Nabi saw, lalu kami mendengar ayat
demi ayat dari surat
Lukman dan Dzariyat [4]
Lemah, dhoif Ibnu Majah 830, Dhoifah 4120, kata al albani.
Aku ( penulis berkata ). Setahu saya tiada satupun ulama
yang melemahkannya kecuali Al albani. Dan saya tidak condong kepadanya
كُنَّا بِالطَّفِّ
عِنْدَ أَنَسٍ فَصَلَّى بِهِمُ الظُّهْرَ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ إِنِّي صَلَّيْتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ فَقَرَأَ لَنَا بِهَاتَيْنِ السُّورَتَيْنِ
فِي الرَّكْعَتَيْنِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ
الْغَاشِيَةِ
Dari Abu Bakar bin Nadhor berkata: Kami di Tof ( di Irak ) disisi Anas, lalu melakukan
salat lohor .Ketika selesai, beliau berkata:” Kami melakukan salat lohor
bersama Rasulullah saw, lalu beliau membaca dua surat sbb:
Sabbihisma robbikal a`la dan hal
ataka hadisul ghosyiyah [5]
Dhoif sanadnya. kata al bani, lihat dhoif sunan Nasai 44
Aku ( Mahrus ali )menyatakan : Sepengetahuan saya, tiada ulama yang melemahkan hadis tsb kecuali
Al albani,
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan