Minggu, Desember 22, 2013

Kesesatan kitab Berzanji ke 3


Dalam hmpublikasi.blogspot.com terdapat keterangan:  

Sebuah buku yang penting bagi orang tua yang ingin menanamkan nilai-nilai keimanan kepada putra-putrinya.

Deskripsi Buku:
Judul Asli: My Little Lore of Light, terjemahan Indonesianya perjalanan cahaya Muhammad.

Mungkin selama ini kita baru mengenal 25 Nabi dan Rasul yang telah diutus oleh Allah SWT untuk membimbing umat manusia, padahal menurut sumber-sumber tradisional Islam, seluruh Nabi dan Rasul tersebut berjumlah 124.000 orang, subhanallah. Dan mereka semua mengemban cahaya Muhammad SAW di keningnya, yang membedakannya dari orang-orang biasa lainnya. Nah, di buku ini diceritakan bagaimana cahaya Muhammad SAW itu ditransfer dari Nabi yang satu kepada Nabi yang lainnya sebelum akhirnya kembali lagi kepada Nabi Muhammad saw. Dan berbeda dengan buku-buku lainnya, di sini ada 34 kisah Nabi dan Rasul Allah yang diceritakan.
Kisah Perjalanan Cahaya Muhammad SAW adalah versi untuk anak-anak dari buku Lore of Light karya Hajah Amina Adil yang terdiri atas empat volume. Isinya menceritakan tentang penciptaan cahaya Muhammad SAW sebagai asal-muasal dari seluruh ciptaan yang ada di alam semesta. Cahaya tersebut kemudian diwariskan dari nabi yang satu kepada nabi yang lain yang menurut sumber tradisional Kekhalifahan Dinasti Utsmani berjumlah 124.000 orang, mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Buku ini dimaksudkan agar para orang tua dapat menceritakan kisah-kisah yang ada di dalamnya kepada anak-anak mereka yang masih kecil, sementara bagi anak-anak yang sudah besar; mereka dapat membacanya sendiri. Semua kisah yang diceritakan dalam buku ini merupakan kisah yang telah diringkas dan disederhanakan namun tetap tidak berubah dari versi aslinya. Buku ini ditujukan agar anak-anak dapat mengenal nabi-nabi mereka dan memetik hikmah yang terdapat di dalamnya.
Mengenai Penulis
Almarhumah Hajah Amina Adil (w.2004)—semoga Allah memberinya kedamaian—beliau biasa dipanggil dengan sebutan Hajah atau Bunda Anne. Beliau adalah istri dari Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani pemimpin dunia Tarekat Naqsybandi Haqqani. Bunda Anne telah mendampingi Syekh Nazim selama lebih dari 50 tahun dalam mengurus dan membesarkan keempat anaknya, termasuk 16 cucu dan 6 cicit. Selain itu dengan penuh kasih sayang beliau juga melayani ribuan murid dan pengunjung yang mendatangi kediamannya yang sederhana di Siprus sepanjang tahun.
Tak ada waktu yang digunakan untuk obrolan sia-sia. Hajah Anne mengajarkan seni pengabdian dalam melayani Syekh dan tamu-tamunya dengan tanpa mengenal lelah, bahkan dilakukan dengan canda dan humor yang baik. Setiap hari beliau memasak untuk semua orang. Beliau mengajarkan untuk menghargai pemberian Tuhan dengan tidak menghambur-hamburkan dan menyia-nyiakan sesuatu. Beliau mengajarkan ibadah dengan tulus, menjalani syariah dan menegakkan sunah serta menjaga amalan kesufiannya. Beliau mengajarkan kesabaran, keramahan, penghormatan dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang ulama, beliau mewariskan pengetahuannya yang luas kepada generasi muda, khususnya tentang kisah nabi-nabi dan para awliya Allah. Kisah-kisah tersebut telah digunakan untuk mengajarkan hikmah sejak dulu kala.
Mengenai Editor
Karima Sperling adalah seorang Doktor di bidang Antropologi dari Universitas Stanford, Amerika Serikat. Ia telah memeluk agama Islam selama lebih dari 30 tahun, dimulai sejak ia melakukan studi lapangan di perbatasan Libya dan Chad selama 3 tahun. Ia membesarkan dan mendidik kelima anaknya di rumah. Persiapan utama dalam menyusun buku ini adalah ketika ia mengisi waktunya bersama murid-murid dan putra-putri tercinta dari Hajah Anne.[1]


Komentarku ( Mahrus ali ):

Sepengetahuan saya dari Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani pemimpin dunia Tarekat Naqsybandi Haqqani ini adalah figur mursyid tarekat dan banyak ahli hadis yang mengeritiknya. Dia pernah menyatakan berbicara  dengan Rasulullah  SAW.    melalui ponselnya

Dalam artikel itu di katakan:  


Padahal menurut sumber-sumber tradisional Islam, seluruh Nabi dan Rasul tersebut berjumlah 124.000 orang

Jumlah nabi yang segitu  banyaknya  tidak memiliki dalil yang valid atau hadis lemah dan terkesan  gegabah bukan hati-hati dalam menyatakan. Ini hanyalah sekedar perkiraan belaka bukan kebenaran hakiki tapi kesalahan murni sebagaimana ayat:  
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ
Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.[2]

 Dalam ayat lain, Allah menyatakan:  

إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى اْلأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. ( 23 / Annajm ).

 Jumlah Nabi itu mesterius, siapa yang mengaku tahu jumlanhnya berarti gegabah dan sekedar pendapat peribadi dan refrensinya hanya kitab arab tanpa  dalil yang valid. Jadi lebih baik diam dari pada  bicara.

إِنْ كَانَ يُعْجِبُكَ السُّكُوْتُ فَإِنَّهُ... قَدْ كَانَ يُعْجِبُ قَبْلَكَ اْلأَخْيَارَا
وَ لَئِنْ نَدِمْتَ عَلَى سُكُوْتٍ مَرَّةً... فَلَقَدْ نَدِمْتَ عَلَى اْلكَلاَمِ مِرَارًا
Bila kamu tertarik untuk diam, maka sungguh orang – orang baik sebelummu juga begitu.
Bila kamu menyesal atas diam  sekali, sungguh kamu  beberapa kali menyesal karena pembicaraanmu. [3]

Rasulullah  SAW.    sendiri tidak pernah menyatakan jumlah para nabi itu, lalu untuk apakah  kita tidak diam saja tentang hal itu, lalu kita akan mendahului Nabi  SAW.    dan ini di larang dalam ayat:  
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(1)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.[4]

Dan Allah telah menyatakan bahwa jumlahnya hanya Dia yang tahu  dan tidak di kisahkan  kepada Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman:   

 وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ
“Kami telah mengutus beberapa utusan sebelum engkau, di antara mereka itu ada yang telah kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. (Al-Mu’min: 78).

Dalam ayat tsb di kisahkan,ada rasul yang di kisahkan dan ada rasul yang hanya Allah yang mengetahuinya. Berarti, Rasulullah  SAW.    sendiri tidak di beri tahu oleh Allah berapa jumlah mereka. Lalu orang sekarang mengaku tahu jumlah mereka.  Ini adalah kekeliruan yang di sebarkan yang mestinya di buang. Ia  untuk membodohi umat bukan mencerdaskannya . Pada hal umat ingin selamat bukan bahaya  tapi selalu  masuk ke jurang kesesatan saja.

Dalam artikel itu di katakan:  
Dan mereka semua mengemban cahaya Muhammad SAW di keningnya, yang membedakannya dari orang-orang biasa lainnya.
Isinya menceritakan tentang penciptaan cahaya Muhammad SAW sebagai asal-muasal dari seluruh ciptaan yang ada di alam semesta.

Komentarku ( Mahrus ali ):

Masalah tsb sering kita jumpai dalam beberapa  kitab arab ahli bid`ah dan memang begitulah ajaran yang mereka berikan kepada murid dan santrinya dan kita hanya bisa menyampaikan  bahwa hal itu adalah keliru besar, modalnya hanya  hadis lemah sbb:  

أَوَّلُ مَا خَلَقَ اللهُ نُوْرُ نَبِيِّكَ يَا جَابِرُ
Permulaan mahluk Allah adalah cahaya nabimu wahai Jabir.  ( hadis palsu ). 

Juga ada hadis lagi sbb:  
لَوْلَاكَ لَمَا خَلَقْتُ اْلاَفْلاَكَ
Seandainya  tiada engkau ( Muhammad ) maka  Aku ( Allah ) tidak akan menciptakan bintang – bintang ( atau alam ).


Saya tidak mendapatkannya di kitab – kitab hadis. Saya hanya mendengar dari guru ahli bid`ah yang kurang memahami tentang seluk beluk hadis. Memang saya sering mendengarnya dari beberapa da`i tapi mereka tidak menunjukkan refrensi sebagai pengambilan  dari suatu kitab.

Doktor Abd  Aziz Muhammad Alu Abd Lathif   berkata:
وَرُبَّمَا عَوَّلَ أُوْلَئِكَ الصُّوْفِيَّةُ عَلَى الْخَبَرِ الْمَوْضُوْعِ:  لَوْلاَكَ لمَاَ خَلَقْتُ اْلأَفْلاَكَ(10)
Terkadang ahli tasawuf  itu berpegangan kepada  hadis palsu:  
Seandainya  tiada engkau ( Muhammad ) maka  Aku ( Allah ) tidak akan menciptakan bintang – bintang ( atau alam ).
. Perhatikanlah, dan pikirkan, bandingkan  dengan  perkataan  kaum kafir zindiq  dari kalangan ahli tasawwuf seperti al hallaj  yang berkata:  

إِنَّ لِلنَّبِي نُوْراً أَزَلِيًّا قَدِيْماً كَانَ قَبْلَ أَنَّهُ يُوْجَدُ اْلعَالَمُ، وَمِنْهُ اِسْتَمَدَّ كُلُّ عِلْمٍ وَعِرْفَانِ ؛ حَيْثُ أَمَدَّ اْلأَنْبِيَاءَ السَّابِقِيْنَ عَلَيْهِ..
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW  punya  cahaya azali  yang dulu sebelum alam di ciptakan. dari cahaya itu  seluruh ilmu dan ma`rifat di keluarkan. Cahaya itulah yang memberikan bantuan kepada para nabi yang dahulu.

وَكَذَا مَقَالَةُ ابْنِ عَرَبِي الطَّائِي أَنَّ كُلَّ نَبِيٍّ مِنْ لَدُنْ آدَمَ إِلَى آخِرِ نَبِيٍّ يَأْخُذُ مِنْ مِشْكَاةِ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ

Begitu juga perkataan Ibnu Arabi Atthoi:   Sesungguhnya  setiap nabi mulai dari Nabi Adam sampai akhir nabi  selalu mengambil berkah dari tempat lampu pemungkas para nabi [5]


 Hadis Seandainya  tiada engkau ( Muhammad ) maka  Aku ( Allah ) tidak akan menciptakan bintang – bintang ( atau alam ).  bertentangan dengan ayat yang menjelaskan bahwa Allah bila berkehendak sesuatu akan di kerjakan dan cukup berkata kun. Allah berfirman:  
إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.[6]
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.



[1] hmpublikasi.blogspot.com
[2]  Al Baqarah 78
[3] Adabul khowwas 2/1
[4] Al hujurat 1
[5] Qawadih aqdiyah  fi burdatil bushairi    4/1  Mahabbatur rasul karya  Abd Rauf Usman 169- 196
[6] Al Haj 18
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. Kemudian KH. Thobary bertanya lagi kepada dia: “Ngomong-ngomong ! Apakah bapak bisa tidak ilmu hisab?.”
    Jawab dia: “Saya tidak bisa sama sekali ilmu hisab.“
    “Mengapa bapak menulis ilmu hisab di buku karangan bapak yang berjudul “Amaliyah Sesat Di Bulan Ramadhan?. ” tanya KH. Thobary lagi. “Bahkan bapak mencela NU dan Muhammdiyah serta Kementrian Agama Republik Indonesia. “
    Jawab Mahrus Ali: “Oh itu saya ambil dari internet saja. “
    Kata KH. Thobary: “Memangnya bapak punya internet?.”
    “Ya, saya punya.”, jawab Mahrus Ali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. apa hubungannya dengan artikel diatas ? mana yang salah

      Hapus
  2. ‘Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (Al-Hujarat ayat 6)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan menolak kebenaran untuk menerima ajaran leluhur yang keliru, lalu mana yang keliru dari artikel di atas, tolong tunjukkan dong

      Hapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan