Dua
hadis Zahdam
Zahdam hanya meriwayatkan dua hadis yaitu:
1. Dari
Zahdam dari Imran bin Hushain ra berkata: Nabi SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ
قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ
لَا أَدْرِي أَذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ
قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَشْهَدُونَ وَلَا
يُسْتَشْهَدُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يَفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
Orang –
orang yang terbaik diantara kalian adalah yang semasa denganku, lalu generasi
sesudah mereka, lalu generasi sesudah mereka. Imran berkata: Aku tidak
mengerti, apakah Nabi SAW menyebutkan generasai setelah dua abad itu atau tiga
abad.
Beliau bersabda: Sesungguhnya setelah kalian
ada suatu kaum yang suka berhianat dan tidak bisa di percaya, bersaksi tanpa
diminta, bernazar taoi tidak pernah melaksan. Dan banyak orang gendut di
kalangan mereka. [1]
Zahdam berkata:
كُنَّا عِنْدَ
أَبِي مُوسَى فَأُتِيَ
ذَكَرَ دَجَاجَةً وَعِنْدَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي تَيْمِ اللَّهِ أَحْمَرُ كَأَنَّهُ
مِنَ الْمَوَالِي فَدَعَاهُ لِلطَّعَامِ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُهُ يَأْكُلُ
شَيْئًا فَقَذِرْتُهُ فَحَلَفْتُ لَا آكُلُ فَقَالَ هَلُمَّ فَلْأُحَدِّثْكُمْ
عَنْ ذَاكَ إِنِّي أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
نَفَرٍ مِنَ الْأَشْعَرِيِّينَ نَسْتَحْمِلُهُ فَقَالَ وَاللَّهِ لَا أَحْمِلُكُمْ
وَمَا عِنْدِي مَا أَحْمِلُكُمْ وَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِنَهْبِ إِبِلٍ فَسَأَلَ عَنَّا فَقَالَ أَيْنَ النَّفَرُ
الْأَشْعَرِيُّونَ فَأَمَرَ لَنَا بِخَمْسِ ذَوْدٍ غُرِّ الذُّرَى فَلَمَّا
انْطَلَقْنَا قُلْنَا مَا صَنَعْنَا لَا يُبَارَكُ لَنَا فَرَجَعْنَا إِلَيْهِ
فَقُلْنَا إِنَّا سَأَلْنَاكَ أَنْ تَحْمِلَنَا فَحَلَفْتَ أَنْ لَا تَحْمِلَنَا
أَفَنَسِيتَ قَالَ لَسْتُ أَنَا حَمَلْتُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَمَلَكُمْ
وَإِنِّي وَاللَّهِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَا أَحْلِفُ عَلَى يَمِينٍ فَأَرَى
غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَتَيْتُ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ وَتَحَلَّلْتُهَا *
Kami disisi Abu Musa al asy`ari lalu
menyebut Ayam. Disitu terdapat seorang
lelaki dari banu taim yang merah seolah
dari mawali ( orang keturunan ), lalu diajak makan.
Dia berkata: “ Sesungguhnya aku melihat
Ayam makan sesuatu lalu aku jijik. Aku
bersumpah tidak akan makan.
Abu Musa berkata: “ Kesinilah, aku akan
berbicara kepadamu tentang hal itu. Aku datang kepada Nabi saw bersama kelompok
Asy`ari agar beliau memberikan kendaraan pengangkut untuk berperang di jalan
Allah.
Rasulullah
saw bersabda: Demi Allah, aku
tidak bisa memberikan kendaraan kepadamu
dan aku juga tidak memiliki sesuatu untuk itu .
Lalu
unta rampasan diberikan kepada Rasulullah
saw. Beliau bertanya tentang kami
Beliau bersabda:” Dimanakah kelompok asy ari “.
Beliau memerintah agar kita di beri lima kelompok
unta yang bagus sekali.
Ketika kita berangkat, kita berkata: “
Perbuatan kita ini tiada berkahnya, lalu kita kembali kepada Rasulullah saw,
kita katakan:” Sesungguhnya kami minta
kepadamu, lalu kamu bersumpah untuk tidak memberikan kendaraan kepada kami,
apakah anda lupa?”.
Rasulullah saw bersabda: “
Bukanlah aku yang memberikan kendaraan kepadamu tapi Allah. Demi allah,
bila aku
bersumpah, lalu aku melihat ada
perkara yang lebih baik,aku akan menjalankan yang lebih baik dan aku lepaskan sumpah itu. [2]
Hadis tersebut berbeda sekali dengan riwayat
dari Zahdam sendiri di hadis yang muttafaq alaih dibawah ini dimana lelaki dari
banu taim yang merah seolah dari mawali
itu Zahdam sendiri sbb:
لَمَّا قَدِمَ
أَبُو مُوسَى أَكْرَمَ هَذَا الْحَيَّ مِنْ جَرْمٍ وَإِنَّا لَجُلُوسٌ عِنْدَهُ
وَهُوَ يَتَغَدَّى دَجَاجًا وَفِي الْقَوْمِ رَجُلٌ جَالِسٌ فَدَعَاهُ إِلَى
الْغَدَاءِ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُهُ يَأْكُلُ شَيْئًا فَقَذِرْتُهُ فَقَالَ
هَلُمَّ فَإِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَأْكُلُهُ فَقَالَ إِنِّي حَلَفْتُ لَا آكُلُهُ فَقَالَ هَلُمَّ أُخْبِرْكَ عَنْ
يَمِينِكَ ..............
Zahdam berkata: Ketika Abu Musa datang orang yang termulia dari penghuni kampung
dari suku Jarmin. Kami duduk di sisinya. Beliau makan Ayam. Di situ terdapat
lelaki duduk lalu diajaknya untuk makan. Dia berkata: Sesungguhnya aku
melihatnya makan sesuatu, lalu aku jijik padanya, aku bersumpah tidak akan
memakannya.
Abu Musa berkata: Kemarilah, sesungguhnya aku melihat Nabi
SAW memakannya.
Zahdam berkata: Sesungguhnya aku bersumpah
tidak memakannya.
Abu Musa berkata: Kemarilah, aku beritahukan
kepadamu tentang sumpahmu.
…………………………… [3]
Menurut riwayat Muttafaq alaih yang lain ada
tambahan:
وَكَانَ
بَيْنَنَا وَبَيْنَ هَذَا الْحَيِّ مِنْ جَرْمٍ إِخَاءٌ
Antara kami dan kampung suku Jarmin terdapat
persaudaraan. …………………………………..
Abu Musa al asy`ari berkata:
فَوَافَقْتُهُ
وَهُوَ غَضْبَانُ وَهُوَ يَقْسِمُ نَعَمًا مِنْ نَعَمِ الصَّدَقَةِ فَاسْتَحْمَلْنَاهُ
فَحَلَفَ أَنْ لَا يَحْمِلَنَا قَالَ مَا عِنْدِي مَا أَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ
Saya jumpai Rasulullah SAW marah dan sedang membagi hewan zakat, kami
minta agar diberi angkutan, lalu beliau bersumpah untuk tidak memberikan
kendaraan, lalu bersabda: Aku tidak punya kendaraan untuk mengangkutmu.
………………………………………………
Rasulullah SAW
bersabda:
فَقَالَ إِنَّ
اللَّهَ هُوَ حَمَلَكُمْ
Sesungguhnya Allahlah yang memberikan kendaraan
kepadamu [4]
Di riwayat Bukhori nomer 6649.
إِنِّي لَسْتُ
أَنَا حَمَلْتُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَمَلَكُمْ
Sesungguhnya aku bukanlah yang memberikan
kendaraan kepadamu tapi Allahlah yang memberikannya kepada kalian.
Menurut riwayat Bukhori 6721 terdapat tambahan:
Rasulullah SAW
bersabda:
انْطَلِقُوا
فَإِنَّمَا حَمَلَكُمْ اللَّهُ
Berangkatlah kalian, sesungguhnya Allah lah
yang memberikan kendaraan kepadamu
Menurut riwayat Muslim ada tambahan yang
berbeda sbb:
Zahdam berkata:
دَخَلْتُ عَلَى
أَبِي مُوسَى وَهُوَ يَأْكُلُ لَحْمَ دَجَاجٍ
Aku masuk kepada Abu Musa yang sedang makan
daging Ayam[5]
Pada hal hadis sebelumnya Zahdam saat itu duduk bersama Abu Musa lalu makanan
di datangkan kepadanya.
Menurut riwayat Muslim di nomer 1649 dalam
kisah yang sama tapi kisah makan Ayam tidak disebutkan sekalipun sama dari
Zahdam sendiri. Dalam musnad Imam Ahmad dari Abus salil dari Zahdam dari Abu
Musa nomer 19125 tanpa menyebut kisah makan Ayam ……….
Jadi
kisah Rasulullah SAW dan Abu Musa makan Ayam itu masih hilaf dan kabur. Satu
riwayat menyebutkannya dan di riwayat
yang lain tidak. Jadi pemahamannya juga kabur, sulit di mengerti.
Dan
Zahdam sendiri tidak meriwayatkan banyak hadis tapi dua hadis tadi dan boleh
dikatakan amat nyeleneh, menyendiri dan tiada perawi lain yang terpercaya yang
mendukungnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan