Elite Janisary untuk Al-Mustaqbal Channel
SURIAH – Harakah Islam Ahrar Syam, salah satu dari enam unit
di Jabhah Islamiyah yang baru dibentuk, melakukan serangan gabungan
bersama dua cabang resmi Al Qaeda di Syam (Suriah) untuk melawan Syiah
Hizbullah dan milisi pro-thagut
Assad (Shabiha). Ahrar Syam juga turut serta dalam pengambilalihan dari
gudang besar senjata dan amunisi milik Tentara Pembebasan Suriah (FSA)
baru-baru ini bersama Jabhah Islamiyah.
Ahrar Syam mengumumkan bahwa mereka,
bersama dengan Jabhah Al Nusrah Li Ahli Syam atau Tanzim Qaeda fi Bilad
As Syam dan Daulah Islam Irak dan Syam telah menargetkan markas besar
(Syiah Hizbullah) dan Abu Fadhil Abbas,” milisi Syiah, di Sayyidah
Zaynab dan daerah peternakan Hujayra Damaskus.
Tanggal pasti operasi itu tidak diungkapkan. Pernyataan, yang
dikeluarkan Ahrar Syam | Damaskus, “dirilis oleh kelompok jihad tersebut
pada tanggal 7 Desember, diperoleh dan diterjemahkan oleh SITE
Intelligence Group.
“Mujahidin terlibat bentrokan dengan milisi Shabiha dengan
menggunakan senapan mesin ringan dan pistol berperedam, yang menyebabkan
tewasnya lebih dari 50 Shabiha, mujahidin berhasil mengambil hara
rampasan perang dari sejumlah senjata individual,” Ahrar Syam
menyatakan.
Selain itu, tiga kelompok jihad tersebut
juga menyergap disergap pasokan dan menghancurkan ” empat kendaraan
tentara pengkhianat.”
Baru-baru ini Jabhah Islamiyah menyita
markas dan gudang senjata di Suriah utara dekat perbatasan dengan Turki
yang digunakan oleh FSA untuk menyimpan dan mendistribusikan senjata,
amunisi, perlengkapan dll.
Di antara barang-barang yang disita dari FSA oleh Jabhah Islamiyah adalah “2.000 senapan serbu AK-47
senapan, 1.000 senjata berbagai macam-termasuk M79 Osa peluncur roket,
granat berpeluncur roket, dan senapan mesin berat kaliber 14.5mm – di
samping lebih dari 200 ton amunisi” dan ” setidaknya 100 kendaraan
militer FSA,” menurut Asharq Al Awsat. Seorang komandan Ahrar Syam
dikenal sebagai Abu Al Nur dikatakan telah memimpin operasi ini. Gudang
digerebek oleh Jabhah Islamiyah beberapa hari sebelum tanggal 24
November. Mujahidin juga menahan beberapa komandan FSA selama serangan
itu.
Pengambilalihan pasokan senjata dan
peralatan FSA oleh mujahidin telah berlangsung selama beberapa waktu.
Pada pertengahan September, ISIS menggerebek sebuah depot senjata Dewan Tertinggi Militer FSA di Suriah utara, Wall Street Journal
melaporkan. Senjata yang diambil alih oleh mujahidin baik Jabhah
Islamiyah maupun ISIS di duga adalah senjata yang diberikan pihak asing
kepada FSA untuk menekan pengaruh Islamis (mujahidin) di Suriah.
sumber : diolah dari lwj
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan