BEKASI
(voa-islam.com) –
Ahad (01/12/13) HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia) bersama dengan lembaga
yang lain memberikan pencerahan kepada muslimin dengan menyelengggarakan bedah
buku Ayaturrahman fi Jihad Suriah (Kebesaran Allah pada Jihad
Suriah)di Masjid Agung Al-Barkah, alun-alun Kota Bekasi.
Sebelumnya
voa-islam sudah mengutip perkataan Ustadz Umar Mita bahwa tanah Syam, termasuk
Suriah, adalah tanah yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’aala.
Dan bahwasanya keberkahan yang diberikan oleh Allah
kepada Suriah adalah berupa ujian untuk meningkatkan keimanan mereka
sehingga mereka menjadi hamba-hamba Allah pilihan. Dan dalam jihad Suriah pun
Allah turunkan karomah sebagai pertolongan Allah kepada mereka. Namun ada
karomah yang tinggi yang dmiliki oleh penduduk muslim Suriah.
“Saya
akan ceritakan tentang karomah yang paling tinggi. Karomah yang paling tinggi
itu bukan yang dimaksud ketika kita ditembak tidak mati. Imam Ibnu Taimiyyah
mengatakan A’zhamul karomah luzumul istiqomah, karomah yang paling
besar adalah ketika seseorang diberikan istiqomah terhadap imannya. Itu bentuk
karomah yang luar biasa. Dan ini pertama kali yang saya rekam sejak saya di sana. Bagaiamana saya
melihat kondisi mereka yang sangat sulit” mulai Ustadz yang akan menceritakan
tentang karomah muslimin Suriah.
Mereka
hidup tak selayaknya sebagaimana yang kita rasakan. Kita bisa pergi dan pulang
sesuka hati kita. Parkir mobil di tempat yang kita kehendaki. Ketika kita ingin
makan, kita bisa berganti-ganti menu. Namun di Suriah, sejauh mata memandang
itu layaknya kota
mati. Taka banyak yang berada di luar, kecuali satu atau dua orang.
Setiap
saat mereka dihujani roket tentara Bashar al-Assad. Namun dalam kondisi seperti
itu, mereka tidak pernah mengeluarkan kata-kata keluhan, apalagi sampai menyalahkan
mujahidin yang berjihad melawan Rezim Tiran Bashar al-Assad.
Pengalaman
yang paling mengesankan, ketika berada di rumah sakit dan tiba-tiba terdengar
suara gelegar roket yang jatuh dekat dengan bangunan rumah sakit. Rumah sakit
di sana tidak
diberikan tanda khusus. Dan kalau diberikan tanda khusus, maka tempat itu akan
jadi sasaran tentara Bashar. Hantaman roket itu berdampak keras. Sampai engsel
pintu lepas. Tetapi, mereka yang berada dalam ruangan selamat.
.......Yang
sangat luar biasa menurut Ustadz Mita adalah ketika malam datang. Mereka semua
berkunjung ke rumah ayah Abdullah untuk menyampaikan bela sungkawa. Apalagi
setelah mengetahui bahwa kedua anak beliau telah syahid di jalan Allah.
Istrinya pun gugur di bawah reruntuhan bangunan. Artinya dia hidup sebatang
kara.....
Meski
demikian, 5 mujahidin yang berjaga-jaga di luar terkena serangan tersebut dan
mengalami luka-luka. Ada
salah seorang ikhwan yang terkena serangan itu, waktu subuh ikut berjamaah
dengan rombongan Ustadz Umar. Namanya Abdullah Brimo. Orangnya baik, santu,
putih dan sopan sekali. Ustadz Umar pun sempat bercanda dengannya kalau
seandainya Ustadz punya anak perempuan akan dinikahkan dengannya.
Hari
itu menjadi hari terakhir baginya. Abdullah termasuk yang dibawa ke rumah sakit
untuk ditangani secara medis. Luka bagian depan nampak sangat kecil. Namun
serpihan yang masuk ke dalam bagian tubuh akan menjebol bagian belakang dan
akan membuat luka seperti pecahan. Para ikhwan
pun nangis melihat kondisinya. Karena mereka merasakan kebaikan seorang
Abdullah. Dokter sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatnya. Namun takdir
Allah berbicara lain. Ia pun menghembuskan nafas terakhir.
....“Kalian
mau apa? Kalau kalian hanya ingin takziyah dan mengucapkan belasungkawa, gak
perlu. Kami akan menemui kalian di rumah sakit. Kalian kan biasanya orang yang berada di rumah
sakit. Tapi kalau kalian ingin menguicapkan selamat, karena Allah telah memilih
anak saya, maka silahkan” tutur bapak itu yang menghujam di hati Ustadz
Umar.....
Yang
sangat luar biasa menurut Ustadz Mita adalah ketika malam datang. Mereka semua
berkunjung ke rumah ayah Abdullah untuk menyampaikan bela sungkawa. Apalagi
setelah mengetahui bahwa kedua anak beliau telah syahid di jalan Allah.
Istrinya pun gugur di bawah reruntuhan bangunan. Artinya dia hidup sebatang
kara.
Namun,
saat Ustadz bersama tim datang mengunjungi rumah beliau untuk takziyah dan
memberikan bantuan. Ketika sampai di rumah, Ustadz lulusan LIPIA itu kaget
melihat rumahnya yang hanya 4x6 dan hanya ditutup dengan tirai. Tirai masjid
dan musholla di Indonesia
masih lebih bagus daripada milik orang tua itu. Padahal kondisi di sana sangat dingin
sekitar 3 derajat. Kata-kata yang keluar dari Muslim sepuh Suriah itu
mencengangkan.
“Kalian
mau apa? Kalau kalian hanya ingin takziyah dan mengucapkan belasungkawa, gak
perlu. Kami akan menemui kalian di rumah sakit. Kalian kan biasanya orang yang berada di rumah
sakit. Tapi kalau kalian ingin menguicapkan selamat, karena Allah telah memilih
anak saya, maka silahkan” tutur bapak itu yang menghujam di hati Ustadz Umar.
Kata-kata
itu adalah kata-kata akidah. Yang tidak keluar4 kecuali dari kekuatan akidah
antara seorang hamba dengan Rabbnya. Beliau mungkin bukan orang pesantren dan
ahli agama. Namun akidahnya itu menunjukkan betapa besar keyakinan ia kepada
Allah.setioap orang tua membayangkan akan dikuburkan anaknya. Namun orang tua
ini berbeda. Dia kepingin menguburkan anaknya dalam keadaan syahid.
Dan
beliau senang apabila ada yang membacakan Al-Qur’an atau hadits atau tentang
kisah Nabi dan para sahabat. Utsadz punterdiam saat diminta untuk membacakan
salah satu kisah sahabat. Bagaimana tidak tertegun. Orang yang kehilangan semua
anggota keluarganya kini berusaha untuk membahagiakan tamu dan ingin dibacakan
kisah sahbat. Lalu Ustadz Mita membacakan kisahnya Abdullah bin Harom ketika ia
meninggal.
baru
bapak itu tersenyum dan berkata, “Allah itu memilih anak saya karena Allah
pasti tau bahwa tempat yang saya sediakan untuk anak saya itu tidak seberapa
baiknya tempat yang Allah berikan untuk anak saya” tuturnya.[usamah]
Komentarku (
Mahrus ali):
Bila
orang itu tidak termasuk orang lemah, sakit atau tidak
punya biaya untuk ikut jihad, maka saya
katakan keliru sangat bukan agak benar , dia berada di rumah
dan tidak berangkat ke fron pertempuran. Saya ingat ayat sbb:
لَّيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضَىٰ وَلَا
عَلَى الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ
وَرَسُولِهِ ۚ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِن سَبِيلٍ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Tiada dosa (lantaran
tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan
atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila
mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun
untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang, Tobat 91
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.(
Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan