Selasa, Desember 03, 2013

Inilah Karomah Terbesar yang Dimiliki Penduduk Muslim Suriah


BEKASI (voa-islam.com) – Ahad (01/12/13) HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia) bersama dengan lembaga yang lain memberikan pencerahan kepada muslimin dengan menyelengggarakan bedah buku Ayaturrahman fi Jihad Suriah (Kebesaran Allah pada Jihad Suriah)di Masjid Agung Al-Barkah, alun-alun Kota Bekasi.
Sebelumnya voa-islam sudah mengutip perkataan Ustadz Umar Mita bahwa tanah Syam, termasuk Suriah, adalah tanah yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’aala. Dan bahwasanya keberkahan yang diberikan oleh Allah kepada Suriah adalah berupa ujian untuk meningkatkan keimanan mereka sehingga mereka menjadi hamba-hamba Allah pilihan. Dan dalam jihad Suriah pun Allah turunkan karomah sebagai pertolongan Allah kepada mereka. Namun ada karomah yang tinggi yang dmiliki oleh penduduk muslim Suriah.
“Saya akan ceritakan tentang karomah yang paling tinggi. Karomah yang paling tinggi itu bukan yang dimaksud ketika kita ditembak tidak mati. Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan A’zhamul karomah luzumul istiqomah, karomah yang paling besar adalah ketika seseorang diberikan istiqomah terhadap imannya. Itu bentuk karomah yang luar biasa. Dan ini pertama kali yang saya rekam sejak saya di sana. Bagaiamana saya melihat kondisi mereka yang sangat sulit” mulai Ustadz yang akan menceritakan tentang karomah muslimin Suriah.
Mereka hidup tak selayaknya sebagaimana yang kita rasakan. Kita bisa pergi dan pulang sesuka hati kita. Parkir mobil di tempat yang kita kehendaki. Ketika kita ingin makan, kita bisa berganti-ganti menu. Namun di Suriah, sejauh mata memandang itu layaknya kota mati. Taka banyak yang  berada di luar, kecuali satu atau dua orang.
Setiap saat mereka dihujani roket tentara Bashar al-Assad. Namun dalam kondisi seperti itu, mereka tidak pernah mengeluarkan kata-kata keluhan, apalagi sampai menyalahkan mujahidin yang berjihad melawan Rezim Tiran Bashar al-Assad.
Pengalaman yang paling mengesankan, ketika berada di rumah sakit dan tiba-tiba terdengar suara gelegar roket yang jatuh dekat dengan bangunan rumah sakit. Rumah sakit di sana tidak diberikan tanda khusus. Dan kalau diberikan tanda khusus, maka tempat itu akan jadi sasaran tentara Bashar. Hantaman roket itu berdampak keras. Sampai engsel pintu lepas. Tetapi, mereka yang berada dalam ruangan selamat.
.......Yang sangat luar biasa menurut Ustadz Mita adalah ketika malam datang. Mereka semua berkunjung ke rumah ayah Abdullah untuk menyampaikan bela sungkawa. Apalagi setelah mengetahui bahwa kedua anak beliau telah syahid di jalan Allah. Istrinya pun gugur di bawah reruntuhan bangunan. Artinya dia hidup sebatang kara.....
Meski demikian, 5 mujahidin yang berjaga-jaga di luar terkena serangan tersebut dan mengalami luka-luka. Ada salah seorang ikhwan yang terkena serangan itu, waktu subuh ikut berjamaah dengan rombongan Ustadz Umar. Namanya Abdullah Brimo. Orangnya baik, santu, putih dan sopan sekali. Ustadz Umar pun sempat bercanda dengannya kalau seandainya Ustadz punya anak perempuan akan dinikahkan dengannya.
Hari itu menjadi hari terakhir baginya. Abdullah termasuk yang dibawa ke rumah sakit untuk ditangani secara medis. Luka bagian depan nampak sangat kecil. Namun serpihan yang masuk ke dalam bagian tubuh akan menjebol bagian belakang dan akan membuat luka seperti pecahan. Para ikhwan pun nangis melihat kondisinya. Karena mereka merasakan kebaikan seorang Abdullah. Dokter sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatnya. Namun takdir Allah berbicara lain. Ia pun menghembuskan nafas terakhir.
....“Kalian mau apa? Kalau kalian hanya ingin takziyah dan mengucapkan belasungkawa, gak perlu. Kami akan menemui kalian di rumah sakit. Kalian kan biasanya orang yang berada di rumah sakit. Tapi kalau kalian ingin menguicapkan selamat, karena Allah telah memilih anak saya, maka silahkan” tutur bapak itu yang menghujam di hati Ustadz Umar.....
Yang sangat luar biasa menurut Ustadz Mita adalah ketika malam datang. Mereka semua berkunjung ke rumah ayah Abdullah untuk menyampaikan bela sungkawa. Apalagi setelah mengetahui bahwa kedua anak beliau telah syahid di jalan Allah. Istrinya pun gugur di bawah reruntuhan bangunan. Artinya dia hidup sebatang kara.
Namun, saat Ustadz bersama tim datang mengunjungi rumah beliau untuk takziyah dan memberikan bantuan. Ketika sampai di rumah, Ustadz lulusan LIPIA itu kaget melihat rumahnya yang hanya 4x6 dan hanya ditutup dengan tirai. Tirai masjid dan musholla di Indonesia masih lebih bagus daripada milik orang tua itu. Padahal kondisi di sana sangat dingin sekitar 3 derajat. Kata-kata yang keluar dari Muslim sepuh Suriah itu mencengangkan.
“Kalian mau apa? Kalau kalian hanya ingin takziyah dan mengucapkan belasungkawa, gak perlu. Kami akan menemui kalian di rumah sakit. Kalian kan biasanya orang yang berada di rumah sakit. Tapi kalau kalian ingin menguicapkan selamat, karena Allah telah memilih anak saya, maka silahkan” tutur bapak itu yang menghujam di hati Ustadz Umar.
Kata-kata itu adalah kata-kata akidah. Yang tidak keluar4 kecuali dari kekuatan akidah antara seorang hamba dengan Rabbnya. Beliau mungkin bukan orang pesantren dan ahli agama. Namun akidahnya itu menunjukkan betapa besar keyakinan ia kepada Allah.setioap orang tua membayangkan akan dikuburkan anaknya. Namun orang tua ini berbeda. Dia kepingin menguburkan anaknya dalam keadaan syahid.
Dan beliau senang apabila ada yang membacakan Al-Qur’an atau hadits atau tentang kisah Nabi dan para sahabat. Utsadz punterdiam saat diminta untuk membacakan salah satu kisah sahabat. Bagaimana tidak tertegun. Orang yang kehilangan semua anggota keluarganya kini berusaha untuk membahagiakan tamu dan ingin dibacakan kisah sahbat. Lalu Ustadz Mita membacakan kisahnya Abdullah bin Harom ketika ia meninggal.
baru bapak itu tersenyum dan berkata, “Allah itu memilih anak saya karena Allah pasti tau bahwa tempat yang saya sediakan untuk anak saya itu tidak seberapa baiknya tempat yang Allah berikan untuk anak saya” tuturnya.[usamah]
Komentarku ( Mahrus ali): 

      Bila  orang  itu  tidak termasuk orang lemah, sakit atau tidak punya biaya untuk ikut jihad, maka  saya katakan  keliru  sangat bukan agak benar , dia berada di rumah dan  tidak berangkat ke  fron pertempuran. Saya ingat ayat sbb:
لَّيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضَىٰ وَلَا عَلَى الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ ۚ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِن سَبِيلٍ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Tobat  91


Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan