1435 H / 18 Desember 2013
08:31 wib
JAKARTA (voa-islam.com) - Kristenisasi di Indonesia sudah berlangsung sejak
zaman Belanda. Belanda menjajah Indonesia
selama 350 tahun, bukan hanya mengeruk hasil bumi Indonesia, tetapi juga menyebarkan
agama Kristen. Tiga kredo Kristen penjajah Eropa yang paling terkenal, “gold,
gospel, and glorius”, benar-benar dilaksanakan.
Kristen memiliki sikap berdasar aqidah
ajarannya, bahwa orang-orang yang bukan Kristen, dianggap sebagai “domba”
tersesat yang harus digembalakan. Maksudnya agar “domba” tersesat itu, harus
dimasukkan agama mereka, atau dikristenkan. Ini berlangsung di berbagai negara
Islam, seperti Asia, Asia Tengah, Afrika, dan
Timur Tengah.
Kristenisasi di Indonesia berlangsung secara
terang-terangan. Gerakan Kristenisasi berlangsung di Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Bahkan, menurut sejarawan Ibnu Batutah, “Maluku”, sebenarnya berasal dari kata
“Mamluk”, artinya Kesultanan Islam. Tetapi, sesudah Belanda dan Portugi
menjajah wilayah itu, kemudian masuk agama Kristen yang dibawa penjajah, maka
Maluku diklaim sebagai wilayah Kristen.
Gerakan kristenisasi mereka melalui kedok
aksi sosial, seperti menolong orang-orang miskin, membantu anak-anak miskin
dengan memberikan bea siswa kepada mereka. Melakukan advokasi
(pembelaan) kepada orang-orang miksin yang lemah menghadapi kekejaman penguasa.
Seperti Romo Sandyawan.
Di Aceh mereka memanfaatkan kondisi rakyat
Aceh yang terkena tsunami. Di zaman Soekarno, saat meletus G30S PKI, banyak
anak keturunann PKI banyak yang masuk kristen, karena bujuk rayu pada pendeta
dan pastor, karena mereka phobi terhadap Islam dan umat Islam, yang membunuh orang-orang
tua mereka.
Di Indonesia, banyak anak miskin yang
disekolahkan sekolah theologi, dan kemudian mereka menjadi pendeta atau pastor.
Selanjutnya, mereka menjadi tokoh-tokoh kristen atau katolik, dan sangat
militan dalam menyebarkan agama mereka ke tengah-tengah masyarakat.
Paus Fransiskus yang berasal dari Amerika,
baru-baru ini mendapatkan gelar “Man of Thears” oleh Majalah Time, karena
dinilai perhatiannya yang sangat besar terhadap orang-orang yang lemah. Paus
mencium kaki orang miskin, dan melakukan pembelaaan terhadap rakyat Amerika
Latin menghadapi penguasa junta militer yang sangat bengis.
Rakyat Amerika Latin penganut “Theologi
Pembebasan”, esensi ajarannya campuran antara sosialis dan komunis, dan
melahirkan gerakan bersenjata, bertujuan membebaskan negeri mereka dari
cengkeraman junta militer “Kanan” yang sangat pro-kapitalis dan menjadi sekutu
Amerika Serikat. Maka, dalam hal ini Gereja di Amerika Latin mengadopsi
ideologi sosialis dan komunis digabungkan dengan ajaran gereja.
Sebuah fenomena umum di Amerika Latin, di
mana sebagian besar rakyat di kawasan itu terperangkap dalam gerakan
sosialis atau komunis sebagai antitesa kapitalisme. Tokoh-tokoh Amerika Latin
lahir seperti Che Guavara, Fidel Castro, dan bahkan Hugo Chavez yang belum lama
ini meninggal. Mereka semua menentang kepentingan Amerika, dan bertumpu pada
ajaran sosialis dan komunis.
Atas dasar itu, Gereja tidak ingin kehilangan
pengikutnya, di mana sebagian besar rakyat di Amerika Latin penganut
Katolik, karena mereka dijajah oleh Spanyol dan Portugal. Inilah langkah Gereja
menyusaikan dengan kondisi rakyat di kawasan itu yang menganut ajaran sosialis
dan komunis, dan Paus Fransiskus yang sekarang menjadi penguasa Gereja Katolik,
sejatinya menjadi pengikut gerakan “Theologi Pembebasan”.
Kristenisasi Global Datang Mengancam
Majalah Time edisi 30 Juni 2003, menurunkan
tema unik yang mengundang perhatian tersendiri. Dalam edisi yang bergambar
Salib emas yang sedang digenggam tersebut, Time menurunkan judul “Should
Christians Convert Muslim?” Haruskah Kristen menarik Muslim? Kira-kira
begitu terjemahan bebasnya. Dalam edisi tersebut dituliskan berbagai kiprah dan
kemajuan gerakan Kristenisasi di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Bahkan, dalam peta yang dilampirkan, negara-negara
seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, India dan Nigeria termasuk negara-negara
dengan jumlah misionaris dan penginjil tertinggi. Dicantumkan dalam peta
tersebut, jumlah penginjil dan misionaris yang tersebar di Indonesia
diperkirakan mencapai 10.000 orang aktivis.
Di Indonesia sekarang ada tokoh-tokoh
Kristen yang sangat gigih menjalankan missi Kristenisasi,
diantaranya James Riyadi, pemilik Group Lippo, dan sekarang mendirikan sekolah
dan rumah sakit di berbagai daerah, seperi rumah sakit Sileoan. Ada Hary
Tanoe yang sekarang menjadi cawapres dari Partai Hanura, dan memiliki stasiun
TV, dan mengelar acara-acara kristen di media yang dimilikinya. Target mereka
tahun 2050, Indonesia
harus menjadi negeri Kristen.
Kalangan Cina di Indonesia mereka mengalami
apa yang disebut “double minoritas”, sebagai komunitas cina adalah
minoritas di Indonesia,
masih ditambah sebagai penganut agama minoritas kristen. Tetapi,
minoritas cina dan kristen di Indonesia,
mereka lah sejatinya yang menjadi pemilik negeri ini. Bukan muslim. Muslim
hanyalah secara numerik (angka) mayorita, tetapi faktanya mereka adalah
minoritas.
Mereka mendapatkan dukungan dari kekuatan
kristen dunia, seperti di masa Presiden Philipina Gloria Arroyo, membangun
gerakan kekuatan milisi Kristen NPA (bangsa baru) yang bertujuan memerangi
Muslim yang berada di Selatan dengan dukungan Amerika. Kelompok Muslim
Philipina Selatan di sebut sebagai pemberontak. Padahal, mereka pemilik sah
Philipina, bukan antek-antek penjajah Portugis, seperti Arroyo. msh/hh
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kalau sudah jelas bahwa pengikut kristiani
dengn getol berupaya sekuat tenaga agar
pengikut Islam memeluk kristen dan
meninggalkan agama Islam , benci kepada
ajaran Islam , lalu suka dengan ajaran kristen, benci kepda Ulama , senang
kepada Pastur dan Pendeta, benci kepada ajaran Quran dan senang kepada ajaran
Injil. Pada hal pra pendeta dan
missionaris banyak yang meninggalkan
ajaran Injilnya lalu pergi untuk
mengambil ajaran Quran.
Apakah masih layak kaum muslimin
hanya tersibuk dengan permasalahan ekonomi keluarga dan diri sendiri, lalu
memikirkan dakwah dan jihad di nggap tabu, bahkan di juluki kuno, extrim. Malah
berkata: Kita pikir keuangan keluarga saja masih serba kekurangan, saya sudah
jemu mau mikirin dakwah dan jihd. Ingatlah firmanNya:
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ
هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ
أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَٰذَا
لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ
فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ
مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan
jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang
tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari
dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah.
Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik
Penolong. Al Haj 78.
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.(
Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan